29 November 2022
Jakarta
Tahapan Penyusunan RPPEG Katingan
SK 660/43 Workshop
Sosialisasi Penulisan
tahun 2022 Lokakarya identifikasi isu
RPPEG Draft Final Konsultasi Validasi di
tentang Tim untuk drafting PB Katingan
Katingan 15 Bab I dan Bab terkait RPPEG Publik di KLHK & Revisi SK RPPEG
Penyusunan berdasarkan
Juli 2022 II RPPEG Gambut untuk Katingan – Katingan 23 Katingan
RPPEG rekomendasi
(DLH (23 – 25 Sept) RPPEG 14 -16 Nov Nov
Katingan (1
Katingan) 19-20 Oktober 2022
Sept 22)
Sudah
Data dan informasi kondisi
ekosistem gambut di Kabupaten
Katingan
Kondisi Ekosistem Gambut
KHG/Non-KHG Luas (ha)
KHG 725.934
• 4 KHG sesuai SK
Kesatuan Hidrologis Gambut di enam kecamatan Kecamatan
KHG Sungai KHG Sungai
Katingan - Sungai Katingan - Sungai
KHG Sungai KHG Sungai
Katingan - Sungai Sampang - Sungai Jumlah
Klaru (ha) Mentaya (ha) Sebangau (ha) Kala (ha)
183.993
150.900
136.475
68.152
83.180 14.006
Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Kabupaten Katingan 28.385 15.168
195 11.643
27.502
3.178 3.156
terletak di 46 desa dan 4 kelurahan dalam 6 kecamatan. KAMIPANG KATINGAN
HILIR
KATINGAN
KUALA
MENDAWAI TASIK
PAYAWAN
TEWANG
SANGALANG
GARING
Fungsi Ekosistem Gambut
Fungsi Budidaya Fungsi Lindung Jumlah
Nama KHG
E.G. (ha) E.G. (ha) (ha)
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai Indikatif Fungsi Lindung
Katingan - Katingan - Katingan - Sampang -
2.097
332.397
168
50.632
97.383
97.139 23.442
234 2.141 1.909
1.241
10.072
8.039 18.214 41.605 12.517
16.663
10.040
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
• APL (86.522 ha/12%) KATINGAN - SUNGAI
KLARU
KATINGAN - SUNGAI
MENTAYA
KATINGAN - SUNGAI
SEBANGAU
SAMPANG - SUNGAI
KALA
14.982
190.444
2.970
4 52.911 2.023
19.927 22.327
54
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
• Rusak berat (0,01% di KHG Sungai Sampang – Sungai Kala KATINGAN - KATINGAN - KATINGAN - SAMPANG -
SUNGAI KLARU SUNGAI MENTAYA SUNGAI SUNGAI KALA
• Rusak Ringan (39,3%/285ribu ha paling tinggi di Sungai Sebangau –
SEBANGAU
Katingan
• Rusak sedang (2,75%)
• Tidak Rusak (58% yaitu 293ribu ha di Sungai Sebangau – Katingan, 110.272
ha di Sungai Katingan – Sungai Mentaya
• Secara umum kondisi ekosistem gambut baik
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai
Kondisi Tutupan Gambut berdasarkan tutupan lahan tahun 2021 Tutupan Lahan Katingan - Sungai Katingan - Sungai Katingan - Sungai Sampang - Sungai
Klaru (ha) Mentaya (ha) Sebangau (ha) Kala (ha)
Hutan Mangrove Sekunder 339 8.272
Hutan Rawa
8.248 104.752 308.616 7.201
Sekunder
Lahan terbuka 554 5.637 3.784 326
Pemukiman 25 240 299 743
Perkebunan 4.140 6.541 1.554 26
Pertambangan 9 86
Pertanian Lahan
48 96 1.054 1.887
Kering
Pertanian Lahan
Kering Campur 70 1
Semak
Rawa 7.823 2.689 21.737 2.270
Sawah 1.295 18.495
Semak Belukar 639 168 1.410
Semak Belukar
7.448 43.554 131.779 16.265
Rawa
Transmigrasi 1.233
Tubuh Air 100 364 2.005 2.115
Jumlah 28.385 166.154 499.065 32.331
Pemukiman
0%
3% 59% Perkebunan
5%
0%
1%
2%
0%
1%
Pertambangan
• 59% terdiri atas hutan rawa sekunder
Pertanian Lahan Kering
• 27% terdiri atas belukar rawa dan rawa 5%
Perijinan Berusaha di KHG Nama KHG
Hutan Desa
Hutan
Kemasyarakata PBS (ha)
Restorasi
Ekosistem
(ha)
n (ha) (ha)
KHG Sungai
Katingan - Sungai 272 4.556 8.573 0
Klaru
KHG Sungai
Katingan - Sungai 7.105 15.769 91.216
Mentaya
KHG Sungai
Katingan - Sungai 4.940 26.562
Sebangau
KHG Sungai
Sampang - Sungai 5.179
Kala
Jumlah 12.318 4.556 56.084 91.216
Hutan Desa (ha) Hutan Kemasyarakatan (ha) PBS (ha) Restorasi Ekosistem (ha)
91.216
15.769 26.562
0
8.573
4.556
272 7.105 4.940 5.179
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
KATINGAN - SUNGAI KATINGAN - SUNGAI KATINGAN - SUNGAI SAMPANG - SUNGAI
KLARU MENTAYA SEBANGAU KALA
Dari total 164.174 yang terdapat perijinan berusaha, 8% adalah hutan desa, 3%
dalam bentuk HKM, 34% dalam bentuk PBS dan 56% dalam bentuk ijin restorasi
ekosistem
PERHUTANAN SOSIAL
1.874
42.723
2.678
10.948
• 64% di KHG Sungai Katingan-Sungai Sebangau dan 30% di KHG Sungai 16.819
Katingan-Mentaya 124 7.868
731 146 8 1.298
692 10 10
94 15
5
• Pada tahun 2019, kebakaran tertinggi terjadi di Kecamatan Mendawai 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(Desa Tumbang Bulan, Parigi dan Mendawai) dan Katingan Kuala
Kedalaman Gambut di KHG KHG Sungai
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai
Kedalaman Katingan -
Katingan - Katingan - Sungai Sampang -
Gambut Sungai
Sungai Klaru Mentaya Sungai Kala
Sebangau
>700 cm 4.143
100-<200 cm 1.927 30.065 193.188 13.188
200-<300 cm 7.485 73.173 38.997
300-<500 cm 2.768 8.704 127.691
50-<100 cm 2.114 17.039
500-<700 cm 39.123
Jumlah (ha) 14.294 128.982 403.143 13.188
39.123
127.691
38.997
17.039
8.704 193.188
73.173
2.114
2.768
7.485
1.927 30.065 4.143 13.188
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
25% gambut dengan kedalam 300 – 500 cm, 43% KATINGAN - SUNGAI
KLARU
KATINGAN - SUNGAI
MENTAYA
KATINGAN - SUNGAI
SEBANGAU
SAMPANG - SUNGAI
KALA
gambut kedalaman 100 – 200 cm, dan 7% kedalam 500
– 700cm
Penduduk dan IDM di KHG Gambut
• Jumlah penduduk pada tahun 2021 74.000
11 Pengembangan pemukiman ibukota Katingan di area KHG Sungai Sapang - Sungai Sala V
12 Pencadangan gambut (area PIPPIB gambut, gambut diluar KHG, Indikatif fungsi budidaya dengan kedalaman lebih dari 3 meter, V
spesies dilindungi)
Pendekatan klaster di KHG
Aspek pada Klaster di KHG Kabupaten Katingan
Aspek Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3
Karakteristik Ekosistem Gambut – transisi – Kerangas Ekosistem Rawa Gambut – Gambut Dalam Ekosistem Gambut Pasang
ekosistem gambut Surut/Pantai, Pengaruh laut
Fungsi Kawasan Dominan APL dan HPK Dominan KSA/KPA Dominan HPK dan KSA KPA
46% APL, 45% HPK, dan 7,8% terdiri atas Tubuh Air, 53% KSA/KPA, 23% HP, 15% HPK, 7% HP
KSA/KPA dan Hutan Produksi 42% HPK, 30% KSA/KPA, 18% HL
Desa/Kelurahan 16 13 21
Kecamatan Kecamatan Katingan Hilir, Tasik Payawan, Tewang Kecamatan Kamipang, Kecamatan Katingan Hilir, Kecamatan Katingan Kuala,
Sangalang Garing Kecamatan Katingan Kuala, Kecamatan Mendawai, Kecamatan Mendawai
Kecamatan Tasik Payawan
Arahan Kebijakan • Pendidikan, inovasi dan pengetahuan • Wisata alam & minat khusus • Komoditas
Pembangunan Komoditas durian Taman Nasional Sebangau (ekowisata) pertanian/perkebunan: Padi,
Kewilayahan Industri berbasis karet dan rotan Perikanan tangkap pisang, cabai
Kabupaten Katingan Perikanan budidaya Pelabuhan pendaratan ikan Pelabuhan Laut dan pelabuhan
