Hukum Acara Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi
Law of Investigation of Corruption Crimes
Reza Rahmawati Andhika
1203050144 (IlmuiHukumiD)
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
i
Abstrak
Abstract
PENDAHULUAN
Korupsi merupakan permasalahan serius
yang merajalela di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Dampak dari tindak
pidana korupsi sangat merugikan
masyarakat dan negara secara
keseluruhan. Untuk mengatasi masalah
ini, pemerintah Indonesia telah
mengambil langkah-langkah untuk
memberantas korupsi dengan cara yang
tegas dan efektif.
Salah satu langkah yang diambil adalah
melalui proses hukum acara penyidikan
tindak pidana korupsi. Proses ini
melibatkan berbagai tahapan dan
prosedur yang diatur dengan jelas dalam
perundang-undangan. Hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi
merupakan landasan penting dalam
upaya penegakan hukum terhadap
koruptor dan pemulihan aset negara
yang telah dirugikan.
Penyidikan tindak pidana korupsi
dilakukan oleh lembaga penegak hukum,
seperti Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) atau kepolisian, yang memiliki
wewenang dan tanggung jawab khusus
dalam menangani kasus korupsi. Proses
penyidikan ini bertujuan untuk
mengumpulkan bukti-bukti yang cukup
guna membuktikan adanya tindak
pidana korupsi serta mengidentifikasi
pelaku, penerima suap, dan pihak terkait
lainnya.
Dalam jurnal ini, akan dibahas mengenai
hukum acara penyidikan tindak pidana
korupsi, yang meliputi tahapan-tahapan
penting yang harus dilalui dalam proses
penyidikan, peran serta kewenangan
lembaga penegak hukum yang terlibat,
serta perlindungan hak-hak tersangka
dalam proses penyidikan.
Tahapan-tahapan dalam proses
penyidikan tindak pidana korupsi
mencakup penanganan laporan,
penyelidikan, penyidikan, penuntutan,
hingga persidangan. Setiap tahapan
memiliki peraturan yang harus diikuti
dan prinsip-prinsip yang harus dijunjung
tinggi, seperti prinsip praduga tak
bersalah, hak atas pembelaan, dan
keadilan prosedural.
Selain itu, peran serta kewenangan
lembaga penegak hukum juga akan
dianalisis dalam konteks hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi. Peran
KPK, kepolisian, jaksa penuntut umum,
dan lembaga-lembaga terkait lainnya
akan dibahas secara mendalam untuk
memahami bagaimana kerja sama antar
lembaga tersebut berlangsung dalam
menangani kasus korupsi.
Terakhir, akan dibahas juga perlindungan
hak-hak tersangka dalam proses
penyidikan tindak pidana korupsi. Hak-
hak yang harus dijamin antara lain hak
atas pemberitahuan, hak atas pembelaan,
dan hak untuk tidak disiksa atau
diperlakukan secara tidak manusiawi.
Dengan pemahaman yang baik
mengenai hukum acara penyidikan
tindak pidana korupsi, diharapkan upaya
pemberantasan korupsi dapat dilakukan
secara efektif dan adil. Jurnal ini
diharapkan dapat memberikan wawasan
yang berguna bagi para praktisi hukum,
akademisi, dan pihak-pihak terkait
lainnya dalam menghadapi tantangan
dalam penegakan hukum terhadap
tindak pidana korupsi
Dalam konteks pemberantasan korupsi,
hukum acara penyidikan tindak pidana
korupsi memainkan peran yang sangat
penting. Namun, meskipun ada peraturan
yang telah ditetapkan, masih terdapat
beberapa tantangan yang dihadapi dalam
implementasi dan penegakan hukum
terkait tindak pidana korupsi. Oleh karena
itu, penulisan jurnal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis
beberapa rumusan masalah yang menjadi
fokus utama dalam hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi. Dengan
memahami rumusan masalah tersebut,
diharapkan dapat dikembangkan upaya
yang lebih efektif dalam memberantas
korupsi dan meningkatkan integritas serta
akuntabilitas dalam penyidikan tindak
pidana korupsi. Berikut ini adalah tiga
rumusan masalah yang akan dibahas
dalam jurnal ini:
1. Bagaimana proses hukum acara
penyidikan tindak pidana
korupsi diatur dalam
perundang-undangan
Indonesia? Dalam rumusan
masalah ini, akan diteliti dan
dianalisis secara mendalam
mengenai kerangka hukum
yang mengatur proses
penyidikan tindak pidana
korupsi di Indonesia. Hal ini
meliputi landasan
konstitusional, undang-undang,
dan peraturan pelaksana yang
menjadi dasar dalam
pelaksanaan penyidikan tindak
pidana korupsi.
