Anda di halaman 1dari 8

makalah pengamatan

tari zapin bukaghau

Kelompok

 Meca zhafira j
 Winda antika
 Indira alya f
 Ria sabrina
 Lisa devita
 Anissa maharani
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang tari kreasi zapin bukaghau..
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah kami ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dan manfaatnya
untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Metro, 15 febuari 2023


Penyusun
BaB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tari Zapin asli atau lazim juga disebut Tari Zapin Tradisi, adalah
salah satu tari tradisional Melayu yang sampai saat ini masih
bertahan hidup dibeberapa pesisir Sumatera Utara, salah satunya
adalah di Labuhan Kecamatan Medan Labuhan yang dulunya
dikenal dengan nama Labuhan Deli. Bertahannya Zapin tradisi di
Labuhan menjadi fenomena yang menarik, di tengah derasnya
arus kebudayaan urban yang datang mempengaruhi ruang gerak
tari tradisional seti ap waktu. Adapun sebutan Zapin tradisi akhir-
akhir ini, hanya untuk membedakan secara tegas bentuk tari
Zapin tradisional itu dengan berbagai bentuk Zapin baru yang jiwa
dan bentuknya semakin jauh berbeda dari sumbernya.

Perjalanan tari Zapin menjadi tari tradisional memiliki sejarah


yang cukup panjang. Soedarsono, (1977:29) menyatakan bahwa
tari tradisional adalah tari yangtelah mengalami perjalanan
sejarah yang cukup lama, yang selalu bertumpu padapola-pola
tradisi yang telah ada. Tari tradisi merupakan identi tas dari
suatukomunitas atau masyarakat yang memiliki ciri khas masing-
masing yang ti dakberubah, telah ditetapkan dari generasi ke
generasi

. Zapin terdiri dari unsur seni tari, musik, teks, yang menyatu
dalam sebuah persembahan. Tari Zapin difungsikan dalam
berbagai aktivitas yang umumnya berhubungan dengan upacara
perkawinan, khitanan, festi val, pesta budaya, hari besar
keagamaan dan lainnya.
Sejarah Perkembangan Tari Zapin

Mengutip situs resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tari zapin ini muncul
pada 1811, namun baru dipopulerkan pada 1919. Tari zapin dibawa oleh pedagang-pedagang Arab
dari Gujarat dalam perdagangan rempah sekaligus sebagai media dakwah penyebaran agama Islam ke
daerah Kepulauan Riau.

Kemudian, tarian ini menyebar keluar kawasan Riau, sejalan dengan perkembangan kerajaan-
kerajaan Melayu. Dalam pembaurannya dengan budaya setempat, lahirlah berbagai macam
ragam variasi pada tiap-tiap daerah termasuk namun pola dasarnya tetap sama. Yaitu sebagai
simbol dan makna penghormatan serta hiburan untuk disajikan kepada raja-raja yang sedang
menjabat.

Saat itu, tarian ini hanya boleh dibawakan oleh penari laki-laki saja. Namun, seiring
perkembangan zaman dan perubahan pola pikir masyarakat, tarian ini jadi memiliki simbol
dan makna luas. 

Saat ini tari zapin disimbolkan sebagai makna kehidupan sosial, pendidikan, adat istiadat
Melayu, dan tidak lepas dengan simbol dan makna yang berkaitan dengan ketuhanan (religi).
Hingga hari ini, tari zapin semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas.

Tari Zapin di Indonesia

Tari Zapin. Foto: Kumparan.com

Di Indonesia ada dua jenis tari zapin, yakni zapin Arab dan zapin Melayu. Pada zaman Arab,
tarian ini disebut sebagai zapin lama, di mana tumbuh dan berkembang di dalam kelompok-
kelompok masyarakat keturunan Arab yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
Sementara Zapin Melayu ditumbuhkan oleh para ahli lokal dan disesuaikan dengan
lingkingan masyarakatnya. Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Murodi, MA,
perbedaan kedua tari tersebut terletak pada gayanya. Tari Zapin Arab dikenal memiliki satu
gaya saja, sedangkan Zapin Melayu memiliki gaya yang cukup beragam. 

Kedua jenis tari zapin tersebut menjadi warisan budaya Indonesia yang memperkaya budaya
bangsa. Selain itu, tarian ini juga menjadi bagian dari kekuatan kesatuan bangsa yang tak
dapat saling dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Ada pula tari zapin kreasi dari lampung yaitu tari zapin bukaghau yang akan kita bacakan
dalam makalah ini.

