Disampaikan oleh:
Al Mudzni
KTPA No. Reg. LHK.642.00031 2019
Auditor LH No. Reg. LHK.642.00021 2021
Asesor Kompetensi No. Reg. MET.000.001703 2017
01
Perkembangan Administrasi dan
Substansi Penyusunan DELH Pasca
Terbitnya PPRI No 22 Tahun 2021
02
Muatan Substantif yang harus
ada dalam Bab III DELH
Perkembangan Administrasi dan Substansi Penyusunan DELH
Pasca Terbitnya PPRI No 22 Tahun 2021
2016 2021
Permen LHK No. P.102 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat (1) PPRI No 22 Tahun 2021 Pasal 86
a. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan; a. Tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan
b. telah melaksanakan usaha dan/atau kegiatan; Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
c. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata undangan; dan
ruang; dan b. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang,
d. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki
dokumen lingkungan hidup tetapi dokumen lingkungan hidup *Kegiatan sudah berjalan sebelum tanggal 2 Februari 2021
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Diundangkannya PP 22 Tahun 2021)
Perkembangan Administrasi dan Substansi Penyusunan DELH
Pasca Terbitnya PPRI No 22 Tahun 2021
Kebijakan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang belum memiliki Dokumen Lingkungan, namun sudah
berjalan sebelum terbitnya PPRI No 22 Tahun 2021
DELH / DPLH
Kesepakatan antara Direktorat di Dalam Lingkungan KLHK yang Membidangi Persetujuan Teknis
SUBSTANSI DARI “TIDAK MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP ATAU DOKUMEN LINGKUNGAN
HIDUPNYA TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN”
SUBSTANSI DARI “TIDAK MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP ATAU DOKUMEN LINGKUNGAN
HIDUPNYA TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN”
Dalam melakukan evaluasi perlu memperhatikan Usaha dan/atau Kegiatan yang sedang
berjalan (sudah berada pada tahap konstruksi/operasi).
1) Muatan informasi dan deskripsi yang disajikan pada DELH merupakan kondisi faktual usaha dan/atau kegiatan di
lapangan.
2) Jika pada saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap Konstruksi, maka muatan
DELH secara keseluruhan hanya membahas kegiatan konstruksi dan tidak membahas Tahap Pra Konstruksi dan Tahap
Operasi
3) Jika saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap Operasi, maka muatan DELH
secara keseluruhan hanya membahas kegiatan Operasi dan tidak membahas Tahap Pra Konstruksi dan Tahap
Konstruksi
Hasil evaluasi kajian Dampak Lingkungan Hidup ditentukan berdasarkan tahapan kegiatan
mulai dari tahap kegiatan yang sudah atau sedang berjalan ketika DELH tersebut disusun.
1) Jika pada saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap Konstruksi yang telah selesai,
maka muatan DELH secara keseluruhan hanya membahas kegiatan konstruksi dan tidak membahas Tahap Pra
Konstruksi dan Tahap Operasi
2) Terhadap Tahap Operasi pada Poin 1 dan belum dilaksanakan, maka dilakukan Perubahan Persetujuan Lingkungan
yang melingkup perencanaan tahapan kegiatan selanjutnya (Tahap Operasi dan Tahap Pasca Operasi
Muatan Substantif yang harus ada dalam Bab III DELH
1) Jika pada saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap
Konstruksi, maka muatan DELH secara keseluruhan hanya membahas kegiatan konstruksi
Jika Usaha dan/atau Kegiatan
dan tidak membahas Tahap Pra Konstruksi dan Tahap Operasi
yang sedang atau sudah
2) Jika saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap
berjalan berada pada Tahap Pra
Operasi, maka muatan DELH secara keseluruhan hanya membahas kegiatan Operasi dan
Konstruksi dan belum memiliki
tidak membahas Tahap Pra Konstruksi dan Tahap Konstruksi
Dokumen Lingkungan Hidup,
3) Jika pada saat penyusunan, usaha dan/atau kegiatan Pemrakarsa berada pada Tahap
maka jenis dokumen yang
Konstruksi yang telah selesai, maka muatan DELH secara keseluruhan hanya membahas
disusun bukan DELH, melainkan
kegiatan konstruksi dan tidak membahas Tahap Pra Konstruksi dan Tahap Operasi
dokumen Amdal / UKL-UPL sesuai
4) Terhadap Tahap Operasi pada Poin 1 dan belum dilaksanakan, maka dilakukan
dengan Peraturan Perundang-
Perubahan Persetujuan Lingkungan yang melingkup perencanaan tahapan kegiatan
undangan yang berlaku
selanjutnya (Tahap Operasi dan Tahap Pasca Operasi
Muatan Substantif yang harus ada dalam Bab III DELH
Melakukan evaluasi keterkaitan antara komponen Usaha dan/atau Kegiatan • Pedoman Penyusunan pada
