Anda di halaman 1dari 18

INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS BUKIT LAMANDO

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan


2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
4. Angka Keberhasilan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
5. Ibu Hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai standar
6. Kepuasan Pengguna Layanan

1
Profil Indikator Nasional Mutu Puskesmas

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan


No Item Keterangan
1 Judul Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan tentang
2
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan cuci
tangan sesuai dengan ketentuan WHO.
3 Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan
kesehatan sebagai dasar untuk memperbaiki dan
4 meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin
keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
5 Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila
tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs)
bila tangan tidak tampak kotor.
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5
indikasi (Five moments) menurut WHO dan 5
indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6
Langkah menurut WHO.
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah
penilaian kepatuhan terhadap petugas yang
melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
indikasi yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau
2
pakaian pasien).
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau
pakaian pasien ).
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus),
perawatan luka, pemasangan kateter urin,
suctioning, pemberian suntikan dan lain lain
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien seperti muntah, darah, nanah, urin,
feces, produksi drain, dan setelah melepas
sarung tangan
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
meliputi: menyentuh tempat tidur pasien, linen
yang terpasang di tempat tidur, alat-alat di
sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis
yang ada di sekitar pasien.
f. Melepas sarung tangan steril
g. Melepas APD
h. Setelah kontak dengan permukaan benda mati
dan objek termasuk peralatan medis
i. Setelah melepaskan sarung tangan steril.
j. Sebelum menangani obat-obatan atau
menyiapkan makanan.
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah
semua tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/perawatan pasien
serta tenaga penunjang yang bekerja sebagai
cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat
dengan pasien / spesimen.
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki
kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan
kebersihan tangan dengan metode dan tool yang
telah ditentukan.
7. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit
dalam satu periode pengamatan 8. Peluang adalah
indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit periode
3
pengamatan.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan
8
sesuai indikasi
Denumerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya
9
dilakukan dalam satu periode pengamatan/observasi.
10 Target Pencapaian >=85%
Kriteria Kriteria Inklusi :
Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning
service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan
11
tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien/spesimen yang akan di observasi.

Kriteria Ekslusi :
Tidak ada
Formula Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan
sesuai indikasi x 100%
12
Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam satu periode pengamatan/observasi
Desain Pengumpulan Concurrent (Survei Harian)
13
Data
Sumber Data Primer menggunakan Formulir Kepatuhan Kebersihan
14
Tangan
15 Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik
Frekuensi Harian
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
19 Penyajian Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
Instrumen Tabel, Control chart, run chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab mutu

4
2. Kepatuhan Kebersihan Tangan
No Item Keterangan
1 Judul Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
2
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Pedoman Kementerian Kesehatan tentangPetunjuk
Teknis Alat Pelindung Diri (APD).
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
sesuai dengan prosedur.
3 Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif
Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam
menggunakan APD
4
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi
Definisi Operasional 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang
dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi
zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau penyebaran infeksi
atau penyakit.
2. APD digunakan sesuai dengan standar dan indikasi
3. Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan
tindakan yang memungkinkan tubuhatau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan
tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari
5
petugas.
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD sesuai standar
dan indikasi.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam
menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan.
6. Observer adalah orang yang melakukan
pengamatan terhadap kepatuhan kepada petugas

5
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi
8
dan standar dalam periode pengamatan
9 Denumerator Jumlah petugas yang diamati
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan
APD
11

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai indikasi
12 Dan standar dalam periode pengamatan x 100%
Jumlah petugas yang diamati
Desain Pengumpulan Concurrent (survei Harian)
13
Data
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi
14
menggunakan formulir observasi
15 Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik
Frekuensi Harian
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
19 Penyajian Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
Instrumen Tabel, Control chart, run chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab mutu

6
3. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
No Item Keterangan
1 Judul Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Keselamatan Pasien,
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Puskesmas
3. Ketepatan identifikasi pengguna layanan merupakan
sasaran keselamatan pasien yang pertama. Yang
dimaksud dengan keselamatan pasien adalah
keselamatan pengguna layanan. Ketepatan
identifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin
2 keselamatan Pengguna Layanan selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pengguna layanan.
4. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pengguna
layanan maka diperlukan indikator yang mengukur
dan memonitortingkat kepatuhan pemberi pelayanan
dalam melakukan proses identifikasi. Sehingga
pemberi pelayanan akan menjadikan identifikasi
sebagai proses rutin dalam proses pelayanan.
3 Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam
4 melaksanakan identifikasi pengguna layanan pada
proses pelayanan.
5 Definisi Operasional 1. Pengguna layanan adalah pasien, keluarga,
sasaran, kelompok masyarakat dan lintas sektor
2. Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah
proses mencocokkan identitas pengguna layanan
dengan menggunakan minimal dua dari tiga identitas
yang tidak pernah berubah. Misalnya nama, tanggal
lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang
ditetapkan di Puskesmas
3. Proses identifikasi pengguna layanan oleh petugas
dilakukan dengan mencocokkan antara identitas
yang tertera di dokumen dengan hasil klarifikasi
pada pengguna layanan secara visual dan atau
verbal.
4. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi
pengguna layanan secara benar pada saat :
a. Pendaftaran

