Anda di halaman 1dari 43

Validasi

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan


Ekosistem Gambut (RPPEG)
Kabupaten Katingan

29 November 2022
Jakarta
Tahapan Penyusunan RPPEG Katingan

SK 660/43 Workshop
Sosialisasi Penulisan
tahun 2022 Lokakarya identifikasi isu
RPPEG Draft Final Konsultasi Validasi di
tentang Tim untuk drafting PB Katingan
Katingan 15 Bab I dan Bab terkait RPPEG Publik di KLHK & Revisi SK RPPEG
Penyusunan berdasarkan
Juli 2022 II RPPEG Gambut untuk Katingan – Katingan 23 Katingan
RPPEG rekomendasi
(DLH (23 – 25 Sept) RPPEG 14 -16 Nov Nov
Katingan (1
Katingan) 19-20 Oktober 2022
Sept 22)

Sudah
Data dan informasi kondisi
ekosistem gambut di Kabupaten
Katingan
Kondisi Ekosistem Gambut
KHG/Non-KHG Luas (ha)

KHG 725.934

KHG Sungai Katingan - Sungai Klaru 28.385

KHG Sungai Katingan - Sungai Mentaya 166.154

KHG Sungai Katingan - Sungai Sebangau 499.065

KHG Sungai Sampang - Sungai Kala 32.331

Non KHG 22.479

Luasan Total 748.414


Kesatuan Hidrologi Gambut di Kabupaten Katingan
Luasan
Status KHG/Nama KHG
Hektar Persen
A. Kabupaten Katingan
KHG Sungai Katingan - Sungai 28.385 3,91%
Klaru
KHG Sungai Sampang - Sungai 32.331 4,45%
Kala
A. Lintas Kabupaten
KHG Sungai Katingan - Sungai 166.154 22,89%
Mentaya
KHG Sungai Katingan - Sungai 499.065 68,75%
Sebangau
Jumlah 725.934 100,00%
Secara administrasi terdiri atas 46
desa dan 4 kelurahan dalam enam
kecamatan yaitu di Kecamatan
Katingan Kuala, Kamipang, Tasik
Payawan, Katingan Hilir, Mendawai,
dan Kecamatan Tewang Sangalang
Garing

• 4 KHG sesuai SK
Kesatuan Hidrologis Gambut di enam kecamatan Kecamatan
KHG Sungai KHG Sungai
Katingan - Sungai Katingan - Sungai
KHG Sungai KHG Sungai
Katingan - Sungai Sampang - Sungai Jumlah
Klaru (ha) Mentaya (ha) Sebangau (ha) Kala (ha)

Kamipang 28.385 68.152 183.993 280.530

Katingan Hilir 195 15.168 15.364

Katingan Kuala 11.643 136.475 148.118

Mendawai 83.180 150.900 234.080

Tasik Payawan 3.178 27.502 14.006 44.687

Tewang 3.156 3.156


Sangalang
Garing
Jumlah 28.385 166.154 499.065 32.331 725.934

KHG Sungai Sampang - Sungai Kala (ha)


KHG Sungai Katingan - Sungai Sebangau (ha)
KHG Sungai Katingan - Sungai Mentaya (ha)

38,6% 2,12% 20,4% 32,3% 6,16% 0,43%

183.993
150.900

136.475
68.152
83.180 14.006
Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di Kabupaten Katingan 28.385 15.168
195 11.643
27.502
3.178 3.156
terletak di 46 desa dan 4 kelurahan dalam 6 kecamatan. KAMIPANG KATINGAN
HILIR
KATINGAN
KUALA
MENDAWAI TASIK
PAYAWAN
TEWANG
SANGALANG
GARING
Fungsi Ekosistem Gambut
Fungsi Budidaya Fungsi Lindung Jumlah
Nama KHG
E.G. (ha) E.G. (ha) (ha)

KHG Sungai Katingan -


17.884 28.385
Sungai Klaru
KHG Sungai Katingan -
94.023 72.131 166.154
Sungai Mentaya
KHG Sungai Katingan -
139.643 359.422 499.065
Sungai Sebangau
KHG Sungai Sampang -
21.343 10.987 32.331
Sungai Kala
Jumlah (ha) 272.893 453.041 725.934

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai Indikatif Fungsi Lindung
Katingan - Katingan - Katingan - Sampang -

• Fungsi Budidaya (38%)


E.G.
Sungai Klaru Sungai Sungai Sungai Kala Indikatif Fungsi
Mentaya Sebangau Budidaya E.G.

