Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN, PERHITUNGAN KEBUTUHAN

TULANGAN DAN VOLUME BORED PILE PADA PROYEK


REVITALISASI TAMAN ISMAIL MARZUKI TAHAP 1
1
Bena Alfatika
2
Nurina Yasin, ST., MT.

Jalan Raya Sawangan – Depok (alfatika98@gmail.com)


1
2
Jalan Raya Margonda - Depok (nurinayasin@staffsite.gunadarma.ac.id)

Abstrak
Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap 1 terletak di Jl. Cikini Raya No 73 Menteng Jakarta Pusat.
Revitalisasi terbagi menjadi dua tahap, Tahap pertama fokus pada pembangunan parkiran, masjid,
perpustakaan dan wisma. Luas area Proyek Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap 1 sebesar 7,2 Ha. PT.
Jakarta Propertindo (Perseroda) berperan sebagai owner, PT. Jakarta Konsultindo sebagai konsultan
perencanaan, PT. Yodya Karya sebagai konsultan pengawas dan PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
sebagai kontraktor utama. Jenis kontrak yang digunakan adalah Lumpsump Fixed Price dengan metode
pembayaran termin. Nilai kontrak tahap satu sebesar Rp. 542.100.000.000,-. Masa pelaksanaan proyek
selama 18 bulan kalender dengan masa pemeliharaan 365 hari. Gedung perpustakaan dan wisma Proyek
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap 1 menggunakan jenis fondasi bored pile. Metode yang digunakan
untuk pekerjaan fondasi bored pile adalah metode casing. Metode casing menggunakan bantuan selubung
baja/ casing untuk menahan agar lubang tidak mengalami kelongsoran. Jenis tulangan utama yang
digunakan untuk kerangka fondasi bored pile adalah baja beton bersirip 50 dengan diameter 22 mm dan
diameter tulang spiral 13 mm. Melalui perhitungan yang sudah dilakukan, didapatkan jumlah kebutuhan
tulangan utama pada satu fondasi bored pile sebesar 6.726,456 kg dan tulangan spiral 8.350,182 kg. Selain
itu melalui perhitungan volume pengecoran fondasi bored pile, didapatkan jumlah pengecoran yang
dibutuhkan untuk satu lubang sebesar 155,118m3.

Katakunci : Pelaksanaan pekerjaan fondasi bored pile, metode casing, perhitungan kebutuhan
tulangan, perhitungan volume pengecoran.

Abstract
The Taman Ismail Marzuki Revitalization Project Phase 1 is located on Jl. Cikini Raya No 73 Menteng,
Central Jakarta. Revitalization is divided into two stages. The first stage focuses on building parking lots,
mosques, libraries and guest houses. The area of the Taman Ismail Marzuki Revitalization Project phase 1
is 7.2 Ha. PT. Jakarta Propertindo (Perseroda) acts as owner, PT. Jakarta Konsultindo as a planning
consultant, PT. Yodya Karya as the supervisory consultant and PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
as the main contractor. The type of contract used is Lumpsump Fixed Price with the term payment method.
The contract value for phase one is Rp. 542,100,000,000, -. The project implementation period is 18
calendar months with a maintenance period of 365 days. The library building and guest house of the Phase
1 Taman Ismail Marzuki Revitalization Project use a bored pile foundation type. The method used for bored
pile foundation work is the casing method. The casing method uses the help of a steel casing to hold the
holes so that they do not experience sliding. The main type of reinforcement used for the bored pile
foundation frame is BJTD-50 with a diameter of 22 mm for main steel and a diameter of spiral steel wich
is 13 mm. Through the calculations that have been done, it is found that the result of main steel needs on a
bored pile foundation is 6,726.456 kg and spiral steel is 8,350.182 kg. In addition, through the calculation
of the casting volume of the bored pile foundation, the required casting amount for one hole is 155,118m3.

Keywords : Implementation of Bored Pile foundation work, Casing Method, Calculation of


Reinforcement Requirements, Calculation of Casting Volume.

