Anda di halaman 1dari 6

SIRAH NABAWIYAH

Penting Banget, 10 Tanda Cinta


Nabi Ternyata Seperti Ini
Muhammad Hanif Rahman  Jumat, 23 Desember 2022 | 08:00 WIB

Seorang yang sedang jatuh cinta pada sesuatu pasti akan


menjadikannya sebagai prioritas dan akan mengupayakan untuk
mencocoki atau menyesuaikan diri dengannya. Jika tidak demikian,
maka cintanya tidak jujur dan tulus, melainkan hanya mengaku-
ngaku saja. Seorang yang nbenar-benar tulus mencinta adalah
orang yang juga menampilkan tanda-tanda kecintaan sebagai bukti
cintanya. Tak cukup hanya sekedar retorika. Lantas bagaimana
tanda-tanda orang yang mengaku cinta kepada Nabi Muhammad
saw?

Inilah 10 Tanda Cinta Nabi Muhammad saw dari kitab as-Syifa bi


Ta'rifi Huquqil Musthafa karya al-Qadhi 'Iyadh:

1.   Mengikuti Nabi saw, melakukan sunah-sunahnya, mengikuti


ucapan dan perbuatannya, melakukan perintah-perintahnya, serta
menjauhi larangan-larangannya. Beradab sesuai dengan adab Nabi
saw, baik dalam keadaan sulit atau lapang, dan dalam keadaan
bahagia atau saat kesusahan. Dalilnya adalah firman Allah:

‫ُقْل ِإ ْن ُكْنُتْم ُت ِحُّب وَن الَّل َه َفاَّت ِبُعوِني ُي ْحِبْبُكُم الَّل ُه‬

Artinya, "Katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,


ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu." (QS Ali Imran: 31).

Baca Juga:
Habib Luthfi: Cinta Nabi SAW, Harus Mampu Jaga Kerukunan dan
Persatuan

2.   Mendahulukan apa yang telah menjadi syariatnya dan


semangat melakukannya dengan mengalahkan hawa nafsu sendiri.
Allah telah berfirman: 

‫ِمْن َقْبِلِهْم ُي ِحُّب وَن َمْن هاَجَر ِإ َلْيِهْم َولا َيِجُدوَن ِفي ُصُدوِرِهْم‬  ‫َواَّلِذيَن َتَبَّو ُؤا الَّد اَر َواْلِإ يماَن‬

‫حاَجًة ِمَّم ا ُأ وُتوا َو ُيْؤِثُروَن َعلى َأ ْنُفِسِهْم َوَلْو كاَن ِبِهْم َخصاَصٌة‬

Artinya, "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah


dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshar) 'mencintai' orang yang berhijrah
kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-
orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam
kesusahan." (QS al-Hasyr: 9).

3.   Berupaya mengapai ridha Allah sekalipun harus membuat


orang lain menjadi marah kepadanya. Karena, siapa saja yang
menjadikan Allah ridha kepadanya sekalipun dibenci orang lain,
maka Allah akan meridhainya, tidak sebaliknya. Dalam hadits
dinyatakan:
‫ ِإ ْن‬، ‫ َيا ُبَنَّي‬:‫ َقاَل ِلي َرُسوُل الَّل ِه َص َّلى الَّل ُه َعَلْيِه َوَس َّل َم‬:‫َقاَل َأ َنُس ْبُن َماِلٍك َرِضَي الَّل ُه َعْنُه‬
، ‫ َيا ُبَنَّي‬:‫ ُثَّم َقاَل ِلي‬. ‫َقَدْرَت َأ ْن ُتْص ِبَح َوُتْمِسَي َلْيَس ِفي َقْلِبَك ِغٌّش ِلَأ َحٍد َفاْفَعْل‬
‫ َوَمْن َأ َحَّب ِني َكاَن َمِعي ِفي َّن‬.‫ َوَمْن َأ ْح َيا ُس َّن ِتي َفَقْد َأ َحَّب ِني‬.‫َوَذِلَك ِمْن ُس َّن ِتي‬
‫اْلَجِة‬

Baca Juga:
Indonesia Damai, Karena Rakyatnya Cinta Nabi dan Keturunannya

Artinya, “Anas bin Malik ra berkata: “Rasalullah bersabda: “Wahai


anakku, jika kamu mampu pada pagi sampai sore hari di hatimu
tidak ada sifat khianat pada seorangpun, maka perbuatlah.”
Kemudian beliau berkata kepadaku lagi: "Wahai anakku, itu
termasuk sunnahku. Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku,
maka ia telah mencintaiku. Barangsiapa yang telah mencintaiku,
maka aku bersamanya di surga." 

4.   Memperbanyak menyebut namanya. Karena siapa saja


mencintai sesuatu pasti akan memperbanyak menyebutnya. Selain
memperbanyak menyebut namanya juga dibarengi dengan rasa
mengagungkan dan memuliakannya. Saat menyebut namanya serta
menampakkan kekhusyu'an dengan penuh khidmat saat mendengar
namanya.

5.   Besarnya kerinduan untuk dapat berjumpa. Karena setiap


kekasih akan bahagia bila bertemu kekasihnya. Ishaq at-Tujibi
(wafat 352 H), ulama Malikiyah asal kota Qordova, mengatakan:

‫َكاَن َأ ْص َحاُب الَّن ِبِّي َص َّلى الَّل ُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َبْعَدُه َلا َيْذُكُروَنُه ِإ َّل ا َخَشُعوا َواْقَشَعَّر ْت‬
‫ َوَكَذِلَك َكِثيٌر ِمَن الَّت اِبِعيَن ِمْنُهْم َمْن َيْفَعُل َذِلَك َّب‬..‫ُجُلوُدُهْم َوَبَكْوا‬
..‫َمَح ًة َلُه َوَشْوًقا ِإ َلْيِه‬
‫َوِمْنُهْم َمْن َيْفَعُلُه َتَهُّي ًبا َوَتْوِقيًرا‬

Artinya, "Setelah wafatnya Nabi, tidaklah disebutkan nama Nabi


saw kecuali meraka para sahabat bersikap khyusu', kulit-kulit
mereka bergetar dan menangis. Sikap yang sama terlihat juga pada
mayoritas tabi'in. Sebagian mereka bersikap seperti itu karena
kecintaan dan kerinduan kepada Nabi, sebagian lain karena segan
dan memuliyakannya."

6.   Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi saw dan orang-


orang yang punya hubungan nasabnya; para sahabatnya, baik dari
golongan Anshar maupun Muhajirin, dan memusuhi orang yang
memusuhi mereka, membenci orang yang membenci, menghina
dan mencaci maki mereka. Karena orang yang mencintai sesuatu
dia akan juga mencintai yang dicintai kekasihnya.

7.   Membenci orang yang membenci Allah dan RasulNya;


memusuhi orang yang memusuhi Nabi saw, menjauhi orang yang
menyelisihi sunah-sunahnya, berbuat kebid'ahan dalam agama, dan
keberatan dalam segala hal yang menyelisihi syariat. Allah
berfirman: 

‫َلا َتِجُد َقْومًا ُيْؤِمُنوَن ِبالَّل ِه َواْلَيْوِم اْلآِخِر ُيواُّد وَن َمْن َحاَّد الَّل َه َوَرُسوَلُه‬

Artinya: "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah
dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya." (QS al-Mujadilah: 22).

8.   Mencintai Al-Qur'an, menjadikannya sebagai petunjuk, dan


berakhlak dengannya. Sayyidah Aisyah ra berkata:

‫َكاَن َخْلُقُه اْلُقْرآُن‬

Artinya: "Akhlak Nabi saw adalah Al-Qur'an itu sendiri." (HR al-
Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad).

Mencintai al-Qur'an ialah dengan membaca, mengamalkan,


memahami, memcintai aturan-aturannya dan berhenti pada
batasan-batasannya.

9.   Mempunyai sifat belas kasih dan memberi nasihat kepada


umat, mengupayakan kemaslahatan umat, dan mengilangkan hal-
hal yang merugikan umat, seperti halnya Nabi saw yang amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

10.    Yang termasuk tanda kesempurnaan kecintaan terhadap Nabi


saw adalah bersikap zuhud dari dunia dan memilih kefakiran.
Yakni memilih sedikit harta dibanding banyaknya harta. Nabi saw
bersabda:

‫ ِإ َّن اْلَفْقَر ِإ َلى َمْن ُي ِحُّب ِني ِمْنُكْم َأ ْسَرُع ِمَن‬: ‫ِلَأ ِبي َسِعيٍد اْل ُخْدِرِّي‬  ‫َقاَل صّلى الله عليه وسلم‬
‫ َأ ِو اْل َجَبِل ِإ َلى َأ ْس َفِلِه‬،‫الَّس ْيِل ِمْن َأ ْعَلى اْلَواِدي‬

Artinya, “Nabi Muhammad saw berkata kepada Abu Sa'id al-


Khudri: “Sesungguhnya kemiskinan itu akan datang kepada orang
yang mencintai aku secara lebih cepat dari pada mengalirnya air
dari atas lembah atau gunung ke bawahnya". (Abul Fadhl 'Iyadh bin
Musa bin Iyadh al-Yahshabi al-Andalusi, as-Syifa bi Ta'rifi Huquqil
Musthafa, [Oman, Darul Faiha': 1407 H], juz II, halaman 56- 65).

Demikian 10 Tanda Cinta Nabi Muhammad saw dari kitab as-Syifa


bi Ta'rifi Huquqil Musthafa yang sangat penting diperhatikan.
Semoga dapat kita amalkan sebagai bukti cinta kita kepadanya.
Amin.

Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman


Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo.
Mencintai Nabi Harus dengan Adab yang Benar | KH …

TAGS: Nabi Muhammad Cinta Rasul

Anda mungkin juga menyukai