• Fungsi Lindung (62%)


Status Kawasan KHG Kabupaten Katingan KSA/KPA TA Jumlah
Nama KHG APL (ha) HL (ha) HP(ha) HPK(ha)
(ha) (ha) (ha)
KHG Sungai Katingan -
10.040 8.039 10.072 234 28.385
Sungai Klaru
KHG Sungai Katingan -
18.214 97.139 50.632 168 166.154
Sungai Mentaya
KHG Sungai Katingan -
41.605 2.141 23.442 97.383 332.397 2.097 499.065
Sungai Sebangau
KHG Sungai Sampang -
16.663 12.517 1.241 1.909 32.331
Sungai Kala
128.62
Jumlah (ha) 86.522 2.141 170.604 333.638 4.408 725.934
0

APL (ha) HL (ha) HP(ha) HPK(ha) KSA/KPA (ha) TA ha)

2.097

332.397

168
50.632
97.383
97.139 23.442
234 2.141 1.909
1.241
10.072
8.039 18.214 41.605 12.517
16.663
10.040
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
• APL (86.522 ha/12%) KATINGAN - SUNGAI
KLARU
KATINGAN - SUNGAI
MENTAYA
KATINGAN - SUNGAI
SEBANGAU
SAMPANG - SUNGAI
KALA

• KSA/KPA (333.638 ha/46%)


• HPK (170.604 ha/23,5%)
Kondisi dan Kerusakan Ekosistem Gambut Rusak Berat Rusak Rusak Tidak
Nama KHG
(ha) Ringan (ha) Sedang (ha) Rusak (ha)
KHG Sungai Katingan -
19.927 4 8.454
Sungai Klaru
KHG Sungai Katingan -
52.911 2.970 110.272
Sungai Mentaya
KHG Sungai Katingan -
190.444 14.982 293.638
Sungai Sebangau
KHG Sungai Sampang
54 22.327 2.023 7.926
- Sungai Kala
Jumlah (ha) 54 285.610 19.978 420.291

Rusak Berat (ha) Rusak Ringan (ha) Rusak Sedang (ha)

14.982

190.444

2.970

4 52.911 2.023
19.927 22.327
54
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
• Rusak berat (0,01% di KHG Sungai Sampang – Sungai Kala KATINGAN - KATINGAN - KATINGAN - SAMPANG -
SUNGAI KLARU SUNGAI MENTAYA SUNGAI SUNGAI KALA
• Rusak Ringan (39,3%/285ribu ha paling tinggi di Sungai Sebangau –
SEBANGAU
Katingan
• Rusak sedang (2,75%)
• Tidak Rusak (58% yaitu 293ribu ha di Sungai Sebangau – Katingan, 110.272
ha di Sungai Katingan – Sungai Mentaya
• Secara umum kondisi ekosistem gambut baik
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai
Kondisi Tutupan Gambut berdasarkan tutupan lahan tahun 2021 Tutupan Lahan Katingan - Sungai Katingan - Sungai Katingan - Sungai Sampang - Sungai
Klaru (ha) Mentaya (ha) Sebangau (ha) Kala (ha)
Hutan Mangrove Sekunder 339 8.272
Hutan Rawa
8.248 104.752 308.616 7.201
Sekunder
Lahan terbuka 554 5.637 3.784 326
Pemukiman 25 240 299 743
Perkebunan 4.140 6.541 1.554 26
Pertambangan 9 86
Pertanian Lahan
48 96 1.054 1.887
Kering
Pertanian Lahan
Kering Campur 70 1
Semak
Rawa 7.823 2.689 21.737 2.270
Sawah 1.295 18.495
Semak Belukar 639 168 1.410
Semak Belukar
7.448 43.554 131.779 16.265
Rawa
Transmigrasi 1.233
Tubuh Air 100 364 2.005 2.115
Jumlah 28.385 166.154 499.065 32.331

Hutan Mangrove Sekunder

Hutan Rawa Sekunder


1%
1%
0%
27% Lahan terbuka

Pemukiman
0%
3% 59% Perkebunan
5%
0%
1%
2%
0%
1%
Pertambangan
• 59% terdiri atas hutan rawa sekunder
Pertanian Lahan Kering
• 27% terdiri atas belukar rawa dan rawa 5%
Perijinan Berusaha di KHG Nama KHG
Hutan Desa
Hutan
Kemasyarakata PBS (ha)
Restorasi
Ekosistem
(ha)
n (ha) (ha)
KHG Sungai
Katingan - Sungai 272 4.556 8.573 0
Klaru
KHG Sungai
Katingan - Sungai 7.105 15.769 91.216
Mentaya
KHG Sungai
Katingan - Sungai 4.940 26.562
Sebangau
KHG Sungai
Sampang - Sungai 5.179
Kala
Jumlah 12.318 4.556 56.084 91.216

