ANALISA PERHITUNGAN
Massa jenis tembakau (p) didapat dari hasil percobaan dengan mengukur
massa sejumlah tembakau yang ditimbang dengan timbangan digital dibagi dengan
volume sejumlah tembakau tersebut, maka didapat massa jenis tembakau adalah
619,553 kg/m3
Berat 1 potongan = p x V
= 619.55x6-10~6
-»-3
3.7173-10"J Kg
Kapasitas
Potongan tiap detik =
berat 1 potongan
0.018
0.0037173
= 4.85 potongan/detik
22
4.1.1 Kecepatan Pisau :
Yang diinginkan adalah 4.85 potongan tiap detik. Apabila dipakai satu
pisau, maka satu potongan adalah satu putaran.
Untuk 1 pisau = 4.85 potongan/detik
= 4.85 putaran/detik
4 85
Untuk 2 pisau = —— putaran/detik
= 2.43 putaran/detik
= 145.7 putaran/menit
~ 140 putaran/menit
= 140 Rpm
Adapun percobaan menurut gambar diatas adalah dengan cara kait neraca
pegas yang berada di bawah dimasukkan ke ujung pisau yang telah dilubangi,
kemudian ujung pisau ditarik ke atas setinggi pisau dapat memotong tumpukan 15
daun tembakau. Pada saat ketinggian pisau tersebut skala pada neraca dilihat
menunjukJkan F = 1.5 Kg = 14.7 N.
26
ta.~j9.n-r]
Iol=^m(b2+c2)[tabell2]
IO2=TTm(b2+c2)+Tm'c2
28
1 , - 1 2 1 2
I*O2
M , = —
12 m b ' + —
12 m c + — m - c
1 u2 1 2
I0n2, = — m b +—mc
12 3
fi Maka momen Inersia di titik O dapat dicari dengan cara :
( -c
\2
[4,hal365]
L0 =—rrrb 2 + - m - c 2 +—nvc 2
12 3 16
I 0o = — m - b 2 + 0 . 4 m c 2
12
,
017 5 L
i
1
, 32 . .
1
1 J
_
_
_ 5
1
View A- A
K 2 ^xt-Vx,
T
- -17.5 2 *40 -1402x5 - -392x5
,4
= [47759.4-9616.25]+[76930-5969.925]
= [38143.15+70960.075]
= 109103.225 mm3
= 1.09xKr*m3
= 0.79Kg
I n =—mr 2
2
m = massa pemegang pisau = kg
r = jari-jari pemegang pisau = m
Iop = Vi x 0.79 x 0.072
= 1.94xlO~3kgm2
-3
Jadi momen inersia pemegang pisau terhadap sumbu O = 1.94 x 10" kgm
4.2.5 Momen inersia total pisau
Sehingga momen inersia total:
Io = Io pisau + Io pemegang pisau
= 4.22x I0"3+ 1.94 xlO~3
= 6.16x 10~3kgm2
Jika 1 pisau mempunyai kecepatan konstan sebesar 280 Rpm atau 1758.4
rad/menit, ini berarti pisau bergerak dengan kecepatan konstan atau stabil setiap 1
menit sebanyak 280 putaran atau 1758.4 radian. Jika pisau mempunyai percepatan
konstan dan dihitung dari keadaan pisau diam sampai bergerak dengan kecepatan
konstan sebesar 280 putaran/rnenit atau 1758.4 radian/menit yaitu :
© 2 =(» 0 2 +2-a-e
Fpotong 175 75
T - (Fpotong x h) = I x a
T = Torsi penggerak = Nm
=
Fpoumg Gaya potong untuk tembakau = 14.7 N
h = Ketinggian dari pusat poros ke titik berat pisau = 0.1826 m
I = Inersia massa = 0.00616 kg m
a = Percepatan pisau = 140 rev/ min 2
£ T = Ixoc
T - (Fpotong x h) = I x a
T - ( /4.7x0.1826)= 0.00616x140
T - 2 . 6 8 = 0.8624
T =3.55Nm
Jadi torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan pisau = 3.55 Nm.
Telah diketahui bahwa 1 pisau pada poros memiliki torsi sebesar 3.55 Nm.
Jika pada bagian poros memiliki 2 pisau, maka total torsi pada setiap bagian
adalah 3.55 Nm x 2 = 7.1 Nm
3.55 Nn
3.55 Nn
Diketahui pada [3, hal 175], pada umumnya pulley dibuat dari besi cor
kelabu FC20 atau FC30, sehingga massa jenis besi cor adalah 7210 kg/m . [tabel
10]
Massa = p x V
-p^n^v1 xt
= 7210 x 3.14 xO.O3812x 0.02
= 0.66 Kg
Momen Inersia Pulley = Vi x m x r
= Vix 0.66 x 0.03812
Jika diketahui percepatan sudut dari pisau sebesar 140 rev/menit2, maka torsi total
dari pulley adalah:
T-Tpisau =
T - 7 . 1 = (0.00005+ 0.000479)x 140
T - 7.1 =0.074
T =7.17Nm
Jadi torsi total yang diperlukan untuk menggerakkan/?«//<2y tersebut adalah
sebesar 7.17Nm.
Maka kita dapat mencari torsi total dari pulley motor sebesar:
T - 7 . 1 7 = (0.00000217+ 0.000479)xl40
T - 7 . 1 7 = 0.067
T =7.24Nm
4.2.8 Pemilihan motor pisau
Diketahui kecepatan putar kedua pisau adalah 140 rpm, kemudian poros pisau
dihubungkan dengan reducer 1 : 1 0 , sehingga didapatkan putaran untuk motor
yang diinginkan adalah 1400 rpm dengan torsi 7.24 Nm menjadi 737.75 Kgmm.
Daya motor yang dibutuhkan :
P> [3,hal84]
9.74><10
T = torsi pulley = 1.\1 Nm
N = rpm pulley = 140 rpm
7.17x140
" 9.74 xl0 5
P > 0.001 Kw
35
Dengan mengetahui daya pulley = 0.001 kw dan putaran pulley = 140 rpm, maka
kita dapat memilih sabuk V yang tepat dengan bantuan diagram pemilihan sabuk
V [tabel 6], yaitu : sabuk V tipe A.
Pada sabuk V tipe A pada umumnya berdimensi: [3, hal 164]
L = 639.268 mm
Panjang sabuk V sebesar 639.268 mm, sedangkan yang dipakai berdasarkan yang
ada dipasaran yaitu 660 mm.
Maka sudut kontak 0 dari sabuk pada a\urpul/ey
_57(Dp-dm)
0=180 [3, hal 173]
2C
0 = 180-0
0 = 180°
0 = 3.14rad
Dan kecepatan linier ( V ) motor
n*dm
v = [3, hal 166]
60x1000
140x76.2
60x1000
v =0.1778m/s
Sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan/wZ/ey motor tersebut
sebesar:
1 1 7 \v *• 2
Fc = [3,hall82]
G
1.53x0.17782
Fc =
9.81
Fc = 0.00493 N
Jika torsi pada pulley motor sebesar 7.24 Nm maka dapat dihitung gaya pada sisi
tarikan pada sabuk ( Fl) dan gaya pada sisi kendor pada sabuk ( F2 ), yaitu
sebesar:
dimana:
0.3.-3.I4
y = p sin 20°
y=15.7
37
15.7 7.24
Fl = 0.00493 +
0.0381
Fl = 202.96 N
T
F2 F1
7.24
F2 = 202.96-
0.0381
F2 = 12.93 N
Jadi untuk gaya pada sisi tarik dan sisi kendor pada pulley penggerak berturut -
turut ( Fl) = 202.96 N dan ( F2 ) = 12.93 N
38
Untuk mencari momen bending poros pisau maka harus dicari terlebih
dahulu gaya - gaya pada penumpu ke arah horizontal dan ke arah vertikal.