Wisata budaya Industri berbasis karet dan rotan pendaratan ikan
Pelabuhan pendaratan ikan Pelabuhan Laut
IDM • 8 Desa Berkembang, 1 Desa Maju, 2 Desa Tertinggal • 10 Desa Berkembang, 3 Desa Tertinggal • 9 Desa Berkembang, 10 Desa
Tertinggal
Sosial – Ekonomi, • Pekerja kantor, pekerja swasta, Pekebun • Nelayan, Perikanan Tangkap, Penyedia Wisata, • Petani sawah, pekebun, pekerja
matapencaharian Pekebun sawit
Penduduk • 35.540 jiwa • 10.363 jiwa • 23.083 jiwa
Fungsi Ekosistem 55% fungsi budidaya, 21,5% fungsi lindung, 22,86 belum 69% fungsi lindung, 28% fungsi budidaya 54% fungsi budidaya, 45% fungsi
diindikasi fungsinya. lindung
Tingkat Kerusakan 53% rusak ringan, tidak rusak 18,28% dan tidak 68% tidak rusak dan 28% tidak rusak 66% Rusak ringan dan sedang, dan
Ekosistem Gambut teridentifikasi kerusakan 22% 33% tidak rusak
Hutan/Nonhutan 35,23% hutan dan 65% nonhutan 70% hutan, 29% nonhutan 38% hutan dan 61% nonhutan
Kebakaran hutan 85% tidak pernah terbakar, 14% pernah terbakar (6,400 93% tidak pernah terbakar, 6% pernah terbakar 77% belum pernah terbakar, 22%
dan lahan gambut ha) (31.468 ha) pernah terbakar (43.000 ha)
Tipologi desa (ICPD) Dataran Rendah, Pertanian, Perairan Darat Dataran Rendah, Non Pertanian, Perairan Darat Dataran Rendah, Perairan Darat,
Perairan laut, Pertanian
Tipologi lahan Non-pasang surut Sebagian Pasang Surut Pasang Surut
Karakteristik Pirit Pirit 0 ha Pirit 1.813 ha (3%) Pirit 63.101 ha (97%)
(Jenis tanah,
BBSDLP Kementan
– 2019)
Luas klaster 46.269 ha 512.418 ha 189.725 ha
Sumber daya, potensi, pengembangan di KHG
Kabupaten Katingan
Tujuan dan
Sasaran PPEG
Tujuan dan Sasaran PPEG
a. Pencadangan Menetapkan dan mengelola areal Ditetapkan dan dikelolanya areal Semua Klaster.
Ekosistem Gambut pencadangan Ekosistem Gambut. pencadangan Ekosistem Gambut.
Prioritas Klaster 1,
Klaster 2, Klaster 3.
b. Pelestarian Melestarikan fungsi Ekosistem Gambut. Terjaganya fungsi Ekosistem Gambut. Semua Klaster
Ekosistem Gambut
Tujuan dan Sasaran PPEG
a. Mitigasi Menurunkan tingkat emisi gas rumah Menurunnya tingkat emisi gas rumah Prioritas: Klaster 2,
Perubahan Iklim kaca dari Ekosistem Gambut. kaca dari Ekosistem Gambut. Klaster 3, Klaster 1.
b. Adaptasi Meningkatan ketahanan Ekosistem Meningkatkannya ketahanan Ekosistem Prioritas: Klaster 2,
Perubahan Iklim Gambut dari dampak perubahan iklim. Gambut dan masyarakat sekitarnya dari Klaster 3, Klaster 1.
dampak perubahan iklim.
Strategi dan
Arahan
Kebijakan
Strategi dan Arahan Kebijakan
Pemanfaatan Ekosistem Gambut
Strategi dan Arahan • Strategi dan arah kebijakan dengan melakukan identifikasi untuk area indikatif
pencadangan gambut untuk gambut kedalaman 3 meter
Kebijakan •
•
gambut di luar KHG (Berdasarkan hasil inventarisasi)
kawasan yang masuk PIPPIB gambut
Pemeliharaan
• fungsi budidaya yang masuk peruntukkan lindung di RTRW
Ekosistem Gambut • 420.291 ha area yang kondisinya masih baik/tidak mengalami kerusakan (36% dalam
peruntukkan budidaya, sehingga perlu pemanfaatan dengan mempertimbangkan
karakteristik gambut)
Arahan
• pencegahan kebakaran hutan dan lahan, emisi dari
dekomposisi gambut serta perubahan tutupan lahan di
area yang dilindungi.