Hutan Desa (ha) Hutan Kemasyarakatan (ha) PBS (ha) Restorasi Ekosistem (ha)

91.216

15.769 26.562
0
8.573
4.556
272 7.105 4.940 5.179
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
KATINGAN - SUNGAI KATINGAN - SUNGAI KATINGAN - SUNGAI SAMPANG - SUNGAI
KLARU MENTAYA SEBANGAU KALA
Dari total 164.174 yang terdapat perijinan berusaha, 8% adalah hutan desa, 3%
dalam bentuk HKM, 34% dalam bentuk PBS dan 56% dalam bentuk ijin restorasi
ekosistem
PERHUTANAN SOSIAL

• Tabel II.16 Area perhutanan sosial KHG/FEG


Definitif
Pencadangan Potensi Total (ha)
PS*
di KHG Kabupaten Katingan
KHG Sungai Katingan - Sungai Klaru 4.828 3.456 2.401 10.686
• * 7 Hutan Desa (Asem Kumbang,
Indikatif Fungsi Budidaya E.G. 333 2.134 2.401 4.868
Baun Bango, Karuing, Mendawai,
Indikatif Fungsi Lindung E.G. 4.495 1.322 5.818
Perupuk, Tampelas dan Tumbang KHG Sungai Katingan - Sungai
Runen) dan 1 HKM (Kapakat Atei) Mentaya
7.145 19.087 19.034 45.267

Indikatif Fungsi Budidaya E.G. 6.332 17.712 19.017 43.060


Indikatif Fungsi Lindung E.G. 814 1.375 17 2.206
KHG Sungai Katingan - Sungai
5.085 29.315 35.161 69.561
Sebangau
Indikatif Fungsi Budidaya E.G. 5.085 29.037 34.945 69.067
Indikatif Fungsi Lindung E.G. 0 278 216 494

KHG Sungai Sampang - Sungai Kala 210 613 4.430 5.253

Indikatif Fungsi Budidaya E.G. 112 154 4.430 4.696


Indikatif Fungsi Lindung E.G. 98 459 0 557
Total Keseluruhan (ha) 17.268 52.472 61.026 130.766
Kebakaran di KHG Kabupaten Katingan
KHG 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
KHG Sungai Katingan
- Sungai Klaru 731 146 10 5
KHG Sungai Katingan
- Sungai Mentaya 16.819 692 7.868 94
KHG Sungai Katingan
- Sungai Sebangau 42.723 8 1.298 10.948 10 15
KHG Sungai Sampang
- Sungai Kala 1.874 124 2.678 15
Jumlah (ha)
62.147 146 8 2.114 21.503 104 35

KHG Sungai Sampang - Sungai Kala


KHG Sungai Katingan - Sungai Sebangau
KHG Sungai Katingan - Sungai Mentaya
KHG Sungai Katingan - Sungai Klaru

1.874

42.723

2.678
10.948
• 64% di KHG Sungai Katingan-Sungai Sebangau dan 30% di KHG Sungai 16.819
Katingan-Mentaya 124 7.868
731 146 8 1.298
692 10 10
94 15
5
• Pada tahun 2019, kebakaran tertinggi terjadi di Kecamatan Mendawai 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(Desa Tumbang Bulan, Parigi dan Mendawai) dan Katingan Kuala
Kedalaman Gambut di KHG KHG Sungai
KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai
Kedalaman Katingan -
Katingan - Katingan - Sungai Sampang -
Gambut Sungai
Sungai Klaru Mentaya Sungai Kala
Sebangau
>700 cm 4.143
100-<200 cm 1.927 30.065 193.188 13.188
200-<300 cm 7.485 73.173 38.997
300-<500 cm 2.768 8.704 127.691
50-<100 cm 2.114 17.039
500-<700 cm 39.123
Jumlah (ha) 14.294 128.982 403.143 13.188

>700 cm 100-<200 cm 200-<300 cm 300-<500 cm 50-<100 cm 500-<700 cm

39.123

127.691

38.997

17.039
8.704 193.188
73.173
2.114
2.768
7.485
1.927 30.065 4.143 13.188
KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI KHG SUNGAI
25% gambut dengan kedalam 300 – 500 cm, 43% KATINGAN - SUNGAI
KLARU
KATINGAN - SUNGAI
MENTAYA
KATINGAN - SUNGAI
SEBANGAU
SAMPANG - SUNGAI
KALA
gambut kedalaman 100 – 200 cm, dan 7% kedalam 500
– 700cm
Penduduk dan IDM di KHG Gambut
• Jumlah penduduk pada tahun 2021 74.000

berdasarkan data BPS Kabupaten


dalam angka adalah 68.211 jiwa 72.000

yaitu 41,82% dari total jumlah 70.000


penduduk di Kabupaten Katingan
yang mencapai 163.099 jiwa (BPS 68.000
Kabupaten Katingan, 2022)
66.000
• diproyeksikan pada tahun 2051
jumlah penduduk di area tersebut 64.000
adalah 73.116 jiwa
62.000
• Pada tahun 2021 terdapat 1 desa 2010 2021 2051 (proyeksi 30 tahun)

sangat tertinggal, 20 desa tertinggal,


24 desa berkembang dan 1 desa Tabel II.20 Status IDM untuk Desa di KHG Kabupaten Katingan
maju. Sedangkan pada tahun 2022 2021/2022 Berkembang Maju Tertinggal Jumlah
terdapat peningkatan status IDM Berkembang 21 3 24
desa menjadi 15 desa tertinggal, 27 Maju 1 1
desa berkembang dan 4 desa maju Sangat Tertinggal 1 1
Tertinggal 6 14 20
Jumlah 27 4 15 46
Isu Strategis Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut
Mitigasi dan
Pemanfaatan Perlindungan Pemeliharaan
Adaptasi
Permasalan dan Isu Strategis Ekosistem Ekosistem Ekosistem
Perubahan
Gambut Gambut Gambut
Iklim
A. Sosial
1 Konflik lahan dan tanah (masyarakat dan swasta) V
2 Berkurangnya kearifan lokal (misalnya: terkait cara pembukaan lahan meminimalisir kerusakan) V V
3 Kemampuan pengelolaan lahan gambut dan mangrove yang masih terbatas/belum optimal V
4 Jaringan irigasi yang tidak sesuai di daerah selatan V
B. Ekonomi
1 Banyaknya masyarakat kerja di sektor ilegal (mining dan logging) V
2 Pemasaran hasil produksi perikanan dan pertanian dan sektor kehutanan serta sumber daya alam belum optimal V

3 Pemanfataan lahan tidak sesuai dengan kesesuaian lahan di area gambut V V


4 Pengelolaan potensi dan promosi ekowisata belum optimal (khususnya untuk bekantan dan flagship lainnya) V V
5 Ketidakpastian pendapatan tergantung dari alam V
6 Pemanfaatan jasa karbon yang belum optimal (masyarakat dan perhutanan sosial) V V
C. Lingkungan
1 Rusaknya lingkungan akibat penambangan liar V
2 Penanganan pengelolaan sampah V
3 Menurunnya kualitas air sungai V
4 Kebakaran hutan dan lahan V V
5 Alih fungsi/Konversi lahan V V
6 Regulasi lahan (legalitas untuk perdagangan karbon) V V
7 Menurunnya kualitas habitat untuk satwa dan flora endemic V
8 Berkurangnya daya tampung air V
9 Frekuensi banjir dan durasi banjir yang semakin tinggi dan lama V
10 Infrastruktur jalan Hampangen - Mendawai dan jalan Kereng Pakahi ke Kampung Melayu yang belum rampung V

11 Pengembangan pemukiman ibukota Katingan di area KHG Sungai Sapang - Sungai Sala V
12 Pencadangan gambut (area PIPPIB gambut, gambut diluar KHG, Indikatif fungsi budidaya dengan kedalaman lebih dari 3 meter, V
spesies dilindungi)
Pendekatan klaster di KHG
Aspek pada Klaster di KHG Kabupaten Katingan
Aspek Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3
Karakteristik Ekosistem Gambut – transisi – Kerangas Ekosistem Rawa Gambut – Gambut Dalam Ekosistem Gambut Pasang
ekosistem gambut Surut/Pantai, Pengaruh laut
Fungsi Kawasan Dominan APL dan HPK Dominan KSA/KPA Dominan HPK dan KSA KPA
46% APL, 45% HPK, dan 7,8% terdiri atas Tubuh Air, 53% KSA/KPA, 23% HP, 15% HPK, 7% HP
KSA/KPA dan Hutan Produksi 42% HPK, 30% KSA/KPA, 18% HL

