Oleh :
Aji Adhi Nugraha 20090322525
Dalam memanfaatkan asuransi untuk layanan kesehatan, kedua sistem, yaitu health receiver
(pasien) dan health provider (rumah sakit atau dokter), memiliki peran yang dominan. Pasien
memanfaatkan asuransi untuk melindungi diri mereka dari risiko kesehatan dan membantu
membayar biaya perawatan kesehatan. Di sisi lain, rumah sakit atau dokter juga
memanfaatkan asuransi untuk melindungi mereka dari risiko klaim malpraktik dan
membantu membayar biaya operasional dan perawatan pasien.
Kedua sistem saling terkait dan sama-sama penting dalam memanfaatkan asuransi untuk
layanan kesehatan. Pasien memerlukan asuransi untuk mendapatkan akses ke perawatan
kesehatan yang mereka butuhkan, sementara rumah sakit atau dokter memerlukan asuransi
untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan
tanpa terlalu banyak beban keuangan. Oleh karena itu, kedua sistem ini memiliki peran yang
dominan dalam memanfaatkan asuransi untuk layanan kesehatan.
2. Kendali biaya kesehatan ada yang menentukan dengan fee for service ada juga INA CBGs.
Menurut Saudara terlebih dahulu pengembangan system atau penyempurnaan metode
pembayaran. Jelaskan dengan berikan contohnya ?
Jawab :
Dalam konteks ini, pengembangan sistem INA-CBGs dapat dianggap sebagai langkah awal
dalam mengembangkan metode pembayaran yang lebih efisien. Sistem INA-CBGs
memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mengelompokkan pasien berdasarkan
diagnosis penyakit dan menetapkan biaya perawatan yang sesuai dengan kelompok
tersebut. Dengan demikian, hal ini membantu dalam mengendalikan biaya kesehatan
dengan memberikan insentif bagi penyedia layanan kesehatan untuk memberikan
perawatan yang efisien dan berkualitas.
Dalam konteks manajemen pelayanan rumah sakit yang memerlukan kendali mutu dan
kendali biaya, pendekatan kaidah lembaga berbasis ekonomi dalam sistem asuransi
kesehatan memainkan peran penting dalam mempertimbangkan supply and demand.
Pendekatan ini memungkinkan lembaga asuransi kesehatan untuk mengelola sumber daya
secara efisien dan merespons permintaan layanan kesehatan dari peserta asuransi.
Salah satu contoh pendekatan kaidah lembaga berbasis ekonomi dalam sistem asuransi
kesehatan adalah penggunaan manajemen formularium. Manajemen formularium adalah
pendekatan di mana lembaga asuransi kesehatan bekerjasama dengan rumah sakit dan
dokter untuk menetapkan daftar obat-obatan yang disetujui dan direkomendasikan untuk
penggunaan pasien. Dengan menerapkan kaidah ekonomi, lembaga asuransi kesehatan
dapat memilih obat-obatan yang efektif namun terjangkau, sehingga mengendalikan biaya
pengobatan dan memastikan kualitas pelayanan yang optimal.
Selain itu, pendekatan lembaga berbasis ekonomi juga dapat diterapkan melalui kebijakan
manajemen risiko klinis. Misalnya, lembaga asuransi kesehatan dapat menerapkan program
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi angka rawat
inap atau intervensi medis yang mahal. Dengan demikian, lembaga asuransi kesehatan dapat
mengelola demand (permintaan) layanan kesehatan dengan fokus pada pencegahan dan
manajemen penyakit secara proaktif.
Dengan pendekatan kaidah lembaga berbasis ekonomi, sistem asuransi kesehatan dapat
mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi dalam pengambilan keputusan terkait
manajemen mutu dan biaya pelayanan kesehatan, sehingga menciptakan sistem yang
berkelanjutan dan efisien.