fungsi dan kegunaan tari zapin

Awal kehadiran nya tari zapin telah dikenal sebagai tari yangyang di manfaatkan untuk media
dakwah namun setelah perkembangan jaman tari zapin juga di gunakan sebagai hiburan dan tonto
an bagi masyarakat serta dapat memperoleh penghasilan tambahan

pola lantai dan ragam gerak tari zapin


Tari zapin pekajang banyak bermain dengan pola lantai. Gerakan yang digunakan hanya tiga ragam
gerak saja, yaitu ragam gerak dua, tiga, dan ragam gerak lima. Selain itu juga menggunakan ragam
kopak sebagai penghubung antara ragam gerak satu dengan ragam gerak lainnya serta sebagai
penutup tarian. Tarian ini memiliki empat fase, fase pertama terdiri dari ragam dua dan ragam tiga,
fase kedua terdiri dari ragam lima dan ragam tiga, fase ketiga terdiri dari ragam kedua dan ketiga
dan fase keempat terdiri dari ragam gerak tiga dan lima. Dari fasesatu ke fase lainnya diubungkan
dengan gerak kopak, diakhir fase empat ditutup lagi dengan kopak.
Secara keseluruhan gerak tari zapin pekajang ini mengambarkan sepasang penari dengan sekuntum
bunga di tangan, seakan memberikan isyarat ia belum berpunya, dengan harapan bunga itu dapat di
terima oleh wanita pilihan. Dengan penuh kehalusan dan kelembutan rentak gerak lengoknya ia
memberi kesan rasa yang selalu mengedepnkan kesopanan. Meskipun mengandalkan kelincahan
kaki yang tak boleh diangkat terlalu tinggi dan menghindari gerakan mundur, menyiratkan tentang,
bagaimana kehidupan harus terus maju, dan selalu berusaha dalam mendapatkan dambaan hati
Pada akhirnya mereka menemukan dambaan hatinya yang digambarkan dengan gerakan pulang
saling berpasangan.

Hasil wawancara
Dari wawancara di atas kami mengajukan beberapa pertanyaan
kepada kak Masayu dan kami mendapat jawaban Atas pertanyaan
kami berikut adalah pertanyaan serta jawaban yang kami ajukan
selama wawancara

Di sini judul tariannya itu apa sih kak ?


: Nama tarian yaitu tari Zapin bukaghau dari Lampung
Ini tuh Tarian asli atau udah di kreasikan sih kak?
: Ini tari Lampung tari kreasi
Kelompok kakak berapa lama sih latiannya?
: Kami latihan kurang dari satu bulan

KESIMPULAN

Simpulan

Bedasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada saat


pensi di acara smanpat championshi maka di sini penulis membuat
beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tari Zapin Bukaghau adalah sebuah tari yang menggambarkan


sekelompok pemuda pemudi yang ingin mencari dambaan hati

2. Tarian ini ditarikan oleh empat orang wanita dan empat orang pria
yang membawa bunga telur sebagai properti tari. Pakaian tari terdiri
dari pakaian Melayu seperti songket, ciput ninja, kain tile, bunga,
sanggul, tali pinggang, baju Melayu, songket, tanja. Iringan tari
berupa musik audio.

3. Pola lantai pada tarian ini lebih cendrung memakai pola lantai
bersaf, berjajar dan lingkaran. Tari Zapin Bukaghau memiliki gerakan
yang digunakan hanya tiga ragam gerak saja, yaitu ragam gerak dua,
tiga, dan ragam gerak lima. Selain itu juga menggunakan ragam
kopak sebagai penghubung antara ragam gerak satu dengan ragam
gerak lainnya serta sebagai penutup tarian.

4. Tarian ini memiliki empat fase, fase pertama terdiri dari ragam dua
dan ragam tiga, fase kedua terdiri dari ragam lima dan ragam tiga,
fase ketiga terdiri dari ragam kedua dan ketiga dan fase keempat
terdiri dari ragam gerak tiga dan lima. Dari fase satu ke fase lainnya
dihubungkan dengan gerak kopak, diakhir fase empat ditutup lagi
dengan kopak.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang peneliti


ajukan, adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :

1. Peneliti berharap kepada pemerintah Aceh agar masyarakat Aceh


mengetahui bagaimana bentuk penyajian tari Zapin Bukaghau.

2. Kepada siswa/i Pendidikan Seni, Tari dan Musik, SMAN 4 metro


agar dapat ikut mensosialisasikan tari Zapin Bukaghau sehingga
dapat menjadi salah satu bahan masukan bagi pembaca khususnya
siswa/iterkait denganbentuk penyajian tari Zapin Bukaghau

3. Kepada para seniman khususnya siswa/i sman 4 metro agar


memperkenalkan tari ini kepada masyarakat sebagai salah satu potensi budaya
dalam hal kebudayaan nasional
Daftar Pustaka
Fahira, Indira Alya. 2023. Pengamatan Tari Zapin Begughaw, Metro: Gramedia
Meca zhafira. 2000.Kamus besar bahasa Indonesia : balai pustaka

Indira Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RinekaCipta

Ria 2006. Tari Tontonan Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara

Anissa maharani, Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Perpustakaan
Indonesia.

Meca zhafira, 2004. Wawasan Seni Tari: Pengetahuan Praktis bagi Guru Seni Tari.
Universitas Negeri Malang: Perpustakaan Nasional (KDT).

Moelyono, Anton M. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Moleong,
J. Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Winda,antika. 2013. Pengetahuan Seni Tari. Medan. FBS Unimed.

Indira , alya. 2000. Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka.

Meca , dkk. 2004. Kesenian untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alphabeta Bandung.

Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Sulastianto, Herry dkk. 2008. Seni Budaya SMP Kelas VII. Bandung: Grafind

Suwandi. 2005. Berkarya Seni untuk SMP. Jakarta: Ganeca Exact.

Wahyuni, Utik. 2006. Seni Budaya untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: Cv. Sindunata. Yayat,
Nursantara. 2005. Seni Budaya untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai