Anda di halaman 1dari 79

GEOMETRI DATAR DAN RUANG

MELUKIS SEGITIGA DARI KOMPONENNYA


“Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Geometri Datar dan Ruang“

Dosen Pengampu :

Drs. J.R. Watulingas, MM

Oleh :
Aqsal marhogi
1905046070
MATEMATIKA B 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb....

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya-lah kita bisa menyelesaikan sebuah karya yang
sederhana ini dengan tepat waktu.

Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah ynag berjudul


“Melukis Segitiga” Yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kami maupun orang lain yang membacanya untuk mempelajari dan mengerti
bagaimana cara Melukis Segitiga.

Melalui kata pengantar ini, kami lebih dulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada tulisan yang kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT.memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat bagi Kita semua.

Amin Yaa Rabbal Alamin...

Samarinda, 22 Mei 2015

Penulis
iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
A. Latar Belakang.......................................................................................................5
B. Tujuan Penulisan....................................................................................................8
C. Manfaat Penulisan..................................................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
DASAR TEORI..............................................................................................................10
A. DEFINISI SEGITIGA..........................................................................................10
Selain memiliki garis-garis istimewa, segitiga juga memiliki persamaan-
persamaan, yaitu:.......................................................................................................25
1. Luas segitiga.......................................................................................................25
2. Keliling Segitiga................................................................................................27
3. Teorema Pythagoras..........................................................................................27
4. Aturan Sinus.......................................................................................................28
5. Aturan Cosinus...................................................................................................29
6. Aturan Tangen...................................................................................................30
B. LINGKARAN......................................................................................................30
Suatu lingkaran mempunyai persamaan..................................................................32

.........................................................................32
Untuk mencari luas lingkaran maka digunakan rumus luas lingkaran sebagai
berikut:.......................................................................................................................33
C. LINGKARAN DALAM SEGITIGA...................................................................36
D. LINGKARAN LUAR SEGITIGA.......................................................................40
E. LINGKARAN......................................................................................................58
Suatu lingkaran mempunyai persamaan..................................................................59

.........................................................................59
Untuk mencari luas lingkaran maka digunakan rumus luas lingkaran sebagai
berikut:.......................................................................................................................60
 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN PADA SEGITIGA...................72
iv

BAB III............................................................................................................................76
PEMBAHASAN..............................................................................................................76
1. Melukis Segi Tiga dari Komponennya.................................................................76
5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap pendidikan atau mata pelajaran yang diberikan untuk
peserta didik, masing-masing mempunyai tujuan-tujuan yang diharapkan
nantinya ada pada peserta didik setelah diajarkan mata pelajaran
tersebut.Kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah pembelajaran
tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran tersebut. Tujuan
pendidikan tersebut terdapat pula pada mata pelajaran matematika yang mana
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
6. . Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien,
dan tepat dalam pemecahan masalah.
6

7. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi


matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
8. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
9. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
10. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah


studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari
berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran
melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi
yang bersesuaian.
Dalam pendidikan matematika, mahasiswa tidak hanya diharuskan
untuk mengetahui dan memahami materi-materi yang diajarkan.Namun
mahasiswa diharuskan untuk dapat mempraktikkannya.Begitu juga pada mata
kuliah Geometri Datar dan Ruang, materi-materi seperti pengaplikasian
rumus-rumus yang didapat tentunya sudah menjadi kewajiban mutlak yang
harus dikuasai oleh para mahasiswa.Sebelum pengaplikasian rumus-rumus
tersebut, mahasiswa diharuskan untuk dapat mengetahui langkah-langkah
mendapatkan rumus-rumus tersebut.Untuk membantu menemukan rumus-
rumus khusunya dalam mata kuliah Geometri Datar dan Ruang mahasiswa
dituntut untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan dalam melukis
bangun-bangun datar dan ruang.
Tidak hanya itu, seorang pendidik diharapkan dapat menguasai semua
cara melukis sehingga dalam pengajarannya di lapangan dapat memberikan
penjelasan yang tepat bagi peserta didiknya, seperti pada materi melukis
7

segitiga sama sisi dan segitiga sama kaki. Mahasiswa sebagai calon pendidik
sebaiknya menguasai materi melukis tersebut sebagai penunjang memahami
materi khususnya segitiga sama sisi dan sama kaki di dalam maupun di luar
lingkaran.
Dalam pendidikan matematika, mahasiswa tidak hanya diharuskan
untuk mengetahui dan memahami materi-materi yang diajarkan.Namun
mahasiswa diharuskan untuk dapat mempraktikkannya.Begitu juga pada mata
kuliah Geometri Datar dan Ruang, materi-materi seperti pengaplikasian
rumus-rumus yang didapat tentunya sudah menjadi kewajiban mutlak yang
harus dikuasai oleh para mahasiswa.Sebelum pengaplikasian rumus-rumus
tersebut, mahasiswa diharuskan untuk dapat mengetahui langkah-langkah
mendapatkan rumus-rumus tersebut.Untuk membantu menemukan rumus-
rumus khusunya dalam mata kuliah Geometri Datar dan Ruang mahasiswa
dituntut untuk dapat menguasai keterampilan-keterampilan dalam melukis
bangun-bangun datar dan ruang.
Tidak hanya itu, seorang pendidik diharapkan dapat menguasai semua
cara melukis sehingga dalam pengajarannya di lapangan dapat memberikan
penjelasan yang tepat bagi peserta didiknya, seperti pada materi melukis
segitiga sama sisi dan segitiga sama kaki. Mahasiswa sebagai calon pendidik
sebaiknya menguasai materi melukis tersebut sebagai penunjang memahami
materi khususnya segitiga sama sisi dan sama kaki di dalam maupun di luar
lingkaran.
Salah satu tuntutan utama yang diajukan oleh kalangan pendidikan
dewasa ini terhdap pembelajaran pada setiap bidang studi ialah bahwa
pelajaran itu harus berpusat kepada siswa, berpedoman pada siswa, dengan
segala sifat-sifat dan kebutuhannya ( berbasis kompetensi ).
Dalam pembelajaran geometri dimulai dengan menyelidiki suatu
keseluruhan atau garis besar atau bentuk bangunnya terlebih dahulu, kemudian
baru ke unsur-unsur yang makin kecil dan sederhana.
Dalam mengajarkan materi hendaknya mengikuti pola pikir siswa,
artinya anak tidak langsung dibebani dengan definisi atau sifat-sifat.Namun
8

sebaiknya siswa dibimbing setahap demi setahap dengan pengamatan,


pembuatan, dan penyelelidikan sehingga nantinya siswa dapat mengambil
kesimpulan tentang makna dari materi tersebut. Geometri dibangun atas dasar
unsur-unsur yang tidak didefinisikan yaitu: titik, garis, dan bidang.
Geometri dalam dabahasa Yunani geo berarti bumi dan metria berarti
pengukuran.Secara harafiah geometri berarti pengukuran tentang bumi, adalah
cabang dari matematika yang mempelajari hubungan di dalam ruang.Dari
pengalaman, atau mungkin secara intuitif, orang dapat mengetahui ruang dari
ciri dasarnya, yang diistilahkan sebagai aksioma dalam geometri.
Hampir setiap konstruksi bangunan di dunia ini yang di buat manusia
berupa bangun geometri berupa segitiga atau segi empat dan bermacam
bangun ruang atau bangun datar lainnya. Segi banyak merupakan kurva
tertutup sederhana yang dibentuk dari beberapa segmen garis. Segmen garis
tersebut disebut sisi.Segi banyak dengan tiga buah sisi disebut segitiga dan
seterusnya. Jika sisi-sisi dan sudut-sudut pada segi banyak tersebut memiliki
ukuran yang sama, maka segi banyak tersebut disebut sebagai segi banyak
beraturan. Di sekeliling kita banyak benda-benda yang memuat bangun segi
tiga, seperti gantungan kunci, limas hiasan, kemasan minuman, dan lain
sebagainya.
Segitiga adalah polygon yang mempunai tiga sisi. Poligon adalah
benda datar tertutup yang dibatasi oleh sisi-sisi yang berupa ruas garis
lurus.Segitiga adalah bangun datar yang mempunyai tiga sisi dan tiga sudut
pada bagian dalamnya.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui cara-cara melukis segitiga sama sisi, baik di
dalam atau di luar lingkaran atau tanpa lingkaran.
2. Untuk dapat mengetahui cara-cara melukis segitiga sama kaki, baik di
dalam atau di luar lingkaran atau tanpa lingkaran.
3. Dapat mengubah segi tiga menjadi segi tiga lain yang sama luas.
4. Dapat menentukan luas segi tiga dengan lebih mudah.
9

C. Manfaat Penulisan
1. Agar mahasiswa dapat melukis segitiga sama sisi, baik di dalam atau di
luar lingkaran atau tanpa lingkaran.
2. Agar mahasiswa dapat melukis segitiga sama kaki, baik di dalam atau di
luar lingkaran atau tanpa lingkaran.
10

BAB II

DASAR TEORI

A. DEFINISI SEGITIGA
Kata “ geometri ” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ ukuran bumi
“. Maksudnya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi. Geometri
adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut,
bidang dan bangun-bangun ruang. Mempelajari geometri penting karena
geometri telah menjadi alat utama untuk mengajar seni berpikir. Dengan
berjalannya waktu, geometri telah berkembang menjadi pengetahuan yang
disusun secara menarik dan logis. Geometri terutama terdiri dari
serangkaian pernyataan tentang titik-titik, garis-garis, dan bidang-bidang,
dan juga planar (proyeksi bidang) dan benda-benda padat. Geometri
dimulai dari istilah-istilah yang tidak terdefinisikan, definisi-definisi,
aksioma-aksioma, postulat-postulatdan selanjutnya teorema-teorema.
Berdasarkan sejarah, geometri telah mempunyai banyak penerapan yang
sangat penting, misalnya dalam mensurvei tanah, pembangunan jembatan,
pembangunan stasiun luar angkasa dan lain sebagainya.
Geometri adalah sistem pertama untuk memahami ide. Dalam geometri
beberapa pernyataan sederhana diasumsikan, dan kemudian ditarik
menjadi pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks. Sistem seperti ini
disebut sistem deduktif. Geometri mengenalkan tentang ide konsekuensi
deduktif dan logika yang dapat digunakan sepanjang hidup. Dalam
mendefinisikan sebuah kata, pertama digunakan kata yang lebih sederhana
kemudian kata yang lebih sederhana ini pada gilirannya didefinisikan
menjadi kata yang lebih sederhana lagi, sehingga pada akhirnya, proses
tersebut akan berakhir. Pada beberapa tingkatan, definisi harus
menggunakan sebuah kata yang artinya sudah sangat jelas, ini dikarenakan
11

agar artinya diterima tanpa memerlukan definisi lagi, dengan kata lain
dapat disebut dengan istilah tak terdefinisikan (undefined term).
Matematika merupakan salah satu dari berbagai sumber ilmu
pengetahuan.Didalam matematika, dibedakan menjadi beberapa macam
ilmu, antara lain kalkulus, trigonometri, aljabar, pengantar dasar
matematika, geometri atau ilmu ukur, dan lain-lain.Dalam kehidupan
sehari-hari ilmu ukur atau geometri banyak diterapkan seperti dalam
merancang bangunan, jembatan, dan lain-lain. Ketika akan merancang
bangunan, maka terlebih dahulu merancang gambar yang sesuai dan
berpedoman pada geometri atau ilmu ukur. Selain itu, ilmu juga dapat
digunakan pada saat menebang pohon, dimana saat menebang pohon
sebaiknya penebang tersebut memperhatikan sudut yang tepat dan dimana
bagian dari batang pohon yang akan ditebang.

Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga
sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang
hidup sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di
suatu segi tiga adalah 180 derajat.Hal ini memungkinkan kita menghitung
besarnya salah satu sudut bila dua sudut lainnya sudah diketahui.
Dalam buku School Geometry, “A triangle is a plane figure bounded by three
straight lines”, segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga garis
lurus. Dalam buku McDougall diberikan pengertian segitiga melalui
pengenalan poligon terlebih dahulu. Berikut pengertian poligon dan
segitiga dalam buku tersebut:
“In geometry, a figure that lies in a plane is called a plane figure. A polygon
is a closed plane figure with the following properties. It is formed by three or
more line segments called sides. Each side intersects exactly two sides, one at
each endpoint, so that notwo sides with a common endpoint are collinear.”

Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut :


12

“Pada geometri, bangun yang terletak pada bidang datar dinamakan


sebagai bangun datar.Poligon merupakan bangun tertutup dengan sifat-
sifat berikut.Dibentuk oleh tiga atau lebih ruas garis yang disebut
sisi.Setiap sisi berpotongan dengan tepat dua sisi, masing-masing satu
diujungnya, sedemikian rupa sehingga tidak ada dua sisi berujung sama
yang segaris.”
Selanjutnya McDougall menyatakan segitiga sebagai poligon yang
memiliki tiga sisi. Pengertian segitiga dalam buku yang ditulis oleh A.
Wagiyo, dkk, yaitu: Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak
segaris. Titik A dihubungkan dengan titik B , titik  B dihubungkan
dengan titik  C, dan titik C dihubungkan dengan titik A. Bangun yang
terbentuk disebut segitiga. Perhatikan ketiga definisi segitiga di atas
antara definisi segitiga dalam buku School Geometry yang
mendefinisikan segitiga termasuk daerah di dalamnya.Sedangkan
McDougall mendefinisikan segitiga melalui pengertian
poligon.Sementara itu, A. Wagiyo memberikan pengertian segitiga
melalui titik A, B, dan C yang tak segaris.Pada segitiga ABC ruas garis
AB, BC, dan AC dinamakan sebagai sisi, sedangkan titik-titik A, B, dan
C sebagai titik sudut. Segitiga diberi nama berdasarkan titik-titik
sudutnya. Sehingga segitiga ABC (dilambangkan dengan ∆ ABC), ∆
BCA, ∆ CAB, dan ∆ACB menunjuk ke segitiga yang sama.
Suatu segitiga dapat dilukis, jika diketahui :
1. tiga buah sisinya (sisi, sisi, sisi),
2. dua sisi dan satu sudut yang diapit sisi -sisi yang diketahui (sisi,
sudut, sisi),
3. dua sisi dan satu sudut yang menghadap salah satu sisi yang diketahui
(sisi, sisi, sudut), dan
4. satu sisi dan dua sudut yang terletak pada sisi yang diketahui (sudut,
sisi, sudut).
13

Untuk setiap segitiga berlaku “jumlah dua sisi selalu lebih panjang dari
sisi ketiga”. Selain itu, untuk setiap segitiga juga berlaku:
1. sudut terbesar menghadap sisi terpanjang,
2. sudut terkecil menghadap sisi terpendek, dan
3. sudut yang sedang menghadap sisi yang sedang.

Segitiga diklasifikasikan berdasarkan besar sudutnya dan berdasarkan


panjang sisinya yang akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya, yaitu:


a. Segitiga lancip (acute triangle): Segitiga yang semua sudutnya kurang dari
90°.

A B

Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya kurang dari 90


derajat. Segitiga di atas menunjukkan segitiga lancip
dengan besar sudut A, sudut B, dan sudut C kurang dari 90 derajat.

b. Segitiga siku-siku (right triangle) adalah segitiga yang besar salah satu
sudutnya 90°. Pada segitiga siku-siku DEF dengan ∠E = 90°, sisi ED
dan EF disebut sebagai sisi siku-siku (kedua sisi siku-siku saling
tegak lurus) dan sisi di depan sudut E disebut sebagai sisi miring
(hypotenusa).
14

E F
Sifat-sifat yang dimiliki segitiga siku-siku:

 Salah satu sudutnya 90°


 Berlaku teorema phytagoras

c. Segitiga tumpul (obtuse triangle) adalah segitiga yang salah satu


sudutnya lebih besar dari 90°. Segitiga tumpuladalah segitiga yang
salah sudutnya lebih dari 90 derajat:
R

T S

Segitiga di atas menunjukkan segitiga tumpul karena salah satu


sudutnya besarnya lebih dari 90 derajat, yaitu sudut S.

2. Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya, yaitu:


a. Segitiga sebarang (scalene triangle) merupakan segitiga yang sisi-
sisinya tidak ada yang sama panjang. Segitiga sembarang adalah
segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang.
15

B C

Segitiga diatas menunjukkan segitiga sembarangan karena ketiga


sisinya tidak sama panjang, di mana sisi AB ≠ sisi BC ≠ sisi AC.

b. Segitiga sama kaki (isosceles triangle) merupakan segitiga yang


dua sisinya sama panjang. Sisi yang sama panjang disebut sebagai
kaki, sedangkan sisi lainnya sebagai alas. Sudut yang terletak pada
pertemuan kedua kaki segitiga disebut sebagai sudut puncak,
sedangkan sudut lainnya disebut sebagai sudut alas. Segitiga sama
kaki dapat dibentuk dengan menggabungkan dua segitiga siku-
siku yang kongruen seperti pada gambar di bawah. Jika segitiga
ABC  dilipat menurut garis AD, maka titik A berimpit dengan A
sendiri, titik  B berimpit dengan C, dan titik  D berimpit dengan
D sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa garis AD merupakan
sumbu simetri dari segitiga ABC. Segitiga sama kakimemiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
 memiliki dua sisi yang sama panjang, dan
 memiliki dua sudut yang sama besar.
16

Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi sama
panjang, di mana sisi AB = sisi AC.
A

B C

Sifat yang dimiliki segitiga sama kaki, yaitu:

 memiliki dua sisi yang sama panjang,


 memiliki dua sudut yang sama besar,
 memiliki satu sumbu simetri, dan
 dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

c. Segitiga sama sisi (equilateral triangle) merupakan segitiga yang


semua sisinya sama panjang. Dengan memandang segitiga sama
sisi sebagai segitiga sama kaki (dua sisi sebagai kaki dan satu sisi
lainnya sebagai alas), maka dapat ditunjukkan bahwa segitiga
sama sisi memiliki tiga sumbu simetri. Dapat ditunjukkan juga
bahwa ketiga sumbu simetri ini berpotongan di satu titik (misal
titik O) dan membentuk sudut 120°. Dari sini dapat disimpulkan
juga bahwa segitiga sama sisi memiliki simetri putar tingkat 3.
Artinya jika segitiga tersebut diputar dengan pusat O akan
menempati posisinya dengan tiga cara. Segitiga sama sisi
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
 memiliki tiga sisi yang sama panjang
 memiliki tiga sudut yang sama besar, yaitu 60°
17

 mempunyai tiga sumbu simetri


 memiliki simetri putar tingkat 3
 dapat menepati bingkainya dengan 6 cara

Rumus mencari luasnya, yaitu Luas = 1/4 x s x akar


Berikut merupakan skema mengenai pengklasifikasian segitiga.
18

Segitiga mempunyai garis - garis istimewa segitiga, yaitu:

1. Garis tinggi adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan
tegak lurusterhadap sisi di hadapannya.

Perhatikan segitiga ABC. Dari gambar di atas, CD merupakan garis


tinggi dengan alasnya adalah garis AB. Namun, titik D tidak selalu
berada pada garis AB. Bisa saja terletak pada perpanjangan AB, seperti
pada segitiga tumpul (obtuse), seperti pada gambar di bawah ini.
19

Di atas diperlihatkan garis tinggi yang berasal dari sudut C. Jika ketiga
garis tersebut ditarik dari ketiga sudut, maka ketiga garis tersebut akan
berpotongan pada suatu titik (titik itu disebut ortocenter).
Dari gambar di atas, titik T adalah titik ortosenter. Titik ortocenter
akan selalu berada di dalam segitiga apabila segitiga itu lancip (acute).
Sebaliknya, akan berada di luar, apabila segitiga itu tumpul (obtuse).
Kalau segitiga siku-siku (right triangle), tentunya ortocenter akan
berada di titik sudut siku-sikunya.
Panjang garis tinggi dapat dihitung dengan mengetahui luas segitiga.
Lalu, dengan memakai rumus Luas = 1/2.a. t, maka tentunya tinggi
segitiga (t) bisa diketahui dengan mudah. Cara lain bisa dengan
mengetahui panjang proyeksinya terlebih dahulu, lalu menggunakan
phytagoras untuk mendapatkan tingginya. (Lihat dalil Stewart)

Contoh soal :Perhatikan segitiga ABC di bawah. Diketahui AB=20


cm. BC = 24 cm. AD = 16 cm. Htunglah tinggi CE!
20

Jawab:
Luas segitiga dengan alas BC = Luas segitiga dengan alas AB

24.16 = 20.CE
maka CE = 19,2 cm.

2. Garis Bagi adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan
membagi sudut itumenjadi dua bagian yang sama besar. Garis bagi
segitiga dapat dibagi menjadi dua, yaitu garis bagi luar segitiga dan
garis bagi dalam segitiga.
a. Garis bagi luar segitiga juga dapat diartikan sebagai garis yang
berasal dari titik sudut segitiga yang membagi dua sudut yang sama
antara suatu sisi segitiga dengan perpanjangan sisi yang lain. Garis
ini terletak di luar segitiga.

Maka perbandingan yang selalu terjadi ialah : = b:a.

Panjang garis bagi luar segitiga dapat dihitung dengan cara berikut.
Anggap b>a, - = c, maka:

===>

===>
21

Maka, dengan menggunakan dalil Stewart, didapat:

b. Garis bagi dalam segitiga adalah garis yang melalui titik sudut
segitiga dan membagi kedua sudut di sebelahnya sama besar. Garis
ini terletak dalam segitiga.

Garis bagi juga memiliki keistimewaan.Lihat gambar di atas. :


= b:a. Perbandingan ini selalu berlaku untuk garis bagi dalam.
Selain itu, perbandingan :( + ) = b: (b+a) juga berlaku.

Garis bagi dalam ini berpotongan di satu titik (namanya incenter),


dan titik ini merupakan pusat dari lingkaran dalam segitiga
(incircle).Lihat gambar di bawah. Jari-jarinya dapat dicari dengan
menggunakan prinsip Luas segitiga = Luas 3 segitiga dalam.
22

Lalu, bagaimana cara kita tahu berapa panjang garis bagi segitiga?

Lihat gambar di bawah. Pertama, kita harus mencari panjang dan


. Kemudian, gunakan dalil Stewart.Ulasan lengkapnya ada di
bawah.

Perhatikan gambar di atas.

CD = disebut garis bagi dalam C.

ACD = DCB.

Berlaku:

Karena + = c, maka:

===>

===>

3. Garis sumbu adalah garis yang ditarik dari pertengahan sisi suatu
segitiga dan tegak lurusdengan sisi itu. Garis sumbu adalah garis yang
melalui titik tengah suatu sisi segitiga dan tegak lurus terhadap sisi itu.
23

Ketiga garis sumbu bertemu di satu titik yang dinamakan


circumcenter. Titik tersebut merupakan pusat lingkaran luar segitiga
(circumcircle). Jari-jari lingkaran ini dapat dicari menggunakan prinsip
kesebangunan segitiga.

4. Garis Berat adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga ke
pertengahn sisidihadapannya. Jumlah sudut dalam setiap segitiga
adalah 180°. Besar sudut luar segitiga sama dengan jumlah sudut
dalam yang tidak berpelurus dengansudut tersebut.
Garis berat adalah garis yang terhubung dari titik sudut suatu segitiga
ke titik tengah sisi yang berlawanan. Hal ini mengakibatkan daerah
yang terbagi oleh garis berat menjadi sama luasnya. Lihat gambar di
bawah. Luas segitiga ACD akan sama dengan BCD karena panjang
alas dan tingginya sama.
24

Ketiga garis berat akan berpotongan di satu titik, yang namanya


centroid/center of gravity/titik pusat massa. Di titik inilah benda
tersebut dapat setimbang.

Garis berat memiliki keistimewaan: garis berat-garis berat sebuah


segitiga selalu saling berpotongan menurut perbandingan 2:1.
Lihat contoh gambar di atas. Maka, CT:TF = AT:TD = BT:ET = 2:1.

Panjang garis berat dapat dicari menggunakan dalil Stewart. Ambil


contoh gambar di atas, maka panjang CF dicari dengan cara berikut:

 rumus panjang garis berat.


25

Selain memiliki garis-garis istimewa, segitiga juga memiliki


persamaan-persamaan, yaitu:

1. Luas segitiga

di mana

a = alas segitiga

t = tinggi segitiga

atau atau

atau atau

atau

di mana

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B


26

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C

4. = Besar sudut yang terletak di sudut A

5. = Besar sudut yang terletak di sudut B

6. = Besar sudut yang terletak di sudut C

di mana

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C

4. = Setengah keliling segitiga

2. Keliling Segitiga
27

di mana

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C

3. Teorema Pythagoras

Catatan:

Teorema Pythagoras hanya berlaku pada segitiga siku-siku

4. Aturan Sinus
28

di mana

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C

4. = Besar sudut yang terletak di sudut A

5. = Besar sudut yang terletak di sudut B

6. = Besar sudut yang terletak di sudut C

7. = Jari-jari lingkaran luar segitiga

5. Aturan Cosinus

atau

atau

di mana

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A


29

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C

4. = Besar sudut yang terletak di sudut A

5. = Besar sudut yang terletak di sudut B

6. = Besar sudut yang terletak di sudut C

6. Aturan Tangen

Parameter

1. = Panjang sisi a, terletak diseberang sudut A

2. = Panjang sisi b, terletak diseberang sudut B

3. = Panjang sisi c, terletak diseberang sudut C


30

4. = Besar sudut yang terletak di sudut A

5. = Besar sudut yang terletak di sudut B

6. = Besar sudut yang terletak di sudut C

B. LINGKARAN

Dalam geometri Euklid, sebuah lingkaran adalah himpunan semua titik


pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik
tertentu, yang disebut pusat.Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup
sederhana membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar. Elemen-
elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sebagai berikut:

 n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan


jarak terhadap himpunan titik yang membangun lingkaran sehingga sama.
Elemen lingkaran yang berupa titik, yaitu :
1. Titik pusat (P) merupakan jarak antara titik pusat dengan lingkaran
harganya konstan dan disebut jari-jari.

 Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu :


1. Jari-jari (R) merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat
dengan lingkaran.
31

2. Tali busur (TB) merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang


memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda (TB).
3. Busur (B) merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup
yang berimpit dengan lingkaran.
4. Keliling lingkaran (K) merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
5. Diameter (D) merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah
dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas.
6. Apotema merupakan garis terpendek antara tali busur dan pusat
lingkaran.

 Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu :

1. Juring (J) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh


busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
2. Tembereng (T) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi
oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
3. Cakram (C) merupakan semua daerah yang berada di dalam
lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi.
Cakram merupakan juring terbesar.
32

Suatu lingkaran mempunyai persamaan

dengan adalah jari-jari lingkaran dan adalah koordinat pusat


lingkaran. Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan
parameterik, yaitu:

yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk


lingkaran dalam ruang x-y.

Untuk mencari luas lingkaran maka digunakan rumus luas


lingkaran sebagai berikut:

yang dapat diturunkan dengan melakukan integrasi elemen luas suatu


lingkaran

dalam koordinat polar, yaitu:


33

Dengan cara yang sama dapat pula dihitung luas setengah lingkaran,
seperempat lingkaran, dan bagian-bagian lingkaran. Juga tidak ketinggalan
dapat dihitung luas suatu cincin lingkaran dengan jari-jari dalam dan jari-
jari luar .

Luas lingkaran adalah area yang terdapat di dalam suatu


lingkaran.Luas lingkaran dapat dihitung dengan memotong-motongnya
sebagai elemen-elemen dari suatu juring untuk kemudian disusun ulang
menjadi sebuah persegi panjang yang luasnya dapat dengan mudah dihitung.
Dalam gambar r berarti sama dengan R, yaitu jari-jari lingkaran.

Untuk menghitung luas juring suatu lingkaran dapat dihitung apabila


luas lingkaran dijadikan fungsi dari R dan θ, yaitu:

dengan batasan nilai θ adalah antara 0 dan 3π. Saat θ bernilai 2π, juring yang
dihitung adalah juring terluas atau luas lingkaran.

Untuk menghitung suatu cincin lingkaran memiliki luas yang


bergantung pada jari-jari dalam dan jari-jari luar , yaitu:
34

di mana untuk rumus ini kembali menjadi rumus luas lingkaran.

Dengan menggabungkan kedua rumus sebelumnya, maka dapat


diperoleh

yang merupakan luas sebuah cincin tak utuh.

Keliling lingkaran memiliki rumus

Panjang busur suatu lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan


rumus

yang diturunkan dari rumus untuk menghitung panjang suatu kurva

di mana digunakan

sebagai kurva yang membentuk lingkaran. Tanda ± mengisyaratkan bahwa


terdapat dua buah kurva, yaitu bagian atas dan bagian bawah.Keduanya
identik (ingat definisi lingkaran), sehingga sebenarnya hanya perlu dihitung
sekali dan hasilnya dikalikan dua.

Nilai pi adalah suatu besaran yang merupakan sifat khusus dari


lingkaran, yaitu perbandingan dari keliling K dengan diameternya D.
35

Lihat gambar dibawah ini:

Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa terdapat lingkaran yang


berwarna merah dan di dalamnya terdapat garis berwarna hijau yang
menandakan putaran. Anggap saja lingkaran tersebut adalah sebuah lapangan
dimana kita disuruh berlari mengelilinginya, maka apabila kita disuruh berlari
mengelilingi lapangan sebanyak 1 kali hal ini berarti kita harus berlari dari
titik A hingga sampai ke titik A lagi.

Atau kita dapat memisalkan lingkaran tersebut adalah sebuah tali yang
dibentuk menyerupai sebuah lingkaran.Jika lingkaran itu merupakan sebuah
tali maka ketika lingkaran tersebut kitabuka, maka keliling lingkaran
merupakanpanjang dari tali yang membentuk lingkaran tersebut.

Lalu apabila kita ukur panjang tali tersebut dengan suatu penggaris
maka akan ditemukan suatu perbandingan yang konstan dengan diameter
lingkaran tersebut. Nilai perbandingan ini kita sebut dengan Pi (π) yang
bernilai =3,14159265358. Sehingga dapat dituliskan rumus untuk mencari
keliling lingkaran = π D(Pi x Diameter)atau 2 π R(2 x Pi x Jari-jari).
36

C. LINGKARAN DALAM SEGITIGA


1. Pengertian Lingkaran Dalam Segitiga
Lingkaran dalam suatu segitiga adalah lingkaran yang berada di
dalam segitiga dan menyinggung semua sisi segitiga tersebut.Titik pusat
lingkaran merupakan titik potong ketiga garis bagi sudut segitiga. Gambar
berikut menunjukkan lingkaran dalam ΔABC dengan pusat O. Diketahui
OP = OQ = OR adalah jari-jari lingkaran. Adapun AD, BE, dan EF adalah
garis bagi sudut segitiga.

2. Melukis Lingkaran Dalam Segitiga


Jika titik pusat lingkaran dalam segitiga adalah titik potong ketiga
garis bagi sudut segitiga tersebut maka hal pertama yang harus kamu
lakukan adalah menentukan titik pusatnya.Materi tersebut telah dipelajari
di Kelas VII. Agar lebih jelas, perhatikan langkah-langkah melukis
lingkaran dalam sebagai berikut:
 Lukislah sebuah segitiga sebarang, misalkan ΔPQR. Kemudian,
lukislah garis bagi Q.
 Lukislah garis bagi  P sehingga memotong garis bagi di titik O.
 Jari-jari diperoleh dengan cara menarik garis tegak lurus dari titik O ke
salah satu sisi segitiga. Misalnya OA, tegak lurus PQ.
37

 Lukislah lingkaran dengan jari-jari OA dan berpusat di titik O.

Lingkaran tersebut merupakan lingkaran dalam ΔPQR.

Cara menentukan panjang jari-jari lingkaran dalam (inradius) dari


suatu segitiga.Diberikan sebuah segitiga dengan sisi a, b, dan c.
38

Dengan demikian, jari-jari lingkaran dalam segitiga tersebut dapat


ditentukan sebagai berikut:

dimana Rumus tersebut dapat dibuktikan melalui


pembuktian di bawah ini.

Kita tahu bahwa luas total segitiga dapat dicari dengan


penjumlahan dari luas segitiga ABO, BCO, dan ACO. Dengan
menjumlahkannya dan memisahkan bagian R (jari-jari), maka rumus
tersebut akan terbukti. Untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan sebagai
berikut:

Kita tahu bahwa , maka:


39

Kita dapatkan rumus untuk mencari inradius sebagai berikut:

Seperti yang terdapat pada penjelasan sebelumnya yang

menyatakan bahwa Luas segitiga = , di mana

, maka rumus tersebut dapat dibentuk menjadi:

TERBUKTI

D. LINGKARAN LUAR SEGITIGA


1. Pengertian Lingkaran Luar Segitiga
Lingkaran luar suatu segitiga adalah suatu lingkaran yang melalui
semua titik sudut segitiga dan berpusat di titik potong ketiga garis sumbu
sisi-sisi segitiga. Gambar di bawah menunjukkan lingkaran luar ΔABC
dengan pusat O. OA = OB = OC adalah jari-jari lingkaran dan OP = OQ
= OR adalah garis sumbu sisi-sisi segitiga.
40

2. Melukis Lingkaran Luar Segitiga


Telah disebutkan sebelumnya bahwa titik pusat lingkaran luar
suatu segitiga adalah titik potong ketiga garis sumbu sisi-sisinya.Oleh
karena itu, untuk dapat melukis lingkaran luar segitiga, kamu harus
melukis dulu garis sumbu ketiga sisi segitiga tersebut.Perhatikan langkah-
langkah berikut.
 Lukislah sebuah segitiga sebarang, misalnya ΔPQR. Kemudian, lukis
lah garis sumbu PQ.
 Lukislah garis sumbu QR sehingga memotong garis sumbu PQ di titik
O.
 Hubu
ngka
n O
dan
Q..
 Lukis
lah
41

lingkaran dengan jari-jari PQ dan berpusat di O. Lingkaran tersebut


merupakan lingkaran luar ΔPQR.

Lingkaran luar segitiga adalah lingkaran yang terletak di luar


segitiga dan melalui ketiga titik sudut segitiga tersebut.Titik pusat
lingkaran luar segitiga adalah titik potong ketiga garis sumbu sisi-sisi
segitiga. Coba kalian ingat kembali pengertian garis sumbu dan cara
melukisnya. Langkah-langkah melukis lingkaran luar segitiga sebagai
berikut.
 Lukis , kemudian lukis garis sumbu sisi AB.

 Lukis pula garis sumbu sisi BC, sehingga kedua garis sumbu saling
berpotongan di titik P.
42

 Lukis lingkaran berpusat di P dengan jari-jari PB. Lingkaran tersebut


merupakan lingkaran luar.

3. Menentukan Panjang Jari-jari Lingkaran Luar Segitiga

Untuk menentukan panjang jari-jari lingkaran luar segitiga digunakan

rumus  ,

dengan :

r = panjang jari-jari lingkaran luar segitiga

L = Luas segitiga

s = 1/2 keliling segitiga

a,b,c panjang sisi-sisi segitiga


43

Jari-jari circumcircle (Lingkaran luar) dari suatu segitiga dapat ditentukan


dari rumus berikut.

Dari gambar segitiga dan lingkaran luar di atas, tariklah garis yang
menghubungkan salah satu titik sudut ke titik pusat O. Dalam bukti ini,

kita ambil titik C. Perpotongan garis itu dengan lingkaran misalkan titik
D. Kemudian, hubungkan titik D dengan titik yang lain. dalam hal ini,
kita ambil titik B. Kita tarik pula garis tinggi (t) dari titik C terhadap AB.

Maka, hasilnya ditunjukkan gambar berikut.

Akan tetapi, karena garis CD adalah diameter, maka


. Kemudian, karena menghadap busur yang sama, maka
. Maka, lihatlah kembali gambar yang sudah diperbarui di bawah ini:
44

Artinya, . Dengan perbandingan biasa, kita dapatkan:

Dengan menggunakan rumus luas segitiga (yang alasnya itu sisi c):

. Dengan demikian, . Jika disubstitusikan nilai t


ini, maka:

sehingga terbukti.

Mengubah Bentuk Segitiga Menjadi Segitiga lainya

Segitiga atau segi tiga adalah nama suatu bentuk yang dibuat dari tiga
sisi yang berupa garis lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid yang hidup
sekitar tahun 300 SM menemukan bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi
tiga adalah 180 derajat.Hal ini memungkinkan kita menghitung besarnya salah
satu sudut bila dua sudut lainnya sudah diketahui.
Dalam buku School Geometry, “A triangle is a plane figure bounded by three
straight lines”, segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus.
Dalam buku McDougall diberikan pengertian segitiga melalui pengenalan
poligon terlebih dahulu. Berikut pengertian poligon dan segitiga dalam buku
tersebut:

“In geometry, a figure that lies in a plane is called a plane figure. A polygon is a
closed plane figure with the following properties. It is formed by three or more
line segments called sides. Each side intersects exactly two sides, one at each
endpoint, so that notwo sides with a common endpoint are collinear.”
45

Terjemahan bebasnya adalah sebagai berikut :


“Pada geometri, bangun yang terletak pada bidang datar dinamakan sebagai
bangun datar.Poligon merupakan bangun tertutup dengan sifat-sifat
berikut.Dibentuk oleh tiga atau lebih ruas garis yang disebut sisi.Setiap sisi
berpotongan dengan tepat dua sisi, masing-masing satu diujungnya,
sedemikian rupa sehingga tidak ada dua sisi berujung sama yang segaris.”

Selanjutnya McDougall menyatakan segitiga sebagai poligon yang


memiliki tiga sisi. Pengertian segitiga dalam buku yang ditulis oleh A.
Wagiyo, dkk, yaitu: Diberikan tiga buah titik A, B, dan C yang tidak
segaris. Titik A dihubungkan dengan titik B , titik  B dihubungkan dengan
titik  C, dan titik C dihubungkan dengan titik A. Bangun yang terbentuk
disebut segitiga. Perhatikan ketiga definisi segitiga di atas antara definisi
segitiga dalam buku School Geometry yang mendefinisikan segitiga
termasuk daerah di dalamnya.Sedangkan McDougall mendefinisikan
segitiga melalui pengertian poligon.Sementara itu, A. Wagiyo memberikan
pengertian segitiga melalui titik A, B, dan C yang tak segaris.Pada segitiga
ABC ruas garis AB, BC, dan AC dinamakan sebagai sisi, sedangkan titik-
titik A, B, dan C sebagai titik sudut. Segitiga diberi nama berdasarkan titik-
titik sudutnya. Sehingga segitiga ABC (dilambangkan dengan ∆ ABC), ∆
BCA, ∆ CAB, dan ∆ACB menunjuk ke segitiga yang sama.
Suatu segitiga dapat dilukis, jika diketahui :
5. tiga buah sisinya (sisi, sisi, sisi),
6. dua sisi dan satu sudut yang diapit sisi -sisi yang diketahui (sisi, sudut,
sisi),
7. dua sisi dan satu sudut yang menghadap salah satu sisi yang diketahui
(sisi, sisi, sudut), dan
8. satu sisi dan dua sudut yang terletak pada sisi yang diketahui (sudut, sisi,
sudut).
46

Untuk setiap segitiga berlaku “jumlah dua sisi selalu lebih panjang dari
sisi ketiga”. Selain itu, untuk setiap segitiga juga berlaku:
1. sudut terbesar menghadap sisi terpanjang,
2. sudut terkecil menghadap sisi terpendek, dan
3. sudut yang sedang menghadap sisi yang sedang.

Segitiga diklasifikasikan berdasarkan besar sudutnya dan berdasarkan


panjang sisinya yang akan dijabarkan sebagai berikut:

3. Jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya, yaitu:


d. Segitiga lancip (acute triangle): Segitiga yang semua sudutnya kurang dari
90°.

A B

Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya kurang dari 90


derajat. Segitiga di atas menunjukkan segitiga lancip
dengan besar sudut A, sudut B, dan sudut C kurang dari 90 derajat.

e. Segitiga siku-siku (right triangle) adalah segitiga yang besar salah satu
sudutnya 90°. Pada segitiga siku-siku DEF dengan ∠E = 90°, sisi ED
dan EF disebut sebagai sisi siku-siku (kedua sisi siku-siku saling
tegak lurus) dan sisi di depan sudut E disebut sebagai sisi miring
(hypotenusa).
47

E F
Sifat-sifat yang dimiliki segitiga siku-siku:

 Salah satu sudutnya 90°


 Berlaku teorema phytagoras

f. Segitiga tumpul (obtuse triangle) adalah segitiga yang salah satu


sudutnya lebih besar dari 90°. Segitiga tumpuladalah segitiga yang
salah sudutnya lebih dari 90 derajat:
R

T S
Segitiga di atas menunjukkan segitiga tumpul karena salah satu
sudutnya besarnya lebih dari 90 derajat, yaitu sudut S.
4. Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisinya, yaitu:
a. Segitiga sebarang (scalene triangle) merupakan segitiga yang sisi-
sisinya tidak ada yang sama panjang. Segitiga sembarang adalah
segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang.
A

B C
48

Segitiga diatas menunjukkan segitiga sembarangan karena ketiga


sisinya tidak sama panjang, di mana sisi AB ≠ sisi BC ≠ sisi AC.

b. Segitiga sama kaki (isosceles triangle) merupakan segitiga yang


dua sisinya sama panjang. Sisi yang sama panjang disebut sebagai
kaki, sedangkan sisi lainnya sebagai alas. Sudut yang terletak pada
pertemuan kedua kaki segitiga disebut sebagai sudut puncak,
sedangkan sudut lainnya disebut sebagai sudut alas. Segitiga sama
kaki dapat dibentuk dengan menggabungkan dua segitiga siku-
siku yang kongruen seperti pada gambar di bawah. Jika segitiga
ABC  dilipat menurut garis AD, maka titik A berimpit dengan A
sendiri, titik  B berimpit dengan C, dan titik  D berimpit dengan
D sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa garis AD merupakan
sumbu simetri dari segitiga ABC. Segitiga sama kakimemiliki
sifat-sifat sebagai berikut:
 memiliki dua sisi yang sama panjang, dan
 memiliki dua sudut yang sama besar.

Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua


sisi sama panjang, di mana sisi AB = sisi AC.
A
49

B C

Sifat yang dimiliki segitiga sama kaki, yaitu:

 memiliki dua sisi yang sama panjang,


 memiliki dua sudut yang sama besar,
 memiliki satu sumbu simetri, dan
 dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

c. Segitiga sama sisi (equilateral triangle) merupakan segitiga yang


semua sisinya sama panjang. Dengan memandang segitiga sama
sisi sebagai segitiga sama kaki (dua sisi sebagai kaki dan satu sisi
lainnya sebagai alas), maka dapat ditunjukkan bahwa segitiga
sama sisi memiliki tiga sumbu simetri. Dapat ditunjukkan juga
bahwa ketiga sumbu simetri ini berpotongan di satu titik (misal
titik O) dan membentuk sudut 120°. Dari sini dapat disimpulkan
juga bahwa segitiga sama sisi memiliki simetri putar tingkat 3.
Artinya jika segitiga tersebut diputar dengan pusat O akan
menempati posisinya dengan tiga cara. Segitiga sama sisi
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
 memiliki tiga sisi yang sama panjang
 memiliki tiga sudut yang sama besar, yaitu 60°
 mempunyai tiga sumbu simetri
 memiliki simetri putar tingkat 3
 dapat menepati bingkainya dengan 6 cara
50

Rumus mencari luasnya, yaitu Luas = 1/4 x s x akar


Berikut merupakan skema mengenai pengklasifikasian segitiga.

Segitiga mempunyai garis - garis istimewa segitiga, yaitu:

5. Garis tinggi adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan
tegak lurusterhadap sisi di hadapannya.
51

Perhatikan segitiga ABC. Dari gambar di atas, CD merupakan garis


tinggi dengan alasnya adalah garis AB. Namun, titik D tidak selalu
berada pada garis AB. Bisa saja terletak pada perpanjangan AB, seperti
pada segitiga tumpul (obtuse), seperti pada gambar di bawah ini.

Di atas diperlihatkan garis tinggi yang berasal dari sudut C. Jika ketiga
garis tersebut ditarik dari ketiga sudut, maka ketiga garis tersebut akan
berpotongan pada suatu titik (titik itu disebut ortocenter).
Dari gambar di atas, titik T adalah titik ortosenter. Titik ortocenter
akan selalu berada di dalam segitiga apabila segitiga itu lancip (acute).
Sebaliknya, akan berada di luar, apabila segitiga itu tumpul (obtuse).
Kalau segitiga siku-siku (right triangle), tentunya ortocenter akan
berada di titik sudut siku-sikunya.
52

Panjang garis tinggi dapat dihitung dengan mengetahui luas segitiga.


Lalu, dengan memakai rumus Luas = 1/2.a. t, maka tentunya tinggi
segitiga (t) bisa diketahui dengan mudah. Cara lain bisa dengan
mengetahui panjang proyeksinya terlebih dahulu, lalu menggunakan
phytagoras untuk mendapatkan tingginya. (Lihat dalil Stewart)

Contoh soal :Perhatikan segitiga ABC di bawah. Diketahui AB=20


cm. BC = 24 cm. AD = 16 cm. Htunglah tinggi CE!

Jawab:
Luas segitiga dengan alas BC = Luas segitiga dengan alas AB

24.16 = 20.CE
maka CE = 19,2 cm.

6. Garis Bagi adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan
membagi sudut itumenjadi dua bagian yang sama besar. Garis bagi
segitiga dapat dibagi menjadi dua, yaitu garis bagi luar segitiga dan
garis bagi dalam segitiga.
c. Garis bagi luar segitiga juga dapat diartikan sebagai garis yang
berasal dari titik sudut segitiga yang membagi dua sudut yang sama
antara suatu sisi segitiga dengan perpanjangan sisi yang lain. Garis
ini terletak di luar segitiga.
53

Maka perbandingan yang selalu terjadi ialah : = b:a.

Panjang garis bagi luar segitiga dapat dihitung dengan cara berikut.
Anggap b>a, - = c, maka:

===>

===>

Maka, dengan menggunakan dalil Stewart, didapat:

d. Garis bagi dalam segitiga adalah garis yang melalui titik sudut
segitiga dan membagi kedua sudut di sebelahnya sama besar. Garis
ini terletak dalam segitiga.
54

Garis bagi juga memiliki keistimewaan.Lihat gambar di atas. :


= b:a. Perbandingan ini selalu berlaku untuk garis bagi dalam.
Selain itu, perbandingan :( + ) = b: (b+a) juga berlaku.

Garis bagi dalam ini berpotongan di satu titik (namanya incenter),


dan titik ini merupakan pusat dari lingkaran dalam segitiga
(incircle).Lihat gambar di bawah. Jari-jarinya dapat dicari dengan
menggunakan prinsip Luas segitiga = Luas 3 segitiga dalam.

Lalu, bagaimana cara kita tahu berapa panjang garis bagi segitiga?
Lihat gambar di bawah. Pertama, kita harus mencari panjang dan
. Kemudian, gunakan dalil Stewart.Ulasan lengkapnya ada di
bawah.

Perhatikan gambar di atas.

CD = disebut garis bagi dalam C.

ACD = DCB.

Berlaku:

Karena + = c, maka:
55

===>

===>

7. Garis sumbu adalah garis yang ditarik dari pertengahan sisi suatu
segitiga dan tegak lurusdengan sisi itu. Garis sumbu adalah garis yang
melalui titik tengah suatu sisi segitiga dan tegak lurus terhadap sisi itu.
Ketiga garis sumbu bertemu di satu titik yang dinamakan
circumcenter. Titik tersebut merupakan pusat lingkaran luar segitiga
(circumcircle). Jari-jari lingkaran ini dapat dicari menggunakan prinsip
kesebangunan segitiga.
8. Garis Berat adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga ke
pertengahn sisidihadapannya. Jumlah sudut dalam setiap segitiga
adalah 180°. Besar sudut luar segitiga sama dengan jumlah sudut
dalam yang tidak berpelurus dengansudut tersebut.
Garis berat adalah garis yang terhubung dari titik sudut suatu segitiga
ke titik tengah sisi yang berlawanan. Hal ini mengakibatkan daerah
yang terbagi oleh garis berat menjadi sama luasnya. Lihat gambar di
56

bawah. Luas segitiga ACD akan sama dengan BCD karena panjang
alas dan tingginya sama.
Ketiga garis berat akan berpotongan di satu titik, yang namanya
centroid/center of gravity/titik pusat massa. Di titik inilah benda
tersebut dapat setimbang.

Garis berat memiliki keistimewaan: garis berat-garis berat sebuah


segitiga selalu saling berpotongan menurut perbandingan 2:1.
Lihat contoh gambar di atas. Maka, CT:TF = AT:TD = BT:ET = 2:1.

Panjang garis berat dapat dicari menggunakan dalil Stewart. Ambil


contoh gambar di atas, maka panjang CF dicari dengan cara berikut:

 rumus panjang garis berat.

E. LINGKARAN
57

Dalam geometri Euklid, sebuah lingkaran adalah himpunan semua titik


pada bidang dalam jarak tertentu, yang disebut jari-jari, dari suatu titik
tertentu, yang disebut pusat.Lingkaran adalah contoh dari kurva tertutup
sederhana membagi bidang menjadi bagian dalam dan bagian luar. Elemen-
elemen yang terdapat pada lingkaran, yaitu sebagai berikut:

 n sebuah titik di dalam lingkaran yang menjadi acuan untuk menentukan


jarak terhadap himpunan titik yang membangun lingkaran sehingga sama.
Elemen lingkaran yang berupa titik, yaitu :
1. Titik pusat (P) merupakan jarak antara titik pusat dengan lingkaran
harganya konstan dan disebut jari-jari.