• penurunan titik panas/hotspot, pemanfaatan ekosistem
Mitigasi dan
gambut terhadap kebijakan mitigasi perubahan iklim,
pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut yang
selaras dengan rencana aksi nasional dan rencana aksi
daerah dalam mitigasi perubahan iklim
Adaptasi • Strategi dan Arahan Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca dari
Ekosistem Gambut
• pemetaan daerah rentan terhadap perubahan iklim pada
Perubahan
perubahan iklim, dan upaya adaptasi terhadap perubahan
iklim.
• Optimalisasi rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem
gambut sebagai bagian dari upaya adaptasi ekosistem gambut.
Iklim
Program,
kegiatan dan
target
Program Pemanfaatan (lindung dan budidaya)
Beberapa Program Pemanfaatan Ekosistem Gambut pada Beberapa Program Pemanfaatan Ekosistem Gambut pada
fungsi lindung antara lain: fungsi budidaya antara lain:
• Penelitian jenis tumbuhan dan satwa endemik di Ekosistem Gambut yang • Pengembangan kebijakan pemanfaatan dan penggunaan fungsi budidaya
bernilai tinggi. Ekosistem Gambut di kawasan hutan dan APL
• Penelitian dan pengembangan inovasi jasa lingkungan. • Peningkatan Pemanfaatan Ekosistem Gambut seperti halnya pengembangan
• Pengembangan sistem informasi perlindungan dan pengelolaan Ekosistem sektor jasa lingkungan (transformasi bisnis), perikanan dan pertanian
Gambut. berkelanjutan yang mempertimbangkan karakteristik ekosistem gambut (tepat
• Pengembangan stasiun pengamatan cuaca, subsiden gambut, tinggi muka air guna)
tanah, dan plot percontohan untuk biodiversitas/keanekaragaman hayati. • Pengembangan sistem pendidikan lingkungan hidup dan peningkatan
• Pengembangan kebijakan pemanfaatan jasa lingkungan Ekosistem Gambut kesadaran tahuan terhadap ekosistem gambut
secara berkelanjutan. • Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan teknologi dan
• Identifikasi ekosistem gambut dengan karakteristik yang khas. inovasi yang memperhatikan tiga pilar pembangunan yaitu sosial - budaya,
ekonomi dan lingkungan.
• Identifikasi luasan area fungsi lindung yang masih alami pada skala kabupaten.
Program Pengendalian Ekosistem Gambut (Pencegahan kerusakan)
Peningkatan kapasitas,
Pemantauan TMAT, curah hujan Pengembangan pemetaan
Pengembangan sistem kelembagaan dan SDM dalam
dan penurunan permukaan tanah sebaran sedimen berpirit di
pengelolaan air berbasis KHG. pemantauan tinggi muka air tanah
di Ekosistem Gambut. Ekosistem Gambut.
dan penurunan permukaan tanah.
Program Pengendalian (Penanggulangan kerusakan)
Pengembangan sistem
monitoring pelaksanaan
Peningkatan koordinasi dan
Pengembangan kebijakan Identifikasi kondisi kerusakan pemulihan kerusakan Ekosistem
kapasitas kelembagaan/SDM
pemulihan kerusakan Ekosistem Ekosistem Gambut secara Gambut disesuaikan dengan
dalam pemulihan kerusakan
Gambut. berkala. kemajuan teknologi dan
Ekosistem Gambut.
perkembangan ilmu
pengetahuan.
Pengembangan kebijakan
Peningkatan koordinasi dalam Pengembangan integrasi
integrasi PPEG dalam skema Perhitungan capaian
monitoring dan evaluasi sistem pemantauan GRK yang Pemantauan laju penurunan
mitigasi dan kebijakan tentang penurunan emisi GRK dari
pencapaian target penurunan terukur dan terverifikasi pada muka tanah di lahan gambut.
perubahan iklim (Nasional, Ekosistem Gambut.
emisi GRK Ekosistem Gambut.
Provinsi dan Kabupaten).
Pengembangan kawasan
Pemetaan fungsi dan jasa Peningkatan koordinasi dan Pengembangan teknologi
terpadu sebagai bagian dari
Pemetaan daerah rentan layanan Ekosistem Gambut kapasitas kelembagaan/SDM adaptasi perubahan iklim pada
adaptasi perubahan iklim
adaptasi terhadap perubahan untuk mendukung ketahanan dalam upaya adaptasi Ekosistem Gambut dengan
ekosistem gambut dengan
iklim pada Ekosistem Gambut. masyarakat terhadap dampak perubahan iklim pada pengetahuan dan kearifan
pendekatan kewilayahan,
perubahan iklim. Ekosistem Gambut. lokal.
potensi serta resiko kawasan.
Peta Kondisi
Ekosistem Gambut
Kabupaten Katingan
Terima kasih