Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN NY.

P DENGAN TB PARU RELAPS DI RUANG ISOLASI


RSUD BERKAH PANDEGLANG

PENGKAJIAN

a) Biodata
Nama : Ny. P
Umur : 69 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Mariental : Cerai mati
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Sunda
Alamat : Pandeglang
No. Medrec :
No. Rawat :
Dx. Medis : Tb Paru relaps
Tgl. Masuk : 11/11/2022
Tgl. Pengkajian : 12/11/2022

Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 30 Tahun
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan Pt : Anak

b) Keluhan Utama :
Sesak Nafas
c) Riwayat Kesehatan Sekarang :
Saat dilakukan pengkajian Klien mengatakan sesak nafas dirasakan sejak 2 bulan yang
lalu disertai mual dan batuk berdahak, sesak dirasakan menetap walaupun tidak
beraktivitas,
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Keluarga mengatakan klien mempunyai riwayat kesehatan tb paru sejak 2 tahun yang lalu
e) Riwayat Kesehatan Keluarga :
-
f) Pemeriksaan fisik :
1. Tanda-tanda vital
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tekanan darah : 90/70 mmHg
d. Nadi : 98x/menit
e. Suhu : 37 ⁰ C
f. RR : 25 x/ menit
g. SPo2 : 95 %

Kepala: tampak simetris, kepala bersih, hematom(-), pembengkakan(-).

Wajah: wajah tampak pucat, wajah tampak simetris.

Mata: tampak simetris, konjungtiva anemis(-), sklera ikterik (-).

Hidung: hidung simetris, tampak bersih, pernapasan cuping hidung(-), lesi (-).

Mulut: kering, tidak pucat, tidak terdapat lesi.

Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening

Dada: terdapat penggunaan otot bantu nafas tambahan, pergerakan dinding dada kiri
dan kanan sama, fremitus kiri dan kanan sama, perkusi sonor dan auskultasi
bronkovasikuler, ronkhi positif. Pada pemeriksaan kardiovaskuler di dapatkan ictus
cordis tidak terlihat, serta irama teratur.

Abdomen: pemeriksaan system pencernaan asites(-), bising usus 15x/menit, hepar


teraba (-), nyeri tekan hepar(-), perkusi timpani, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar getah bening(-).

Ekstremitas: Pada ekstermitas kiri atas terpasang IVFD NaCl, ekstremitas atas
bawah teraba dingin, sianosis(-), CRT<2dtk

 Pola kebiasaan sehari-hari :

No. Pola Sebelum Sakit Saat Sakit


1 2 3 4
1. Pola makan & minum  Jenis : Nasi, sayur,  Jenis : Nasi, sayur,
buah, lauk pauk, buah, lauk pauk
Jumlah : 1 porsi  Jumlah : 1/4 porsi
 Frekuensi makan :  Frekuensi makan : 2 x
3 x sehari sehari
 Frekuensi Minum :  Frekuensi Minum : 7 –
7 – 8 gelas perhari 8 gelas perhari
 minum yang minum yang
dikonsumsi : air dikonsumsi : air putih
putih dan meminum
teh,
2. Pola istirahat & tidur Jumlah tidur 6 -7 per Jumlah tidur 4 – 5 jam
hari, pengantar tidur perhari, pengantar tidur
tidak ada, gangguan tidak ada, gangguan tidur
tidur tidak ada, pasien mengatakan sulit
perasaan waktu tidur karena sesak
bangun senag
3. Personal Higiene Mandi: 2x/hari, Mandi: 1x/hari ( hanya di
Menggosok gigi: lap ), Menggosok gigi:
2x/hari, Mencuci Tidak ada. Mencuci
rambut: 1x/hari , rambut: Tidak ada,
Mengganti pakaian: Mengganti pakaian:
2x/hari ( Mandiri ) 2x/hari ( Di bantu
keluarga/perawat)
4. Eliminasi
BAB BAB : BAB
 Frekuensi : 1 x  Frekuensi : 1 x
dalam sehari dalam sehari
 Warna : kuning  Warna : Kuning
 Bau : khas  Bau : khas
 Kesulitan : tidak  Kesulitan : tidak
ada ada
( D bantu keluarga)

BAK BAK :
 Frekuensi: BAK :
3xsehari  Terpasang
 Warna: kuning catheter urine
 Bau: Pesing dengan jumlah
 Konsistensi: urine 2300 cc
aromatic (khas)
 Kesulitan:
Tidak ada
5. Pola aktivitas  Olahraga: Tidak  Olahraga: Tidak ada
ada  Bekerja: tidak ada
 Bekerja: (berbaring selama
Melakukan menjalankan
pekerjaan rumah perawatan)

A. Data Psikologis
1. Status Emosi
Pasien emosinya terkontrol ( Normal )
2. Kecemasan Klien
Pasien tidak terlihat cemas
3. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai bagian matanya
b. Identitas diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai kepala keluarga
c. Ideal diri
Pasien berharap bahwa akan sehat kembali
4. Koping mekanisme yang digunakan
Pasien selalu berinteraksi dengan orang lain dan sering mengikuti acara di
kampungnya
B. Data Sosial
1. Pola Komunikasi
Pasien berinteraksi dengan baik kepada keluarga, perawat maupun orang lain
2. Pola Interaksi.
a. Dengan perawat : Baik
b. Dengan keluarga : Baik
c. Dengan klien lain : Baik

C. Data Spiritual
1. Motivasi religi klien
Pasien percaya bahwa akan sembuh dari penyakitnya .
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Pasien percaya bahwa sakit yang di deritanya ialah cobaan dari allah
3. Pelaksanaan ibadah sebelum / selama dirawat
Sebelum sakit pasien selalu solat 5 waktu dan saat sakit pasien hanya solat dengan
keadaan berbaring .
4. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin : 11,1 g/dL GDS : 125 mg/dL


Hematocrit : 33 % Mikrobiologi BTA:
Eritrosit : 3.8 juta/µL positif (specimen dahak)
Leukosit : 17,460 /µL negative (specimen air liur)
Trombosit : 257000/µL
Pemeriksaan Ro Thorax

Kesan :
- TB paru lama aktif
- Slight cardiomegaly disertai atherosclerosis aortae

5. Terapi yang diberikan


Levofloxacin 1x750 (IV)
Methyl prednisolon 2x 31,5 (IV)
Omeprazole 1x40 (IV)
Pct 3x1(IV)
Nebu ventolin 4x1(inhalasi)
Nac 2x600 (oral)

1. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
Ds: Infeksi Tuberculosis Paru Bersihan jalan nafas tidak
Pasien mengatakan sesak efektif
nafas dan batuk berdahak Reaksi infeksi/inflamasi dan
dirasakan sejak 2 bulan merusak parenkim paru
yang lalu
Do: Produksi sputum meningkat
 Pasien tampak
sesak Batuk produktif
 RR 25x/menit
 Terpasang O2 NC Bersihan jalan nafas tidak efektif
3-4 Lpm
 Terdengar suara
ronchi
 Adanya sputum
Ds : pasien mengatakan Infeksi Tuberculosis Paru Deficit nutrisi
mual, dan tidak nafsu
makan Reaksi infeksi/inflamasi dan
merusak parenkim paru
DO
 BB menurun reaksi sistemik
 Porsi makan tidak
habis Anoreksia mual dan muntah
 Tampak tidak
nafsu makan Defisit nutrisi

2. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret
2. Defisit nutrisi b.d kurang asupan makanan

