Anda di halaman 1dari 10

Available online at http://semnas.mesin.pnj.ac.

id
ISSN 2085-2762
Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta (2019), 206-215

Simulator Lift 3 Lantai dengan PLC OMRON CP1E


Anis Sholikah1*, Erick Dimas Pangestu1, Nanda Firdausia 1, Riezky Budhi
Adji1, Budi Santoso1, dan Emir Ridwan1
1Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. G. A. Siwabessy,
Kampus UI, Depok, 16425

Abstrak

Pembuatan simulator lift 3 lantai ini ditujukan sebagai simulasi lift 3 lantai pada bangunan berlantai 3. Di
zaman modern, bangunan bertingkat tidak lagi menggunakan tangga melainkan menggunakan lift sebagai alat
transportasi untuk memindahkan barang atau manusia dari suatu titik acuan ke ketinggian tertentu.
Pembuatan simulator lift sangat penting digunakan untuk mensimulasikan lift dalam ukuran yang lebih kecil
agar tidak terjadi kesalahan saat pembuatan lift yang sebenarnya. Rancangan simulator lift 3 lantai ini
berbasis PLC Omron CP1E dengan menggunakan software CX-programer. Dalam Simulator lift 3 lantai
terdapat tombol Hall Car, Car Call, Emergency, tombol pintu open dan close, serta lampu indicator.
penggerak utama dari simulator lift 3 lantai ini adalah motor induksi. Pada perancangan simulator lift 3 lantai
terdapat input dan output yang terhubung pada panel kendali. Rancangan simulator lift 3 lantai diharapkan
memiliki nilai jual dan dapat diaplikasikan secara nyata pada gedung – gedung bertingkat.

Kata-kata kunci: bangunan bertingkat, lift, PLC Omron CP1E

Abstract

The 3-floor elevator simulator is intended as a simulation of a 3-floor elevator in a 3-floor building. In modern
era, multi-floor buildings no longer use stairs but use elevators for transporting things or people from a
reference point to a certain height. Making an elevator simulator is very important to be used to simulate a lift
in a smaller size so that no errors occur when making the actual elevator. The design of this 3-floor elevator
simulator is based on Omron CP1E PLC using CX-programmer software. In the 3-floor elevator simulator
there are Hall Car buttons, Car Call, Emergency, open and close door buttons, and indicator lights. the main
driver of this 3-floor elevator simulator is an induction motor. In designing the 3-floor elevator simulator there
are inputs and outputs that are connected to the control panel. The design of the 3-story elevator simulator is
expected to have a selling value and can be applied significantly to high-rise buildings.

Keywords: multi-floor building, elevator, Omron CP1E PLC

1. PENDAHULUAN
Di zaman modern, bangunan bertingkat tidak lagi menggunakan tangga melainkan menggunakan lift
sebagai alat transportasi untuk memindahkan barang atau manusia dari suatu titik acuan ke ketinggian tertentu.
Apabila bangunan tersebut hanya mempunyai beberapa lantai (tingkat), biasanya digunakan tangga atau tangga
otomatis (escalator). Akan tetapi bila bangunan tersebut mempunyai jumlah tingkat yang banyak, maka
penggunaan tangga atau escalator dipandang kurang effisien [1]. Programmable Logic Controller (PLC) adalah
perangkat kendali yang banyak digunakan dalam dunia industri dengan menggunakan relay sebagai input dan
outputnya. Lift adalah satu alat yang dapat dikendalikan menggunakan PLC [2]. Pembuatan simulator lift

*
Corresponding author E-mail address: anissholikah105@gmail.com

206
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

sangat penting digunakan untuk mensimulasikan lift dalam ukuran yang lebih kecil agar tidak terjadi kesalahan
saat pembuatan lift yang sebenarnya.
Simulator lift 3 lantai menggunakan PLC Omron CP1E dibuat dengan memproses input sinyal biner
menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), PLC juga
berfungsi untuk menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang
tepat [3]. Terdapat 3 bagian utama pada simulator lift 3 lantai ini yaitu konstruksi, system penggerak, dan
system control. Pada bagian konstruksi terdapat sangkar (car) berfungsi untuk menampung muatan lift dengan
dimensi 25 x 25 x 40 cm dengan bahan yang digunakan adalah besi profil “L” dengan tebal 3mm. Pada system
penggerak menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama dan menggunakan PLC Omron CP1E sebagai
system kontrolnya.
Tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Membuat simulator lift 3 lantai dalam ukuran yang lebih kecil agar tidak terjadi kesalahan saat
pembuatan lift yang sebenarnya.
2. Mengaplikasikan penggunaan PLC Omron CP1E pada pembuatan simulator lift 3 lantai.

