Anda di halaman 1dari 3

Market Review

Saham
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang minggu lalu ditutup pada level 5,831 atau naik sebesar
1.14% (WoW) dan Indeks LQ45 tercatat naik sebesar 1.17% (WoW) ke level 974 dimana perhatian
investor pada minggu lalu masih tertuju pada rilis laporan keuangan emiten 2Q’17 serta rilis suku bunga
The Fed yang sesuai ekspektasi masih ditahan di 1.25%. Sementara itu, investor asing mencatatkan total
jual bersih sebesar Rp 2.14 triliun, dengan demikian total beli bersih investor asing secara YTD sebesar
Rp 6.39 triliun. IHSG menguat ditengah bursa global yang mayoritas juga bergerak menguat dimana
indeks Dow Jones naik 1.16%, indeks Strait Times naik 0.50%, dan indeks Hang Seng naik 1.02%.

Obligasi
Pasar obligasi sepanjang minggu lalu mencatatkan tren sideways yang tercermin pada Indonesia
Composite Bond Index (ICBI) naik sebesar +0.01% (WoW) dari level 227.7. Tren ini berasal dari index
obligasi pemerintah (IndobexG) yang ditutup flat WoW di level 224.9 sedangkan indeks obligasi
korporasi (IndobexC) masih mengalami kenaikan tipis 0.06% WoW ke level 238.6. Tren pasar obligasi
masih bergerak sideways diakibatkan aktivitas trading yang menurun di akhir pekan kemarin disebabkan
oleh wait and see investor menjelang rilis data “advance GDP” US untuk kuartal II-2017 pada Jumat
malam dan inflasi Indonesia bulan Juli yang akan dirilis Selasa siang. Kondisi tersebut diperkirakan
memicu peningkatan risiko pasar domestik pada SUN tenor pendek yang tercermin dari tingginya
kenaikan imbal hasil pada tenor tersebut. Sebagai informasi, rilis advance GDP US Q2-2017 jumat malam
waktu Indonesia lebih tinggi dibanding konsensus yakni berada di level 2,6% (konsensus 2,5%). Yield
SUN 10 tahun tercatat naik tipis dari level 6.9% ke level 6.93%, sedangkan kepemilikan asing di SUN naik
sebesar 2.3% WoW dari Rp 754 T menjadi Rp 774 T.

Pasar Uang
Dari instrument pasar uang, rate time deposit terus mengalami tren penurunan. Special rate bulanan
deposito di awal tahun untuk bank BUKU II dan BUKU III berkisar antara 7.00%-8.50%, dan di periode
bulan Juli 2017 rentang special rate untuk kategori yang sama berada di kisaran 6.75% - 7.75%. Hal ini
disebabkan oleh masih banyaknya dana mengendap di bank-bank tersebut, dan masih berhati-hatinya
industry perbankan dalam mendistribusikan pinjaman untuk menjaga level Non Performing Loan (NPL)

IHSG vs Foreign net buy/(Sell) USD/IDR vs Indon Gov Bond 10 Y


(1,850) 5835 6.935 13,345
7/25/2017 7/26/2017 7/27/2017 7/28/2017 5830 6.93 13,340
(1,900) 13,335
5825 6.925
5820 13,330
(1,950) 6.92 13,325
5815
(2,000) 6.915 13,320
5810
6.91 13,315
(2,050) 5805
6.905 13,310
5800
13,305
(2,100) 5795 6.9
13,300
5790 6.895 13,295
(2,150)
5785 6.89 13,290
(2,200) 5780 7/24/2017 7/25/2017 7/26/2017 7/27/2017 7/28/2017

IHSG (RHS) Foreign Net Buy/(Sell) (LHS) 10Y (LHS) USD/IDR (RHS)

