dekat
Posted: February 17, 2011 in Uncategorized
0
Kapitasi berasal dari kata “kapita” yang berarti “kepala”. Secara harfiah maka sistem kapitasi
berarti cara perhitungan berdasarkan jumlah kepala yang terikat dalam kelompok tertentu.
Kepala dalam hal ini berarti orang atau peserta atau anggota. Definisi sistem kapitasi itu
sendiri adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana pemberi
pelayanan kesehatan (dokter atau rumah sakit) menerima sejumlah tetap penghasilan per
perserta, per periode waktu (biasanya bulan), untuk pelayanan yang telah ditentukan per
periode waktu.
Pembayaran bagi Pemberi pelayanan Kesehatan (PPK) dengan sistem kapitasi adalah
pembayaran yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada PPK atas jasa pelayanan kesehatan
yajg diberikan kepada anggota lembaga tersebut, yaitu dengan membayar di muka sejumlah
dasa sebesar perkalian anggora dengan satuan biaya (unit cost) tertentu. Didasari ats jumlah
tertanggung (orang yang dijamin atau anggota) baik angota itu dalam keadaan sakiy atau
dalam keadaan sehat yang besarnya ditetapkan dan umumnya dibayarkan dimuka tanpa
memperhitungkan jumlah konsultasi atau pemakaian pelayanan di PPK tersebut.
Untuk menentukan angka kapitasi perlu diketahui dua hal pokok yang harus diperhatikan
dalam menentuka kapitasi, yaitu prediksi angka utilisasi (penggunaan pelayanan kesehatan)
dan penetapan biaya satuan. Besaran angka kapitasi ini sangat dipengaruhi oleh angka
utilisasi pelayanan kesehatan dan jenis paket ( benefit) asuransi kesehatan yang ditawarkan
serta biaya satuan pelayanan.
- ada jaminan tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang akan diberikan
- ada dorongan untuk merangsang perencanaan yang baik dalam pelayanan kesehatan,
sehingga dapat dilakukan :
Konon disebutkan bahwa pembiayaan kesehatan dengan sistem kapitasi dinilai lebih efektif
dan efisien menurunkan angka kesakitan dibandingkan sistem pembayaran berdasarkan
layanan (fee for service). Tetapi sistem kapitasi bisa diterapkan jika pemerintah memberikan
asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat seperti disebutkan dalam UU No 40 tahun 2004
tentang Sistem jaminan Sosial Nasional (SJSN). Yang menjadi keuntungan dan kelemahan
dari sistem kapitasi adalah sebagai berikut :
Keuntungan
kelemahan
1. cenderung underutilization
2. bila dokter belum memahami dapa menimbulkan konflik
3. bila peserta tidak banyak ada resiko kerugian
Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka utilization review harus diperkuat, dan bila
perlu dikontrakkan keluar oleh ahlinya. Standar terapi harus disusun secara serius dan ditaati
agar dokter atau Rumah Sakit betul-betul bertanggung jawab akan kesehtan masyarakat.
Yang mejadi tantangan saat ini adalah perlunya menjaga agar asumsi-asumsi dapat terpenuhi
dan juga harus siap dalam mengantisipasi risiko kerugian dengan membuat risk pool ( dana
cadangan). Dibutuhkan keharusan untuk menciptakan sistem mutu tetap terjaga, secara
insentif dan disinsentif.