Pada poros pisau ini dikenai gaya yang terdistribusi merata. Hal ini
disebabkan karena gaya berat dari poros dimana sebenamya setiap partikel yang
terdapat didalam poros memiliki gaya berat yang akhimya membentuk suatu
benda. Jadi gaya berat pada poros tersebut harus dinyatakan oleh sejumlah besar
gaya gaya kecil yang terdistribusi diseluruh bagian benda tersebut.
Untuk mencari besar gaya Rby dipakai perhitungan hukum Newton 1, dan
diambil titik A sebagai pusat momen:
-^SMt^ = 0 (CW^®)
F, • 0.055 - Wpl • 0.055 + Wp • 0.028 - Rby • 0.056 + Wps • 0.111 = 0
202.96 • 0.055 - 6.47 - 0.055 + 37.83 • 0.028 - Rby • 0.056 + 3.34 -0.111=0
11.16-0.36 + 1.06-Rby0.056 + 0.37 = 0
12.23-Rby-0.056 = 0
Rby = 218.44 N t
J
pp,
J(
Wpl. Roy Wps
Wpl
¥1
1
VP
•
Wpl Ray
> Apabila dipotong dengan jarak 0.111< x <0.166, maka gaya-gaya yang
terjadi:
1
55 5f>
X
•116 6 3 N 414.1:-]1:. N
c9!45 N 230 33 N
7 N
101 6 N
. ?8 .
44.77 Nn
21 9
5.65 Nn ^———_——
— •——i ———— "
- 55 _.
Untuk mencari besar gaya Rax dipakai perhitungan hukum Newton 1, dan diambil
titik A sebagai pusat momen:
-> ZMB = 0 (CW -»
0 = F 2 -0.111-Rax-0.056
F 2 x0.111
Rax = —
0.056
Rax = 25.63 N
F2
Rbx
55 56
Rax
Gambar 4.3.7 Analisa Arah Gaya Horisontal pada Poros
44
VI
:J
Gambar 4.3.8 Potongan Pertama
M ; = 12.93 -x
> Apabila dipotong dengan jarak 0.055< x <0.111, maka gaya-gaya yang
terjadi:
V2
• X
F2 - Rax - V2 = 0
V2 =12.93-25.63
V2 = - 1 2 . 7 N
45
> Apabila dipotong dengan jarak 0.11 K x <0.166, maka gaya-gaya yang
terjadi:
Pfi
Rax
Pbx
Gambar 4.3.10 Potongan Ketiga
-Mj =0
M3 =l2.93-x-25.63-x 12.7-x-1.41
M5 =
46
J
1.15 Nm 1.53 Nn
55 56 55
M = V(44.77)2+(1.53)2
M = 44.8 A^m
^ Teori kegagalan tegangan geser maksimum (? max ) untuk menentukan
diameter poros : [2, hal 338]
16 v / 2 +T2 «f Ssyp
max i-« 1 "V E \r
fl.D N
~ Torsi pulley (T) = 3.93 Nm
~ Poros ini tidak memerlukan kekuatan yang terlalu tinggi, karena putaran dari
poros ini juga tidak terlalu tinggi dan beban dari poros yang tidak terlalu
berat. Oleh karena itu bahan dari poros ini dipilih dari baja St 60 yang
memiliki kekuatan tarik 700 N/mm2. Bahan dari baja ini tahan terhadap cuaca
apapun sehingga tidak memerlukan perawatan khusus. [tabel 1]
~ 700 N/mm2 = 7 x 108 N/m2
N
16-N
«•0.58-Syp
16-1.5
D3>
D > 0.09 mm
Jadi POROS menggunakan diameter 25 mm.
47
= l . l - 0 . 1 - [ f — - 3 1 +3
= l.lkg/m
0.35
= 11.43kg/m
u
0.0173474
0.003
5.78 kg/m
0 3 3 14
= S,-e ' - '
= 2.57 S, (1)
• Gaya tarik belt saat memasuki tailpulley (S2)
S 2 =S,+W,.2
= S,+0.0231 (2)
• Gaya tarik bell saat meninggalkan lailpulley (S3) [1, hal 32]
5 3 = K • S2
= 1.05-S 2
= 1.05-(S,+0.0231)
= 1.05 S, + 0.024....(3)
2.57 S, = S 3 +0.3843
2.57 S, = (1.05 S, + 0.024) + 0.3843
1.52 S, = 0.4
S, = 0.263 kg
= 0.263+0.0231
= 0.29 kg
S 3 = K • S2
= 1.05 • 0.29
= 0.3kg
S4 = S3 + W3.4
= 0.3 + 0.3843
= 0.68kg
• Ressistansi pada driving pulley dengan mengakibatkan loss (kerugian) pada
bearing [1, hal 32]
Wdr = k-(S 4 +S,)
Besarnya Wdr adalah umumnya 5% dari jumlah tegangan pada saat bell kendor
dan beli tegang, sehingga nilai k = 0,05. [1, hal 32]
= 0.05-(0.68+ 0.263)
= 0.047 kg
0.0857-60
n=
0.8 putaran/min
4.4.7 Gaya tekan tembakau
= 19.23- 0.035
= 0.67 Nm
4.5 Conveyor bawah
(4)
= l.lkg/m
p
1
4
0.85
= 4.7kg/m
u
0.0173474
0.003
5.78 kg/m
0,3 - 3,14
— Si • e
= 2.57S, •(1)
• Gayatarik beh saat memasuki tail pulley (S4)
S2=S|+WU2
= S,+0.0385 (2)
• Gaya tarik beh saat meninggalkan tail pulley (S 3 ) [1, hal 32]
5 3 = K • S2
= 1.05-S 2
= 1.05- (S,+0.0385)
= 1.05Si + 0.04....(3)
5 4 = S 3 + W3,4
= S3+0.4 (4)
2.57 Si = S3 +0.4
2.57 Si = (1.05 Si +0.04)+ 0.4
1.52 Si = 0.45
S, = 0.29kg
= 0.29+ 0.0385
= 0.33 kg
S 3 = K • S2
= 1.05 • 0.33
= 0.35 kg
S 4 = S 3 + W.3.4
= 0.35 + 0.4
= 0.75 kg
57
= 619,553 x 3-10"3
= 1.86kg
0.67
= 19.14N
0.035
Ftsp = Ft sg = 19.14 N = 1.95 Kg
Untuk menghitung torsi total dari poros yang dipengaruhi berat pulley
besar maka kita harus menghitung massa dari pulley besar dengan
mememasukkan diameter pulley besar yang dipakai sebesar 6.25 in = 158.75 mm
dan tebal pulley 17.5 mm, sehingga dapat dihitung pula momen inersia dari
pulley.
Diketahui pada [3, hal 175], pada umumnya pulley dibuat dari besi cor kelabu
FC20 atau FC30, sehingga massa jenis besi cor adalah 7210 kg/m3. [tabel 10]
Massa = p x V
= px7rxr xt
= 7210 x 3.14 x0.08 2 x 0.0175
= 2.54Kg
Momen Inersia Pulley besar = lA x m x r2
= !/ 2 x2.54x0.08 2
= 0.008 kgm2
Maka torsi total dari pulley adalah : .
T - T p = (lp + Ipl)xa
= 2.5
dm
Dp = diameter/>w//ey motor
dm = diameter/?w//ey conveyor
D
A P
dm = —-
2.5
dm = 63.5 mm
Sehingga massa dari pulley dapat dicari :
Diketahui pada [3, hal 175], pada umumnya pulley dibuat dari besi cor
kelabu FC20 atau FC30, sehingga massa jenis besi cor adalah 7210 kg/m3. [tabel
10]
Massa = pxV
= p x K x r xt
= 7210 x 3.14 x0.03175 2 x 0.021
= 0.48Kg
Momen Inersia Pulley = Vz x m x r2
Jika diketahui torsi dari conveyor (Tc) adalah 2.01 Nm maka torsi pada
pulley dari motor dapat dihitung dengan perbandingan :
2.5
Tm
Tc = diameter pulley conveyor
Tm = diameter pulley motor
2.01
Tm =
2.5
Tm = 0.81 Nm
2.5=™
occ
ocm = Percepatansudut/n///eymotor
a c = Percepatan sudut pulley conveyor
am = 2.25x2.5
am = 5.625 rev/menit2
T - T m = (lp + Ipl)xa
T - 0.81 = (0.00001 + 0.000242)x 5.625
T-0.81 =0.0014
T =0.81 Nm
Jadi torsi total yang harus dihasilkan motor untuk dapat menggerakkan
seluruh mekanisme pisau sebesar 0.81 Nm.
TX
P> " . [3, hal 84]
9.74xlO3
y 82.22x1350
9.74 xlO5
P > 0.11 Kw
w ! - ' • :
t' «>!.tr
3 _ v5-
Berat jenis sabuk V umumnya 0.05 Ib/in' = 1.36 x 10° N/mmJ [2, hal 664]
Maka: W = 1.36 x 10"5 x 12,5 x 9
= 1.53xlO"3N/mm
= 1.53 N/m
Jadi berat sabuk V per satuan panjang = 1.53 N/m
Gaya gesek antara belt danpulley ( n ) = 0.3 N [2, hal 668]
Jika jarak antara poros diketahui ( C) sebesar 500 mm, maka panjang sabuk V
standart yang dibutuhkan
= 11.25x63.5
60x1000
v =0.0119m/s
Sehingga gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan/w//ey motor tersebut
sebesar:
Fc= [3,hall82]
G
1.53xO.O1192
Fc =
9.81
Fc = 0.0000221N
Jika torsi padapulley motor sebesar 0.81 Nm maka dapat dihitung gaya pada sisi
tarikan pada sabuk ( Fl) dan gaya pada sisi kendor pada sabuk (F2 ), yaitu
sebesar:
dimana:
= p sin 20°
y = 14.52
Fl =0.0000221 + 14.52 \ °- 81
14.52-1 I 0.03175
Fl = 27.4 N
F2 = F1 —
0.81
= 27.4-
0.03175
F2 = 1.89N
Jadi untuk gaya pada sisi tarik dan sisi kendor pada pulley penggerak berturut -
turut ( Fl) = 27.4 N dan ( F2 ) = 1.89 N
4.6 Perencanaan Spie / Pasak :
T
F= [3, hal 25]
max
(sflxsf2j
48
(6x1.5)
568
5.33 >
6.35*L
L > 16.78 mm
Jadi panjang pasak minimum yang harus digunakan sebesar 16.78 mm
F=^-
d/2
^ 7.17
0.025/2
F = 573.6 N
7 max =5.33kg/mm 2
[3,hal25]
II
573.6
5.33 >
6.35xL
L > 16.95 mm
Jadi panjang pasak minimum yang harus digunakan sebesar 16.95 mm
4.7 Perencanaan Bearing
s s
01
(li
Fr = yJFv2 + Fh1
—> Umur Bearing:
Fr = y]Rax2 + Ray2
Rax = 25.63 N
Ray = 373.76 N
Umur Bantalan: - •-
- D poros = 25 mm
Ball bearing jenis terbuka, 6005ZZ dua sekat.
-> D = 47 mm ; B - 12 mm ; C = 790 kg [tabel 7]
- n = 140 Rpm
- P = V .Fr dimana V = faktor putaran = 1 (ring dalam berputar)
dan =1,2 (ring luar berputar)
P = 1-374.64= 374.64 N
- b=3
,3
790 10"
J
10H
= 1116.245 jam = 7.8 tahun (dengan asumsi pemakaian
1 374.64 J 60x140
tiap hari sebanyak 12 jam/hari)
4.7.2 Bearing B
Rbx=12.7N
Rby = 218.44 N