Bab V
Bab V
id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini berisi tentang analisis potensi bahaya, analisis sumber bahaya sikap
kerja, analisis sumber bahaya alat kerja, analisis sumber bahaya prosedur kerja,
analisis bahaya tempat kerja, dan analisis bahaya lingkungan kerja fisik.
Tingkat risiko
5%
95%
V-1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20% 30%
35% 15%
V-2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tread
Riser
V-3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-5
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam jangka pendek berpotensi terkena sesak napas dan dalam jangka
panjang berpotensi terkena gangguan saluran pernapasan atas. APD adalah
suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang
fungsionya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya
di tempat kerja (kemenakertrans, 2012). Perbaikan yang dapat dilakukan
yaitu menghimbau pekerja menggunakan APD masker. Menurut Alfi
(2019) masker ini memiliki memakai teknologi filter synthetic fiber yang
akan menyaring dan mengurangi berbagai efek negatif dari bahan kimia,
polusi udara, debu, asap, dan bakteri. Sehingga pupuk yang berterbangan
tidak langsung terhirup oleh pekerja. Selain itu, perusahaan dapat
memasang rambu peringatan area wajib menggunakan masker yang
bertujuan untuk mengingatkan pekerja agar selalu menggunakan masker.
Pekerja yang tidak menggunakan APD akan memperoleh teguran dan
punishment sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
a) b)
Gambar 5.7 a) Masker kertas, b) Contoh rambu peringatan
Sumber: www.google.com
2. Potensi bahaya pekerja terbentur hammer mesin dryer
Penempatan mesin dryer di bagian depan mesin granulator dengan jarak
antara bagian bawah mesin dryer dengan lantai produksi yaitu 40,5 cm,
membuat pekerja harus menunduk untuk melewati mesin dryer. Hal ini
dapat menyebabkan cedera kepala dan luka sobek akibat terkena hammer
mesin dryer. Perbaikan yang dapat diusulkan yaitu dengan menghimbau
pekerja menggunakan APD helm sehingga pekerja tidak terkena kontak
secara langsung dengan hammer mesin dryer dan memasang rambu
peringatan area wajib menggunakan helm yang bertujuan untuk
mengingatkan pekerja agar selalu berhati-hati.
V-7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) b)
Gambar 5.8 a) Helm, b) Contoh rambu peringatan
Sumber: www.google.com
V-8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di iklim tropis basah dengan kondisi kecepatan udara normal (0,6 m/det
sampai dengan 1,5 m/det).
Cara perhitungan luas minimal suatu bukaan udara masuk (inlet)
pada fasad suatu ruang adalah berdasarkan luas dinding fasad ruang 40%
- 80% luas dinding. Berikut ini merupakan perhitungan luas minimal
bukaan udara masuk (inlet):
V-10
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) luas dinding bukaan udara masuk yang ideal untuk panjang dinding
25 m
𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = (40% 𝑥 (25 𝑚 𝑥 3 𝑚)) + (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝐼𝐼𝐼)
𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 30 𝑚2 + 62,5 𝑚2 = 86,32 𝑚2 (ideal)
2. Perhitungan untuk panjang dinding 30 m:
a) luas bukaan udara masuk untuk panjang dinding 30 m
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝐼 = 2,5 𝑥 3,83 = 9,57 𝑚2
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝐼𝐼 = 3 𝑥 0,6 = 18 𝑚2
b) luas dinding bukaan udara masuk pabrik yang terpakai
27,57 𝑚2
𝐿𝑢𝑎𝑠 = 30 𝑚 𝑥 2,5 𝑚 𝑥 100% = 36,76%
c) luas dinding bukaan udara masuk yang ideal untuk panjang dinding
30 m
𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 40% 𝑥 (30 𝑥 4,5) = 54 m2 (belum ideal)
Hasil perhitungan menunjukan untuk panjang dinding 25 m sudah
ideal, sedangkan namun panjang dinding 30 m belum ideal. Luas bukaan
udara untuk panjang 30 m hanya sebesar 36,76% dari 40% ideal bukaan
udara sehingga perbaikan yang diusulkan yaitu dengan menambahkan
bukaan pada dinding dengan luas 26,42 m2. Usulan ventilasi unit produksi
non-NPK dapat dilihat pada Gambar 5.10.
V-11
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-13
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-14