1
PENDAHULUAN Rumusan Masalah
Latar Belakang Berdasarkan topik yang dibahas, maka
Fondasi merupakan bagian dari struktur rumusan masalah meliputi:
yang berfungsi meneruskan beban 1. Berapa volume pengecoran bored pile
menuju lapisan tanah pendukung di Titik B279 – B281 & titik B287 – B289
dibawahnya. Seluruh beban struktur Proyek Revitalisasi Taman Ismail
(beban sendiri/ beban rencana) harus Marzuki tahap 1?
disalurkan ke dasar struktur. Fungsi 2. Berapa kebutuhan tulangan yang
fondasi adalah memikul beban yang ada digunakan pada bored pile di Titik B279
di atas fondasi. Perencanaan dan – B281 & titik B287 – B289 Proyek
pelaksanaan fondasi harus diperhatikan Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap
dengan baik karena kualitas fondasi akan 1?
memengaruhi kekuatan struktur
bangunan yang dibangun. Fondasi dibagi Batasan Masalah
menjadi dua jenis, yaitu fondasi dangkal Penelitian ini mengambil titik bored pile
dan fondasi dalam. pada proyek Proyek Revitalisasi Taman
Fondasi dangkal adalah fondasi yang Ismail Marzuki tahap 1 di Titik B279 –
tidak membutuhkan galian tanah terlalu B281 & titik B287 – B289.
dalam karena lapisan tanah dangkal
sudah cukup keras. Kekuatan fondasi Tujuan Penulisan
dangkal ada pada luas alasnya karena Penulisan ini bertujuan untuk
fondasi ini berfungsi untuk meneruskan mengetahui:
sekaligus meratakan beban yang diterima 1. Volume pengecoran fondasi bored
oleh tanah. Fondasi dangkal ini pile di Titik B279 – B281 & titik B287 –
digunakan apabila beban yang diteruskan B289 pada Proyek Revitalisasi Taman
ke tanah tidak terlalu besar, seperti beban Ismail Marzuki tahap 1.
rumah tinggal. 2. Kebutuhan tulangan fondasi bored
Fondasi dalam adalah fondasi yang pile di Titik B279 – B281 & titik B287 –
didirikan di permukaan tanah dengan B289 pada Proyek Revitalisasi Taman
kedalam tertentu, dimana daya dukung Ismail Marzuki tahap 1.
dasar fondasi dipengaruhi oleh beban
struktural dan kondisi permukaan tanah.
Fondasi dalam biasanya dipasang pada TELAAH PUSTAKA
Proses pelaksanaan fondasi bored pile dapat
kedalaman lebih dari 3 m di bawah
menggunakan beberapa metode. Pemilihan
elevasi permukaan tanah. Fondasi dalam metode yang akan digunakan untuk
dapat dijumpai dalam bentuk fondasi mengerjakan fondasi bored pile disesuaikan
tiang pancang, dinding pancang dan dengan kondisi real di lapangan/ proyek yang
bored pile. Fondasi dalam dapat sedang berjalan. Metode fondasi bored pile
digunakan untuk menyalurkan beban ke antara lain metode casing, metode kering dan
lapisan tanah yang lebih dalam sampai metode basah.
didapat jenis tanah yang mampu
mendukung beban struktur Metode casing
bangunan. Pemilihan fondasi tergantung Metode casing digunakan saat lubang bor
situasi dari tanah dan bangunan yang sangat mudah longsor. Casing (selubung
akan dibangun (Wikipedia, 2020). baja) digunakan untuk menahan agar
lubang tidak longsor sehingga lubang
yang sudah dibor tidak tertutup kembali.
Pemasangan pipa selubung/ casing ke

2
dalam lubang bor dilakukan dengan cara dibawah tanah. Syarat agar bisa
memancang, menggetarkan atau melakukan metode kering pada muka air
menekan pipa baja sampai kedalaman yang berada dibawah tanah yaitu tanah
yang ditentukan. Tanah di dalam casing pada lahan tersebut memiliki
dikeluarkan saat penggalian atau setelah permeabilitas rendah, sehingga ketika
casing sampai kedalaman yang dilakukan pengecoran, air tidak masuk ke
diinginkan. Tahap selanjutnya kerangka dalam lubang bor saat lubang masih
besi tulangan yang telah dirangkai terbuka.
dimasukkan ke dalam lubang. Larutan Pengeboran pada metode kering tidak
polymer digunakan untuk menahan perlu menggunakan bantuan casing.
longsor pada dinding lubang. Lubang yang sudah selesai dibor hanya
Pencampuran larutan polymer dilakukan perlu dibersihkan lalu kerangka besi
bersamaan dengan pengeboran pada tulangan dimasukkan pada lubang.
lubang, sehingga saat pengecoran Terakhir, dilakukan pengecoran
berlangsung larutan tersebut akan ikut menggunakan bantuan pipa tremi.
naik ke atas beserta endapan lumpur
karena terdesak dengan beton yang
dimasukkan pada lubang. Casing dapat
diangkat maupun ditinggalkan tergantung
kondisi lapangan.

.
Gambar 5.2 Metode Kering
Sumber: PT Pilar Jati Mandiri, 2018

Metode Basah
Metode basah dilakukan jika pengeboran
melewati muka air tanah, sehingga
lubang pengeboran selalu longsor bila
dindingnya tidak ditahan. Pengeboran
dilakukan bersamaan dengan
Gambar 1 Metode Casing
penambahan larutan bentonite atau
Sumber: Sardesignbuild, 2020
polymer pada lubang yang sedang dibor
untuk mencegah longsor pada lubang.
Metode Kering
Tahap selanjutnya lubang dibersihkan
Metode kering cocok digunakan jika lalu kerangka besi tulangan dimasukkan
muka air berada di atas tanah, sehingga dalam lubang yang masih berisi larutan
ketika dibor tidak terjadi longsor pada bentonite atau polymer. Pengecoran
dinding luban, seperti lempeng kaku dilakukan menggunakan bantuan pipa
homogen. Tanah berjenis pasir juga dapat tremi. Adukan beton yang masuk
menggunakan metode kering karena kedalam beton akan membuat larutan
tanah pasir memiliki sedikit kohesi yang bentonite atau polymer terdesak keluar.
menyebabkan lubang tidak mudah Larutan yang terdesak keluar dari lubang
longsor jika dibor. Metode kering juga dapat ditampung dan digunakan untuk
dapat dilakukan jika muka air berada pengeboran selanjutnya.

3
kekurangan fondasi bored pile adalah
sebagai berikut:
1. Keadaan cuaca yang kurang
mendukung dapat mempersulit
pengeboran dan pengecoran.
2. Tanah berpasir atau tanah berkerikil
mudah mengalami penurunan saat
pekerjaan pengeboran, sehingga perlu
menggunakan bantuan larutan
polymer untuk menghindari
kelongsoron
3. Pengecoran beton sulit dilakukan
apabila dipengaruhi air tanah. Beton
yang terkena air akan berpengaruh
pada mutu beton. Upaya agar mutu
Gambar 5.3 Metode Basah beton tidak terpengaruh adalah
Sumber: Sardesignbuild, 2020 memasang pipa tremi dengan jarak 25-
50 cm dari dasar lubang fondasi.
Penggunaan fondasi bored pile tidak 4. Lubang fondasi rentan mengalami
terlepas karena fondasi ini memiliki keruntuhan sehingga diperlukan
banyak kelebihan dibanding dengan jenis pemasangan casing untuk mencegah
fondasi lain. Berikut kelebihan fondasi lubang fondasi tertutup kembali.
bored pile:
1. Cocok digunakan untuk lokasi yang METODE PENELITIAN
sempit karena bored pile dapat Pembersihan Lahan
digabungkan dengan pilecap atau Pembersihan lahan dilakukan terlebih
tiang kelompok. dahulu sebelum memulai pekerjaan.
2. Diameter dan kedalaman tiang dapat Pembersihan terdiri dari pembersihan
divariasikan sesuai dengan yang sudah sampah, rumput, dan berbagai hal lain
ditentukan yang dapat menggangu pelaksanaan
3. Getaran akibat pekerjaan fondasi pekerjaan. Lahan yang bersih akan
bored pile tidak akan mengakibatkan memudahkan proses pekerjaan fondasi
kerusakan pada bangunan di sekitar bored pile, seperti penentuan titik dan
fondasi. sebagainya.
4. Proses pemasangan pondasi bored pile
pada tanah lempung tidak akan Penentuan Titik Bored Pile
membuat tiang bergeser ke samping Tahap selanjutnya adalah penentuan titik
dan juga tidak akan membuat tanah bored pile. Penentuan titik bored pile
bergelombang. dilakukan untuk membuat benchmark/
5. Dasar dari fondasi bored pile dapat batasan wilayah sehingga tidak melewati
diperbesar yang akan memberikan batas lahan, mengukur beda tinggi dan
ketahanan yang besar untuk gaya sebagai patokan lokasi fondasi yang akan
keatas dikerjakan. Theodolite merupakan alat
yang digunakan untuk menentukan beda
Meskipun memiliki banyak kelebihan, tinggi dan patokan titik bored pile yang
fondasi bored pile juga memiliki akan dikerjakan. Setiap pengukuran yang
beberapa kekurangan. Beberapa contoh sudah dilakukan ditandai dengan patok.
Pekerjaan Pengeboran

4
Pelaksanaan pengeboran pada Proyek Pemasangan besi tulangan pada lubang
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap yang sudah dibor. Proses fabrikasi besi
1 tidak berbeda dengan teori yang ada. tulangan dilakukan di wilayah yang sama
Fondasi bored pile yang dikerjakan pada agar mudah dilakukan pemasangan
bangunan perpustakaan mempunyai tulangan besi pada lubang yang sudah
diameter seragam, yaitu 1000 mm. dibor. Jumlah tulangan dan perkuatan
Tahapan pekerjaan pengeboran adalah pembesian dibuat sesuai dengan shop
sebagai berikut: drawing yang sudah disetujui oleh owner
a. Pengeboran Titik Fondasi Bored Pile dan sudah dilakukan proses pengecekan
Mesin bor putar ditempatkan pada lahan oleh pengawas. Penyambungan antar besi
yang sebelumnya sudah dibersihkan. tulangan dilakukan dengan cara
Ujung mesin bor putar dipasang dengan pengelasan. Posisi kerangka besi
bor bucket. Jika tanah pada lahan yang tulangan diangkat secara tegak lurus
sudah dibersihkan keras, diperlukan terhadap lubang dengan bantuan alat
bantuan mata bor spiral (auger). Proyek crane, sehingga memudahkan proses
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap pengelasan. Pengelasan dilakukan
1 sebagian lahannya memiliki kondisi terhadap bagian bawah kerangka besi
tanah yang lunak sehingga tidak perlu yang diangkat dengan crane dan bagian
digunakan bor spiral (auger). Pengeboran atas kerangka yang sudah masuk ke
lalu dilakukan dengan cara memutar mata dalam lubang.
bor bucket, lalu bagian tanah yang masuk
ke dalam bucket dikeluarkan di area Pekerjaan Pengecoran
sekitar lubang pengerjaan fondasi. Tahap terakhir adalah pekerjaan
Pengeboran dilakukan secara berulang pengecoran. Pekerjaan pengecoran harus
sampai kedalaman yang sudah melalui proses pemasangan pipa tremi,
ditentukan. Tanah di sekitar pembuatan slump test, pengecoran fondasi bored
lubang disingkirkan dengan bantuan pile, pengangkatan temporary casing dan
excavator. terakhir finishing. Secara singkat berikut
Cara mengetahui kedalaman dasar penjelasan setiap tahap:
pengeboran menggunakan measuring a. Pemasangan Pipa Tremi
tape. Tanah yang dibor rentan mengalami Pemasangan pipa tremi dilakukan saat
keruntuhan dan menyebabkan lubang kerangka besi tulangan sudah masuk
yang sudah dibor tertutup kembali. kedalam lubang bored pile. Pipa tremi
Pencegahan agar lubang tidak tertutup dipasang di atas temporary casing
kembali adalah menambahkan larutan menggunakan alat bantu penjepit pipa
polymer bersamaan dengan pengeboran. tremi.
b. Pemasangan Temporary Casing Penjepit pipa tremi berfungsi untuk
Tahap selanjutnya pada pekerjaan mengunci posisi pipa tremi agar tetap
pengeboran adalah pemasangan tegak lurus. Bagian atas pipa tremi lalu
temporary casing. Temporary Casing dipasang corong tremi untuk
dipasang pada lubang bor dan berfungsi memudahkan proses pengecoran lubang
untuk memudahkan proses masuknya bored pile. Pemasangan pipa tremi
besi tulangan boredpile dan bertujuan untuk mencegah pencampuran
penyambungan besi tulangan bored pile. beton segar dengan tanah. Pipa tremi
Panjang temporary casing disesuaikan digantungkan setinggi 30 ‒ 50 cm dari
dengan jenis dan kondisi lapangan. dasar lubang agar beton segar dapat turun
c. Pemasangan Besi Tulangan ke dalam lubang bored pile.
Slump Test

5
Tahap selanjutnya pengambilan sampel
beton segar untuk dilakukan slump test.
Slump test dilakukan untuk menentukan
kekuatan dan mutu beton. Beton yang
memiliki nilai slump tidak sesuai standar
akan diberikan kesempatan tiga kali
untuk melakukan pengadukan beton di
tempat sampai nilai slump mencapai
standar yang ditentukan. Proyek
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki tahap
1 memiliki nilai slump 18±2 cm.

Pengecoran Fondasi Bored Pile


Pekerjaan pengecoran harus pada satu
lubang harus dilakukan secara terus
menerus agar menghindari kemacetan
pada pipa tremi. Pipa tremi perlu
dihentakkan selama pengecoran
berlangsung, agar proses masuknya beton
segar ke dalam lubang lancar dan tidak
ada beton segar yang menggumpal di
dalam pipa tremi. Setelah pengecoran
selesai, semua peralatan pengecoran
seperti pipa tremi harus dibersihkan dari
sisa beton dan lumpur sehingga peralatan
pengecoran dapat digunakan pada titik
fondasi selanjutnya. Gambar 1. Flow Chart Pekerjaan
Fondasi Bored Pile Metode Casing
Pengangkatan Temporary Casing
Setelah pengecoran lubang bored pile, Parameter Data yang digunakan
temporary casing dicabut dari lubang saat Data yang diperlukan untuk perhitungan
beton masih dalam keadaan cair. kebutuhan tulangan dan volume fondasi
Pencabutan temporary casing bored pile berupa:
menggunakan bantuan alat crane. 1. Shop drawing pekerjaan fondasi
2. Ukuran besi/ tulangan yang digunakan
Finishing 3. Jenis besi/ tulangan yang digunakan
Pengecoran selesai dilakukan. Lubang 4. Ukuran beton decking
bored pile ditutup lalu lakukan pekerjaan 5. Kedalaman fondasi
fondasi bored pile dengan tahapan yang
sama pada titk fondasi selanjutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan kebutuhan tulangan fondasi
Berikut merupakan tahapan metode
pelaksaan bored pile metode casing. bored pile dilakukan untuk mengetahui
jumlah besi (kg) yang dibutuhkan untuk
pengerjaan fondasi. Proyek Revitalisasi
Taman Ismail Marzuki tahap 1
menggunakan fondasi bored pile
berdiameter 1000 mm. Penulis hanya

6
fokus memperhitungkan kebutuhan L = Panjang besi (m)
tulangan fondasi bored pile di titik B279 Wn = Berat nominal besi (kg/m)
- B281 & B287 - B289. Wb = Berat besi di satu fondasi (kg)
n = Jumlah besi yang ada di satu
fondasi (buah)

Melalui rumus tersebut, maka dapat


dihitung:
1. Bagian 1 (30,000 m – 12 batang)

Gambar 2. Tinjauan Detail Koordinat


Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
2020

Tabel 1 Ukuran Baja Tulangan Ulir


Sumber: SNI 07-2052-2002 Baja Tulang Gambar 3. Penampang Penulangan
Beton Diameter 1000 mm Bagian 1
Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
Diameter Jarak Lebar Berat
Diameter Luas
dalam
Tinggi Sirip
Sirip Rusuk Nominal
2020
Nominal Penampang Melintang
Nominal Melintang Memanjang Per
Nominal
Meter
(d) (do) Min Maks (Maks) (Maks) Ws = L × berat nominal ulir per meter
mm cm2 mm mm mm mm mm kg/m
6,000 0,283 5,500 0,300 0,600 4,200 4,700 0,222 (Wn)
8,000 0,503 7,300 0,400 0,800 5,600 6,800 0,395
10,000 0,785 8,900 0,500 1,000 7,000 7,900 0,617
= 30,000 × 2,98
13,000 1,327 12,000 0,700 1,300 9,100 10,200 1,040 = 89,400 kg
16,000 2,011 15,000 0,800 1,600 11,200 12,600 4,580
19,000 2,835 17,800 1,000 1,900 13,300 14,900 2,230 Wb1 = n × Ws
22,000 3,801 20,700 1,100 2,200 15,400 17,300 2,980
25,000 4,909 23,600 1,300 2,500 17,200 19,700 3,850
= 12 × 89,400
29,000
32,000
6,625
8,042
27,200
30,200
1,500
1,600
2,900
3,200
20,300
22,400
22,800
25,100
5,180
6,310
= 1.072,800 kg
36,000 10,180 34,000 1,800 3,600 25,200 28,300 7,990
40,000
50,000
12,570
19,640
38,000
48,000
2,000
2,500
4,000
5,000
28,000
38,000
31,400
39,300
9,880
17,400 2. Bagian 2 (6,000 m – 11 batang)

Perhitungan Tulangan Utama Fondasi


Bored Pile
Cara perhitungan kebutuhan tulangan
utama (kg) bisa menggunakan bantuan
tabel SNI 07-2052-2002 Baja Tulang
Beton. Berdasarkan diameter tulangan
yang akan digunakan, dapat diketahui
berat nominal per meter dari tulangan
yang digunakan. Rumus kebutuhan Gambar 4. Penampang Penulangan
tulangan utama adalah sebagai berikut: Diameter 1000 mm Bagian 2
Ws = L × W n Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan
Wb = n × Ws Gedung, 2020
Di mana: Ws = L × berat nominal ulir per meter
Ws = Berat satu buah besi (kg) (Wn)

7
= 6,000 × 2,98
= 17,880 kg
Wb2 = n × Ws
= 11 × 17,880
= 196,680 kg

3. Berat total (Wb tot)


Wb tot = Wb1 + Wb2
= 1.072,800 + 196,680
= 1.269,480 kg

Jumlah besi tulangan utama fondasi


bored pile Proyek Revitalisasi Taman
Ismail Marzuki tahap 1 sebesar 1.269,480
Gambar 5. Detail Penulangan Utama
kg.
Bagian 1
Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
Perhitungan Tulangan Spiral Fondasi 2020
Bored Pile
Perhitungan kebutuhan tulangan spiral a. d = Ø fondasi – (2 × decking)
dapat menggunakan rumus sebagai = 1,000 – (2 × 0,075)
berikut: = 0,850 m
Ws= L × Wn 2
 h 
 π× ×d  +h
2
2 b. L =
 h   h1 
L =  π× ×d  +h 2
 h1  29,150 2
Di mana: = √(π× ×0,850) + 29,1502
0,055
L = Panjang Spiral (m) = 1.415,588 m
h = Kedalaman Cor (m) c. Ws = L × Wn
h1 = Jarak antar Tulang Spiral (m)
d = Keliling Spiral (m) = 1.415,588 × 1,040
= Ø fondasi – (2 × decking) = 1.472,211 kg
Ws = Berat satu buah besi (kg)
L = Panjang besi (m) 2. Bagian 2 (6,000 m – jarak 0,200 m)
Wn = Berat nominal besi (kg/m)

Melalui rumus tersebut, maka dapat


dihitung:
1. Bagian 1 (29,150 m – jarak 0,055 m)

Gambar 6. Detail Penulangan Utama


Bagian 2
Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
2020

8
a. d = Ø fondasi – (2 × decking) Perhitungan Volume Pengecoran
= 1,000 – (2 × 0,075) Fondasi Bored Pile
= 0,850 m Perhitungan volume pengecoran fondasi
2 bored pile harus melewati tiga jenis
 h 
 π× ×d  +h
2
b. L = perhitungan, yaitu:
 h1  1. Perhitungan volume tulangan utama
2 2. Perhitungan volume tulangan spiral
 6,000  3. Perhitungan volume fondasi
=  π× ×0,850  +6,0002
 0, 200  Setelah diketahui masing-masing volume
= 80,335 m tersebut, maka bisa diketahui volume
c. Ws = L × Wn pengecoran dengan cara volume fondasi
dikurangi volume tulangan utama dan
= 80,335 × 1,040 volume tulang spiral. Rumus yang
= 83,548 kg digunakan pada perhitungan tersebut
adalah sebagai berikut:
3. Berat Besi Total 1. Volume Tulangan Utama:
a. Berat besi total = 1.472,211 + 83,548 1
Vtot tlg. utama = 4 × π × d2 × Ltotal × n
= 1.555,759 kg
Di mana :
Jumlah besi tulangan spiral fondasi bored d = diameter tulang utama (m)
pile Proyek Revitalisasi Taman Ismail Ltotal = panjang efektif (Lef) + panjang
Marzuki tahap 1 sebesar 1.555,759 kg sambungan (Ls) + panjang tlg.
pilecap (Pp)
Hasil perhitungan kebutuhan tulangan n = jumlah tulangan utama
utama dan tulangan spiral fondasi bored
pile pada titik B279 - B281 & B287 - 1. Bagian 1 (30,000 m – jarak 0,055
B289 Proyek Revitalisasi Taman Ismail m)
Marzuki tahap 1 dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2 Hasil Perhitungan Kebutuhan
Tulangan Fondasi Bored Pile

Tulangan Tulangan
Dia
No Titik Utama Spiral Gambar 7. Penampang Penulangan
(m) (kg) (kg) Diameter 1000 mm Bagian 1
1 B279 1.269,48 1.555,759 Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
2 B280 1.269,48 1.555,759 2020
3 B281 1.269,48 1.555,759 a. Ltot = Lef + Ls + Pp
1
4 B287 1.269,48 1.555,759 = 25,850 + (2,000 × 1,500) +
5 B288 1.269,48 1.555,759 1,150
6 B289 1.269,48 1.555,759 = 30,000 m
Total 7.616,88 9.334,554 b. Luas tulangan utama
1
= 4 × π × d2
1
= 4 × π × 0,0222
= 0,000380133 m2

9
c. Volume tunggal = Luas tulangan 2. Volume Tulangan Spiral
utama × Ltot V tlg. spiral= luas tlg. spiral × Ltotal
2
= 0,000380133 × 30,000  h 
L =  π× ×d  +h 2
= 0,01140398 m3  h1 
d. Vtot1 tulang utama = Volume tunggal Di mana:
×n L = Panjang Spiral (m)
= 0,01140398 × 12 h = Kedalaman Cor (m)
= 0,137 m3 h1 = Jarak antar Tulang Spiral (m)
d = Keliling Spiral (m)
2. Bagian 2 (6,000 m – 11 batang) = Ø fondasi – (2 × decking)

1. Bagian 1 (29,150 m – jarak 0,055 m)

Gambar 8. Penampang Penulangan


Diameter 1000 mm Bagian 2
Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
2020

a. Ltot = 6,000 m
1
b. Luas tulangan utama = 4 × π × d2
1
= 4 × π × 0,0222
Gambar 9. Detail Penulangan Utama
= 0,000380133 m2
Bagian 1
c. Volume tunggal = Luas tulangan Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung,
utama × Ltot 2020
= 0,000380133 × 6,000
a. Keliling Spiral (d)
= 0,002280796 m3
= Ø fondasi – (2 × decking)
d. Vtot2 tulang utama = Volume tunggal
= 1,000 – (2 × 0,075)
×n
= 0,850 m
= 0,002280796 × 11
b. Panjang Tulang Spiral (L1)
= 0,025 m3
2
 h 
 π× ×d  +h
2
=
3. Volume total tulang utama  h1 
a. Vtot = Vtot1 tulang utama + Vtot2
tulang utama 29,150 2
= 0,137 + 0,025 = √(π× ×0,850) + 29,1502
0,055
= 0,162 m3 = 1.415,588 m

Berdasarkan perhitungan diatas jumlah 2. Bagian 2 (6,000 m – jarak 0,200 m)


volume tulangan utama fondasi bored
pile Proyek Revitalisasi Taman Ismail
Marzuki tahap 1 adalah 0,162 m3.

