Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Emping adalah sejenis camilan atau makanan ringan Indonesia berupa kerupuk yang terbuat dari biji
melinjo atau belinjo (Gnetum gnemon). Emping memiliki rasa sedikit pahit.[1] Emping tersedia di
pasaran dalam berbagai varian rasa, seperti polos (asli), asin, pedas atau manis, tergantung dari
penambahan garam atau karamel gula.

Adapun proses pembuatan emping secara tradisional ada beberapa tahapan. Mulanya biji melinjo di kupas
dari kulitnya terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam wajan tanah/besi yang sudah terisi pasir
halus,lalu di nyalakan api, tunggu kurang lebih 5 menit(sesuai ukuran/suhu api) lalu pisahkan biji dalam
dengan kulit keras melinjo, kemudian ditimpa di atas kayu yang datar dan licin supaya mudah
dipindahkan, setelah proses pemindahannya dilakukan, kemudian dijemur di bawah sinar matahari
langsung agar cepat mengering.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat rancangan alat untuk mempihkan adonan pisang dengan
menerapkan metode perancangan VVD 222.

2. Bagaimana cara mengkontruksikan rancangan mekanik menjadi


kontruksiyang dapat mensimuulasikan proses pemipihan adonan emping
pisang ?

3. Bagaimana alat tersebut bisa mempihkan adonan dalam waktu yang lebih
efisien

I.3 Batasan Masalah

Hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini diantaranya terkait dengan layout yang akan
digunakan, tipe penampang runner dan simulasi hasil pengujian.Dalam proses simulasi
aliran plastik saat diinjeksi kedalam cetakan, cacat produk seperti short shot, sink mark, dan
flashing menjadi indikator penilaian kualitas rancangan mold casing alat pengaman
kendaraan. Proses pembuatan komponen rancangan, aspek pembiayaan, kontrol kualitas
produk setelah dibuat di mesin tidakdibahas dalam penelitian ini.

1
I.4 Tujuan Penulisan TA
1. Membuat rancangan alat pemipih adonan emping pisang dengan
menggunakan metode VVD 2222
2. Menyajikan simulasi bagaimana proses pemipihan sebuah adonan

3. Membuat modul simulasi dan perancangan untuk produk emping pisang


sebagai alat pemipih pisang

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 ALAT PEMIPIH

Mesin konvensional yang telah banyak digunakan adalah alat untuk memipihkan adonan mie menjadi
lembaran memanjang dengan ketebalan tertentu kemudian memotong adonan menjadi bentuk mie
dengan dimensi yang telah ditentukan. Mesin tersebut digerakkan oleh tenaga manusia dengan cara
memutar engkol yang terhubung pada poros pemipih. Beberapa kasus alat pemipih emping tersebut
tidak terdiri dalam satu konstruksi mesin sehingga penggunaannya kurang sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu pemakaian alat pemipih dan kurang maksimal digunakan untuk memproduksi emping.
Selaian karena alat tersebut tidak terdapat dalam satu konstruksi juga karena dimensi alat yang
terkadang kurang sesuai bila digunakan untuk jumlah produksi yang besar.
Proses pemipihan adonan yang harus dilakukan secara berulang-ulang agar mie benar-benar pulen
menghabiskan banyak waktu.Alat pemipih emping merupakan alat yang berfungsi menekan campuran
tepung, dan bahan-bahan pembuatan emping yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian
cetak sehingga membentuk emping dengan profil dan dimensi yang telah ditentukan. Alat tersebut
merupakan alat pemipih yang digerakkan dengan tenaga motor dan telah dirancang dalam satu
konstruksi dengan dimensi yang telah disesuaikan sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat sebelumnya. Prinsip kerja alat pemipih emping ini adalah handle dengan poros penghubung
memindahkan putaran sehingga memutar poros yang menekan adonan emping menjadi tipis kemudian
adonan akan masuk kedalam poros pemotong sehingga akan terpotong dengan dimensi yang telah
ditentukan. Ketebalan adonan saat dipipihkan dapat diatur dengan memutar poros pengatur tekanan
sehingga jarak antara poros pemipih akan menjadi lebih rapat dan dimensi adonan akan menjadi lebih
tipis.

Gambar 2.1 alat pemipih

3
2.2 Metodelogi Perancangan VDI 2222
Metode perancangan Verein Deutsche Ingenieuer (VDI 2222) adalah metode
yang disusun oleh persatuan Insiyur Jerman. Berikut ini 4 (empat) tahapan perancangan
dengan menggunakan metode VDI 2222.
1. Merencana/menganalisa
Adalah kegiatan pertama dari tahapan perancangan dengan metode VDI
2222. Tahapan ini bertujuan untuk mendefinisikan pekerjaan yang akan dilakukan
dengan mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan pada produk,
memudahkan desainer untuk mencapai tujuan desain, dengan mengumpulkan data
pendukung, seperti wawancara, penelusuran lapangan, studi literatur, jurnal,
internet dan lainnya.
2. Mengkonsep
Pada tahap ini dikembangkan beberapa konsep produk yang dapat
memenuhi persyaratan yang sesuai dengan daftar tuntutan. Konsep produk ini
menunjukan bentuk dasar dan ukuran produk, tetapi tidak diperlukan nilai
pengukuran yang detail.
a. Daftar Tuntutan
Daftar ini berisi persyaratan yang harus dipenuhi oleh rancangan. Daftar
tuntutan dibagi menjadi tiga, yaitu tuntutan utama, sekunder, dan keinginan.
b. Menguraikan Fungsi
Hal yang didapat untuk hal ini adalah uraian fungsi bagian mesin. Langkah
awal yang dapat dilakukan adalah membuat analisa blackbox dan dilanjutkan
dengan membuat ruang lingkup perancangan dan diagram fungsi bagian.
c. Membuat alternatif fungsi bagian
Pada tahap ini, desainer membuat desain alternatif konsep untuk setiap
fungsi bagian yang telah ditentukan sebelumnya. Pada alternatif konsep ini
diperlukan hanya ukuran dasar dan bentuknya saja, tidak perlu
mencantumkan ukuran detail. Minimal harus ada 3 (tiga) alternatif konsep
untuk melakukan penilaian konsep
d. Membuat varian konsep
Pada tahap ini, dibuat sebuah rancangan sesuai dengan masing-masing
alternatif fungsi bagian yang telah dipasangkan sebelumnya.
e. Penilaian varian konsep
Pada tahap ini, penilaian varian konsep dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek teknis serta aspek ekonomi dari setiap konsep
untuk mempermudah proses penilaian maka perlu menentukan bobot
kebutuhan dari masing-masing fungsi bagian.

4
3. Merancang
Merancang adalah tahap penggambaran benda berdasarkan hasil dari
penilaian konsep rancangan. Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang adalah
aspek-aspek ekonomis, elemen mesin, material, ergonomi dan aspeklainnya. Pada
tahap ini, akan dilakukan optimasi rancangan secara menyeluruh pada varian
konsep yang terpilih. Optimasi yang dilakukan dapat berupa merancang
komponen pelengkap produk, ataupun melakukan perbaikan rancangan. Hasil
akhir dari tahap ini adalah berupa rancangan yang lengkap dan siap dituangkan
kedalam gambar kerja.
4. Penyelesaian Rancangan
Pada tahap ini, akan dilakukan pembuatan gambar kerja dan gambar
susunan produk. Kemudian akan dilanjutkan dengan penyelesaian dokumen
seperti etiket, penunjukan khusus, nomor bagian, daftar bagian dan lainnya.

2.3 POROS
Poros merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting karena hampir semua mesin
menggunakan poros sebagai penghubung atau alat untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran, oleh karenanya poros memegang peranan utama dalam transmisi dalam sebuah mesin.
(Sularso, 1991:1).

2.2 Poros

5
BAB III

Metode perancangan

3.1 Diagram Alur Pembuatan


Pada bab ini, akan dijelaskan diagram skema metode pelaksanaan proyek akhir.
Tujuan dari pembuatan skema metode pelaksanaan ini agar tindakan dan kegiatan proyek
akhir yang dilakukan lebih terarah dan terjadwal dengan baik. Diagram Skema Metode
Pelaksanaan ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan akan dijelaskan melalui diagram alur di
bawah ini :

Mulai
• Survei
• Kajian Pustaka
Pengumpulan Data • Teks Book
• Dll

Mengkonsep

Merancang

Membuat simulasi

Tidak Optimal ?

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Skema Metode Pelaksanaan

6
3.2 Tahapan Penelitian
3.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode,
diantaranya melakukan survei langsung ke lapangan untuk mengetahui jenis dari alat – alat
yang akan digunakan dalam konstruksi alat ini mulai dari jenis besi/rangka, motor AC,
generator, flywheel, tipe puli, bantalan/bearing, tipe sabuk yang akan digunakan.
Pengumpulan data dapat juga diperoleh melalui kajian pustaka dari berbagai makalah
ataupun jurnal nasional dan internasional yang relevan dengan topik proyek akhir.
Penelusuran melalui sosial media, internet juga dilakukan untuk memperkaya dan
memperbanyak referensi terkait topik proyek akhir.
3.2.2 Mengkonsep
Setelah data-data yang terkumpul dirasakan mampu dalam mendukung proses
pembuatan proyek akhir, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pembuatan
atau perencanaan konsep. Konsep merupakan sesuatu yang memiliki komponen,
unsur, ciri-ciri yang dapat diberi nama. Adapun konsep yang penulis rencanakan
untuk membuat rancangan mold pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat daftar tuntutan


Tahapan pertama yang penulis lakukan dalam perencanan konsep adalah
membuat daftar tuntutan terhadap rancangan mold yang ingin dibuat agar
rancangan yang penulis rancang nantinya dapat memenuhi standar maupun
klasifikasi dari keinginan customer.
2. Membuat analisa blackbox
Tahap pertama yang penulis lakukan dalam perencanan konsep adalah
membuat analisa blackbox. Analisa blackbox merupakan rincian dari output dan
input terhadap rancangan mold yang akan dibuat pada saat proses injection.

3. Membuat analisa fungsi bagian


Tahap berikutnya yang penulis lakukan dalam perencanaan konsep setelah
membuat daftar tuntutan ialah membuat analisa fungsi bagian mold. Membuat
fungsi bagian merupakan keadaan dimana penulis mengklasifikasikan secara tepat
fungsi-fungsi apa sajakah yang terdapat pada proses kerja mold.
4. Membuat alternatif fungsi bagian
Tahapan selanjutnya yang penulis lakukan dalam perencanaan konsep setelah
mengkalsifikasikan fungsi bagian adalah membuat alternatif atau variasi desain
7
pada setiap fungsi bagian yang telah dibuat sebelumnya.
5. Memilih alternatif fungsi bagian
Tahapan terakhir yang dilakukan dalam perencanaan konsep adalah memilih
alternatif fungsi bagian terbaik dari tiap-tiap alternatif fungsi bagian untuk
digunakan pada rancangan mold.

3.2.3 Simulasi
Langkah berikutnya adalah melakukan simulasi terhadap produk plastik yang
disertai dengan sistem aliran material. Proses simulasi dilakukan untuk mencari

produk plastik yang tidak minim terdapat sink mark serta untuk menemukan
parameter setting mesin yang tepat untuk diterapkan pada mesin Arburg Allrounder
420C sehingga menhindari cacat produk plastik short shot dan flashing.

3.2.4 Hasil Simulasi


Simulasi yang dilakukan akan menghasilkan data-data yang akan dievaluasi
dan diidentifikasi untuk memilih produk plastik yang tidak mengalami cacat short
short dan sink mark, produk plastik tersebut telah disertai dengan sistem aliran
material terbaik seperti tipe layout kombinasi tipe penampang runner yang paling
efisien. Selain itu turut serta menghasilkan parameter setting mesin untuk
memudahkan proses injeksi pada mesin Arburg Allrounder 420C.

3.2.5 kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan akan diharapkan mampu menghasilkan
rancangan alat pemipih produk emping pisang (berupa gambar draft, gambar kerja
(susunan dan bagian) dan gambar 3D assembly (jika diperlukan) yang mampu
memipihkan adonan dengan cepat tanpa menggunakan konvensional
Rancangan tersebut dibuat atau digambar sedemikian rupa sesuai kaidah-
kaidah desain yang berlaku sehingga dapat dipahami oleh semua orang dan dapat
menjadikan alat tersebut membantu unit usaha masyarakat di kemudian hari

8
9

Anda mungkin juga menyukai