Anda di halaman 1dari 8

PERATURAN PEMERINTAH

PENGGANTI UNDANG-UNDANG
Nomor 2 Tahun 2022
Tentang Cipta Kerja
Jakarta, 31 Maret 2023
REVIEW UNDANG – UNDANG CIPTA KERJA BIDANG
PERKERETAAPIAN
01

Perubahan Redaksional

02

Terdapat 3 Pasal terdampak


akibat perubahan
Perubahan dalam UU UU Cipta kerja
No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja di
bidang perkeretaapian 03
•Pasal 112
•Pasal 196
•Pasal 210

04

Pengenaan Sanksi

REGULASI YANG SUDAH DITERBITKAN SETELAH


DITERBITKANNYA
PERPPU NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG CIPTA
KERJA
PM 12 Tahun 2021
PP 5 Tahun 2021 tentang
tentang Perizinan Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada
Berbasis Risiko Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Peraturan Pemerintah SektorTransportasi Berbasis Risiko
Pengganti Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Cipta Kerja PM 20 tahun 2021
PP 33 Tahun 2021 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 31 Tahun
2012 tentang Perizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum
tentang Penyelenggaran
BidangPerkeretaapian PM 21 TAHUN 2021
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 91 Tahun
2011 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian Khusus

PM 22 TAHUN 2021
Perizinan Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum

PM 38 TAHUN 2021
Pengadaan Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian
Umum
REKAPITULASI PERATURAN PEMERINTAH
PENGGANTI UNDANG – UNDANG
NOMOR 2 TAHUN 2022 TENTANG CIPTA KERJA
DI BIDANG PERKERETAAPIAN
UU No. 23 Tahun 2007 UU No 11 Tahun 2020 Perppu No. 2 Tahun 2022
Pasal 112
Pengenaan Sanksi Administratif kepada Penyelenggara Pengenaan Sanksi Administratif Penjabaran Sanksi Administratif diatur di Perubahan Redaksional
Sarana perkeretaapian apabila pemeriksaan sarana dijabarkan berupa teguran tertulis, dalam Peraturan Pelaksana.
perkeretapian tidak menggunakan tenaga yang memiliki pembekuan izin, atau pencabutan izin
kualifikasi keahlian dan tidak sesuai dengan tata cara yang
ditetapkan.

Pasal 196
Pengenaan sanksi pidana kepada Perubahan Redaksional
Pengenaan sanksi pidana kepada Penyelenggara Pengenaan sanksi pidana kepada
prasarana perkeretaapian apabila menugaskan petugas Penyelenggara prasarana perkeretaapian Penyelenggara prasarana perkeretaapian
pengoperasian prasarana perkeretaapian yang tidak yang melakukan pelanggaranadministrasi apabila mengakibatkan kecelakaan yang
memiliki sertifikat kecakapan dan mengakibatkan menimbulkan kerugian harta benda, luka
kecelakaan yang menimbulkan kerugian harta benda, berat, atau matinya orang
luka berat, atau matinya orang.

Pasal 210
•PemisahanPengenaan sanksipidana Perubahan Redaksional
Pengenaan Sanksi Pidana terhadap orang dan Pengenaan sanksi pidana Penjara dan
penjara dan sanksi pidanadenda.
Pengenaan Sanksi Pidana kepada Badan Usaha dalam Pidana denda kepadaPenyelenggara
•Pidanapenjara dikenakanterhadap orang
hal pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan luka
perorangan.
berat atau matinya orang
•Pidanadenda dikenakanterhhadap Badan
Usaha
PERUBAHAN DALAM PERPPU
NO. 2 TAHUN 2022

UU No 11 Tahun 2020 Perppu No. 2 Tahun 2022

Pasal 112 Pasal 112


Apabila penyelenggara sarana Dalam hal penyelenggara sarana
perkeretaapian dalam melaksanakan perkeretaapian dalam melaksanakan
pemeriksaan tidak menggunakan tenaga pemeriksaan tidak menggunakan tenaga
yang memiliki kualifikasi keahlian dan yang memiliki kualifikasi keahlian dan
tidak sesuai dengan tata cara yang tidak sesuai dengan tata cara yang
ditetapkan sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
dalam Pasal 111 dikenai sanksi Pasal 111 dikenai sanksi administratif.
administratif.