2. Apa saja tantangan dan
hambatan yang dihadapi dalam
penerapan hukum acara
penyidikan tindak pidana
korupsi? Rumusan masalah ini
akan mengeksplorasi berbagai
kendala yang sering muncul
dalam praktik penyidikan tindak
pidana korupsi. Dari masalah
kelembagaan, sumber daya,
hingga masalah teknis, hal ini
akan membantu dalam
mengidentifikasi aspek-aspek
yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan guna meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses
penyidikan.
3. Bagaimana perlindungan hak-
hak tersangka dalam proses
penyidikan tindak pidana
korupsi? Rumusan masalah ini
akan membahas perlindungan
hak-hak yang melekat pada
tersangka dalam proses
penyidikan tindak pidana
korupsi. Ini mencakup hak atas
pembelaan, hak untuk tidak
disiksa atau diperlakukan secara
tidak manusiawi, hak atas
pemberitahuan, dan hak-hak
lainnya yang harus dijamin
untuk memastikan proses
penyidikan yang adil dan sesuai
dengan prinsip-prinsip hukum
yang berlaku.
Dengan menggali dan menganalisis
rumusan masalah tersebut, jurnal ini
bertujuan untuk memberikan kontribusi
dalam pemahaman yang lebih baik
tentang hukum acara penyidikan tindak
pidana korupsi serta memberikan
rekomendasi untuk perbaikan dan
peningkatan sistem hukum dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia.
TUJUANi PENELITIAN penelitian akan memberikan
kontribusi dalam menyusun
Tujuan penelitian dari rumusan masalah rekomendasi yang relevan untuk
yang telah disebutkan adalah: meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan keadilan dalam
proses penyidikan tindak pidana
1. Menganalisis dan memahami
korupsi di Indonesia.
kerangka hukum yang Dengan mencapai tujuan-tujuan ini,
mengatur proses hukum acara penelitian ini diharapkan dapat
penyidikan tindak pidana memberikan pemahaman yang lebih baik
korupsi di Indonesia. Dengan tentang hukum acara penyidikan tindak
tujuan ini, penelitian bertujuan pidana korupsi, mengidentifikasi
untuk menyelidiki aspek tantangan yang dihadapi, dan memberikan
konstitusional, undang-undang, rekomendasi yang dapat meningkatkan
dan peraturan pelaksana yang sistem hukum dalam upaya
menjadi dasar dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
pelaksanaan penyidikan tindak
pidana korupsi. MANFAATiPENELITIAN

2. Mengidentifikasi tantangan dan Manfaat penelitian jurnal yang telah

hambatan yang dihadapi dalam diuraikan adalah sebagai berikut:
implementasi hukum acara
Penelitian ini memiliki manfaat yang
penyidikan tindak pidana
signifikan dalam berbagai aspek terkait
korupsi. Melalui tujuan ini, hukum acara penyidikan tindak pidana
penelitian akan mengungkap korupsi. Melalui penelitian ini,
kendala-kendala yang sering diharapkan akan terjadi peningkatan
muncul dalam praktik pemahaman dan kesadaran tentang
penyidikan tindak pidana pentingnya proses penyidikan yang adil
korupsi, termasuk masalah dan berkeadilan dalam kasus-kasus
korupsi. Berikut ini adalah narasi
kelembagaan, sumber daya, dan
mengenai manfaat penelitian ini:
aspek teknis lainnya. Pemahaman yang lebih baik tentang
hukum acara penyidikan tindak pidana
3. Menganalisis perlindungan korupsi: Penelitian ini akan memberikan
hak-hak tersangka dalam proses kontribusi yang berharga dalam
penyidikan tindak pidana meningkatkan pemahaman tentang
kerangka hukum yang mengatur proses
korupsi. Tujuan ini bertujuan
penyidikan tindak pidana korupsi di
untuk mempelajari dan Indonesia. Narasi hasil penelitian akan
menganalisis perlindungan hak- membantu para praktisi hukum, seperti
hak yang melekat pada jaksa, polisi, dan pengacara, untuk
tersangka, seperti hak atas memahami dengan lebih baik peraturan
pembelaan, hak untuk tidak dan prinsip-prinsip yang harus diikuti
disiksa atau diperlakukan dalam pelaksanaan penyidikan kasus
secara tidak manusiawi, hak korupsi. Dengan demikian, mereka akan
mampu melaksanakan tugas mereka
atas pemberitahuan, dan hak-
dengan lebih efektif dan efisien.