2. METODE

Gambar 1. Diagram alir metode pembuatan Simulator Lift 3 Lantai.

Berdasarkan Gambar 1, maka berikut adalah metode yang kami gunakan. Pertama melakukan studi literature
dengan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan Simulator Lift 3 Lantai. Setelah menghimpun data-data
atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik tersebut, langkah selanjutnya adalah membuat konsep
rancang bangun simulator lift 3 lantai. Pada simulator ini menggunakan PLC Omron dengan tipe CP1E sebagai
system kendali utama. PLC ini yang akan melakukan control terhadap input dan output yang terhubung padanya.
Sebelum melakukan pemrograman PLC biasanya dilakukan pengalamatan terhadap input atau output yang akan
digunakan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengerjaan program PLC. Pada system penggerak
menggunakan motor listrik 3 phasa sebagai penggerak uatamanya. Analisa dan perhitungan konstruksi perlu
dilakukan agar dapat mengetahui spesifikasi bahan konstruksi lift yang akan dibuat. Bagian-bagian konstruksi lift

207
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

3 lantai yaitu sangkar (car), rel penuntun (rail way), dan lorong elevator (hoistway). Sangkar yang akan dibuat
berbentuk prisma siku-siku (balok) dengan dimensi 25 x 25 x 40 cm. Bahan yang digunakan adalah besi profil “L”
dengan tebal 3 mm. Alas pada sangkar dibuat dari plat dengan dimensi 25 x 25 cm untuk menampung muatannya.
Rel terbuat dari besi profil U dengan ukuran 3 x 3 x 3 cm dengan ketebalan 3 mm. Pada bagian lorong elevator
dibuat dari bahan besi profil ‘L’ 3,5 x 3,5 cm dengan ketebalan 3mm. Langkah selanjutnya yaitu membuat
rancangan kerja alat pada software CX-Programmer. Pada penelitian ini akan dilakukan pemrograman PLC
menggunakan computer karena metode ini umum digunakan ketika melakukan perancangan program. Jika
pemrograman telah selesai dibuat, kemudian dilakukan simulasi kerja simulator lift 3 lantai pada software CX-
Programmer. Setelah program selesai dibuat dan bekerja sesuai dengan yang diinginkan, maka dapat melakukan
metode selanjutnya yaitu perakitan alat. Apabila simulasi tersebut tidak bekerja sesuai dengan yang diinginkan,
maka dilakukan proses modifikasi pada pemrograman yang telah dibuat, sampai program bekerja sesuai dengan
yang diinginkan. Perakitan alat untuk membuat simulator lift 3 lantai dilakukan di laboratorium Teknik Konversi
Energi dengan bantuan dan arahan dari dosen pembimbing. Jika telah selesai membuat simulator, selanjutnya
yaitu pembuatan laporan tugas akhir simulator lift 3 lantai.

3. ANALISA RANCANGAN

Analisa pada rancang bangun simulator lift 3 lantai adalah design simulator lift 3 lantai, pembuatan table
pengalamatan pada PLC Omron CP1E, diagram ledder, dan wiring kabel pada kelistrikan simulator lift 3 lantai.

Design Simulator Lift 3 Lantai

Gambar 2. Design simulator lift 3 lantai (tampak depan & tampak samping)

1. Motor Penggerak. Jenis motor yang digunakan sebagai penggerak utama dari simulasi lift tiga tingkat
adalah motor induksi. Motor induksi adalah jenis motor AC yang bekerja dengan cara penginduksian
atau pembangkitan arus di dalam medan stator.
2. Gear Box merupakan alat yang dapat mentransmisikan putaran. Gear box yang dipakai pada proyek
tugas akhir kami,menggunakan roda gigi cacing karena dapat mentransmisikan daya pada rasio
kecepatan yang tinggi dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pengereman.
3. Pasak. Berfungsi untuk menetapkan elemen mesin yang satu terhadap yang lain dan biasanya terdapat
pada poros, roda gigi, dan pulley.
4. Rangka Simulator. Sebagai tempat meletakkan komponen – komponen yang dibutuhkan pada
simulator lift 3 lantai.

208
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

5. Control Unit. Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja dari pada lift tersebut. Permintaan
baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian memberikan intruksi-intruksi
agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan permintaan.
6. Alas Sangkar. Berfungsi sebagai alas penampung muatan lift.
7. Tali Baja. Digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat. Tali baja mempunyai sifat ringan,
tahan terhadap sentakan dan keandalan operasi yang lebih tinggi.
8. Counter Weight (Pemberat). Terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot
imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari
bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan
faktor keseimbangan.
9. Sangkar (Car) adalah kotak yang berfungsi untuk menampung muatan lift. Kereta ini dihubungkan
langsung dengan bobot pengimbang (Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang
mesin.

