Anda di halaman 1dari 27

Menari Bersama

Singa Merah
Jessica Valentina
Alima Nufus
Sambil berlari kecil, Mala
masuk ke sanggar latihan
barongsai. Ini hari pertama
Mala.
“Sekarang latihan fisik dulu,”
kata Pelatih.

1
Mala sering menonton
pertunjukan barongsai.
Pemainnya bergerak
begitu lincah. Mala tidak
mengira latihannya seberat
ini. Dia harus berkali-
kali melakukan push up,
lompatan, dan berlari
keliling lapangan.

2
Mala masih bersemangat,
tetapi gerakannya
makin lambat. Peluhnya
bercucuran dan kakinya
mulai gemetar.
“Beristirahatlah dulu,” ujar
Pelatih.

3
“Latihan awal saja sudah
melelahkan begini,” pikir
Mala.
“Kapan aku bisa menarikan
singa merah seperti
mereka?”

4
Latihan selanjutnya adalah
kuda-kuda. Kata Pelatih,
pemain barongsai memiliki
kaki yang kuat dan lincah.
Rahasianya terletak pada
kuda-kuda dasar.

5
Mala juga belajar teknik
segitiga dan segi empat.
Lalu, ada pula gerakan
berputar membentuk
huruf Z. Namanya tidak
sama, tetapi Mala sulit
membedakannya.

6
“Mala, jangan buru-
buru maju. Bergeraklah
pelan-pelan!” Pelatih
mengingatkan.

7
Aduh, kuda-kuda Mala
masih terlalu tinggi. Kuda-
kuda yang kurang rendah
membuat barongsai tak
lincah menari.

8
Lagi-lagi gerakan Mala
salah. “Perhatikan kakimu!
Langkahmu tidak pas!”
Ini tak boleh terjadi.
Tim barongsai harus
bergerak sesuai ketukan
dan hitungan.

9
Berikutnya latihan
berpasangan. Mala
bertugas mengangkat Yosi.
Apakah Mala bisa?

10
“Hi-yah!”
Mala mengerahkan tenaga
untuk mengangkat Yosi,
tetapi ….
Bruk! Aduh!

11
“Kamu pasti lupa
merentangkan kaki!” seru
Yosi.
Mala meringis dan meminta
maaf. Yosi hanya merengut.

12
Mala juga berlatih tambur.
Tambur tidak boleh asal
dipukul.
Posisi berdiri pun harus
kokoh. Mala mulai paham.
Kuda-kuda dasar sangat
penting.

13
Di sisi lain lapangan, tim
barongsai sedang berlatih.
Tarian mereka indah sekali.
Mala sering menoleh ke
arah mereka. Akibatnya,
ketukan tamburnya kacau!

14
Tangan
Mala berkeringat. Tongkat
pemukul sering terlepas
dari genggamannya.

15
Teman-teman pemusik
jengkel.
“Mala! Pukul tambur
lebih keras. Kami tak
mendengarnya!”
Rupanya tangan Mala
kurang terangkat saat
memukul.

16
Saat istirahat, Mala
berkhayal memainkan
barongsai. Apakah
kepala barongsai itu
berat? Ukurannya mirip
tambur ini. Mala mencoba
mengangkatnya. Aduh,
berat sekali!

17
Sementara itu, pemain
barongsai sepertinya
mudah saja mengangkat
kepala singa merah. Kaki
mereka bergerak seragam
sesuai ketukan tim tambur.
Singa merah terlihat hidup
dan lincah berkat iringan
musik yang tepat.

18
Latihan kembali dimulai.
Mala bertekad lebih
berkonsentrasi saat
memainkan tambur. Mala
kini tahu, tambur berperan
penting dalam pertunjukan
barongsai.

19
Mala berusaha memukul
tambur sesuai ketukan.
Tek ... tek .. .deng ... deng!
Lama-lama ketukan Mala
makin sesuai.
Bunyi tambur terdengar
makin mantap.

20
Setelah beberapa kali
latihan, Mala mulai hafal
tempo dan ketukan. Jika
permainan tambur benar,
pemain simbal dan kenong
bisa mengikuti irama
dengan baik. Mala lega
sekali.

21
Kuda-kuda Mala makin kuat,
gerakannya juga makin
lincah.

22
Mala tambah bersemangat.
Suatu saat nanti dia juga
akan bisa memainkan singa
merah.

23
©2022, The Asia Foundation.
Proyek pengembangan
buku ini menampilkan
para perempuan tangguh
sebagai tokoh cerita
dengan melibatkan penulis,
ilustrator, editor, dan
desainer yang hampir
seluruhnya perempuan.
Buku
ini dikembangkan melalui
workshop pengembangan
buku yang diadakan atas
kerja sama Yayasan Litara

24
dan The Asia Foundation
dengan dukungan Estee
Lauder. Pendampingan
dan penyuntingan cerita,
teks, ilustrasi dan desain
dilakukan oleh Yayasan
Litara. Yayasan Litara
adalah lembaga nirlaba
yang mengembangkan
literasi anak melalui buku
anak.

25
Brought to you by Original Story
Menari Bersama Singa Merah (The Red Lion
Dancer ). Author: Jessica Valentina. Illustrator:
Alima Nufus. Editor: Anna Farida, Eva Y. Nukman,
Fanny Santoso, Dian Kristiani.Editor: Anna Farida,
Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books Eva Y. Nukman, Fanny Santoso, Dian Kristiani.

for Asia program that fosters young readers in Asia and


Published by The Asia Foundation - Let’s Read, ©
the Pacific. The Asia Foundation - Let’s Read. Released under
booksforasia.org CC-BY-NC-4.0.

This work is a modified version of the original


To read more books like this and get further information
story. © The Asia Foundation, 2022. Some rights
about this book, visit reserved. Released under CC-BY-NC-4.0.
letsreadasia.org.

For full terms of use and attribution,


http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

26

Anda mungkin juga menyukai