Sumber : Bloomberg

Page 1 of 3
Kinerja Reksa Dana per 21 Juli 2017
Reksa Dana Saham
2016 2017 YTD 2017 Rank AUM (22-Jun-2017)
NO Mutual Fund NAV 1 Week MTD % YTD % YoY % Rank Quartile (IDR Bio)
1 Jakarta Stock Exchange Composite Index 5,831.03 15.32% 1.14% 0.02% 10.09% 10.04%
2 BNI - AM Dana Saham Inspiring Equity Fund 1,153.05 7.54% 1.48% -0.20% 7.22% 0.30% 104 Q2 1,885,300
3 BNI-AM Dana Berkembang 2,483.03 9.14% 1.11% -0.91% 5.74% -2.05% 129 Q3 43,591
4 Infovesta Equity Fund Index 8,712.19 7.70% 1.28% -0.64% 5.17% -1.74% -
5 BNI-AM Dana Saham Syariah Musahamah 1,275.43 20.36% 0.83% -0.31% 2.57% 5.65% 23 Q3 33,716
6 Infovesta Sharia Equity Fund Index 1,549.26 12.56% 0.00% -1.44% 2.01% -5.50%
Reksa Dana Campuran
2016 2017 YTD 2017 Rank AUM (22-Jun-2017)
NO Mutual Fund NAV 1 Week MTD % YTD % YoY % Rank Quartile (IDR Bio)
1 BNI - AM Dana Terencana 1,520.54 16.34% 0.54% 0.40% 6.49% 5.14% 69 Q2 11,616
2 BNI-AM UGM Progressive Balance 1,108.25 0.00% 0.09% 0.63% 6.13% 7.91% 76 Q3 20,947
3 Infovesta Balanced Fund Index 6,222.75 9.29% 0.63% 0.02% 5.64% 1.80% Q1 -
4 BNI-AM dana Campuran Investasi Gemilang 1,054.32 0.00% 0.05% 0.21% 5.29% 0.00% 98
Reksa Dana Pendapatan Tetap
2016 2017 YTD 2017 Rank AUM (22-Jun-2017)
NO Mutual Fund NAV 1 Week MTD % YTD % YoY % Rank Quartile (IDR Bio)
1 BNI-AM Dana Pendapatan Tetap 1,432.85 12.60% 0.11% 0.23% 9.08% 6.69% 17 Q1 1,357,537
2 BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah 1,042.13 0.00% -0.01% 0.23% 7.66% 0.00% 6 Q2 15,314
3 BNI-AM Dana Dompet Dhuafa 2,718.50 9.39% 0.06% 1.15% 6.99% 8.16% 10 Q2 9,843
4 Infovesta Sharia Fixed Income Fund Index 1,709.70 6.36% 0.08% 0.24% 5.83% 4.18%
5 Infovesta Government Bond Index 7,172.33 10.36% -0.01% 0.12% 6.20% 5.75% -
6 BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Nirwasita 1,086.55 0.00% -0.07% -0.34% 6.15% 2.49% 107 Q2 253,265
7 BNI AM Dana Pendapatan Tetap Makara Investasi 1,066.20 0.00% 0.14% 0.57% 5.99% 0.00% 112 Q3 254,486
8 Infovesta Fixed Income Fund Index 3,500.85 8.02% -0.07% 0.16% 5.86% 3.98% -
9 BNI-AM Dana Berbunga Tiga 2,042.17 9.35% 0.10% 0.54% 5.67% 6.81% 108 Q2 35,051
10 Infovesta Corporate Bond Index 2,908.24 9.62% 0.19% 0.77% 4.69% 8.13% -
Reksa Dana Pasar Uang
2016 2017 YTD 2017 Rank AUM (22-Jun-2017)
NO Mutual Fund NAV 1 Week MTD % YTD % YoY % Rank Quartile (IDR Bio)
1 BNIAM Dana Pasar Uang Kemilau 1,620.22 7.22% 0.10% 0.64% 3.72% 6.95% 14 Q1 164,371
2 BNI-AM Dana Likuid 1,366.05 7.07% 0.12% 0.66% 3.61% 6.66% 24 Q1 760,399
3 Infovesta Money Market Fund Index 1,281.39 4.63% 0.06% 0.26% 2.53% 4.17% -
*Note: Return untuk RD Berbunga Tiga, RD Pendapatan Tetap, dan RD Dompet Dhuafa telah memperhitungkan bagi hasil

Market Outlook
Saham
Hasil rilis laporan keuangan Semester 1 Tahun 2017 dari berbagai emiten di Bursa Efek Indoneisa
menunjukkan hasil mixed dimana hampir berimbang sektor yang melaporkan hasil yang lebih baik dari
tahun lalu dengan yang tidak lebih baik dari tahun lalu. Hasil rilis tersebut terlihat telah diantisipasi
(priced in) pelaku pasar dalam seminggu kemarin sehingga dapat menahan aksi withdrawal dari

Page 2 of 3
pemodal asing yang memang masih membukukan net sell. Diperkirakan seminggu kedepan dengan
meningkatnya volatilitas indeks pasar regional, global dan komoditas, pergerakan portofolio berbasis
saham masih cenderung akan terkonsolidasi menanti katalis yang lebih dominan terkait dengan proyeksi
makroekonomi diparuh kedua Tahun 2017. Para pemodal cenderung masih akan secara selektif memilih
sektor-sektor yang masih undervalued (pertambangan dan energi, properti, konstruksi dan
perdagangan & jasa) dan akan mulai mengurangi (profit taking) terlebih dahulu untuk sektor-sektor
seperti konsumsi, finansial dan industri manufaktur. Namun demikian, portofolio berbasis saham
diharapkan masih tetap menjadi pilihan dalam jangka menengah-panjang.

Obligasi
Seperti seminggu kemarin ini, diperkirakan pergerakan portofolio berbasis obligasi sepekan kedepan
masih cenderung stabil terkonsolidasi, yang menunjukkan belum ada alasan kuat untuk mengurangi
bobot obligasi di dalam portofolio investasi pemodal. Walaupun lelang SUN yang diminggu ini
diperkirakan seperti minggu lalu dimana hasil lelang hanya nyaris memenuhi target, namun ekpektasi
terhadap perubahan imbal hasil masih dalam rentang yang sempit.

Pasar Uang
Walaupun Indeks US Dollar masih menunjukkan tren menurun dengan hasil terendah semenjak Juni
2016, namun diperkirakan seminggu kedepan pelemahan US Dollar akan tertahan dan cenderung
menguat seiring dengan perkiraan hasil positif dari US Market Labor dan peningkatan inflasi di Zona
Eropa. Diperkirakan antisipasi perbankan terhadap penguatan US Dollar sepekan kedepan akan
menghentikan penurunan rate time deposit. Baik penerbit dan pemodal di pasar uang akan cendurung
melakukan wait and see seminggu kedepan ini.

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai