Anda di halaman 1dari 29

Tarian Sunyi

Sarah Fauzia
Widyasari Hanaya
Wow! Indahnya!
Mentari ingin seperti
mereka.
Menari dengan indah,
disaksikan banyak orang.

1
Apakah Mentari bisa seperti
mereka?
Apakah menari itu sulit?
Mentari harus mencobanya!
Mungkin Mentari bisa ikut
ekskul menari di sekolah.

2
Esok harinya, Mentari
menuju aula.
Mentari melihat teman-
temannya menari dengan
cepat.
Gerakannya teratur dan
tertata.
Ke kanan, ke kiri, maju, dan
mundur.
Apakah Mentari bisa seperti
mereka?

3
Mentari harus mencobanya.
Mentari memberanikan diri
memasuki aula.

4
Drap ... drap ...!
Mentari merasakan getaran
di kakinya!
Mentari juga merasakan
jantungnya berdegup lebih
kencang.
Mentari melihat teman-
temannya menari seirama
getaran yang dirasakannya.

5
“Hai, kamu mau mendaftar
ekskul?” sapa Bu Ayu
ramah.
Mentari menjawab dengan
menggunakan bahasa
isyarat.
“Iya, aku mau mencoba.”
Lalu Mentari menunjuk
sebuah kotak besar
berwarna hitam.
“Apa itu?” tanyanya.
“Kami menari diiringi musik
dari pengeras suara itu,”
jawab Bu Ayu. “Kotak itu

6
disebut pengeras suara.”

7
Bu Ayu mulai
mencontohkan tarian.
“Ayo sekarang kita coba
sama-sama!” ajak Tara dan
Galuh.

8
Mentari bersiap untuk
menari.
“Oh, sudah dimulai?”
Mentari bingung.
Mentari tidak tahu tarian
sudah dimulai.

9
Mentari terus berusaha
mengikuti tarian.
Tetapi mengapa gerakan
Mentari selalu berbeda?
Salah lagi, salah lagi.

10
Mentari menjadi malu pada
Tara dan Galuh.

11
Mentari terus
membayangkan indahnya
tarian Bali.
Riasan dan kostum para
penari di televisi, teringat
jelas di benak Mentari.
“Aku harus mencoba lagi!”

12
Mentari kembali berlatih.
Dia terus mencoba, sampai
bisa!

13
Drap ... drap ...!
Mentari memejamkan mata
agar getaran lebih terasa.
Tiba-tiba ... GUBRAK!
Mentari menabrak teman-
temannya.

14
Untunglah, Tara dan Galuh
tidak marah.
”Ayo kita coba lagi.” Mentari
pun menyambut uluran
tangan Tara.

15
Pengeras suara itu terlalu
jauh dari Mentari.
La tidak bisa merasakan
getarannya dengan jelas.
Mentari membutuhkan
pengeras suara di dekatnya.
“Aduh, beratnya!”

16
Satu, dua, tiga!
Hap!
Mereka mengangkat
bersama-sama, jadi lebih
mudah!

17
Mereka mulai berlatih lagi.
Bu Ayu memberi aba-
aba pada Mentari untuk
memulai tarian.
Mentari senang, aba-
aba dari Bu Ayu sungguh
membantu.
Pengeras suara mengirim
getaran ke kaki Mentari,
dan memberi hentakan ke
jantungnya. Mentari menari
seiring getaran itu.

18
Di rumah, Mentari juga
terus berlatih. Ibu memberi
tahu, bahwa musik memiliki
tempo dan ketukan yang
berbeda-beda.
Mentari dapat
merasakannya.

19
Mentari merasakan suara
tinggi, rendah, keras, dan
lemah.

20
Mentari merasakan ketukan
makin cepat, lalu melambat.
Mentari terus berlatih.
Gerakannya makin selaras
dengan getaran musik
pengiring.

21
Dag ... dig ... dug ...
Hari yang ditunggu pun
tiba.

22
Mentari dapat merasakan
hentakan musik di
jantungnya dan merasakan
getaran di kakinya.

23
Satu, dua, tiga.
Taburkan bunga!
Mentari bisa!

24
©20
21 ,The Asia Foundation.
Proyek pengembangan
buku ini menampilkan
para perempuan tangguh
(the mighty girls and
women) sebagai tokoh
cerita dengan melibatkan
penulis, ilustrator,
editor, dan desainer
yang hampir seluruhnya
perempuan. Buku ini
dikembangkan melalui
workshop pengembangan

25
buku yang diadakan atas
kerja sama Yayasan Litara
dan The Asia Foundation
dengan dukungan Estee
Lauder. Pendampingan
dan penyuntingan cerita,
teks, ilustrasi dan desain
dilakukan oleh Yayasan
Litara. Yayasan Litara
adalah lembaga nirlaba
yang mengembangkan
literasi anak melalui buku
anak.

26
27
Brought to you by Original Story
Tarian Sunyi (Dancing to the Beat), Author: Sarah
Fauzia. Illustrator: Widyasari Hanaya. Published
by The Asia Foundation - Let’s Read, © The Asia
Foundation - Let’s Read. Released under
Let’s Read is an initiative of The Asia Foundation’s Books CC-BY-NC-4.0.

for Asia program that fosters young readers in Asia and


This work is a modified version of the original
the Pacific. story. © The Asia Foundation, 2021. Some rights
booksforasia.org reserved. Released under CC-BY-NC-4.0.
To read more books like this and get further information
about this book, visit letsreadasia.org.
For full terms of use and attribution,
http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

28

Anda mungkin juga menyukai