hak lainnya yang harus dijamin
dalam proses penyidikan. Identifikasi tantangan dan hambatan
dalam implementasi hukum acara
4. Memberikan rekomendasi penyidikan tindak pidana korupsi:
Penelitian ini akan mengidentifikasi
untuk perbaikan dan
tantangan dan hambatan yang sering
peningkatan sistem hukum dihadapi dalam implementasi hukum
acara penyidikan tindak pidana acara penyidikan tindak pidana korupsi.
korupsi. Dengan tujuan ini, Narasi hasil penelitian akan memberikan
 gambaran yang jelas tentang kendala-
kendala yang mungkin timbul dalam
proses penyidikan korupsi, seperti
masalah kelembagaan, sumber daya, dan
aspek teknis lainnya. Hal ini akan
membantu para pembuat kebijakan dan
pihak berwenang dalam merumuskan
solusi yang tepat dan upaya perbaikan
yang diperlukan untuk meningkatkan
efektivitas penegakan hukum terhadap
kasus korupsi.1
Peningkatan perlindungan hak-hak
tersangka: Penelitian ini juga akan
berkontribusi dalam meningkatkan
perlindungan hak-hak tersangka dalam
proses penyidikan tindak pidana korupsi.
Narasi hasil penelitian akan membahas
dan mengidentifikasi hak-hak yang harus
dijamin bagi tersangka, seperti hak atas
pembelaan, hak untuk tidak disiksa atau
diperlakukan secara tidak manusiawi,
hak atas pemberitahuan, dan hak-hak
lainnya. Dengan pemahaman yang lebih
baik tentang hak-hak ini, penegak hukum
dapat memastikan bahwa proses
penyidikan dilakukan secara adil dan
sesuai dengan prinsip-prinsip hukum
yang berlaku.
Dengan demikian, penelitian ini
memiliki manfaat yang nyata dalam
meningkatkan pemahaman, mengatasi
tantangan implementasi, dan
meningkatkan perlindungan hak-hak
tersangka dalam hukum acara penyidikan
tindak pidana korupsi. Melalui narasi
hasil penelitian, informasi ini akan dapat
diakses oleh berbagai pihak yang terlibat
dalam penegakan hukum dan
memberikan kontribusi yang positif
dalam upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia.
METODEiPENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan
metode studi pustaka sebagai
pendekatan utama. Metode studi pustaka
adalah metode penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan dan
menganalisis berbagai sumber pustaka
yang relevan, seperti buku, jurnal ilmiah,
1
Sutrisno, B., & Widianto, A. (2019).
Efektivitas Hukum Acara Pidana dalam
Penyidikan Korupsi. Jurnal Hukum dan
Pembangunan, 45(2), 123-145.
laporan penelitian, dan peraturan
perundang-undangan terkait hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi.
Langkah-langkah dalam metode studi
pustaka akan meliputi:
1. Pengumpulan sumber pustaka: Para
peneliti akan melakukan pencarian dan
pengumpulan sumber pustaka yang
relevan mengenai hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi.
Sumber pustaka tersebut dapat
diperoleh dari perpustakaan, database
online, dan repositori penelitian.
2. Seleksi dan evaluasi sumber pustaka:
Setelah pengumpulan, para peneliti
akan mengevaluasi kecocokan dan
kualitas sumber pustaka yang
ditemukan. Sumber-sumber yang
relevan dan berkualitas tinggi akan
dipilih untuk analisis lebih lanjut.
3. Analisis sumber pustaka: Para peneliti
akan menganalisis isi dari sumber
pustaka yang terpilih. Mereka akan
mencari informasi, data, dan temuan
yang relevan dengan rumusan masalah
penelitian, seperti pengaturan hukum
acara penyidikan tindak pidana korupsi,
tantangan implementasi, dan
perlindungan hak-hak tersangka.
4. Penulisan narasi hasil penelitian:
Berdasarkan analisis sumber pustaka,
para peneliti akan menyusun narasi
yang sistematis dan informatif. Narasi
ini akan menjelaskan temuan-temuan
penting, argumentasi, dan kesimpulan
yang terkait dengan rumusan masalah
penelitian.
Melalui metode studi pustaka, penelitian
ini akan memanfaatkan sumber-sumber
pustaka yang terpercaya dan terkini untuk
mendapatkan pemahaman yang
komprehensif tentang hukum acara
penyidikan tindak pidana korupsi. Dengan
pendekatan ini, penelitian akan
memberikan informasi yang berharga dan
relevan bagi para pembaca, termasuk
praktisi hukum, akademisi, dan pihak-
pihak terkait lainnya, dalam memahami,
menganalisis, dan meningkatkan
implementasi hukum acara penyidikan yang sering timbul dalam pelaksanaan
tindak pidana korupsi. penyidikan korupsi, baik dari segi
kelembagaan, sumber daya, maupun
KERANGKAi PEMIKIRAN aspek teknis lainnya. Tantangan-
tantangan ini akan dianalisis secara
Penelitian ini didasarkan pada kerangka mendalam untuk memahami faktor-
pemikiran yang terdiri dari tiga faktor yang dapat mempengaruhi
komponen utama. Komponen- efektivitas dan efisiensi proses
komponen ini akan digunakan sebagai penyidikan.
panduan dalam menganalisis dan
Dengan menggunakan kerangka
menyusun narasi penelitian mengenai
pemikiran ini, penelitian ini akan
hukum acara penyidikan tindak pidana
menghasilkan narasi yang komprehensif
korupsi. Berikut adalah narasi
dan informatif mengenai hukum acara
mengenai kerangka pemikiran
penyidikan tindak pidana korupsi.
penelitian ini:
Narasi tersebut akan memberikan
Landasan Konstitusional dan pemahaman yang lebih baik tentang
Perundang-undangan: Komponen landasan hukum, prinsip-prinsip,
pertama dalam kerangka pemikiran prosedur, serta tantangan dan
adalah landasan konstitusional dan permasalahan yang perlu diatasi dalam
perundang-undangan yang mengatur upaya pemberantasan korupsi
hukum acara penyidikan tindak pidana
korupsi. Dalam narasi ini, akan
dianalisis konstitusi dan peraturan-
peraturan penting yang menjadi dasar
hukum dalam pelaksanaan penyidikan
tindak pidana korupsi. Hal ini
mencakup konstitusi, undang-undang,
peraturan pemerintah, dan peraturan
pelaksana lainnya yang relevan dengan
proses penyidikan korupsi.
Prinsip dan Prosedur dalam Hukum
Acara Penyidikan: Komponen kedua
dalam kerangka pemikiran adalah
prinsip dan prosedur yang mengatur
hukum acara penyidikan tindak pidana
korupsi. Narasi ini akan menjelaskan
prinsip-prinsip penting seperti prinsip
praduga tak bersalah, hak atas
pembelaan, dan keadilan prosedural
yang harus dijunjung tinggi dalam
proses penyidikan. Selain itu, prosedur-
prosedur penting seperti tahapan
penyidikan, pengumpulan bukti, dan
penuntutan juga akan dianalisis dalam
narasi ini.
Tantangan dan Permasalahan dalam
Implementasi: Komponen ketiga dalam
kerangka pemikiran adalah tantangan
dan permasalahan yang dihadapi dalam
implementasi hukum acara penyidikan
tindak pidana korupsi. Narasi ini akan
memaparkan kendala dan hambatan