Anda di halaman 1dari 23

MARKAS BESAR TNI ANGKATAN DARAT

PUSAT KESEHATAN

KAJIAN
TENTANG

KEBUTUHAN ALAT KESEHATAN PENUNJANG DI RUMAH SAKIT TK III 04.06.04


SLAMET RIYADI DENKESYAH 04.04.04 SURAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan


bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
agar terwujud derajad kesehatan yang setinggi-tingginya.

b. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan


bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.
Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing
berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang
berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka
pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya
permasalahan dalam Rumah Sakit.

c. Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi merupakan salah satu unit fungsional
layanan yang berada di bawah kendali Kesdam IV/Diponegoro, dengan tugas
pokok menyeleggarakan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI, ASN dan
keluarganya di wilayah Korem 074 /WRT, serta masyarakat umum dan
memberikan dukungan kesehatan terhadap tugas – tugas operasional Angkatan
Darat. Seiring berjalannya waktu, Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi kini menjadi
bagian dalam layanan kesehatan Jawa Tengah khususnya wilayah kota Surakarta.
Rumah Sakit Slamet Riyadi disamping melaksanakan fungsi pelayanan juga
2

melaksanakan fungsi organik militer serta melaksanakan kesiapsiagaan dalam


penanggulangan bencana alam berupa perbantuan kesehatan bagi korban
bencana alam. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Surakarta adalah banjir
dan erupsi gunung Merapi. Klaten bagian utara dan Boyolali bagian barat
merupakan wilayah Karesidenan Surakarta yang berada di lereng gunung Merapi
bagian timur, yang sangat rawan terhadap dampak dari erupsi gunung Merapi.

d. Fasilitas fisik dan sarana prasarana dalam fasilitas pelayanan kesehatan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sumber daya kesehatan, yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik
dan organisasi yang sangat komplek, berbagai jenis tenaga kesehatan dengan
perangkat keilmuan yang beragam, berinteraksi satu sama lain yang didukung oleh
sarana dan prasarana canggih dengan teknologi kedokteran yang mutakhir. Pada
hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Fungsi dimaksud memiliki makna bahwa rumah sakit
mempunyai tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
standar.

e. Pengembangan Rumah Sakit Tk III 04.06.04 Slamet Riyadi memiliki peran,


fungsi, dan posisi strategis dalam memberikan pelayanan kesehatan secara luas
dan paripurna, bukan hanya untuk wilayah Kota Solo, melainkan untuk Provinsi
Jawa Tengah bahkan seluruh Indonesia. Untuk itu pengembangan rumah sakit
pada masa yang akan datang, dibutuhkan suatu proses atau langkah-langkah
strategis dengan melakukan penelitian dan kajian yang tepat. Kajian ini bertujuan
untuk mengkaji kebutuhan alat peralatan kesehatan yang berhubungan dengan
modernisasi, pengembangan mutu dan kualitas pelayanan serta pengembangan
layanan unggulan Pusat Pelayanan DSA, Imunotherapi , poli ekskutif, dan Medical
Chek Up (MCU).

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun untuk memberikan gambaran tentang


kebutuhan alat peralatan kesehatan di rumah sakit TNI AD tingkat III 04.06.04
Slamet Riyadi Denkesyah 04.04.04 Surakarta, untuk mendukung tugas pokok TNI
AD.
3

b. Tujuan. Untuk peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan


dalam rangka menuju rumah sakit kebanggaan prajurit, PNS dan keluarganya serta
menjadi rumah sakit pilihan masyarakat.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pembahasan naskah kajian ini meliputi latar
belakang, pokok-pokok masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh, analisa dan
pembahasan yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan

b. Bab II Latar belakang

c. Bab III Pokok permasalah dan faktor-faktor yang berpengaruh

d. Bab IV Analisa dan pembahasan

e. Bab VI Kesimpulan dan Saran

4. Metode. Penulisan naskah kajian menggunakan metode Focus Group


Discussion (FGD) dan analisis dengan tujuan untuk  membuat deskripsi atau memberikan
gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai rencana kebutuhan alat
peralatan kesehatan di rumah sakit Tk III Slamet Riyadi berkenaan dengan peningkatan
mutu pelayanan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

5. Dasar.

a. Undang-Undang Nomor 36 tentang Kesehatan.


b. Undang - Undang Nomor 44 tentang Rumah Sakit
c. Permenkes Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Rawat Jalan Eksekutif Di Rumah Sakit.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018 tanggal 18 Juli 2018
tentang Aplikasi Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan
e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/538/XII/2006 tanggal 29 Desember
2006 tentang Naskah Sementara Buku Petunjuk Administrasi Pengorganisasian
TNI AD.
f. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/74/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013
tentang Buku Petunjuk Tentang Logistik TNI AD;
g. Surat perintah Kepala Rumah Sakit Tk III 04.06.04 Slamet Riyadi Surakarta
nomor Sprint 305 / VI /2023 tanggal 27 Juni 2023 tentang perintah sebagai Tim
Pokja Kajian perencanaan kebutuhan alat kesehatan Rumah Sakit Tk III 04.06.04
Slamet Riyadi Surakarta
4

