Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN PADA NEONATAL ESENSIAL

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT ISLAM 0724/B-I.01/RSIB/II/2023 - 1/3


BANJARMASIN
Ditetapkan Oleh :
Direktur Rumah Sakit Islam Banjarmasin
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) drg. Hj. Eva Ariyani
NIK : 0559.VIII. 2001
03 Sya’ban 1444 H
23 Februari 2023 M
Pengertian Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan bayi sesuai
standar mulai 0 jam sampai 6 jam setelah kelahiran
Tujuan 1. Pemantauan perubahan fisiologis pada bayi
2. Mencegah terjadinya infeksi
Kebijakan 1. Sesuai Peraturan Direktur RSIB Nomor : 0712/D-I.01/RSIB/II/2023
tentang Pedoman Pelayanan PONEK
2. Permenkes No. 53 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial
Prosedur 1. Kewaspadaan umum
a. Persiapan diri
1) Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan
2) Memakai sarung tangan bersih
b. Persiapan Alat
1) Klem, gunting, alat-alat resusitasi, resusitasi yang disterilisasi
2) Pakaian, handuk, selimut dan kain yang bersih dan hangat.
3) Timbangan , pita pengukur, thermometer, stetoskop
c. Persiapkan tempat
Ruangan hangat dan terang, tempat resusitasi yang bersih, kering,
hangat, datar, rata dan cukup keras. Lampu pijar 60 watt dengan
jarak 60 cm dari bayi

2. Penilaian awal
a. Sebelum bayi lahir :
1) Apakah kehamilan cukup bulan ?
2) Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?
b. Segera setelah bayi lahir :
1) Apakah bayi menangis atau bernafas/tidak megap-megap ?
2) Apakah tonus otot baik/bayi beergerak aktif
c. Manajemen bayi baru lahir normal
1) Bayi cukup bulan
2) Ketuban jernih
3) Bayi menangis atau bernapas
4) Tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif
d. Manajemen bayi baru lahir dengan asfiksia
1) Bayi tidak cukup bulan dan atau
2) Air ketuban bercampur meconium dan atau
3) Bayi megap-megap atau tidak bernafas dan atau
4) Tonus otot bayi tidak baik/bayi lemas
PELAYANAN PADA NEONATAL ESENSIAL
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT ISLAM 0724/B-I.01/RSIB/II/2023 - 2/3


BANJARMASIN
Prosedur 3. Bagan alur
a. Asuhan bayi baru lahir Normal
1) Jaga bayi tetap hangat
2) Isap lender dari mulut dan hidung (hanyar jika perlu)
3) Keringkan
4) Pemantau tanda bahaya
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun
kira-kira 2 menit setelah lahir
6) Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
7) Beri suntikan vit K1 mg intramuscular, di paha kiri anterolateral
setelah IMD
8) Beri salap mata antibiotika pada kedua mata
9) Pemeriksaan fisis
10) Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml intramuscular, di paha kanan
anterloteral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamin K1

b. Asuhan bayi baru lahir Asfiksia


1) Jika bayi tidak cukup bulan dan atau tidak bernafas ataua
megap-megap dan atau lemas
 Potong tali pusat
 Jaga bayi tetap hangat
 Atur posisi bayi
 Isap lender
 Keringkan dan rangsang taktil
 Reposisi
 Nilai nafas
Jika bayi bernafas normal ASUHAN PASCA RESUSITASI
- Pemantauan tanda bahaya
- Perawatan tali pusat
- IMD
- Pencegahan hipotersi
- Pemberian vitamin K1
- Pemberian salep/ tetes mata
- Pemeriksaan fisis
- Pencatatan dan pelaporan
Jika bayi tidak bernafas/bernafas megap-megap VENTILASI
- Pasang sungkup, perhatikan lekatan
- Ventilasi 2 x dengan tekanan 30 cm air
- Jika ada mengembang lakukan ventilasi 20 x dengan
tekanan 20 cm air selama 30 detik
 NILAI NAFAS
Jika bayi mulai bernafas normal
- Hentikan veritasi
- ASUHAN PASCA RESUSITASI
Jika bayi tidak bernafas /bernafas megap-megap
- Ulangi vertilisasi sebanyak 20 x selama 30 detik
- Hentikan vertilasi dan nilai kembali nafas tiap 30 detik
PELAYANAN PADA NEONATAL ESENSIAL
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

RUMAH SAKIT ISLAM 0724/B-I.01/RSIB/II/2023 - 3/3


BANJARMASIN
Prosedur - Jika bayi tidak bernafas spontan sesudah sesudah 2
menit resusitasi, siapkan rujukan, nilai denyut jantung.
Jika bayi dirujuk
- Konseling
- Lanjutkan resusitasi
- Pemantauan tanda bahaya
- Perawatan tali pusat
- Pencegahan hipotermi
- Pemberian vitamin K1
- Pemberian salep/tetes mata
- Pencatatan dan pellaporan
Jika tiddak mau dirujuk dan tidak berhasil
- Sesudah 10 menit bayi tidak bernafas spontan dan
tidak terdengar denyut jantung pertimbangkan
menghentikan resusitasi
- Konseling
- Pencatatan dan pelaporan

4. Pencegahan kehilangan panas


a. Ruang bersalin hangat suhu minimal 25°C.
b. Keringkaan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
c. Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar kontak kulit ibu ke kulit
bayi. Setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada
atau perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara
ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari putting payudara ibu.
d. IMD
e. Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
dikepala bayi
f. Bayi dimandikan pada waktu tidak kurang dari 6 jam setelah lahir
dan setelah kondisi stabil.
g. Rawat gabung
Ibu dan bayiharus tidur dalam satu ruangan selama 24 jam.
h. Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
Apabila bayi baru lahir memerlukan resusitasi harus dilakukan
dalam lingkungan yang hangat
i. Transportasi hangat
Bayi yang perlu dirujuk, harus dijaga agar tetap hangat selama
dalam perjalanan

Unit Terkait 1. VK bersalin


2. Ruang Bayi/ perinatology
3. Poliklinik KIA dan Anak

Anda mungkin juga menyukai