7
b. Sebelum tindakan
c. Penyerahan hasil laboratorium
d. Penyerahan obat
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentasi
8 Numerator Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar
Denumerator Jumlah pengguna layanan yang mendapatkan
9
pelayanan di puskesmas
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan
di Puskesmas
11

Kriteria Eksklusi:
Tidak ada eksklusi
Formula Jumlah proses identifikasi yang dilakukan secara benar x
12 100%
Jumlah total peluang yang diobservasi
Desain Pengumpulan Cocurrent (survei harian)
13
Data
14 Sumber Data Data Primer menggunakan formulir observasi
15 Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik
Frekuensi Harian
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
19 Penyajian Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
Instrumen Tabel, Control chart, run chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab mutu

8
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat (SO)
No Item Keterangan
Judul Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
1
Sensitif Obat (SO)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Penanggulangan Tuberkulosis
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
2
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua
kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya
penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal
dan pasien tidak dilakukan evaluasi.
3 Dimensi Mutu Efektif, Efisien, Tepat Waktu
Tujuan Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan TB
dilihat berdasarkan alur pengobatan sejak dinyatakan (+)
4
berdasarkan pemeriksaan bakteriologis sampai dengan
pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap
5 Definisi Operasional 1. Tuberculosis yang selanjutnya disingkat TB adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya.
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau
Tes Cepat Mikroskopis (TCM) menunjukan hasil
masih sensitif terhadap obat anti tuberculosis (OAT)
lini 1 (pertama)
3. Obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H),
Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan
Streptomisin (S).
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah
angka yang menunjukkan persentase semua pasien
TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara
semua pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai
dengan periodisasi waktu pengobatan TB. Angka ini
merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan
semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua
kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan
TB.
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil

9
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada
salah satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilanpengobatan
pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari
pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya
sampai dengan pasien dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap.
7. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar
dengan hasil terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
TB kepada pasien TB dan keluarga, pembuatan
kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas
Minum Obat (PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record)
f. secara lengkap dan benar di setiap tahapan
pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan dalam periodisasi
pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya.
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir
pengobatan hasilnya negatif dan diakhir pengobatan
tidak ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak
dilakukan pemeriksaan bakteriologis di akhir
pengobatan)
6 Tipe Indikator Hasil
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan

10
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas
Denumerator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
9
berjalan di wilayah kerja Puskesmas
10 Target Pencapaian 90%
Kriteria Kriteria Inklusi:
Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan
menjalani pengobatan secara lengkap di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan
Kriteria Eksklusi:
11 1. Pasien TB RO
2. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan
TBC.09 dan hasil pengobatan pasien TB pindahan
dengan TB.10
3. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5
atau bulan ke 6
Formula Jumlah semua pasein TB SO yang sembuh dan
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilker
12 puskesmas x 100%
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
berjalan di wilayah kerja Puskesmas
Desain Pengumpulan Restrspektif
13
Data
Sumber Data Formulir:
14
TB 01, TB 03, TB 04, TB 05, TB 06, TB 09, TB 10
15 Besar Sampel Data Sekunder Populasi
Frekuensi Harian
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
19 Penyajian Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
Instrumen Tabel, Control chart, run chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab mutu

11
5. Ibu Hamil yang mendapakan pelayanan ANC sesuai standar
No Item Keterangan
Judul Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
1
standar
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu
(AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan
target pada RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000
2 KH dan pada akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000
KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak
awal diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga
faktor risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi
komplikasi.
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir
sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko stunting
Dimensi Mutu Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada
3
pasien/pengguna layanan
4 Tujuan Penurunan Angka Kematian Ibu
5 Definisi Operasional 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar adalah ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar
kuantitas danstandar kualitas selama periode
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun
berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 6 kali selama
periode kehamilan (K4) terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada
trimester ke-1 (satu)/ 0-12 minggu,
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2
(dua)/ > 12-24 minggu, dan
c. 2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3
(tiga)/ 24 minggu-sampai dengan kelahiran

12
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10T meliputi :
a. Timbang Berat badan dan tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24
minggu)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin
f. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan
tetanus toksoid (TT) bila diperlukan.
g. Beri tablet tambah darah
h. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah
2) Kadar Hemoglobin
3) Gluko-Protein urin
4) termasuk pemeriksaan HIV (Indikator
SPM)
i. Tata laksana
j. Temu wicara/ konseling
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar
pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang
telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
pada masa kehamilan pada tahun bejalan.
6 Tipe Indikator Proses dan Hasil
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan
8 pelayanan ANC lengkap sesuai standar pada tahun
berjalan
Denumerator Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas
9
pada tahun berjalan
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria Kriteria Inklusi:
Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas
pada tahun berjalan
Kriteria Eksklusi:
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa

13
kehamilan (Abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan
riwayat kehamilan lengkap
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin.
Formula Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapatkan
pelayanan ANC lengkap sesuai standar pada tahun
12 berjalan x 100%
Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas
pada tahun berjalan
Desain Pengumpulan Retrospektif
13
Data
14 Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu
Besar Sampel Jumlah ibu hamil yang bersalin di wilayah kerja
15
Puskesmas
Frekuensi Harian
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Bulanan, Triwulan, Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
19 Penyajian Data Bulanan, Triwulan, Tahunan
Instrumen Tabel, Control chart, run chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab KIA

14
6. Kepuasan Pengguna Layanan
No Item Keterangan
1 Judul Kepuasan Pengguna Layanana
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman
2 Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
3 Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien / pengguna layanan
Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai
4 pengguna layanan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pelayanan publik.
5 Definisi Operasional 1. Kepuasan masyarakat/pengguna layanan adalah
hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap
kinerja pelayanan yang diberikan aparatur
penyelenggara pelayanan publik.
2. Pengguna layanan puskesmas adalah pasien,
keluarga, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas
sektor, yang menerima pelayanan dari Puskesmas.
3. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Penerima pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia
usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik.
5. Responden adalah penerima pelayanan publik yang
pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit
pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan, baik Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP)
6. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan
tabel sampel dari Krejcie and Morgan
7. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang
terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat sebagai variabel penyusunan survei

15
kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit
pelayanan.
8. Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan
pengukuran secara komprehensif tentang tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
9. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil
pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan
Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan
skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat).
10. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah unsur-
unsur yang menjadi indikator pengukuran kepuasan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik.
11. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh
pemberi layanan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulanan (triwulan), atau 6 (enam) bulan (semester)
atau minimal 1 (tahun) sekali.
12. Unsur SKM dalam peraturan ini meliputi:
a. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus
dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis
pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif.
b. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.
Prosedur adalah tata cara pelayanan yang
dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan.
c. Waktu Penyelesaian.
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
d. Biaya/Tarif.
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan
kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara
penyelenggara dan masyarakat.

16
e. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah
hasil pelayanan yang diberikan dan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan
hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
f. Kompetensi Pelaksana.
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
g. Perilaku Pelaksana.
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas
dalam memberikan pelayanan.
h. Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan.
Penanganan pengaduan, saran dan masukan,
adalah tata cara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindak lanjut.
i. Sarana dan prasarana.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Sarana digunakan
untuk benda yang bergerak (komputer, mesin)
dan prasarana untuk benda yang tidak
bergerak (gedung).
13. urvei Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan
menggunakan indikator dan metodologi survei yang
sudah ditentukan.
6 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Indeks
8 Numerator Sesuai dengan PERMENPAN & RB
9 Denumerator Sesuai dengan PERMENPAN & RB
10 Target Pencapaian >76,60
11 Kriteria Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan Puskesmas baik UKM
maupun UKP

17
Kriteria Eksklusi:
Tidak ada
Formula Sesuai dengan metodologi survei kepuasan
12 masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB

Desain Pengumpulan Survei


13
Data
Sumber Data Hasil Survei menggunakan kuesioner survei kepuasan
14
masyarakat berdasarkan Permenpan RB
Besar Sampel Jumlah ibu hamil yang bersalin di wilayah kerja
15
Puskesmas
Frekuensi Semester dan Tahunan
16
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Semester dan Tahunan
17
Data
18 Periode Analisa Data Semester dan Tahunan
19 Penyajian Data Semester dan Tahunan
Instrumen Chart
20
Pengambilan Data
21 Penanggung Jawab Penanggung Jawab KIPP dan Mutu

18

Anda mungkin juga menyukai