BAB II

LATAR BELAKANG

6. Umum.
a. Permasalahan kesehatan otak, jantung, saraf dan gangguan metabolisme
sangat banyak, hal tersebut menimbulkan tingginya angka kesakitan, angka
kecacatan dan angka kematian, hal tersebut memberikan arah kebijakan pimpinan
yang dituangkan dalam Rencana Strategis dan Bisnis rumah sakit Tk III Slamet
Riyadi 5 (lima ) tahun kedepan, untuk menghadapi persaingan bisnis dan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan. Rumah sakit Tk III Slamet Riyadi melakukan
inovasi dan terobosan dalam pengembangan pelayanan kesehatan, diantaranya
Pelayanan DSA, Imunotherapi, pelayanan poli eksekutif dan pelayanan Medical
Chek Up dan mengoptimalkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM
RS) untuk mendukung pengembangan tersebut dibutuhkan alat peralatan
kesehatan yang canggih dan berteknologi tinggi.

b. Keberadaan industrialisasi dalam bidang kesehatan telah mengubah


industry kesehatan secara radikal, Jika selama ini kita mendapat pengobatan
secara konvensional, dengan adanya perkembangan teknologi di era digitalisasi
kita dapat mencapai apa yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Program
kecerdasan buatan tentu tidak akan menggantikan peran manusia seutuhnya.
Manusialah yang akan memegang peranan penting dalam penggunaan
kecerdasan buatan dalam pelayanan kesehatan, namun dengan teknologi dan alat
canggih kita akan lebih mudah lebih cepat dan lebih akurat dalam menentukan
langkah pelayanan kesehatan.

c. Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang paripurna dan


komprehensip, maka rumah sakit Tk III Slamet Riyadi perlu melengkapi alat
peralatan kesehatan yang canggih dan berteknologi tinggi untuk menunjang
keberhasilan dalam pengembangan kualitas dan mutu pelayanan kesehatan.

7. Kondisi Saat Ini. Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi merupakan unsur pelaksana
Kesehatan Angkatan Darat yang melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya dalam rangka
pembinaan kekuatan TNI AD. Untuk memanfaatkan kapasitas lebih (idle capacity) maka
Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi juga menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umum. Selain itu Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi juga melaksanakan fungsi
5

Dukkes terhadap operasional TNI AD, teknis pembinaan pelayanan kesehatan yang
meliputi:

a. Bidang Kesmil, meliputi membantu pekerjaan dan kegiatan serta penugasan


prajurit
b. Bidang Kesehatan Promotif dan Preventif, meliputi pekerjaan dan kegiatan
memelihara/meningkatkan derajat kesehatan prajurit, PNS TNI AD beserta
keluarganya sehingga tercapai perilaku/norma hidup sehat dan sejahtera serta
mampu mencegah/mengendalikan penyakit.
c. Bidang Kuratif dan Rehabilitatif, meliputi pekerjaan dan kegiatan untuk
penyembuhan dan pemulihan penderita yang sakit
d. Bidang pembekalan kesehatan, meliputi pekerjaan dan kegiatan dalam
rangka memenuhi kebutuhan materiil kesehatan bagi satuan kesehatan dan
prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya.
e. Bidang administrasi kesehatan, meliputi pekerjaan dan kegiatan dengan
sistem dan prosedur kesehatan.

Adapun kondisi umum Rumah Sakit Tk III sebagai berikut:


a. Data Umum
1) Nama Rumah Sakit : Rumkit Tk. III Slamet Riyadi
2) Status Kepemilikan : Rumah Sakit TNI-AD
3) Jumlah TT : 110 TT
4) Alamat : Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321
5) Kelurahan : Laweyan
6) Kecamatan : Penumping
7) Kota : Surakarta
8) Propinsi : Jawa Tengah

b. Data Sarana Fisik

1) Status Tanah : TNI – AD


2) Ijin Operasional dan
Penetapan Kelas : Nomor 91202053523790003 Kode klasifikasi
86101 OSS aktivitas rumah sakit pemerintah
3) Luas Tanah : 12.740 m2
4) Luas Bangunan : 6.772 m2
6