Perubahan Redaksional:
Nomenklatur “Apabila” diubah menjadi
“Dalam Hal”. Karena nonmenklatur
“dalam hal”pada KBBI menunjuk
terjadinya suatu peristiwa.
PERUBAHAN DALAM PERPPU
NO. 2 TAHUN 2022

UU No 11 Tahun 2020 Perppu No. 2 Tahun 2022

Pasal 196 Pasal 196



(1) Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian yang (1) Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian yang
mengoperasikan prasarana perkeretaapian dengan mengoperasikan prasarana perkeretaapian dengan Perubahan Redaksional
petugas yang tidak memiliki sertifikat kecakapan petugas yang tidak memiliki sertifikat kecakapan pada ayat (2) dan Ayat (3)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) yang
yaitu untuk Nomenklatur
mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan
menimbulkan korban, dipidana dengan pidana menimbulkan korban, dipidana dengan pidana kalimat “pelaku” diubah
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda penjara paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda menjadi “Penyelenggara
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Prasarana Perkeretaapian”
rupiah). rupiah). Karena nomenklatur
“pelaku” menunjuk orang
(2) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
perorangan sedangkan pada
mengakibatkan luka berat bagi orang, pelaku mengakibatkan luka berat bagi orang, penyelenggara
penyelenggara dipidana dengan pidana penjara Prasarana Perkeretaapian dipidana dengan pidana ayat (1) subyeknya adalah
paling lama 3 (tiga) tahun. penjara paling lama 3 (tiga) tahun. penyelenggara prasarana
perkeretaapian.
Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(3) (3)
mengakibatkan matinya orang, pelaku penyelenggara mengakibatkan matinya orang, Penyelenggara
Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian dipidana Prasarana Perkeretaapian dipidana dengan pidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun. penjara paling lama 5 (lima) tahun.
PERUBAHAN DALAM PERPPU
NO. 2 TAHUN 2022

UU No 11 Tahun 2020 Perppu No. 2 Tahun 2022

Pasal 210 Pasal 210



(1) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal (1) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal 191,
191, dan Pasal 193 mengakibatkan luka berat bagi orang, Pelaku dan Pasal 193 mengakibatkan luka berat bagi orang, Pelaku dipidana Perubahan
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda Redaksional untuk
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Nomeklatur pada
Pasal 210 ayat (3)
Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193 Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193
(2) (2) dan ayat (4)
mengakibatkan matinya orang, pelaku dipidana dengan pidana mengakibatkan matinya orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan pidana denda paling banyak paling lama 6 (enam) tahun dan pidana denda paling banyak Nomenklatur
Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah). kalimat “pelaku”
diubah menjadi
(3) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal
(3)
Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal 191, “Badan Usaha
191, dan Pasal 193 dilakukan oleh Badan Usaha Penyelenggara yang dan Pasal 193 dilakukan oleh Badan Usaha Penyelenggara yang
Penyelenggara”
mengakibatkan luka berat bagi orang, pelaku dipidana dengan mengakibatkan luka berat bagi orang, pelaku dipidana dengan pidana
pidana denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Karena
nomenklatur
(4) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal
(4) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Pasal 191, “pelaku” menunjuk
191, dan Pasal 193, dilakukan oleh Badan Usaha Penyelenggara yang dan Pasal 193, dilakukan oleh Badan Usaha Penyelenggara yang orang perorangan
mengakibatkan matinya orang, pelaku dipidana dengan pidana mengakibatkan matinya orang, pelaku dipidana dengan pidana denda
denda paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai