A. Pendahuluan
Penelitian hakikatnya merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh dari
penelitian dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan
manusia dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Pusat perhatian dalam penelitian merupakan sebuah variabel penelitian. Variabel
dibeda-bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu penelitian.
Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel,
dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat, variabel bebas,
variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau interventing
(Tuckman, 1978). Klasifikasi lain tentang variabel penelitian kuantitatif dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu variabel diskrit (discrete) dan variabel
kontinum (continous). Selanjutnya setelah variabel penelitian sudah ditentukan,
maka selanjutnya menyusun definisi istilah variabel atau definisi operasional
variabel. Definisi istilah merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan
teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi
konseptual. Sedangkan definisi operasional merupakan definisi yang disusun oleh
peneliti bedasarkan teori/penjelasan yang disusun dari kajian pustaka dengan
dilengkapi cara pengambilan data dilapangan (alat ukur/instrumen) secara
operasional. Tujuannya untuk memudahkan pengumpulan data dan menghindari
perbedaan persepsi serta membatasi ruang lingkup variabel.
B. Konsep Variabel
Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi pusat
perhatian suatu penelitian. Apabila seorang penelitian ingin menyelidiki apakah
benar bahwa olahraga menyebabkan kebugaran jasmani menjadi tinggi, maka
yang menjadi objek penelitian adalah olahraga dan kesegaran jasmani seseorang,
maka olahraga dan kebugaran jasmani merupakan variabel penelitian. Menurut
Burhanuddin & Wiyono (2007:15) variabel penelitian merupakan istilah empiris
terhadap sasaran penelitian yang memiliki dua nilai atau lebih. Budiwanto
(2005:28) variabel adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian penelitian paling
utama, yang nilainya berbeda beda dan berubah berubah dalam penelitian.
Sedarmayati &Hidayat (2002:48) variabel adalah konstruk yang sifat
sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan. Sugiyono (2014:38) variabel
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Winarno (2013:31) variabel
merupakan objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, dapat berupa
yaitu: variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan
variabel antara atau intervening.
Suatu variabel harus didefinisikan sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam mengidentifikasi variabel tidak hanya bedasarkan keinginan
peneliti. Penguasaan materi bidang keilmuan dan permasalahan peneliti
merupakan faktor yang penting dalam mengidentifikasi variabel penelitian. Selain
itu kajian pustaka perlu dilakukan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
memilih dan menentukan variabel variabel yang penting, tepat dan relevan.
Sehingga variabel variabel peneliti yang ditentukan dapat dipertanggung
jawabkan secara teoritis dan praktis.
Pertimbangan penting berikutnya dalam menentukan variabel penelitian
adalah kelayakan (feasible) dan dapat dilakukan pengukuran (measurable)
(Budiwanto, 2005:30). Variabel yang layak diteliti karena variabel tersebut
memang penting, namun harus layak ditinjau dari kesiapan akademik, kesedianya
dana dan waktu. Selain itu variabel penelitian harus dapat diukur, artinya harus
ada sumber data dan instrumen untuk pengumpulan data.
Variabel dapat dibedakan atas yang kuantitatif dan kualitatif. Contoh
variabel kuantitatif antara lain: tinggi badan, berat badan, kecepatan lari,
ketrampilan bolavoli, ketrampilan sepakbola dan sebagainya. Contoh variabel
kualitatif antara lain: kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, kulaitas layanan
terhadap mahasiswa dan sebagainya. Menurut Munawaroh (2012:68) Penelitian
kuantitatif biasanya mengharuskan penelitian melakukan pengukuran terhadap
keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen penelitian. Selanjutnya
peneliti baru dapat melakukan analisis untuk mencari atau mengetahui
kebermaknaan variabel yang diteliti. Jadi variabel kuantitatif banyak
menggunakan perhitungan angka angka. Sedangkan kualitatif banyak
memaparkan mengenai kualitas suatu objek dengan diskripsi secara objektif.
C. Jenis Variabel
Variabel dibeda bedakan jenisnya bedasarkan kedudukannya dalam suatu
penelitian. Dalam suatu penelitian yang mempelajari hubungan sebab akibat
antara variabel, dapat didefinisikan beberapa jenis variabel, yaitu: variabel terikat,
variabel bebas, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel antara atau
interventing (Tuckman, 1978). Hubungan variabe tersebut dalam penelitian
ditunjukkan dalam gambar diagram berikut:
2. Variabel Bebas
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang diduga sebagai
sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati,
dan diukur untuk diketahui hubungan (pengaruhnya) dengan variabel lain
(Winarno, 2013:21). Menurut Sugiyono (2014:39) variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Munawaroh (2012:68) variabel bebas
merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
terikat. Sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagia variabel yang
mempengaruhi.
Kesimpulannya variabel bebas dadalah variabel yang mempengaruhi atau
sebab timbul dan munculnya variabel terikat. Contoh(1) Hubungan antara
kekuatan otot tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y). (2)
Hubungan kekuatan otot lengan (X) dengan ketepatan servis atas bolavoli (Y).
