Anda di halaman 1dari 2

KOMPETENSI DASAR BAGI KARYAWAN C.

Untuk orang awam PERLINDUNGAN HARTA BENDA


1. Lakukan 3A (Aman diri/penolong, Aman 4. Bawa APAR ke titik api MILIK PASIEN
RSUD dr ABDUL RIVAI Lingkungan, Aman penderita) 5. Arahkan Nozel ketitik api dan tekan handle
2. Cek kesadaran dengan memanggil/menepuk picu Jarak apar dengan titik api : 2 meter
1. Staf melaporkan kepada bagian admisi
IDENTIFIKASI PASIEN penderita 6. Jangan melawan Arah Angin
3. Cari bantuan/teriak
5 (LIMA) BISA 2. Staf mencatat barang berharga milik pasien
3. Staf admisi menyimpan barang berharga tersebut pada
A. Identitas Utama Pasien: 4. Sambil menunggu bantuan datang, periksa 4. HAND HYGIENE loker penyimpanan barang
Nama pasien, tanggal Lahir, Nomor rekam medis nafas, jika tidak ada nafas lakukan RJP dengan 4. Saat pasien atau keluarga yang akan mengambil
B. Proses Identifikasi Pasien dilakukan saat: perbandingan 30 : 2 dengan kecepatan Ada 2 macam : barang tersebut, staf mengambil barang dari loker dan
1. Sebelum pemberian obat kompresi 100 x/menit. Lakukan RJP sampai mengisi form pengembalian barang
2. Sebelum pemberian transfusi darah atau produk 1. HAND RUB (Kebersihan tangan dengan cairan
ada respon penderita atau bantuan datang,
darah antiseptik yang berbahan dasar alkohol), waktu 20-30
(boleh dievaluasi tiap 2 menit)
3. Sebelum pengambilan sampel atau pemeriksaan detik,
5. Jika ada respon hentikan RJP, cek ulang KOMUNIKASI EFEKTIF
laboratorium 2. HAND WASH (Kebersihan tangan dengan sabun
kesadaran dengan memanggil/menepuk
4. Sebelum pemeriksaan Radiologi Antiseptik/cairan/Larutan dan air mengalir) waktu 40-
5. Sebelum tindakan kedokteran yang akan dilakukan penderita
60 detik Komunikasi efektif Via telepon (SBAR dan Read Back):
6. Sebelum transfer pasien 6. Jika sadar, atur posisi aman/pemulihan
1. Memperkenalkan diri saat melaporkan keadaan
7. Konfirmasi kematian 5 (LIMA) BISA 5 Momen/Five Moment: (dua sebelum, Tiga sesudah)
pasien via telepon.
C. Warna gelang identitas: 2. EVAKUASI
1. Biru untuk pasien laki-laki 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Mengucapkan salam : “selamat
2. Merah muda untuk pasien perempuan Prosedur Evakuasi : 2. Sebelum tindakan asepsis pagi/siang/sore/malam
D. Warna striker gelang identitas: 1. Segera menginstruksikan kepada pasien dan 3. Sesudah kontak dengan pasien 3. Memperkenalkan diri, sebut nama dan unit kerja,
1. Merah untuk alergi pengunjung rumah sakit untuk keluar ruangan 4. Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien contoh :
2. Kuning untuk resiko jatuh mengikuti jalur evakuasi 5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien “saya...... (nama) dari ruangan..... apa sebutkan.
3. Ungu untuk pasien DNR (do not resusitation) 2. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti 4. S : Situation
(LIMA) BISA petunjuk arah evakuasi 6 langkah hand Hygiene : TEPUNG SELACI PUPUT
Menyampaikan laporan situasi : menyebutkan
3. Jangan mencoba mengambil barang yang
1. Gosok Kedua Telapak Tangan Hingga Merata identitas pasien seperti nama, umur, diagnosa
tertinggal
2. Gosok Punggung Dan Sela-Sela Jari Tangan Kiri Dengan sementara, terapi sementara yang didapat dan
1. RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) 4. Lepaskan Sepatu Hak tinggi
Tangan Kanan Dan Sebaliknya keadaan pasien saat ini.
5. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur
/ BHD (BANTUAN HIDUP DASAR) 3. Gosok Kedua Telapak Tangan Dan Sela-Sela Jari 5. B : Background
evakuasi
6. Jalan merangkak menuju tangga darurat bila 4. Jari-Jari Dalam Dari Kedua Tangan Saling Mengunci Menyampaikan data pendukung dan riwayat
B. Untuk tenaga kesehatan : 5. Gosok Ibu Jari Kiri Berputar Dalam Genggaman Tangan pendukung berkaitan dengan kondisi pasien saat ini
lorong dipenuhi asap
1. Lakukan 3A (Aman diri/penolong, Aman Lingkungan, Kanan Dan Sebaliknya termasuk tindakan yang sudah perawat lakukan.
7. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan
Aman penderita) 6. Gosok Telapak Tangan Kiri Dengan Ujung Jari-Jari
dengan tissue yang telah dibasahi air guna 6. A : Assesment
2. Cek kesadaran dengan memanggil/menepuk Kanan Berputar Dan Sebaliknya
menghindari dari kemungkinan menghirup zat- Menyampaikan kemungkinan masalah yang terjadi
penderita
zat beracun pada pasien.