10
Perhitungan Volume Pengecoran
Perhitungan volume pengecoran dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.
1
Volume bored pile = 4 × π × d2 × L
Volume beton
= Volume bored pile – volume tulang
utama – volume tulang spiral

Di mana:
d = diameter fondasi bored pile
L = panjang efektif lubang bored pile

Gambar 10. Detail Penulangan Utama Melalui rumus tersebut, maka dapat
Bagian 2 dihitung:
Sumber: PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, 1. Volume pengecoran pile tunggal
2020
Volume bored pile
1
a. Keliling Spiral (d) = 4 × π × d2 × L
= Ø fondasi – (2 × decking) 1
= 4 × π × 1,0002 × 33,350
= 1,000 – (2 × 0,075) = 26,193 m3
= 0,850 m
b. Panjang Tulang Spiral (L2) 2. Volume beton
2 = volume bored pile – volume tulang
 h 
 π× ×d  +h utama – volume tulang spiral
2
=
 h1 
= 26,193 – 0,162 – 0,199
 6,000 
2
= 25,832 m3
=  π× ×0,850  +6,0002
 0, 200 
Hasil perhitungan volume pengecoran
= 80,335 m fondasi bored pile pada titik B279 - B281
& B287 - B289 Proyek Revitalisasi
3. Ltotal = L1 + L2 Taman Ismail Marzuki tahap 1 dapat
= 1.415,588 + 80,335 dilihat pada Tabel 3
= 1.495,923 m
Tabel 3 Hasil Perhitungan Volume
4. Luas Tulang Spiral Pengecoran Fondasi Bored Pile
1
= 4 × π × d2 Volume
Diameter
No Titik Beton
1
= 4 × π × 0,0132 (m) (m3)
= 0,000133 m2 1 B279 25,832
2 B280 25,832
5. Volume Tulang Spiral 3 B281 25,832
= luas tulang spiral × Ltotal 1,000
4 B287 25,832
= 0,000133 × 1.495,923 5 B288 25,832
= 0,199 m3 6 B289 25,832
Total 154,992

11
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan perhitungan volume
pengecoran fondasi bored pile di titik
B279 – B281 & titik B287 – B289 dengan
diameter fondasi 1000 mm, maka volume
pengecoran yang didapatkan sebesar
154,992 m3.
2. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
tulangan fondasi bored pile di titik B279
– B281 & titik B287 – B289 dengan
diameter fondasi 1000 mm, didapatkan
kebutuhan tulang utama sebesar
7.616,880 kg dan tulang spiral 9.334,554
kg.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan maka
penulis dapat memberikan beberapa saran
untuk penelitian selanjutnya untuk
menambahkan Rencana Anggaran Biaya.

DAFTAR PUSTAKA
Ade.S.H., Bambang.P., FR.Wulandari.,
2016, Manajemen Proyek, Edisi Kedua.
Penerbit Universitas Terbuka, Tangerang
Selatan

Armaini.A.K., 2016, Pengantar


Manajemen Proyek, Penerbit Universitas
Gunadarma, Depok.

Situs Teknik Sipil Indonesia, 2012.


Pondasi Bor dengan Metode Casing.
[online]
https://www.ilmutekniksipil.com/teknik-
pondasi/pondasi-bor-dengan-metode-
casing , [Diunduh 6 Juni 2020].

Wikipedia, 2020. Fondasi. [online]


https://id.wikipedia.org/wiki/Fondasi_(ar
sitektur) , [Diunduh 6 Juni 2020].

12

Anda mungkin juga menyukai