Desa/Kelurahan 16 13 21
Kecamatan Kecamatan Katingan Hilir, Tasik Payawan, Tewang Kecamatan Kamipang, Kecamatan Katingan Hilir, Kecamatan Katingan Kuala,
Sangalang Garing Kecamatan Katingan Kuala, Kecamatan Mendawai, Kecamatan Mendawai
Kecamatan Tasik Payawan
Arahan Kebijakan • Pendidikan, inovasi dan pengetahuan • Wisata alam & minat khusus • Komoditas
Pembangunan Komoditas durian Taman Nasional Sebangau (ekowisata) pertanian/perkebunan: Padi,
Kewilayahan Industri berbasis karet dan rotan Perikanan tangkap pisang, cabai
Kabupaten Katingan Perikanan budidaya Pelabuhan pendaratan ikan Pelabuhan Laut dan pelabuhan
Wisata budaya Industri berbasis karet dan rotan pendaratan ikan
Pelabuhan pendaratan ikan Pelabuhan Laut

IDM • 8 Desa Berkembang, 1 Desa Maju, 2 Desa Tertinggal • 10 Desa Berkembang, 3 Desa Tertinggal • 9 Desa Berkembang, 10 Desa
Tertinggal
Sosial – Ekonomi, • Pekerja kantor, pekerja swasta, Pekebun • Nelayan, Perikanan Tangkap, Penyedia Wisata, • Petani sawah, pekebun, pekerja
matapencaharian Pekebun sawit
Penduduk • 35.540 jiwa • 10.363 jiwa • 23.083 jiwa
Fungsi Ekosistem 55% fungsi budidaya, 21,5% fungsi lindung, 22,86 belum 69% fungsi lindung, 28% fungsi budidaya 54% fungsi budidaya, 45% fungsi
diindikasi fungsinya. lindung
Tingkat Kerusakan 53% rusak ringan, tidak rusak 18,28% dan tidak 68% tidak rusak dan 28% tidak rusak 66% Rusak ringan dan sedang, dan
Ekosistem Gambut teridentifikasi kerusakan 22% 33% tidak rusak
Hutan/Nonhutan 35,23% hutan dan 65% nonhutan 70% hutan, 29% nonhutan 38% hutan dan 61% nonhutan
Kebakaran hutan 85% tidak pernah terbakar, 14% pernah terbakar (6,400 93% tidak pernah terbakar, 6% pernah terbakar 77% belum pernah terbakar, 22%
dan lahan gambut ha) (31.468 ha) pernah terbakar (43.000 ha)
Tipologi desa (ICPD) Dataran Rendah, Pertanian, Perairan Darat Dataran Rendah, Non Pertanian, Perairan Darat Dataran Rendah, Perairan Darat,
Perairan laut, Pertanian
Tipologi lahan Non-pasang surut Sebagian Pasang Surut Pasang Surut
Karakteristik Pirit Pirit 0 ha Pirit 1.813 ha (3%) Pirit 63.101 ha (97%)
(Jenis tanah,
BBSDLP Kementan
– 2019)
Luas klaster 46.269 ha 512.418 ha 189.725 ha
Sumber daya, potensi, pengembangan di KHG
Kabupaten Katingan
Tujuan dan
Sasaran PPEG
Tujuan dan Sasaran PPEG

No Bidang Tujuan Sasaran Klaster


Perlindungan dan
Pengelolaan
1 Pemanfaatan Ekosistem Gambut

a. Pemanfaatan Meningkatkan pemanfaatan secara Meningkatnya pemanfaatan secara Semua Klaster di


Fungsi Lindung terbatas untuk kegiatan penelitian, ilmu terbatas untuk kegiatan penelitian, ilmu Fungsi Lindung
pengetahuan, Pendidikan, dan jasa pengetahuan, Pendidikan, dan jasa
lingkungan dengan tetap menjaga fungsi lingkungan dengan tetap menjaga fungsi
hidrologis Ekosistem Gambut. hidrologis Ekosistem Gambut.
b. Pemanfaatan Mengembangkan berbagai kegiatan Terjaganya fungsi hidrologis Ekosistem Semua Klaster di
Fungsi Budidaya budidaya dengan tetap menjaga fungsi Gambut melalui berbagai kegiatan Fungsi Budidaya
hidrologis Ekosistem Gambut. budidaya.
Tujuan dan Sasaran PPEG

No Bidang Perlindungan Tujuan Sasaran Klaster


dan Pengelolaan
2 Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut
a. Pencegahan Mencegah kerusakan Ekosistem Gambut sesuai Berkurangnya luas areal Ekosistem Gambut Semua Klaster
Kerusakan dengan kriteria baku kerusakan di fungsi yang mengalami kerusakan sesuai dengan
lindung dan budidaya Ekosistem Gambut. kriteria baku kerusakannya.
b. Penanggulangan Menanggulangi kerusakan Ekosistem Gambut. Meminimalkan kerusakan Ekosistem Gambut Prioritas: Klaster 2,
Kerusakan pada saat terjadi kerusakan. Klaster 3, Klaster 1.
c. Pemulihan Fungsi Mengembalikan fungsi Ekosistem Gambut yang Pulihnya fungsi Ekosistem Gambut Prioritas: Klaster 2,
Ekosistem Gambut telah rusak Klaster 3, Klaster 1.
Tujuan dan Sasaran PPEG

No Bidang Perlindungan Tujuan Sasaran Klaster


dan Pengelolaan
3 Pemeliharaan Ekosistem Gambut

a. Pencadangan Menetapkan dan mengelola areal Ditetapkan dan dikelolanya areal Semua Klaster.
Ekosistem Gambut pencadangan Ekosistem Gambut. pencadangan Ekosistem Gambut.
Prioritas Klaster 1,
Klaster 2, Klaster 3.
b. Pelestarian Melestarikan fungsi Ekosistem Gambut. Terjaganya fungsi Ekosistem Gambut. Semua Klaster
Ekosistem Gambut
Tujuan dan Sasaran PPEG

No Bidang Tujuan Sasaran Klaster


Perlindungan dan
Pengelolaan
4 Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

a. Mitigasi Menurunkan tingkat emisi gas rumah Menurunnya tingkat emisi gas rumah Prioritas: Klaster 2,
Perubahan Iklim kaca dari Ekosistem Gambut. kaca dari Ekosistem Gambut. Klaster 3, Klaster 1.
b. Adaptasi Meningkatan ketahanan Ekosistem Meningkatkannya ketahanan Ekosistem Prioritas: Klaster 2,
Perubahan Iklim Gambut dari dampak perubahan iklim. Gambut dan masyarakat sekitarnya dari Klaster 3, Klaster 1.
dampak perubahan iklim.
Strategi dan
Arahan
Kebijakan
Strategi dan Arahan Kebijakan
Pemanfaatan Ekosistem Gambut

• Strategi dan Arahan


Pemanfaatan Fungsi Lindung
Ekosistem Gambut
• Strategi dan Arahan
Pemanfaatan Fungsi Budidaya
Ekosistem Gambu
Strategi dan Arahan
Kebijakan Pengendalian
Ekosistem Gambut

• Strategi dan Arahan


Pencegahan Kerusakan
Ekosistem Gambut
• Strategi dan Arahan
Penanggulangan Kerusakan
Ekosistem Gambut
• Strategi dan Arahan
Pemulihan Kerusakan
Ekosistem Gambut
• Strategi dan Arahan Pencadangan Ekosistem Gambut

Strategi dan Arahan • Strategi dan arah kebijakan dengan melakukan identifikasi untuk area indikatif
pencadangan gambut untuk gambut kedalaman 3 meter

Kebijakan •

gambut di luar KHG (Berdasarkan hasil inventarisasi)
kawasan yang masuk PIPPIB gambut

Pemeliharaan
• fungsi budidaya yang masuk peruntukkan lindung di RTRW

• Strategi dan Arahan Pencadangan Ekosistem Gambut

Ekosistem Gambut • 420.291 ha area yang kondisinya masih baik/tidak mengalami kerusakan (36% dalam
peruntukkan budidaya, sehingga perlu pemanfaatan dengan mempertimbangkan
karakteristik gambut)

Kriteria Pencadangan Luas Jenis


Pencadangan

Pencadangan Spesies Fungsi lindung ke


Dilindungi 79.748 budidaya
Pencadangan PIPPIB Fungsi lindung ke
Gambut 33.288 budidaya
Pencadangan Gambut Masuk ke dalam
di Luar KHG 22.479 KHG
Pencadangan Gambut Fungsi lindung ke
> 3 meter 4.015 budidaya
Inventarisasi gambut di sekitar hampangen
(gambut di luar KHG) → area Pencadangan
• Dilaksanakan UPT KHDTK
Hampangen, Universitas
Palangka Raya (Hutan
Penelitian dan Pendidikan) –
September – November 2022
• Berdasarkan Permen LHK no.
14 tahun 2017 tentang tata
cara inventarisasi dan
penetapan fungsi ekosistem
gambut.
• Hasil: Dari 109 titik
pengamatan sesuai metodologi
Permen LHK, Lokasi merupakan
gambut dengan sebaran
kedalaman 50 cm – 600 cm.
Strategi dan • Strategi dan Arahan Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca dari
Ekosistem Gambut