5) Tahun Pembuatan : 1950


c. Sumber Daya Manusia
NO PENDIDIKAN JML NO PENDIDIKAN JML
Dokter Medis Nakes Lainnya
1 Dokter Umum 13 21 Bidan
2 Dokter Gigi 5 D IV Profesi 1
bidan
3 Dokter Spesialis Penyakit 3 D III Bidan 34
Dalam
4 Dokter spesialis Syaraf 2 D IV Kebidanan 1
5 Dokter Radiologi 4 22 Apoteker 5
6 Dokter Obsgyn 2 S1 Farmasi 1
7 Dokter Bedah 4 D3 Farmasi 9
8 Dokter Spesialis Anak 1 D1 Farmasi 1
9 Dokter Anastesi 3
10 Dokter THT 1
11 Dokter Spesialis Mata 1 23 S1 Gizi 4
12 Spesialis Kulit Kelamin 1 D4 Fisioterapi 1
13 Dokter Spesialis Orthopedi 2 D4 Radiologi 3
14 Dokter Spesialis Kesehatan 2 D4 Analis Kes 3
Jiwa
15 Dokter Spesialis Paru 2 D3 Gizi 2
16 Dokter Spesialis Urologi 1 D3 Analis Kes 10
17 Dokter Spesialis Patologi 2 D3 Fisioterapi 2
Klinik
18 Dokter Spesialis Jantung 1 D4 Terapi 1
wicara
19 Dokter Spesialis Rehap 1 D3 Radiologi 4
Medik
Jumlah 51 D3 Rekam 18
Medik
7

AKPERGI/ 2
SPRG
D3 Kesling 1
20 Perawat
Ners 22 Non Nakes
S1 Keperawatan 7 S1 Komputer 10
D3 Keperawatan 136 D3 Komputer 1
SPK 2 D3 Manajemen 1
D4 K3 1
S1 Kesmas 2
S1 Teknik Kimia 1
S1 Umum 10
SMA/SMK 28
STM 2
SMP 4
SD 3

d. Aspek Sarana dan Prasarana.


Pelayanan Rumah Sakit Tk III Slamet Riyadi terdiri dari Instalasi Rawat
Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Unit Laboratorium, Unit
Radiologi, Instalasi Farmasi, Rehabilitasi Medik, Hemodialisa dan Ruang Operasi.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Unit Rawat Jalan :
- Poliklinik Spesialis ( 14 layanan )
- Medical Check Up ( MCU )
3) Unit Rawat Inap ( 110 TT )
4) Unit Hemodialisa
5) Unit DSA
6) Unit Penunjang Medik :
- Kamar Operasi
- Kamar Bersalin
- Apotek
- Fisioterapi
7) Unit Penunjang Diagnostik
8

- Laboratorium
- Radiologi
8) Unit Penunjang Lain
- Dapur / gizi
- Loundry
- CSSD
- Kamar Jenazah
- Ambulance
9) Instalasi Pendidikan
10) Gudang
11) Garasi
12) Fasilitas Umum : Masjid Syuhada, Kantin
13) Area Parkir

e. Layanan Unggulan
1) Pengembangan pelayanan poli eksekutif
Poli Eksekutif merupakan layanan medis rawat jalan dengan standar
pelayanan cepat, paripurna dan bisa memilih penanganan dokter spesialis
sesuai keinginan pasien. Artinya pasien datang, melakukan pendaftaran,
kemudian pasien diperiksa oleh dokter spesialis, pelayanan farmasi serta
penyelesaian pembayaran terintegrasi satu atap di poli eksekutif. Pasien
tidak perlu meninggalkan ruangan klinik apabila pasien tidak memerlukan
pemeriksaan penunjang lain. Persyaratan bangunan, sarana, dan prasarana
harus terletak dalam satu zona area pelayanan tersendiri dan terpisah
dengan rawat jalan reguler. Hal ini dikembangkan oleh Rumah sakit Tk III
Slamet Riyadi mengingat animo dari pasien unit DSA membutuhkan
pelayanan poli eksekutif disamping menjadi rumah sakit rujukan pertama
untuk keluarga kepresidenan di wilayah Surakarta. Permenkes Nomor 11
tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif Di
Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat 2 bahwa “Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif
adalah pemberian pelayanan kesehatan rawat jalan nonreguler di rumah
sakit yang diselenggarakan melalui pelayanan dokter spesialis-subspesialis
dalam satu fasilitas ruangan terpadu secara khusus tanpa menginap di
Rumah Sakit dengan sarana dan prasarana di atas standar”.

2) Pengembangan layanan Digital Subtraction Angiography (DSA).


Digital Subtraction Angiography (DSA) merupakan metode pengobatan yang
9

erat kaitanya dengan penyakit stroke, layanan DSA ini menjadi andalan
rumah sakit Tk III Slamet Riyadi, hal ini dikarenakan pengunjung layanan ini
adalah masyarakat menengah keatas disamping layanan DSA ini tidak ada
di rumah sakit lain

3) Pengembangan layanan Medical Chek Up (MCU) yaitu jenis layanan


pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis
dengan bantuan teknis medis untuk mengevaluasi kesehatan seseorang
secara menyeluruh dengan tujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan
sebelumnya atau masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan lebih
lanjut. MCU dapat mencakup berbagai tes medis seperti tes darah, tes
urine, tes jantung, tes fungsi paru-paru, tes mata , tes pendengaran, dan
pemeriksaan fisik.

4) Pengembangan layanan Imunotherpi adalah unit layanan yang


memberikan layanan vaksin yang berfokus dalam meningkatkan kerja
system imun atau kekebalan tubuh agar lebih kuat dalam melawan dan
membunuh sel penyebab penyakit,

BAB III

POKOK PERMASALAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH

8. Pokok Permasalahan
a. Peningkatan kualitas dan mutu pelayanan sesuai dengan tujuan dari
Undang-Undang Kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas
sumber daya manusia, cara atau sistem dalam memberikan pelayanan yang
didukung oleh kualitas alat kesehatan. Kualitas dan mutu alat kesehatan tidak
lepas dari keandalan dan kemutakhiran teknologi canggih. Keberhasilan suatu
pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kualitas alat peralatan kesehatan.
Kondisi di lapangan poliklinik rawat jalan masih minim alat kesehatan oleh karena
itu untuk menunjang peningkatan kualitas dan mutu pelayanan dibutuhkan alat -
alat kesehatan antara lain sebagai berikut :

1) Dental Unit. Dental Unit merupakan kumpulan dari beberapa


peralatan gigi yang digunakan oleh dokter gigi pada saat melakukan
pengecekan dan perawatan pada gigi pasien. Dental Unit ini terdiri dari
kursi, lampu, mesin dan peralatan atau aksesoris lainnya yang dibutuhkan
10

pada saat tindakan dilakukan. Dental Unit ini umunya digunakan untuk
pengeboran, penambalan, pembersihan dan pemeriksaan gigi pasien.
Dental unit merupakan teknologi yang digunakan oleh dokter gigi memiliki
berbagai jenis yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri seperti
fixed pedestal, chair mouted dan portable. Dental unit ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan di poli Gigi.

2) Tonometer. Tonometer merupakan alat yang mengeksploitasi sifat


fisik mata untuk mendapatkan tekanan intraocular tanpa perlu mengkanulasi
mata. Sifat fisik kornea normal memberi batasan keakuratan Tonometer
untuk mengukur tekanan intraocular dan sejumlah usaha telah dilakukan
untuk mendesain Tonometer yang dapat diaplikasikan juga pada konjungtiva
atau pada kelopak mata. Dengan adanya peralatan Tonometer diharapkan
dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan di poli Mata.

3) Fundus Camera. Foto fundus mata adalah prosedur pengambilan


gambar pada bagian fundus mata. Tindakan foto fundus mata dapat
menangkap gambaran pada daerah di belakang mata yang meliputi retina,
saraf mata (saraf optikus), makula, dan pembuluh darah retina. Prosedur
foto fundus mata dilakukan untuk mengevaluasi bagian belakang pada
beberapa kondisi seperti :

a) Gangguan atau penyakit pada retina

b) Penyakit mata akibat diabetes seperti retinopati diabetes

c) Degenerasi makula atau gangguan pada retina yang dapat


menyebabkan kebutaan

d) Lubang pada macula

e) Robek dan lepasnya retina

f) Epiretinal membrane

g) Glaukoma

h) Keracunan obat pada retina, misalnya akibat penggunaan obat


hidroksiklorokuin

i) Penurunan fungsi penglihatan tanpa sebab yang jelas


11

4) USG 4 D. USG 4D merupakan jenis USG yang tidak hanya


menghasilkan gambar tetapi juga video perkembangan janin di dalam
kandungan. Dalam video tersebut, orang tua dapat melihat bagaimana
wajah hingga gerakan-gerakan detail. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
mendapatkan gambaran mengenai kondisi janin dan mendeteksi adanya
gangguan medis tertentu pada janin. Berikut adalah beberapa kelebihan
USG 4D:

a) Mampu menampilkan gambar bergerak atau video. Sehingga,


aktivitas janin secara lebih jelas, misalnya tersenyum, menguap, atau
melakukan gerakan lainnya. Bagian organ janin juga terlihat lebih
nyata.

b) Memudahkan dokter mendeteksi adanya gangguan dan


membantu orang tua melihat buah hatinya secara lebih nyata,
manfaat USG 4D juga membantu dokter kandungan dalam
mendeteksi abnormalitas janin atau gangguan pada organ tubuh
janin. Pemeriksaan ini memudahkan dokter untuk segera mengambil
langkah penanganan yang tepat terhadap gangguan tersebut.

c) Prosedur Efektif untuk Menegakkan Diagnosis.


Manfaat USG 4D sebagai salah satu alat penegak diagnosis dapat
dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain, seperti
amniosentesis (pengambilan sampel cairan ketuban, hormon,
kromosom, atau darah). Hal ini bertujuan untuk memastikan hasil
diagnosis dan memberikan penanganan sesuai kondisi ibu atau janin.

5) Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) merupakan salah satu alat


bidang Neurofisiologi yang dapat digunakan dalam membantu diagnosis
gangguan saraf maupun digunakan dalam terapi / pengobatan gangguan
saraf, baik gangguan fungsi saraf pusat maupun saraf tepi. Cara kerja alat
ini adalah dengan memberikan stimulasi pada sel saraf otak sehingga sel-
sel otak yang terganggu dapat bekerja kembali dengan lebih baik. TMS
berguna meningkatkan aktivitas sel yang tidak begitu aktif melalui
peningkatan kerja neurotransmiter, yaitu suatu zat penghantar pada jalur
sel-sel saraf. Terapi TMS dilakukan dengan memberikan gelombang
elektromagnetik frekuensi rendah atau frekuensi tinggi untuk memberikan
efek inhibisi/hambatan pada saraf yang terlalu aktif ataupun mengaktivasi
12

sel-sel yang kurang aktif. Terapi TMS untuk menunjang atau mempercepat
proses penyembuhan. Selain mengatasi masalah saraf, TMS juga menjadi
terobosan cara pengobatan yang aman dan efektif, tanpa menggunakan
obat-obatan bagi penderita depresi. Dengan adanya TMS di poli saraf dapat
meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.

b) Pengembangan layanan unggulan Digital Subtraction Angiography (DSA),


layanan one day care dan Imunotherapi tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan
Poli Eksekutif hal ini dikarenakan pasien DSA dan Imunotherapi rata-rata dari
kalangan menengah keatas yang memiliki kemampuan untuk membayar lebih dan
menginginkan fasilitas, kecepatan dan kenyamanan. Dengan demikian sangatlah
tepat rumah sakit mengembangkan Poli Eksekutif yang merupakan pemberian
pelayanan kesehatan rawat jalan nonreguler melalui pelayanan dokter spesialis
dalam satu fasilitas ruangan yang terpadu secara khusus tanpa menginap dengan
sarana dan prasarana diatas standar. Kondisi saat ini poli eksekutif dan Medical
Chek Up masih minim sarana dan prasarana diantaranya sebagai berikut :

1) MRI 3 Tesla. MRI 3 Tesla (Magnetic Resonance Imaging)


merupakan teknik diagnostik medis yang menghasilkan gambaran untuk
memeriksa dan mendeteksi kelainan di dalam tubuh, dengan menggunakan
medan magnet dan gelombang radio frekuensi. MRI dapat menghasilkan
gambaran-gambaran dengan potongan sangat tipis dari bagian tubuh
manapun dalam waktu yang singkat. MRI tidak menggunakan sinar X,
sehingga tidak menyebabkan radiasi merupakan Tesla adalah teknologi
medis terkini yang dapat memberikan gambaran pencitraan dengan detail
anatomis yang sangat baik, terutama untuk kelainan serebral ataupun untuk
seluruh tubuh. Dengan kualitas ini dapat membantu menegakkan diagnostik
yang lebih akurat dan lebih cepat sehingga penanganan terapi dapat
dilakukan sedini mungkin.

2) Cryoablation. Cryoablation merupakan teknik diagnostik


dengan menggunakan energi dingin (cold energy) untuk memutuskan sinyal
listrik yang kacau sehingga menjadi normal Kembali.

Salah satu jenis penyakit jantung yang saat ini semakin meningkat adalah
gangguan irama jantung yang dikenal sebagai aritmia. Atrial Fibrillasi (AF)
adalah salah satu contoh aritmia yang menyita perhatian para pekerja
13

kesehatan. Kelainan irama terjadi akibat kekacauan listrik di serambi kiri


sehingga darah tidak dapat dipompa dengan lancar ke bilik kiri.

Keadaan ini akan memicu pembentukan bekuan darah yang dapat memicu
stroke fatal. Akibat buruk lain adalah terjadinya gagal jantung adalah
penurunan kualitas hidup dan kematian. Pasien dengan irama AF memiliki
risiko stroke lima kali lebih tinggi dibanding dengan pasien irama normal.
Aritmia sendiri terdiri dari beberapa jenis mulai dari yang ringan sampai yang
dapat menyebabkan stroke atau kematian mendadak Penanganan AF dapat
dilakukan dengan obat-obatan untuk mencegah stroke, mengendalikan laju
irama, atau mengembalikan irama normal. Bila obat-obatan gagal, maka
cara lain untuk menangani AF dengan melalui tindakan ablasi kateter yang
menggunakan teknologi pemetaan tiga dimensi atau 3D mapping system.

Cryo Ablation Atrial Fibrilasi umumnya dianggap sebagai pengobatan yang


aman dan efektif setelah obat antiaritmia. Tindakan ini termasuk invasif
minimal, artinya tidak perlu membuka dada atau membuat sayatan besar.
Risiko komplikasinya pun sangat kecil, namun pasien tetap harus
berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter terkait prosedur yang tepat untuk
penangangan masalah jantung.

Cakupan Cryoablation sebagai berikut:

a) Penegakkan diagnostik akurat pada penyakit jantung

b) prosedur kateterisasi ablasi,pemasangan Alat Elektronik


Kardiak Implant (Cardiac Implantable Eletronic Device) seperti pacu
jantung

c) Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) yang berguna


untuk pencegahan kematian jantung mendadak

d) Cardiac Resynchronization Therapy (CRT/CRT-D) untuk


penanganan gagal jantung dengan pompa lemah

e) Implantable Loop Recorder (ILR) sebuah alat rekam untuk


mendeteksi gangguan irama dalam jangka panjang sampai dengan 3
tahun

f) Pemasangan ring/ stent jantung kualitas tinggi (High Quality


Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty/PTCA), penutupan
14

defek/ bocor jantung dengan alat, dan operasi katub, kelainan jantung
bawaan, dan bedah pintas koroner..

3) Dual Energy DR Retrofit

Radiography Radiografi Digital (DR) atau Radiografi Digital Langsung


adalah jenis teknologi pemeriksaan sinar-X canggih yang menghasilkan
gambar radiografi digital secara instan di computer. Teknik ini tanpa film dan
memungkinkan perolehan dan transfer langsung film ke sistem komputer
yang menghasilkan gambar sekaligus. Radiografi digital menggunakan
detektor digital daripada menggunakan film yang membantu mendeteksi dan
menyimpan data gambar, karena menghasilkan gambar digital yang
disimpan secara terpisah pada media digital.

DR Retrofit adalah detektor berukuran kaset yang ringan, nirkabel,


dan kokoh yang dapat mengubah sinar-X analog menjadi solusi radiografi
digital penuh. Teknologi ini menggantikan penggunaan pelat film atau
radiografi terkomputasi (CR) dengan membuat gambar sinar-X digital.
Teknologi ini melibatkan konversi foton sinar-X yang ditransmisikan menjadi
gambar digital menggunakan array detektor solid-state dan prosesor
komputer untuk menampilkan gambar. DR Retrofit adalah radiografi digital
seluler yang dapat menggantikan film tradisional dan radiografi komputer.
Dalam insiden Retrofit DR, sinar-X diubah menjadi muatan listrik setara dan
menjadi citra digital melalui sensor detektor.

Radiografi digital lebih hemat biaya karena film yang digunakan dalam
uji sinar-X tradisional lebih mahal. Dengan menggunakan sinar-X digital DR
Retrofit, seseorang tidak perlu lagi menghitung berapa banyak gambar yang
telah mereka ambil. Deteksi digital DR Retrofit didasarkan pada konversi
sinar X yang diserap menjadi muatan listrik dan akhirnya direpresentasikan
dalam gambar skala abu-abu untuk menunjukkan hasil akhir menggunakan
perangkat lunak pengolah. Ruang penyimpanan hampir tidak terbatas dan
para ahli dapat mentransfer gambar ke hard drive sesudahnya. Gambar
digital dapat disimpan dan diakses dengan mudah kapan saja tanpa
degradasi gambar.

4) MOBILE X-RAY DR(DIGITAL RADIOLOGI)


Digital / Radiografi Langsung (DR) adalah suatu bentuk sinar-x
pencitraan, di mana detektor panel datar digunakan sebagai pengganti film.
15

Dengan sistem DR gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi,


yang memakan waktu beberapa detik dan dapat disimpan / diteruskan
dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti gambar-gambar digital, beberapa
salinan data gambar selalu identik.

Selain preview gambar segera dan ketersediaan keuntungan dari DR


atas film yang mencakup jangkauan dinamis yang lebih luas yang
membuatnya lebih pemaaf untuk eksposur atas dan bawah serta
kemampuan untuk menerapkan teknik pemrosesan citra khusus yang
meningkatkan tampilan keseluruhan gambar.

Keuntungan lainnya termasuk efisiensi waktu melalui proses kimia


melewati dan pengurangan biaya terkait dengan proses, mengelola dan
menyimpan film. Radiasi juga kurang dapat digunakan untuk menghasilkan
gambar kontras mirip dengan radiografi konvensional. Akibatnya waktu
paparan yang dipersingkat dari menit ke detik belaka.

Direct Ray, untuk produksi gambar radiografi yang akan ditampilkan


secara elektronik, ditransfer, dan disimpan. Sistem Direct Radiography (DR)
adalah system baru pada pesawat rontgen digital yang berkembang saat ini
dimana image atau gambar hasil expose dari objek radiografi diubah
kedalam format digital secara real time dengan menggunakan sensor
berupa flat panel atau Charge Coupled Devices (CCD), jadi tak perlu
menggunakan cassette reader untuk mendapatkan gambar secara digital.

Dalam digital subtraction angiography, pemeriksaan diawali dengan


membuat citra fluoroskopi digital pada daerah yang dimaksud, kemudian
disimpan dalam komputer. Kontras media kemudian disuntikkan, dan dibuat
citra kedua yang selanjutnya melalui program komputer disubstraksi dengan
citra pertama

9. Faktor factor berpengaruh

a. Faktor Internal

1) Tour Of Area (TOA) personel dokter spesialis militer yang tinggi


2) Alat peralatan kesehatan di poli sudah ketinggalan teknologi
3) Sistem Informasi Manageman (SIM) Rumkit belum terintegrasi
optimal
16

4) Belum optimalnya kegiatan marketing / pemasaran ke luar Instansi


Rumkit dalam kegiatan mempromosikan layanan

b. Faktor Eksternal
1) Berdirinya Rumah sakit Swasta berjaringan nasional di wilayah
Surakarta dan melakukan promosi/marketing lebih agresif.
2) Peralatan medis di rumah sakit sekitar lebih canggih dan modern
Kebijakan BPJS yang memberi kebebasan pasien khususnya anggota TNI,
PNS, dan keluarganya memilih Rumkit dalam memberikan pelayanan
kesehatan lanjutan
3) Jenis pelayanan sub spesialistis rumah sakit sekitar lebih lengkap
4) Rumah sakit sekitar yang semakin berkembang.

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

10. Analisa.
a. Alat kesehatan merupakan salah satu aspek yang mendukung
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.Tidak
tersedianya peralatan kesehatan maka akan mempengaruhi mutu dan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada pasien. Dalam Undang-Undang RI Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 98 dan 104 menyebutkan bahwa
pengelolaan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat, bermutu, dan
terjangkau bagi masyarakat serta pengamanan alat kesehatan diselenggarakan
untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh pengguna alat
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau keamanan dan atau
khasiat/kemanfaatan.Oleh karena itu kondisi maupun fungsi dari sarana fisik alat
kesehatan tersebut harus dalam keadaan baik dan mendukung pelayanan
kesehatan. Dari keterangan diatas bahwa pemenuhan peralatan kesehatan adalah
keniscayaan yang harus dipenuhi untuk mendukung pelayanan yang bermutu dan
berkualitas.
b. Kondisi saat ini alat peralatan kesehatan di poli rawat jalan masih minim
perlu modernisasi Alat.

11. Pembahasan.
17

a. Rumah Sakit TNI AD Tk.III Slamet Riyadi disamping sebagai tempat rujukan
pertama juga sebagai rumah sakit pengamanan VVIP untuk keluarga kepresidenan
di wilayah Surakarta. Pemenuhan peralatan kesehatan yang lengkap dan memadai
sesuai standar pelayanan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Tk III Slamet Riyadi .

b. Standar Prosedur Operasional pelaksanaan Tindakan DSA harus dilakukan


pemeriksaan penunjang antara lain rontgen, Ct Scan, MRI, Echo, EKG,
Pemeriksaan darah, dan Pemeriksaan Urine. Saat ini untuk pemeriksaan Ct Scan
dan MRI dilaksanakan di rumah sakit lain sehinnga membuat ketidaknyamanan
pasien dan juga mengurangi performa rumah sakit oleh karena itu perlu dukungan
alat kesehatan untuk pengembangan layanan unggulan.

c. Peningkatan kompleksitas penyakit jantung khususnya dikalangan prajurit,


poliklinik jantung harus didukung sarana dan prasarana serta peralatan
Cryoablation. Untuk melakukan diagnostik penunjang dan penanganan lanjutan
yang lebih akurat.

d. Medical Chek Up / poli ekskutif sebagai layanan unggulan yang berorientasi


pada kepuasan pasien dan pelayanan prima. harus dilengkapi dengan sarana dan
prasarana serta peralatan kesehatan : Dental Unit, Echo USG Cardiography
4D,Dual Energy DR Retrofit, Mobile X-Ray DR (Digital Radiologi).

e. Dalam peningkatan mutu pelayanan poliklinik saraf harus didukung


peralatan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) untuk membantu diagnosis
gangguan saraf maupun digunakan dalam terapi / pengobatan gangguan saraf,
baik gangguan fungsi saraf pusat maupun saraf tepi

f. Peningkatan mutu pelayanan poliklinik mata perlu dukungan alat Tonometer


dan Fundus Camera sebagai penunjang diagnosis dan penanganan penayakit
mata yang efektif dan akurat.

g. Peningkatan mutu pelayanan poliklinik obgyn perlu dukungan alat USG 4D


sebagai penunjang yang lebih akurat
18

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

12. Kesimpulan

a. Berdasarkan analisa dan pembahasan kebutuhan alkes Rumah Sakit Tk.III


Slamet Riyadi menjadi prioritas dalam peningkatan kualitas dan mutu pelayanan.

b. Kebutuhan Alkes Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi yang telah sesuai dengan
kajian sebagai berikut :
1) MRI 3 Tesla
2) Cryoablation
3) Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)
4) Dual Energy DR Retrofit
5) Mobile X-Ray DR (Digital Radiologi).
6) Computed Radiography
7) Dental Unit
8) Tonometer
9) Fundus Camera
10) USG 4D
11) Echo USG Cardiography 4D

13. SARAN.

Guna peningkatan kualitas dan mutu pelayanan rumah sakit TNI AD Tk.III Slamet
Riyadi diperlukan dukungan Alkes penunjang dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan kehidupan masyarakat di fasilitas pelayanan kesehatan Rumah Sakit TNI
AD.
Dan atas pertimbangan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan aspek
operasional serta aspek teknis dan taktis, maka dapat direkomendasikan bahwa
dukungan Alkes untuk rumah sakit TNI AD Tk.III Slamet Riyadi sangat perlu untuk
diadakan.

Kepala Pusat Kesehatan TNI AD,

Dr. dr. Sukirman, Sp.KK., M.Kes., FINSDV., FAADV


Mayor Jenderal TNI
Kepala Pusat Kesehatan TNI AD,

Dr. dr. Sukirman, Sp.KK., M.Kes., FINSDV., FAADV


Mayor Jenderal TNI
19

BAB VII

PENUTUP

14. Penutup. Demikian naskah kajian kebutuhan alat kesehatan di Rumah Sakit Tk III
04.06.04 Slamet Riyadi Denkesyah 04.04.04 Surakarta, disusun sebagai bahan masukan
dan pertimbangan bagi Komando Atas dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

Surakarta, Juli 2023


Karumkit Tk.III 04.06.04 Slamet Riyadi,

dr.Ardianto Pramono, Sp.Rad (K) RI


Letnan Kolonel Ckm NRP 11030001600475
Lampiran :

Surat perintah kelompok kerja.


20

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04.


RUMAH SAKIT TK III O4.06.04. SLAMET RIYADI

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, karena atas berkat,
rahmat dan hidayah Nya kami dapat menyajikan Naskah Kajian tentang “Kebutuhan Alat
Kesehatan di Rumah Sakit Tk.III 04.06.04 Slamet Riyadi” bertujuan untuk memberikan
gambaran dan masukan tentang kebutuhan alat kesehatan di Rumah Sakit Tk.III 04.06.04
Slamet Riyadi.

Kebutuhan alat kesehatan Rumah Sakit Tk.III 04.06.04 Slamet Riyadi meliputi :
MRI 3 Tesla, Cryoablation, Transcranial Magnetic Stimulation (TMS), Dual Energy DR
Retrofit, Mobile X-Ray DR (Digital Radiologi), Computed Radiography, Dental Unit,
Tonometer, Fundus Camera, USG 4D, dan Echo USG Cardiography 4D.

Kami menyadari masih adanya kesalahan dan kekurangan dalam penulisan kajian
ini yang dikarenakan keterbatasan sumber dan referensi, untuk itu kami berharap adanya
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Naskah Kajian ini

Surakarta, Juli 2023


Karumkit Tk.III 04.06.04 Slamet Riyadi,

dr.Ardianto Pramono, Sp.Rad (K) RI


Letnan Kolonel Ckm NRP 11030001600475
21

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04


RUMAH SAKIT TK.III 04.06.04SLAMET RIYADI

KAJIAN
TENTANG

KEBUTUHAN ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TK III 04.06.04 SLAMET RIYADI


DENKESYAH 04.04.04 SURAKARTA
22

Surakarta, Juli 2023

ii

DAFTAR ISI

COVER

KATA
PENGANTAR.........................................................................................................................
......i

DAFTAR
IS………………………………………………………………………………………………………
…………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum.......................................................................................
………………………………………………1
2. Maksud dan
tujuan .................................................................................................................... 2
3. Ruang lingkup dan Tata
Urut ..................................................................................................... 2
4. Metode .............................................................................................................................
......... 3
5. Dasar.................................................................................................................................
.......... 3

BAB II LATAR BLAKANG


23

6. Umum ...............................................................................................................................
......... 3
7. Kondisi Saat
Ini ........................................................................................................................... 4

BAB III POKOK PERMASALAHAN DAN FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH

8. Pokok
Permasalahan ................................................................................................................
8
9. Faktor Faktor
Berpengaruh ..................................................................................................... 15

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

10. Analisa..............................................................................................................................
....... 15
11. Pembahasan ....................................................................................................................
.......16

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

12. Kesimpulan.........................................
…………………………………………………………17
13. Saran.....................................................
………………………………………………………...17

BAB VII PENUTUP

14. PENUTUP.........................................................................................................................
....... 14

Anda mungkin juga menyukai