INTERNAL
UKM
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KERTOSARI
KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR: 188.4/ 44 M /429.112.10/2022
TENTANG
KEPUTUSAN
TENTANG
Ditetapkan di Banyuwangi
Pada tanggal, 18 Januari 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya ( PMK n0.43 tahun 2019).
Upaya kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA-
KB, Gizi dan P2M.
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,
maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. Beberapa penyakit akibat factor risiko
lingkungan menjadi salah satu penyakit penyebab kematian pada bayi dan balita yakni
diare dan ISPA, selain juga menjadi factor penyebab gangguan gizi dan stunting pada
balita. Penyakit berbasis lingkungan lainnya adalah TBC, kulit, scabies, kusta, Demam
berdarah, pneumoni dll. Teori H.L. Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan
ditentukan oleh 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan
kesehatan, dan 10% faktor genetika (keturunan). Keempat determinan tersebut saling
berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Faktor lingkungan yang
memegang peranan penting dalam gangguan kesehatan pada penyakit berbasis
lingkungan, sehingga perlu adanya pengendalian terhadap factor risiko lingkungan
pada media lingkungan pada tempat tempat tinggal masyarakat.
Pelayanan konseling kesehatan lingkungan dilanjutkan dengan intervensi
kesehatan lingkungan merupakan upaya terpadu dalam pengendalian factor risiko dan
peningkatan pengetahuan serta perubahan perilaku pada pasien berbasis lingkungan.
B. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal melalui upaya preventif,
promotif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.
2. Khusus
a. untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang
dihadapi pasien penyakit berbasis lingkungan.
b. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh Faktor Risiko Lingkungan dan meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan.
c. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku masyarakat
untuk mencegah penyakit dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko Lingkungan, serta untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
C.Sasaran
Sasaran pedoman program kesehatan lingkungan adalah :
1. Pemegang program/ pelaksana program kesehatan lingkungan.
2. Pemegang promosi kesehatan lingkungan
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
dilaksanakan di dalam gedung dan luar gedung Puskesmas, meliputi:
1. Konseling;
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan; dan
3. Intervensi/tindakan kesehatan lingkungan.
E.Batasan Operasional
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna
mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh faktor risiko lingkungan.
3. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan,
baik secara langsung maupun tidak langsung di Puskesmas.
4. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang
berkaitan dengan kualitas media lingkungan yang mempengaruhi/berkontribusi
terhadap terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan.
5. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan
Lingkungan dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
6. Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam
rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
7. Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
fisik, kimia, biologi, maupun sosial.
8. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang telah lulus
pendidikan minimal Diploma Tiga di bidang kesehatan lingkungan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
BAB II. STANDAR KETENAGAAN
B.Distribusi Ketenagaan
no Unit Tenaga
1 Puskesmas Kertosari Sanitarian, promkes, Gizi
2 Poskeskel Karangrejo Bidan, perawat wilayah
3 Poskeskes Kepatihan Bidan, perawat wilayah
4 Poskeskel Panderejo Bidan, perawat wilayah
C.Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyehatan Lingkungan disusun oleh pemegang
program dan disepakati oleh Kepala Puskesmas yang disosialisaikan bersama
dengan lintas program .
Tabel 1. Jadwal kegiatan program kesehatan lingkungan
Waktu
No Kegiatan Sasaran Pelaksana
pelaksanaan
1 Konseling Pasien Penyakit Januari – Pj.Kesling,Promkes
berbasis lingkungan Desember
2 Inspeksi Pasien Penyakit Januari – Pj.Kesling,Promkes,
kesehatan berbasis lingkungan Desember perawat wilayah
lingkungan
3 Intervensi Pasien Penyakit Januari – Pj.Kesling
tindak lanjut berbasis lingkungan Desember
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang:
Pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan dilakukan oleh Penanggung jawab
Penyehatan Lingkungan yang menempati ruang Promosi Kesehatan/ konseling dari
gedung Puskesmas, tampak pada denah berikut :
B. Standar Fasilitas
1. Pedoman Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas : 1 buah
2. Pedoman eksternal program kesehatan lingkungan : 1
3. Pedoman pelaksanaan konseling : 1
4. Sanitarian Kit : 1 buah
5. Lembar Balik Kesehatan Lingkungan : 2 buah
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini sebagai acuan bagi tenaga kesehatan lingkungan puskesmas, dalam
pelaksanaan dan pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Kertosari dengan
tetap memperhatikan prinsip dan proses kegiatan