 Elemen lingkaran yang berupa garisan, yaitu :


1. Jari-jari (R) merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat
dengan lingkaran.
2. Tali busur (TB) merupakan garis lurus di dalam lingkaran yang
memotong lingkaran pada dua titik yang berbeda (TB).
3. Busur (B) merupakan garis lengkung baik terbuka, maupun tertutup
yang berimpit dengan lingkaran.
4. Keliling lingkaran (K) merupakan busur terpanjang pada lingkaran.
5. Diameter (D) merupakan tali busur terbesar yang panjangnya adalah
dua kali dari jari-jarinya. Diameter ini membagi lingkaran sama luas.
6. Apotema merupakan garis terpendek antara tali busur dan pusat
lingkaran.
58

 Elemen lingkaran yang berupa luasan, yaitu :

1. Juring (J) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi oleh


busur dan dua buah jari-jari yang berada pada kedua ujungnya.
2. Tembereng (T) merupakan daerah pada lingkaran yang dibatasi
oleh sebuah busur dengan tali busurnya.
3. Cakram (C) merupakan semua daerah yang berada di dalam
lingkaran. Luasnya yaitu jari-jari kuadrat dikalikan dengan pi.
Cakram merupakan juring terbesar.

Suatu lingkaran mempunyai persamaan

dengan adalah jari-jari lingkaran dan adalah koordinat pusat


lingkaran. Lingkaran dapat pula dirumuskan dalam suatu persamaan
parameterik, yaitu:
59

yang apabila dibiarkan menjalani t akan dibuat suatu lintasan berbentuk


lingkaran dalam ruang x-y.

Untuk mencari luas lingkaran maka digunakan rumus luas


lingkaran sebagai berikut:

yang dapat diturunkan dengan melakukan integrasi elemen luas suatu


lingkaran

dalam koordinat polar, yaitu:

Dengan cara yang sama dapat pula dihitung luas setengah lingkaran,
seperempat lingkaran, dan bagian-bagian lingkaran. Juga tidak ketinggalan
60

dapat dihitung luas suatu cincin lingkaran dengan jari-jari dalam dan jari-
jari luar .

Luas lingkaran adalah area yang terdapat di dalam suatu


lingkaran.Luas lingkaran dapat dihitung dengan memotong-motongnya
sebagai elemen-elemen dari suatu juring untuk kemudian disusun ulang
menjadi sebuah persegi panjang yang luasnya dapat dengan mudah dihitung.
Dalam gambar r berarti sama dengan R, yaitu jari-jari lingkaran.

Untuk menghitung luas juring suatu lingkaran dapat dihitung apabila


luas lingkaran dijadikan fungsi dari R dan θ, yaitu:

dengan batasan nilai θ adalah antara 0 dan 3π. Saat θ bernilai 2π, juring yang
dihitung adalah juring terluas atau luas lingkaran.

Untuk menghitung suatu cincin lingkaran memiliki luas yang


bergantung pada jari-jari dalam dan jari-jari luar , yaitu:

di mana untuk rumus ini kembali menjadi rumus luas lingkaran.

Dengan menggabungkan kedua rumus sebelumnya, maka dapat


diperoleh

yang merupakan luas sebuah cincin tak utuh.

Keliling lingkaran memiliki rumus


61

Panjang busur suatu lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan


rumus

yang diturunkan dari rumus untuk menghitung panjang suatu kurva

di mana digunakan

sebagai kurva yang membentuk lingkaran. Tanda ± mengisyaratkan bahwa


terdapat dua buah kurva, yaitu bagian atas dan bagian bawah.Keduanya
identik (ingat definisi lingkaran), sehingga sebenarnya hanya perlu dihitung
sekali dan hasilnya dikalikan dua.

Nilai pi adalah suatu besaran yang merupakan sifat khusus dari


lingkaran, yaitu perbandingan dari keliling K dengan diameternya D.

Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa terdapat lingkaran yang


berwarna merah dan di dalamnya terdapat garis berwarna hijau yang
menandakan putaran. Anggap saja lingkaran tersebut adalah sebuah lapangan
dimana kita disuruh berlari mengelilinginya, maka apabila kita disuruh berlari
mengelilingi lapangan sebanyak 1 kali hal ini berarti kita harus berlari dari
titik A hingga sampai ke titik A lagi.
62

Atau kita dapat memisalkan lingkaran tersebut adalah sebuah tali yang
dibentuk menyerupai sebuah lingkaran.Jika lingkaran itu merupakan sebuah
tali maka ketika lingkaran tersebut kitabuka, maka keliling lingkaran
merupakanpanjang dari tali yang membentuk lingkaran tersebut.

Lalu apabila kita ukur panjang tali tersebut dengan suatu penggaris
maka akan ditemukan suatu perbandingan yang konstan dengan diameter
lingkaran tersebut. Nilai perbandingan ini kita sebut dengan Pi (π) yang
bernilai =3,14159265358. Sehingga dapat dituliskan rumus untuk mencari
keliling lingkaran = π D(Pi x Diameter)atau 2 π R(2 x Pi x Jari-jari).

F. LINGKARAN DALAM SEGITIGA


2. Pengertian Lingkaran Dalam Segitiga
Lingkaran dalam suatu segitiga adalah lingkaran yang berada di
dalam segitiga dan menyinggung semua sisi segitiga tersebut.Titik pusat
lingkaran merupakan titik potong ketiga garis bagi sudut segitiga. Gambar
berikut menunjukkan lingkaran dalam ΔABC dengan pusat O. Diketahui
OP = OQ = OR adalah jari-jari lingkaran. Adapun AD, BE, dan EF adalah
garis bagi sudut segitiga.
63

3. Melukis Lingkaran Dalam Segitiga


Jika titik pusat lingkaran dalam segitiga adalah titik potong ketiga
garis bagi sudut segitiga tersebut maka hal pertama yang harus kamu
lakukan adalah menentukan titik pusatnya.Materi tersebut telah dipelajari
di Kelas VII. Agar lebih jelas, perhatikan langkah-langkah melukis
lingkaran dalam sebagai berikut:
 Lukislah sebuah segitiga sebarang, misalkan ΔPQR. Kemudian,
lukislah garis bagi Q.
 Lukislah garis bagi  P sehingga memotong garis bagi di titik O.
 Jari-jari diperoleh dengan cara menarik garis tegak lurus dari titik O ke
salah satu sisi segitiga. Misalnya OA, tegak lurus PQ.
 Lukislah lingkaran dengan jari-jari OA dan berpusat di titik O.
Lingkaran tersebut merupakan lingkaran dalam ΔPQR.
64

Cara menentukan panjang jari-jari lingkaran dalam (inradius) dari


suatu segitiga.Diberikan sebuah segitiga dengan sisi a, b, dan c.

Dengan demikian, jari-jari lingkaran dalam segitiga tersebut dapat


ditentukan sebagai berikut:

dimana

Rumus tersebut dapat dibuktikan melalui pembuktian di bawah ini.


65

Kita tahu bahwa luas total segitiga dapat dicari dengan


penjumlahan dari luas segitiga ABO, BCO, dan ACO. Dengan
menjumlahkannya dan memisahkan bagian R (jari-jari), maka rumus
tersebut akan terbukti. Untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan sebagai
berikut:

Kita tahu bahwa , maka:

Kita dapatkan rumus untuk mencari inradius sebagai berikut:

Seperti yang terdapat pada penjelasan sebelumnya yang

menyatakan bahwa Luas segitiga = , di mana

, maka rumus tersebut dapat dibentuk menjadi:

TERBUKTI
66

G. LINGKARAN LUAR SEGITIGA


1. Pengertian Lingkara Lingkaran Luar Segitiga
Lingkaran luar suatu segitiga adalah suatu lingkaran yang melalui
semua titik sudut segitiga dan berpusat di titik potong ketiga garis sumbu
sisi-sisi segitiga. Gambar di bawah menunjukkan lingkaran luar ΔABC
dengan pusat O. OA = OB = OC adalah jari-jari lingkaran dan OP = OQ
= OR adalah garis sumbu sisi-sisi segitiga.

2. Melukis Lingkaran Luar Segitiga


Telah disebutkan sebelumnya bahwa titik pusat lingkaran luar
suatu segitiga adalah titik potong ketiga garis sumbu sisi-sisinya.Oleh
karena itu, untuk dapat melukis lingkaran luar segitiga, kamu harus
melukis dulu garis sumbu ketiga sisi segitiga tersebut.Perhatikan langkah-
langkah berikut.
 Lukislah sebuah segitiga sebarang, misalnya ΔPQR. Kemudian, lukis
lah garis sumbu PQ.
 Lukislah garis sumbu QR sehingga memotong garis sumbu PQ di titik
O.
 Hubungkan O dan Q.
67

 Lukislah lingkaran dengan jari-jari PQ dan berpusat di O. Lingkaran


tersebut merupakan lingkaran luar ΔPQR.

Lingkaran luar segitiga adalah lingkaran yang terletak di luar


segitiga dan melalui ketiga titik sudut segitiga tersebut.Titik pusat
lingkaran luar segitiga adalah titik potong ketiga garis sumbu sisi-sisi
segitiga. Coba kalian ingat kembali pengertian garis sumbu dan cara
melukisnya. Langkah-langkah melukis lingkaran luar segitiga sebagai
berikut.
68

 Lukis , kemudian lukis garis sumbu sisi AB.

 Lukis pula garis sumbu sisi BC, sehingga kedua garis sumbu saling
berpotongan di titik P.

 Lukis lingkaran berpusat di P dengan jari-jari PB. Lingkaran tersebut


merupakan lingkaran luar.
69

3. Menentukan Panjang Jari-jari Lingkaran Luar Segitiga

Untuk menentukan panjang jari-jari lingkaran luar segitiga digunakan

rumus  ,

dengan :

r = panjang jari-jari lingkaran luar segitiga

L = Luas segitiga

s = 1/2 keliling segitiga

a,b,c panjang sisi-sisi segitiga


70

Jari-jari circumcircle (Lingkaran luar) dari suatu segitiga dapat ditentukan


dari rumus berikut.

Dari gambar segitiga dan lingkaran luar di atas, tariklah garis yang
menghubungkan salah satu titik sudut ke titik pusat O. Dalam bukti ini,

kita ambil titik C. Perpotongan garis itu dengan lingkaran misalkan titik
D. Kemudian, hubungkan titik D dengan titik yang lain. dalam hal ini,
kita ambil titik B. Kita tarik pula garis tinggi (t) dari titik C terhadap AB.

Maka, hasilnya ditunjukkan gambar berikut.

Akan tetapi, karena garis CD adalah diameter, maka


. Kemudian, karena menghadap busur yang sama, maka
. Maka, lihatlah kembali gambar yang sudah diperbarui di bawah ini:
71

Artinya, . Dengan perbandingan biasa, kita dapatkan:

Dengan menggunakan rumus luas segitiga (yang alasnya itu sisi c):

. Dengan demikian, . Jika disubstitusikan nilai t


ini, maka:

sehingga terbukti.
 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN PADA SEGITIGA.
1. Kesebangunan pada Segitiga
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bangun-bangun
yang sama bentuknya tetapi berbeda ukurannya, antara lain gambar
rumah di televise dengan rumah yang sebenarnya, model pesawat
dengan pasawat yang sebenarnya. Bangun-bangun yang bentuknya
sama tetapi ukurannya berbeda, disebut bangun-bangun yang
sebangun.
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi syarat-
syarat berikut:
a. Panjang sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu mamiliki
perbandingan senilai.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar.
Berbeda dengan bangun datar yang lain, syarat-syarat untuk
membuktikan kesebangunan pada segitiga memilikikeistimewaan
tersendiri.
Perhatikan pasangan-pasangan segitiga berikut ini !
72

Pada kedua pasangan segitiga tersebut, perbandingan sisi yang


bersesuaiannya sama. Ukurlah sudut-sudut yang bersesuaian. Lihat dan
perhatikan Gambar di bawah ini!

Pasangan-pasangan segitiga tersebut memiliki sudut-sudut yang


bersesuaian sama besar. Selanjutnya coba ukur panjang sisinya.
Perhatikan Gambar berikut !
73

Pasangan-pasangan segitiga tersebut memiliki 2 sisi


bersesuaian yang sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar.
Dari penjabaran gambar-gambar tersebut maka akan diperoleh
kesimpulan bahwa untuk memeriksa kesebangunan pada segitiga,
cukup lakukan tes pada kedua segitiga tersebut sesuai dengan unsure-
unsur yang diketahui. Berikut syarat kesebangunan pada segitiga yang
terdpat pada table 1.
Unsur-unsur yang Diketahui Syarat Kesebangunan
pada Segitiga

a. Sisi-sisi-sisi (s.s.s) Perbandingan sisi yang


bersesuaian sama.
Sudut-sudut yang bersesuaian
b. Sudut-sudut-sudut
sama besar.
(sd.sd.sd)

c. Sisi-Sudut-sisi (s.sd.s) Dua sisi yang bersesuaian


memiliki perbandingan yang
sama dan sudut bersesuaian yang
diapit sama besar

Tabel 1. Syarat-syarat kesebangunan pada segitiga


74

2. Kekongruenan pada Segitiga.


Kongruen adalah hubungan antara dua bangun yang sama
bentuknya dan sama ukurannya. Dengan demikian kekongruenan biasa
terdapat pada dua ruas garis, dua sudut, dua segitiga, pasangan-
pasangan bangun geometri-geometri yang lain. Dua bangun atau lebih
dikatakan kongruen jika bangun-bangun tersebut maemiliki bentuk dan
ukuran yang sama serta sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Pada bagian ini pembahasan pembahasan bangun-bangun yang
kongruen di fokouskan pada bangun segitiga.Untuk menunjukan
apakah dua segitiga kongruen atau tidak, cukup ukur setiap sisi dan
sudut pada segitiga.Kemudian bandingkan sisi-sisi dan sudut-sudut
yang bersesuaian. Perhatikan table 2 syarat kekongruenan dua segitiga
berikut.

Unsur-unsur yang Diketahui Syarat Kekongruenan


pada Segitiga

a. Sisi-sisi-sisi Sisi yang bersesuaian sama


panjang.

b. Sisi-sudut-sisi (s.sd.s)

Dua sisi yang bersesuaian sama


panjang dan satu sudut yang
diapit oleh kedua sisi tersebut
sama besar.

c. Sudut-sudut-sisi
75

BAB III

PEMBAHASAN

1. Melukis Segi Tiga dari Komponennya

a. Melukis segitiga yang diketahui sis-sisinya

Diketahui : Garis a sebagai sisi segitiga sama sisi

a
Lukiskan : Segitiga sama sisi

Langkah :

1) Buat garis a = AB.

A a
B

2) Buat busur dengan jari-jari = a, pada titik A dan B

3) Kedua busur berpotongan di C, maka didapat ∆ ABC

A a B
76

b. Melikus Segi Tiga Siku-siku yang Sisi Miring dan Salah Satu

Sudut Lancipnya Diketahui

Diketahui :

Sisi miring a

Sudut lancip α

Langkah-Langkah

1) Tentukan titik M sebagai titik tengah AB ( AB = a )

2) Lukis lingkarn dengn AB sebagai garis tengahnya

3) Buat sudut α dengan B sebagai titik sudutnya, didaptat garis

yang memotong lingkarandi C

4) Maka didapat Δ ABC


77

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa melukis

segi tiga tidak sesulit apa yang kita pikirkan. Melukis segi tiga dapat

dilukis dengan menggunakan busur derajat, jangka, penggaris segi tiga

sepasang dan pensil.

B. Saran

1. Sebaiknya mahasiswa telah menguasai konsep-konsep dasar melukis

garis dan sudut untuk memudahkan dalam melukis segi tiga.

2. Sebaiknya mahasiswa lebih teliti dalam setiap langkah pengerjaan

melukis segi tiga tersebut agar bisa didapatkan hasil lukis yang tepat.
78

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rahmatin Nur.http://rahmatinnuramalia.blogspot.com/2011/04/segi-


tiga.html. diakses Mei 2015

Anggi. http://anggip.blogspot.com/2011_05_01_archive.html. diakses Mei 2015

Anonim. http://id.wikibooks.org/wiki/Persamaan/Segitiga. diakses Mei 2015

Anonim. http://k4-mathematics.blogspot.com/2008/04/segitiga.html. diakses Mei


2015

Anonim. http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Singgung_26.jpg. diakses Mei


2015

Hendry.http://hendrydext.blogspot.com/2008/10/garis-garis-istimewa-
segitigai.html. diakses Mei 2015

Anonim, http://matematikasmpmuhammadiyah1sby.blogspot.com/2013/05/cara-
melukis-garis-istimewa.html. diakses Mei 2015

Kukuh. 2008. Geometri Datar dan Ruang. Samarinda: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Nuharini, Dewi, dkk.2008.Metemtika Konsep dan Aplikasinya untuk SMP/MTs


Kelas VII.Jakarta: CV.Usaha Mkmur

Soesanto Eddy, http://eddy-soesanto.blogspot.com/2013/05/melukis-garis-garis-


istimewa-pada.html. diakses Mei 2015

Soewardi. 1984. Melukis Bentuk Geometri. Jakarta: PT Gramedia


79

Anda mungkin juga menyukai