Bertolak dari dua contoh tersebut dapat dinyatakan variabel terikat (Y) merupakan
variabel yang akan berubah jika X berubah, dengan demikian perubahan sekor
pada variabel bebas (X) sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel terikat
(Y). Disebut independent karena skor variabel X tidak dipengaruhi atau tidak
tergantung pada variabel lain.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut mengubah hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat (Winarno, 2013:21). Menurut Budiwanto
(2005:32) variabel moderator termasuk jenis variabel bebas, sering disebut
sebagai variabel bebas kedua. Variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur
dan dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Burhanuddin & Wiyono (2007:16)
variabel moderator adalah variabel yang diukur, dimanipulasi atau dipilih untuk
menemukan apakah merubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Kesimpulannya variabel moderator dipilih, dimanipulasi, diukur dan
dianalisis untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Contoh (1) jika peneliti ingin mempelajari
pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu ragu apakah
hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z. Maka Z dapat
dianalisis sebagai variabel moderator. (2) hubungan antara tinggi badan dengan
berat badan. Tinggi badan dianggap sebagai variabel bebas yang menyebabkan
perubahan berat badan sebagai variabel terikat. Hasil penelitian adalah ada
hubungan yang signifikan, semakin bertambah tinggi badan maka bertambah pula
berat badan. Untuk menyakinkan hubungan tersebut, maka perlu diangkat variabel
umur sebagai variabel moderator. Jika setelah diintroduksi oleh variabel umur
hasilnya tetap signifikan, maka yakin bahwa hubungan berat badan dan tinggi
badan tersebut tidak dipengaruhi oleh variabel umur (variabel moderator.
4. Variabel Kontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari sekaligus
dalam waktu yang sama. Beberapa di antara variabel tersebut harus dinetra kan
pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang dimaksud tidak mengganggu
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, Variabel-variabel yang
pengaruhnya harus dinetralkan disebut sebagai variabel kontrol. Menurut Winarno
(2013:22) variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan
pengaruh-nya oleh peneliti karena jika tidak dinetralkan diduga ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut
Budiwanto (2005:32) variabel kontrol adalah;
Variabel penelitian yang dikontrol atau dinetralkan, dibuat sama
pengaruhnya terhadap hubungan variabel variabel pokok yang
sedang diteliti. Meskipun bukan variabel utama, tetapi jika tidak
dilakukan pengontrolan maka diduga dapat mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang
sedang diteliti.
6. Variabel Diskrit
Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategori
karena hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub yang berlawanan yakni "ya" dan
"tidak" misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain: “wanita – pria”,
“hadir – tidak hadir”, “atas – bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel
diskrit ini dapat dioperasikan untuk menghitung frekuansi yang muncul, yaitu
banyak pria, banyak yang hadir dan sebagainya. Maka angka dinyakakan sebagai
frekuensi.
Dengan demikian data penelitian dengan variabel diskrit merupakan
penanda kategori, yang tidak dapat dioperasikan berbentuk penambahan,
pengurangan, perkalian atau pembagian. Keberadaannya terbatas pada penentu
sebagai frekuensi (Winarno, 2013:23). Menurut Sedarmayanti & Hidayat
(2002:49) Variabel diskrit adalah variabel yang hanya mempunyai satu nilai
tertentu saja. Misal jumlah anak yang dimiliki, jumlah ruang kelas.
7. Variabel Kontinum
Variabel kontinyu adalah variabel yang secara teoritis dapat mempunyai
nilai yang bergerak tak terbatas antara dua nilai (Sedarmayanti & Hidayat ,
2002:49). Misal tinggi orang boleh jadi, 1,5m, 1,53m, dan seterusnya tergantung
pada kacermatan pengukur. Variabel kontinum dipisahkan menjadi 3 variabel
kecil yaitu:
a. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tat urutan bedasarkan
tingkatan misalnya sangat tinggi, tinggi, pendek untuk sebutan lain adalah
variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan dibanding
yang lain. Contoh: Agung terpandai, Nico pandai, Galang tidak pandai.
b. Variabel interval, yaitu variabel yang memiliki jarak, jika dibandingkan
dengan variabel lain, sedang jarak itu sendiri diketahui dengan pasti.
Misalnya (1) suhu udara di luar 31’C. Suhu tubuh kita 37’C. Maka selisih
suhu adalah 6’C. (2) jarak Surabaya – Blitar 162 km. Sedangkan Surabaya –
Malang 82 km. Maka selisih jarak Malang-Blitar yaitu 80 km.
Dibandingkan dengan variabel ordinal diatas, jarak dalam variabel
ordinal tidak jelas, jarak antara kepandaian Agung dan Nico tidak dapat
diukur.
c. Variabel rasio, atau variabel perbandingan. Variabel rasio memiliki harga
nol mutlak yang dapat dioperaskan berbentuk perkalian “sekian kali”.
Contoh; Berat Pak Rudi 70kg, sedangkan anaknya 35 kg, maka Pak Rudi
beratnya dua kali anaknya.
Jika kita menghendaki, variabel kontinum dapat diunag menjadi
variabel diskrit dengan cara mengklasifikasikannya menjadi “ya” dan “tidak”,
maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
1) Tentukan ambang batas nilai rata-rata misalnya, angka di atas rata-rata
termasuk kategori “ya”, rata-rata kebawah termasuk kategori “tidak”.
2) Ambil satu nilai dengan kategori “ya” dan selain nilai tersebut kategori
“tidak”.
D. Definisi Operasional / Definisi Istilah
Dalam sebuah penelitian definisi istilah dan operasional diperlukan apabila
ada pemikiran atau timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna
seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang pelu diberi adalah
istilah istilah yang berhubungan dengan konsep konsep pokok yang terdapat di
dalam sekripsi, tesis (karya ilmiah). Menurut Winarno (2013:31) definisi istilah
merupakan definisi yang disusun peneliti bedasarkan sistesis yang disusun dari
kajian pustaka, yang lazim juga disebut definisi konseptual.
Definisi istilah dan operasiaonal menurut UM (2010:18) yaitu;
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang
diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas
sifat sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak
langsung definisi operasional tersebut akan menunjukkan pada alat
pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian
mengukur suatu variabel.
Cari Sendiri
LAMPIRAN