3. RENCANA KEPERAWATAN

NO MASALAH SLKI SIKI


KEPERAWATAN
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Nafas
nafas tidak efektif tindakan keperawatan  Observasi
selama 3x24 jam, - Monitor pola nafas
diharapkan bersihan (frekuensi, kedalaman,
jalan nafas meningkat usaha nafas )
dengan kriteria hasil - Monitor bunyi nafas
 Batuk efektif tambahan ( gargling,
meningkat mengi weezing, Ronkhi
 Produksi kering)
sputum - Monitor sputum ( Jumlah
menurun warna, Aroma)
 Frekuensi nafas  Terapeutik
membaik - Posisikan semi fowler
 Pola nafas /fowler
membaik - Berikan minum hangat
- Berikan oksigen jika
perlu
 Edukasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
 Kolaborasi
Pemberian bronkodilator,
ekpektoran, mukolitik jika
perlu
2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
tindakan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam,  Idendtifikasi status nutrisi
diharapkan status  Monitor asupan makanan
membaik meningkat  Monitor berat badan
dengan kriteria hasil Terapeutik
 Posri makan  Sajikan makanan secara
habis menarik dan suhu yang
 Bb membaik menarik
 Frekuansi  Berikan makanan tinggi
makan serat untuk mencegah
membaik konstipasi
 Nafsu makan  Berikan makanan tinggi
membaik kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen
makanan jika perlu
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Ajarkan diet yang di programkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jenis kalori
dan nutrien yang dibutuhkan

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

MASALAH TANGGAL IMPLEMENTASI PARAF


KEPERAWATAN
Bersihan jalan 12 -11-22 - Memonitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas )
nafas tidak efektif
R/ pola nafas takipneu RR : 25x/mnt,
- Memonitor bunyi nafas tambahan
( gargling, mengi weezing, Ronkhi
kering)
R/ terdapat suara ronkhi
- Memonitor sputum
R/ sputum berwarna kuning kehijauan
dengan konsistensi kental
- Memosisikan semi fowler /fowler
R/ px mengatakan posisi tsb lebih
nyaman
- Memberikan minum hangat
R/ pasien sudah diberikan air minum
hangat
- Memberikan oksigen jika perlu
- R/ terpasang o2 NC 3-4 lpm
- Mengajarkan teknik batuk efektif
R/ pasien dapat batuk secara efektif
- Memberikan bronkodilator,
ekpektoran, mukolitik jika perlu
R/ pasien diberikan therapy inhalasi
(nebu ventolin 4x1)
Defisit Nutrisi - Mengidendtifikasi status nutrisi
R/ pasien tidak nafsu makan, porsi
makan tidak habis
- Memonitor asupan makanan
R/ porsi makan yang habis 1/4
- Memonitor berat badan
R/ BB 45 kg
- Menyajikan makanan secara menarik
dan suhu yang menarik
R/ pasien memakan makanan selagi
hangat

5. EVALUASI KEPERAWATAN

TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
13-11-22 Bersihan Jalan Nafas S: Pasien mengatakan masih
Tidak Efektif terasa sesak dan sering batuk
O: - RR 25x/menit
-Masih terdapat secret
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi Dilanjutkan
- Monitor pola nafas
(frekuensi, kedalaman,
usaha nafas )
- Berikan oksigen jika
perlu
- Pemberian bronkodilator,
ekpektoran, mukolitik
jika perlu
13-11-22 Defisit Nutrisi S: Pasien mengatakan masih
mual dan tidak nafsu makan
O: Masih tampak mual
Porsi makan yang dihabiskan ¼
porsi
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
- berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jenis kalori
dan nutrien yang
dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA

PPNI,siki.2018.Definisi dan tindakan keperawatan.Jakarta: dewan pengurus pusat dan persatuan


perawat nasional indonesia

PPNI,slki.2018.Definisi dan kriteria hasil keperawatan.Jakarta: dewan pengurus pusat dan


persatuan perawat nasional indonesia

PPNI,sdki.2016.Definisi dan indikator diagnostik.Jakarta: dewan pengurus pusat dan persatuan


perawat nasional indonesia

Anda mungkin juga menyukai