Kelompok 3
A. MUH. YUSRIL (P10118258)
AUDRI OKTAPIANI (P10118042)
PUTU PEBRYANTI (P10118273)
SUCI RAHAYU (P10118014)
ANDI BONGA (P10118198)
BELLA NOFRIYANTI (P10118045)
FAOSIA DAMYANTI PUTRI (P10118230)
PUTRI MAHARANI (P10118136)
SUCI RAMDAYANI (P10118156)
YUNISTASYA CLAUDIA. M (P10118098)
Pengertian reimbursement
.
Dalam Asuransi Sistem ini juga dikenal sebagai salah satu metode
asuransi dalam mencairkan klaim. Nasabah asuransi perlu
membayar terlebih dahulu biaya rumah sakit.
Cara klaim
reimbursement
.
.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebelum Mengajukan
Reimburse
1 Pahami syaratnya
Definisi sistem kapitasi itu sendiri adalah metode pembayaran untuk jasa
pelayanan kesehatan dimana pemberi pelayanan kesehatan (dokter
atau rumah sakit) menerima sejumlah tetap penghasilan per perserta, per
periode waktu (biasanya bulan), untuk pelayanan yang telah ditentukan per pe-
riode waktu.
Jenis-jenis kapitasi adalah sebagai berikut :
.
01 Penuh /total
02 Sebagian
. sarnya
resiko gangguan kesehatan yang memerlukan pelayanan
kesehatan di kalangan anggota lembaga pelayanan kesehatan
di kalangan anggota lembaga pendanaan kesehatan tersebut
dalam waktu tertentu.pendanaan kesehatan tersebut dalam
waktu tertentu.
Faktor-faktor yang menentukan satuan biaya kapitasi:
Bentuk--bentuk gangguan/masalah kesehatan yang bentuk gangguan/masalah kesehatan yang
umumnya dialami anggota beserta prevalensisnya.
Jenis--jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan untuk jenis pelayanan kesehatan yang
.
dibutuhkan untuk mengatasi gangguan kesehatan tersebut beserta tarifnya.
Tingkat penggunaan pelayanan kesehatan oleh anggota
Manfaat sitem kapitasi
.
Manfaat DRG’s adalah sistem dan beban administrasi pihak penanggung biaya dan provider
lebih sederhana, tidak perlu lagi secara rinci memperhitungkan biaya pelayanan, pelayanan
menjadi lebih efektif dan efisien karena mampu mengendalikan biaya pelayanan kesehatan,
DRG’s dapat memberikan kepastian biaya rumah sakit dan meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit.
Pengelompokkan DRG’s saat ini di dasarkan pada ICD X, ICD X adalah suatu sistem kategori yang
mengelompokan satuan penyakit menurut kriteria yang telah disepakati. Tujuan pemakaian ICD
untuk membuat catatan sistematik dan dapat dianalisis, untuk menterjemahkan diagnosa
.
penyakit dan masalah kesehatan dari kata-kata menjadi kode/sandi alfanumerik sehingga
mudah disimpan, dicari, dianalisis.
.
Komponen-komponen biaya dalam menyusun DRG’s adalah lama hari rawat inap untuk
masing-masing DRG’s baik untuk perawatan rutin dan khusus, biaya perdiem baik untuk
perawatan rutin maupun khusus, perkiraan biaya, pelayanan-pelayanan pendukung
(laboratorium, radiologi, obat-obatan, alat habis pakai, anastesi, dan pelayanan lainnya
perkasus).
Dalam menentukan DRG’s langkah-langkah yang dilakukan adalah menegakan diagnosa
utama (lihat medical record) dan tentukan MDC berdasarkan diagnosa utama oleh dokter
atau bidan,berdasakan ICD X ada saat pasien pulang, lihat tindakan yang dilakukan, dan evaluasi
apakah dilakukan tindakan yang signifikan (operasi . atau tindakan medis), umur pasien, Diagnosa
sekunder (bila ada), Lama hari rawat, utilisasi (identifikasi kelas perawatan, tindakan medis,
pemeriksaan penunjang, obat-obatan, alkes, dan jasa medis paramedik).
Sebelum menentukan DRG harus ditetapkan clinicval
pathway yang merupakan cikal bakal costing atau casemix,
yaitu: Identifikasi intervensi/aktivitas berdasarkan
Standard Operating Procedure/Clinical Guidelines, baik
sifat maupun jumlah pemakaian resources-nya mulai dari
penerimaan sampai pasien pulang.
.
Clinical pathway adalah konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum
setiap langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar pelayanan medis, standar
.
asuhan keperawatan dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis bukti dengan
hasil yang dapat diukur dan dalam jangka waktu tertentu selama di rumah sakit clinical pathway
merupakan rencana multidisiplin yang memerlukan praktik kolaborasi dengan pendekatan
team, melalui kegiatan day to day, berfokus pada pasien dengan kegiatan yang
sistematik memasukan standar outcome.
INA CBG’S
Tarif INA-CBG’s yang digunakan dalam program JKN per 1 Januari 2014 diberlakukan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan, dengan beberapa prinsip antara lain :
1. Pengelompokan tarif tujuh kluster rumah sakit
2. Pengelompokan tarif berdasarkan penyesuaian setelah melihat besaran Hospital Base Rate (HBR)
sakit yang didapatkan dari perhitungan total biaya pengeluaran rumah sakit.
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan Dan 1. Bagi provider - Pembayaran 1. Provider - Kurang kualitas
lebih adil sesuai dengan koding akan menyebabkan
Kekurangan kompleksitas pelayanan – kurangnya besaran penggantian
Sistem Proses klaim lebih cepat yang seharusnya dibayar
2. Bagi pasien - Kualitas 2. Pasien - Pengurangan kuantitas
Pembayaran
pelayanan cukup baik - Dapat pelayanan - Referral out
INA CBGs memilih provider dengan 3. Pembayaran - Memerlukan
pelayanan terbaik pemahaman implementasi konsep
3. Bagi pembayar - terdapat prospektif - Diperlukan
pembagian risiko keuangan monitoring pasca klaim
dengan provider - Biaya
administrasi lebih rendah –
Mendorong peningkatan sistem
informasi
Thank you
.