3. Cari bantuan/teriak Tambahan untuk Hand Wash setelah membilas pakai air :
8. Keluar menuju tempat berhimpun di halaman 7. R : Recomendation
4. Sambil menunggu bantuan datang, periksa nadi
rumah sakit atau tempat yang bebas dari 1. Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai 8. Mengusulkan alternatif tindakan yang mungkin
karotis (5-10 detik), jika tidak teraba lakukan RJP
bencana 2. Gunakan bekas tissue tersebut untuk menutup kran air dilakukan (contoh: dokter segera datang untuk
dengan perbandingan 30 : 2 dengan kecepatan
kompresi 100 x/menit. Lakukan RJP sampai ada
9. Kenalilah titik kumpul terdekat anda: 5 (LIMA) BISA memeriksa pasien, usul agar diberikan terapi dll (R).
a. Titik kumpul 1 : Lapangan parkir depan 5..ETIKA BATUK 9. Lakukan READ BACK pada program yang
respon penderita atau bantuan datang, (boleh
kanan instalasi rawat jalan
dievaluasi tiap 2 menit) diinstruksikan.
b. Titik kumpul 2 : lapangan parkir depan kiri 1. Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan
5. Jika nadi karotis teraba, buka jalan nafas dengan instalasi rawat jalan
cara tekan dahi (head till), tarik dagu (chin Lift), atau tissue/sapu tangan atau lengan baju bagian dalam
c. Titik kumpul 3 : Lapangan parkir samping 2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam
angkat tekan dagu (jaw trust) gedung ruang anggrek Verifikasi SBAR – TULIS BACA
tempat sampah infeksius
6. Periksa pernafasan dengan cara lihat, dengar dan 5 (LIMA) BISA 3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan
Pemberi Penerima Pelaksana
rasakan, jika tidak ada nafas, berikan nafas buatan 3. PENGGUNAAN APAR Perintah Pemerintah Perintah
sabun atau pencuci tangan berbasis alkohokl sesuai
10-12 x/menit selama 2 menit prosedur
7. Jika sudah ada nadi teratur dan pernafasan spontan 1. Tarik keluar segel pengaman handle picu 4. Gunakan selalu masker bedah bila anda batuk
adekuat (baik), atur posisi pemulihan 2. Angkat Nozel ke ara bebas Tgl : Tgl : Tgl :
3. Tekan handle picu sedikit sampai gas CO2, Jam: Jam: Jam:
powder keluar INDIKATOR MUTU
A. INDIKATOR AREA KLINIS Insiden keselamatan pasien (IKP) yang selanjutnya disebut 1. insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. 8. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
B. INDIKATOR AREA MANAJEMEN insiden adalah setiap kejadian atau situasi yang tidak 2. Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan 9. Posisikan tempat tidur serendah mungkin dengan
C. INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi (commission) atau tidak mengambil tindakan yang roda terkunci
D. INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY mengakibatkan kerugian, cidera, kecacatan atau kematian seharusnya diambil (omission), yang dapat menciderai 10. Mulai mobilisasi secepat dan sesering yang masih
pada pasien yang tidak seharusnya terjadi. Terdiri dari : pasien, tetapi cidera serius tidak terjadi, karena diperbolehkan untuk kondisi pasien
A. INDIKATOR AREA KLINIS “keberuntungan” (misalnya pasien terima suatu obat 11. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan
1. Kondisi Potensial Cidera (KPC) kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat). jatuh
1. Asesmen pasien (lantai licin) 12. Tanda pengenal pasien ( gelang berwarna
2. Pelayanan laboratorium 2. Kejadian nyaris cedera (KNC) Kondisi Potensial Cedera (KPC) dipergelangan tangan )
3. Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging (lantai licin, terpeleset, tidak jatuh) 13. Lokasi kamar tidur pasien berdekatan dengan pos
3. Kejadian tidak cidera (KTC) Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat perawat (nurse station)
4. Penggunaan antibiotik
(Lantai licin, terpeleset, jatuh, tidak luka) berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum 14. Karpet disamping tempat tidur
5. Kesalahan pengobatan (medication error) dan kejadian
4. Kejadian tidak diharapkan (KTD) terjadi insiden. 15. Penggunaan dudukan toilet yang ditinggikan
nyaris cidera (KNC)
6. Penggunaan Darah dan produk-produk darah (Lantai licin, terpeleset jatuh, kaki patah) 16. Transfer ke sisi yang lebih stabil
5. Kejadian Sentinel. PROSEDUR KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR,
7. Prosedur bedah 17. Secara aktif, libatkan pasien dan keluarga dalam
(lantai licin, terpeleset jatuh, kaki patah dirawat di TEPAT PASIEN
8. Penggunaan Anestesi dan Sedasi program pencegahan jatuh
9. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan ICU, meninggal) 18. Berikan instruksi kepada pasien sebelum memulai
1. Sign in
pelaporan langkah pertama yang dilakukan segera setetah aktivitas
10.Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien tiba diruangan serah terima sebelum dilakukan 19. Penggunaan alat bantu sesuai dengan kebutuhan
KEJADIAN SENTINEL pasien
induksi anastesi. Tindakan yang dilakukan adalah
B. INDIKATOR AREA MANAJEMEN 20. Instruksikan pasien untuk menggunakan pegangan
KTD yang mengakibatkan kematian/cedera serius: memastikan identitas, lokasi/area operasi, prosedur
21. Setelah melakukan tindakan, pengaman tempat
a. Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan operasi, serta persetujuan operasi.
1. Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat tidur ( pagar ) harus terpasang kembali.
perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi
penting untuk memenuhi kebutuhan pasien
yang mendasari penyakitnya (contoh, bunuh diri). 2. Time out
2. Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan VISI, MISI dan MOTTO RSUD dr ABDUL RIVAI
b. Kehilangan fungsi utama (mayor) secara permanen langkah kedua yang dilakukan saat pasien sudah
perundang-undangan
yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah berada di ruangan operasi, sesudah induksi anastesi
3. Manajemen risiko VISI
dilakukan dan sebelum ahli bedah melakukan sayatan
4. Manajemen penggunaan sumber daya penyakit pasien atau kondisi yang mendasari
kulit. Untuk kasus pada satu pasien terdapat beberapa
5. Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga penyakitnya. “Menjadi Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna Terdepan
tindakan dengan beberapa ahli bedah time out
6. Harapan dan kepuasan staf c. Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien operasi; dan Terpercaya”
dilakukan tiap kali pergantian operator.
7. Demografi pasien dan diagnosis klinis dan
8. Manajemen keuangan d. Penculikan bayi atau bayi yang dipulangkan bersama MISI
orang yang bukan orang tuanya. 3. Sign out
9. Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang
e. Kejadian yang menyangkut outbreak (infeksi dan Tahap akhir yang dilakukan saat penutupan luka 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional
dapat menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien,
non infeksi) yang terjadi di dalam lingkup RS. operasi atau sesegera mungkin setelah penutupan dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa
keluarga pasien, dan staf.
luka sebelum pasien dikeluarkan dari kamar operasi. 2. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas sesuai
C. INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN Koordinator memastikan prosedur sesuai rencana, standar dengan berwawasan lingkungan
(KTD) kesesuaian jumlah alat, kassa, jarum, dan 3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas
1. Ketetapan identifikasi pasien memastikan pemberian etiket dengan benar pada sesuai standar
2. Peningkatan komunikasi yang efektif 1. Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien. bahan-bahan yang akan dilakukan pemeriksaan 4. Meningkatkan Kinerja layanan, profesionalisme dan
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai 2. Suatu Insiden yang mengakibatkan harm / cedera patologi. kesejahteraan karyawan.
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan MOTTO
operasi atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya PENCEGAHAN RESIKO RESIKO JATUH
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau “Bakambuasan Dangkita Attu Kadampa Kami”
kesehatan kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh 1. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis yang 2. Sediakan pencahayaan yang adekuat (Kepuasan Anda Keinginan kami)
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
tidak dapat dicegah. 3. Alas kaki anti licin
4. Berikan instruksi kepada pasien untuk memanggil Direktur,
D. INDIKATOR INTERNATIONAL LIBRARY
petugas jika ingin turun dari tempat tidur TTD
KEJADIAN TIDAK CEDERA dr. Jusram, Sp.PD
1. Acute Myocardial Infarction (AMI) 5. Beri penjelasan mengenai sistem pemanggilan
(KTC) NIP. 19760917 200604 1 019
2. Heart Failure (HF) perawat ke ruangan
3. Stroke (STK) 6. Bel panggilan berada dalam jangkauan , gampang
Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah
4. Children’s Asthma Care (CAC) dilihat, serta pasien mengetahui letak dan cara
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
5. Perinatal Care (PC) penggunaannya.
7. Sediakan lingkungan yang aman (rapi,tidak
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN licin,kabel-kabel terikat dengan rapi,jalur berjalan
Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
bersih dari benda-benda yang tidak perlu)

Anda mungkin juga menyukai