Arahan
• pencegahan kebakaran hutan dan lahan, emisi dari
dekomposisi gambut serta perubahan tutupan lahan di
area yang dilindungi.
• penurunan titik panas/hotspot, pemanfaatan ekosistem

Kebijakan gambut sesuai fungsinya serta upaya lain sesuai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
• pengintegrasian perlindungan dan pengelolaan ekosistem

Mitigasi dan
gambut terhadap kebijakan mitigasi perubahan iklim,
pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut yang
selaras dengan rencana aksi nasional dan rencana aksi
daerah dalam mitigasi perubahan iklim

Adaptasi • Strategi dan Arahan Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca dari
Ekosistem Gambut
• pemetaan daerah rentan terhadap perubahan iklim pada

Terhadap ekosistem gambut


• pemetaan fungsi dan layanan ekosistem gambut untuk
mendukung ketahanan masyarakat terhadap dampak

Perubahan
perubahan iklim, dan upaya adaptasi terhadap perubahan
iklim.
• Optimalisasi rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem
gambut sebagai bagian dari upaya adaptasi ekosistem gambut.

Iklim
Program,
kegiatan dan
target
Program Pemanfaatan (lindung dan budidaya)

Beberapa Program Pemanfaatan Ekosistem Gambut pada Beberapa Program Pemanfaatan Ekosistem Gambut pada
fungsi lindung antara lain: fungsi budidaya antara lain:
• Penelitian jenis tumbuhan dan satwa endemik di Ekosistem Gambut yang • Pengembangan kebijakan pemanfaatan dan penggunaan fungsi budidaya
bernilai tinggi. Ekosistem Gambut di kawasan hutan dan APL
• Penelitian dan pengembangan inovasi jasa lingkungan. • Peningkatan Pemanfaatan Ekosistem Gambut seperti halnya pengembangan
• Pengembangan sistem informasi perlindungan dan pengelolaan Ekosistem sektor jasa lingkungan (transformasi bisnis), perikanan dan pertanian
Gambut. berkelanjutan yang mempertimbangkan karakteristik ekosistem gambut (tepat
• Pengembangan stasiun pengamatan cuaca, subsiden gambut, tinggi muka air guna)
tanah, dan plot percontohan untuk biodiversitas/keanekaragaman hayati. • Pengembangan sistem pendidikan lingkungan hidup dan peningkatan
• Pengembangan kebijakan pemanfaatan jasa lingkungan Ekosistem Gambut kesadaran tahuan terhadap ekosistem gambut
secara berkelanjutan. • Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan teknologi dan
• Identifikasi ekosistem gambut dengan karakteristik yang khas. inovasi yang memperhatikan tiga pilar pembangunan yaitu sosial - budaya,
ekonomi dan lingkungan.
• Identifikasi luasan area fungsi lindung yang masih alami pada skala kabupaten.
Program Pengendalian Ekosistem Gambut (Pencegahan kerusakan)

Pengembangan kebijakan dan


Pengembangan sistem deteksi
pengaturan zonasi untuk Pemberdayaan masyarakat dan Dukungan akses pemasaran, dan
dini, pemantauan dan evaluasi
pemanfaatan ekosistem gambut peningkatan kapasitas Peningkatan produk (hilirisasi menyediakan pasar penampung
pengawasan pemanfaatan fungsi
yang mempertimbangkan (Pemanfaatan berkelanjutan, dan produk perikanan) - industri untuk HHBK, perikanan dan
Ekosistem Gambut berbasis
karakteristik ekosistem gambut Budidaya dengan teknologi tepat pengolahan (industri rumahan). pertanian di pusat pengembangan
masyarakat dan perkembangan
(Tata air, fungsi, kondisi pirit, guna) - HHBK, Perikanan. kawasan.
ilmu pengetahuan dan teknologi.
tipologi lahan).

Pengembangan wilayah/kawasan Penguatan kelembagaan, SDM


Fasilitasi akses pemanfaatan Peningkatan pemahaman dan Pengamanan areal rawan
perdesaan berbasis potensi dan dan koordinasi antar lembaga
masyarakat terhadap sumber kesadaran hukum masyarakat kebakaran dan bekas terbakar di
pencegahan kerusakan ekosistem pemerintah, masyarakat dan
daya alam. dalam PPEG. Ekosistem Gambut.
gambut. swasta dalam PPEG.

Peningkatan kapasitas,
Pemantauan TMAT, curah hujan Pengembangan pemetaan
Pengembangan sistem kelembagaan dan SDM dalam
dan penurunan permukaan tanah sebaran sedimen berpirit di
pengelolaan air berbasis KHG. pemantauan tinggi muka air tanah
di Ekosistem Gambut. Ekosistem Gambut.
dan penurunan permukaan tanah.
Program Pengendalian (Penanggulangan kerusakan)

Penguatan kelembagaan dan


koordinasi sistem penanggulangan
kerusakan ekosistem gambut dan Pengembangan kebijakan teknis Pembangunan tabat dan drainase
deteksi-respon dini penanggulangan pelaksanaan penanggulangan sesuai kontur, aliran air dan
kerusakan lingkungan (untuk kerusakan ekosistem gambut. kewenangannya.
penghentian kegiatan perusakan
ekosistem gambut).

Pengisolasian areal berpirit dengan


Penyediaan informasi rawan bencana
Pengendalian kebakaran hutan cara menggenangi dengan
(Peta Rawan Bencana)
air/menutup dengan tanah gambut.
Program Pengendalian (Pemulihan kerusakan)

Pengembangan sistem
monitoring pelaksanaan
Peningkatan koordinasi dan
Pengembangan kebijakan Identifikasi kondisi kerusakan pemulihan kerusakan Ekosistem
kapasitas kelembagaan/SDM
pemulihan kerusakan Ekosistem Ekosistem Gambut secara Gambut disesuaikan dengan
dalam pemulihan kerusakan
Gambut. berkala. kemajuan teknologi dan
Ekosistem Gambut.
perkembangan ilmu
pengetahuan.

Rehabilitasi lahan dan hutan


Pembasahan kembali area Penelitian dan pengembangan Pemulihan lahan pada kawasan
pada ekosistem gambut
gambut yang dipulihkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki pirit dilakukan
disesuaikan dengan status
disesuaikan dengan fungsi dalam pemulihan fungsi dengan perbaikan tata air dan
kawasan (Kawasan Hutan, Non
ekosistem gambut. Ekosistem Gambut. memperhatian kedalaman pirit.
Hutan diluar Ijin dan konsesi).
Pemeliharaan Ekosistem Gambut

Penetapan perubahan fungsi dari


indikatif fungsi budidaya menjadi
Pengembangan kebijakan untuk
fungsi lindung gambut pada ekosistem
Inventarisasi area gambut di luar KHG pencadangan dan pelestarian
Penetapan gambut di luar KHG gambut dengan fungsi budidaya yang
sebagai bagian dari KHG Kabupaten ekosistem gambut berdasarkan
menjadi KHG di Kabupaten Katingan. kedalamannya 3 meter atau lebih,
Katingan. karakteristik klaster dan ekosistem
serta ekosistem gambut yang
gambut.
merupakan area perlindungan bagi
spesies orangutan.

Studi terkait pelestarian ekosistem


Pengembangan kebijakan Monitoring dan evaluasi terhadap
gambut sekaligus konektifitas
pemeliharaan dan pencadangan areal fungsi ekosistem yang tidak
ekosistem gambut dan/koridor bagi
Ekosistem Gambut. rusak.
habitat satwa liar.
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Pengembangan kebijakan
Peningkatan koordinasi dalam Pengembangan integrasi
integrasi PPEG dalam skema Perhitungan capaian
monitoring dan evaluasi sistem pemantauan GRK yang Pemantauan laju penurunan
mitigasi dan kebijakan tentang penurunan emisi GRK dari
pencapaian target penurunan terukur dan terverifikasi pada muka tanah di lahan gambut.
perubahan iklim (Nasional, Ekosistem Gambut.
emisi GRK Ekosistem Gambut.
Provinsi dan Kabupaten).

Pengembangan kawasan
Pemetaan fungsi dan jasa Peningkatan koordinasi dan Pengembangan teknologi
terpadu sebagai bagian dari
Pemetaan daerah rentan layanan Ekosistem Gambut kapasitas kelembagaan/SDM adaptasi perubahan iklim pada
adaptasi perubahan iklim
adaptasi terhadap perubahan untuk mendukung ketahanan dalam upaya adaptasi Ekosistem Gambut dengan
ekosistem gambut dengan
iklim pada Ekosistem Gambut. masyarakat terhadap dampak perubahan iklim pada pengetahuan dan kearifan
pendekatan kewilayahan,
perubahan iklim. Ekosistem Gambut. lokal.
potensi serta resiko kawasan.
Peta Kondisi
Ekosistem Gambut
Kabupaten Katingan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai