KESIMPULAN MATERI SUSTAINABILITY ACCOUNTING

TENTANG ISU LINGKUNGAN

Kesimpulan dari materi Sustainability Accounting dan Isu Lingkungan adalah bahwa
Indonesia memiliki masalah dalam kepedulian lingkungan, terutama dalam praktik bisnis
yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan diharapkan melakukan
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan (CSR) dengan mempertimbangkan dampak sosial
dan lingkungan dari aktivitas bisnis mereka. Limbah dianggap sebagai biaya karena
memerlukan biaya untuk pengolahan, dan limbah yang dibuang sembarangan dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan merusak reputasi perusahaan. Sustainability
accounting merupakan hasil dari proses dan pengukuran terhadap sistem akuntansi untuk
menyampaikan bagaimana tata keuangan dikelola dan memperhitungkan keberlanjutan
lingkungan. Perusahaan harus melaporkan tata kelola limbahnya dalam laporan berkelanjutan
atau sustainability report, dan PT. Gudang Garam adalah salah satu contoh perusahaan yang
telah mencatat tata Kelola limbahnya serta telah dilaporkan dalam Sustainability Report.
Melalui pengelolaan limbah yang baik, limbah dapat dimanfaatkan menjadi nilai yang
ekonomis dan membantu mengatasi isu lingkungan seperti pencemaran limbah.

Hubungan antara sustainability accounting dengan isu lingkungan (pencemaran

limbah) adalah?

Sustainability accounting merupakan hasil dari proses dan pengukuran terhadap sistem
akuntansi untuk menyampaikan bagaimana tata keuangan dikelola dan memperhitungkan
keberlanjutan lingkungan. Menurut peraturan ojk nomor 51 tahun 2017 yang mewajibkan
perusahaan tercatat atau emiten untuk membuat laporan berkelanjutan, dimana dalam
rehgulasi ini menyebutkan bahwa perusahaan juga harus melaporkan tata kelola limbahnya.
Nah, Informasi terkait aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan
perusahaan ini perlu dilaporkan dalam laporan berkelanjutan atau sering disebut sustainability
report. Di Indonesia sendiri sustainability report masih belum menjadi sebuah kewajiban,
masih bersifat sukarela.