PENDAHULUAN
Kapitasi merupakan salah satu metode pembayaran yang dilakukan kepada penyedia layanan
kesehatan primer. Penerapan kapitasi yang tidak berdasarkan penyesuaian risiko dapat
menimbulkan dampak negatif. Terdapat beberapa bentuk penyesuaian risiko terhadap
pembayaran kapitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sistem
pembayaran kapitasi dengan penyesuaian risiko pada pelayanan primer yang digunakan di
beberapa negara. Penyusunan kajian sistematis ini menggunakan metode PRISMA. Kajian
sistematis dilakukan dengan mengambil artikel dari tiga online database yaitu Pubmed,
EBSCOhost Medline, dan Scopus. Dari 212 artikel yang diperoleh, terdapat 7 artikel yang
memenuhi kriteria untuk dikaji lebih lanjut. Kajian sistematis difokuskan pada model sistem
pembayaran kapitasi berbasis penyesuaian risiko. Didapatkan model sistem pembayaran
kapitasi berbasis penyesuaian risiko dari yang sederhana hingga yang kompleks. Kesimpulan
dari kajian sistematis ini yaitu faktor risiko yang paling sering dipakai adalah usia dan jenis
kelamin. Model sistem pembayaran kapitasi berbasis penyesuaian risiko terus mengalami
perkembangan sehingga penting untuk melakukan pembaharuan dan penyesuaian secara
berkala. Dengan melihat berbagai kelebihan yang ada dalam penerapan model sistem
pembayaran kapitasi berbasis penyesuaian risiko tersebut, dapat menjadi acuan bagi negara
yang ingin mendapatkan formulasi kebijakan kapitasi dengan penyesuaian risiko yang paling
tepat untuk diterapkan sesuai dengan kondisi masing-masing negara.
Dalam pembayaran DRG, rumah sakit maupun pihak pembayar tidak lagi merinci
tagihan dalam dengan merinci pelayanan apa saja yang telah diberikan kepada
seorang pasien. Akan tetapi rumah sakit hanya menyampaikan diagnosis pasien
waktu pulang dan memasukkan kode DRG untuk diagnosis tersebut. besarnya
tagihan untuk diagnosis tersebut sudah disepakati oleh seluruh rumah sakit di
suatu wilayah dan pihak pembayar misalnya badan asuransi/jaminan sosial atau
tarif DRG tersebut telah ditetapkan oleh pemerintah sebelum rumah sakit
dikeluarkan.
Harus dipahami bahwa besaran pembayaran DRG per suatu diagnosis baru dapat
dilaksanakan jika sistem informasi di rumah sakit sudah berjalan dengan baik,
sehingga tiap tiap catatan medis atau berkas rekam medis pasien sudah
mencantumkan kode diagnosis yang akurat dan seluruh biaya yang harus
dikeluarkan pasien/pembayar (termasuk obat obatan) sudah terekam. Penggantian
biaya per diagnosis menggunakan dasar rata rata biaya yang dihabiskan untuk
pengobatan/perawatan pasien dengan suatu diagnosis dari berbagai rumah sakit di
suatu wilayah, BUKAN dari rata rata biaya di suatu rumah sakit saja. oleh karena
itu sistem informasi seluruh rumah sakit harus tertata terlebih dahulu, barulah
besaran pembayaran DRG dapat dihitung dan diberlakukan dengan efek yang
diharapkan.
Pembayaran Kapitasi
Pembayaran Kapitasi merupakan suatu cara pengendalian biaya dengan
menempatkan fasilitas kesehatan pada posisi menanggung resiko, seluruhnya atau
sebagian, dengan cara menerima pembayaran atas dasar jumlah jiwa yang
ditanggung. Di amerika, ada keharusan bahwa HMO merupakan badan
penanggung risiko penuh (assume risk).
sehingga kapitasi penuh kepada fasilitas kesehatan tidak berarti bahwa fasilitas
kesehatan akan menanggung segala resiko katastropik. Ada mekanisme stop loss
dalam kontrak kapitasi penuh. Artinya, kalau ternyata jumlah orang yang berobat
jauh lebih tinggi dari yang diperhitungkan atau disepakati di muka, maka HMO
tetap bertanggung jawab menambah dana kepada fasilitas kesehatan yang dibayar
secara kapitasi.
Poin Ke tiga tentang jenis pembayaran Per Kasus sambungan dari artikel
sebelumnya
Poin Ke empat tentang jenis pembayaran Per Diem sambungan dari artikel sebelumnya
Pembayaran Per Diem
Pembayaran per diem merupakan pembayaran yang dinegosiasi dan disepakati di muka yang
didasari pada pemabayaran per hari perawatan, tanpa mempertimbangkan biaya yang
dihabiskan oleh rumah sakit. misalnya suatu badan asuransi atau pemerintah membayar per
hari perawatan di kelas III sebesar Rp 250.000 per hari untuk kasus apapun yang sudah
mencakup biaya ruangan, jasa konsultasi atau visit dokter, obat obatan, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Sebuag rumah sakit yang efisien dapat mengendalikan biaya perawatan dengan memberikan
obat yang paling cost-effective, memeriksa laboratorium hanya untuk jenis pemeriksaan yang
memang diperlukan benar, memiliki dokter dibayar gaji bulanan dan bonus, serta berbagai
penghematan lainnya akan mendapatkan surplus.