yang menjadi sumber dampak, limbah yang dihasilkan dari Usaha dan/atau
Kegiatan
01 Lampiran V PPRI No 22
Tahun 2021 menyebutkan
bahwa poin 1 – 4 pada sisi
Hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup harus dapat menyimpulkan kiri merupakan langkah-
mengenai dampak yang terjadi, efektivitas pengelolaan dan pemantauan langkah evaluasi yang
Lingkungan Hidup yang telah dilakukan oleh penangggung jawab Usaha
dan/atau Kegiatan serta usulan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan 02 dilakukan
Hidup yang seharusnya dilakukan oleh penangggung jawab Usaha dan/atau • Namun demikian, pada
Kegiatan beberapa kesempatan rapat
penilaian DELH, umumnya
Evaluasi Dampak Lingkungan Hidup dilakukan dalam rangka menentukan
poin 1 – 4 tersebut
seberapa jauh/besar langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup yang harus dilakukan oleh penanggung jawab Usaha 03 didefinisikan sebagai sub
dan/atau Kegiatan untuk setiap dampak yang terjadi bab – sub bab oleh
sebagian Tim Penilai dari
Hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup merumuskan arahan pengelolaan
dan pemantauan Lingkungan Hidup yang menjadi dasar bagi penyusunan Instansi LH
RKL-RPL yang lebih detail/rinci dan operasional. Harus dipastikan hasil 04 • Poin 1 dan poin 2
evaluasi Dampak Lingkungan Hidup memberikan arahan bagi perencanaan berpotensi menjadi 1 (satu)
pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup sub bab
Muatan Substantif yang harus ada dalam Bab III DELH
Melakukan evaluasi keterkaitan antara komponen Usaha dan/atau Kegiatan yang menjadi sumber
dampak, limbah yang dihasilkan dari Usaha dan/atau Kegiatan
EXCECUTIVE SUMMARY
1) Untuk menuju sub bab ini terdapat mata rantai / substansi yang “hilang”, yaitu Evaluasi perubahan dampak (seperti
seberapa besar perubahan kualitas air di suatu badan air akibat pembuangan air limbah) sebagaimana disampaikan
pada Permen LHK No P.102 Tahun 2016.
2) Sub bab ini menyajikan evaluasi terkait Area Terdampak Yang Menjadi Perhatian Penting;
3) Evaluasi dititik beratkan kepada Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak, sehingga berbeda dengan sub bab – sub
bab sebelumnya yang menitik beratkan Komponen Kegiatan Penimbul Dampak;
4) Dimungkinkan adanya Analisa Sebaran Dampak yang Sedang / Telah Terjadi seperti Analisa Sebaran Dispersi Udara,
Analisa Zona Dilusi pada Air Permukaan / Air Laut, Analisa Intensitas Kebisingan, dsb
5) Hasil analisa selanjutnya dapat menjadi landasan dalam menentukan langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup yang harus dilakukan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk setiap dampak yang
terjadi
Muatan Substantif yang harus ada dalam Bab III DELH
Evaluasi Dampak Lingkungan Hidup dilakukan dalam rangka menentukan seberapa jauh/besar
langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup yang harus dilakukan oleh
penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan untuk setiap dampak yang terjadi
Overlay Peta Potensi Kumulatif Intensitas Kebisingan Overlay Peta Potensi Kumulatif Sebaran Debu Dan
Bersumber Dari Penyiapan Lahan dan Kegiatan Gangguan Kesehatan Masyarakat Yang Bersumber Dari
Mobilisasi Kendaraan NOx
Muatan Substantif yang harus ada dalam Bab III DELH
Hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup merumuskan arahan pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup yang menjadi dasar bagi penyusunan RKL-RPL yang lebih detail/rinci dan
operasional. Harus dipastikan hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup memberikan arahan bagi
perencanaan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup
EXCECUTIVE SUMMARY
1) Secara teknis, relevan dengan hasil evaluasi pada sub bab-sub bab sebelumnya yang melingkup rekomendasi terhadap:
• Ketidaksesuaian;
• Ketidakpatuhan;
• Observasi;
• Peningkatan kinerja; serta
• Hasil analisa area terdampak yang menjadi perhatian penting
2) Secara prinsip, harus dipastikan hasil evaluasi Dampak Lingkungan Hidup memberikan arahan bagi perencanaan pengelolaan dan
pemantauan Lingkungan Hidup yang meliputi:
• Arahan perbaikan dan penanggulangan yang paling tepat atas dampak yang telah terjadi terhadap lingkungan.
• Arahan atas pemantauan Lingkungan Hidup yang seharusnya dilakukan oleh penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan.
• Arahan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup bagi aspek lain yang bersifat penting serta dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
TERIMA KASIH