Tabel Pengalamatan Input dan Output pada PLC Omron CP1E

PLC
No. Nama Input / Output Tipe I/O Keterangan
Address
1 EMERGENCY Input Digital I: 01.00 Emergency button
Untuk memulai
2 PB_START Input Digital I: 01.01
program
Untuk menghentikan
3 PB_STOP Input Digital I: 01.02
program
Push button call lift di
4 PB_UP _L1 Input Digital I: 00.00
lantai 1
Push button call lift di
5 PB_DOWN_L2 Input Digital I: 00.01
lantai 2
Push button call lift di
6 PB_UP_L2 Input Digital I: 00.02
lantai 2
Push button call lift di
7 PB_DOWN_L3 Input Digital I: 00.03
lantai 3
Push button lift menuju
8 PB_L1 Input Digital I: 00.04
lantai 1
Push button lift menuju
9 PB_L2 Input Digital I: 00.05
lantai 2
Push button lift menuju
10 PB_L3 Input Digital I: 00.06
lantai 3
11 LS1 Input Digital I: 00.07 Limit switch Lantai 1
12 LS2 Input Digital I: 00.08 Limit switch Lantai 2
13 LS3 Input Digital I: 00.09 Limit switch Lantai 3
Push button untuk
14 PB_O_DOOR Input Digital I: 00.10
membuka pintu
Push button untuk
15 PB_C_DOOR Input Digital I: 00.11
menutup pintu
Limit switch batas tutup
16 LS_CLOSE Input Digital I: 01.03
pintu
Limit switch batas buka
17 LS_OPEN Input Digital I: 01.04
pintu
18 RUN Output Digital Q: 200.00 Run system
19 RUN_INDICATOR Output Digital Q: 101.03 Run system indicator
20 M_CLOSE Output Digital Q: 100.00 Motor tutup pintu
21 M_OPEN Output Digital Q: 100.01 Motor buka pintu
22 M_NAIK Output Digital Q: 100.02 Motor naik
23 M_TURUN Output Digital Q: 100.03 Motor turun
Lampu indicator lift
24 LAMP_L1 Output Digital Q: 100.04
berada di lantai 1

209
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Lampu indicator lift


25 LAMP_L2 Output Digital Q: 100.05
berada di lantai 2
Lampu indicator lift
26 LAMP_L3 Output Digital Q: 100.06
berada di lantai 3
27 COOLER_FAN Output Digital Q: 100.07 Kipas Pendingin
Lampu push button
28 LAMP_PB_L1 Output Digital Q: 101.00
lantai 1
Lampu push button
29 LAMP_PB_L2 Output Digital Q: 101.01
lantai 2
Lampu push button
30 LAMP_PB_L3 Output Digital Q: 101.02
lantai 3
31 SS_A Output Digital Q: 101.04 Seven Segment A
32 SS_B Output Digital Q: 101.05 Seven Segment B
33 SS_C Output Digital Q: 101.06 Seven Segment C
34 SS_D Output Digital Q: 101.07 Seven Segment D
Tabel 1. Input dan Output Diagram Ledder

Diagram Ledder

210
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

211
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

212
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

213
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

214
ISSN 2085-2762
Anis Sholikah, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Gambar 3. Diagram Ladder

4. KESIMPULAN

1. Simulator lift 3 lantai dengan PLC Omron CP1E dibuat sebagai alat percobaan/simulasi untuk
mengurangi terjadinya kesalahan dalam pembuatan lift yang sebenarnya.
2. Pada simulator lift 3 lantai menggunakan PLC Omron CP1E sebagai system kendali utamanya.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Teknisi Laboratorium Teknik Konversi Energi, Politeknik
Negeri Jakarta atas kesediaannya dalam penyediaan peralatan penunjang dalam perakitan simulator lift 3 lantai.

6. REFERENSI
1. Mesika, Dia. dkk. 1998. Simulasi Lift Tiga Tingkat Dengan PLC. Depok: Politeknik Negeri Jakarta
2. Andriyan, Dirya. 2018. Rancang Bangun Prototipe Lift Cerdas 5 Lantai Menggunakan PLC
Omron CPM2A. Bandar Lampung: Universitas Lampung
3. http://kusuma-w-arya.blogspot.com/2013/05/pengertian-plc-dan-jenis-jenis-plc.html (diakses pada 16
Juli 2019)

215

Anda mungkin juga menyukai