Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
tentang “sejarah tarian zapin melayu” ini dapat tersusun samappai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbanagan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuranaan makalah ini.

Perawang, 27 Januari 2022

Penyusun
TARI ZAPIN
Tari zapin merupakan tarian tradisional Melayu asal Provinsi Riau. Tarian ini cukup
popular di Riau, Bengkulu, dan daerah Indonesia bagian tengah lainnya. Tari zapin bersifat
edukatif dan menghibur.

Dikutip dari buku Ensiklopedia seni & budaya Nusantara karya Gendhis Paradisa, tari
zapin digunakan sebagai dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang dinyanyikan.
Tarian tersebut dibawakan secara berkelompok. Musik pengiringnya terdiri dari dua alat musik
utama, yakni gambus dan gendang kecil yang disebut marwas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zapin merupakan tarian khas Melayu
yang diiringi lagu-lagu yang berasal dari negeri Yaman.

Nama zapin sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “zafin” yang artinya pergerakan kaki
cepat dengan mengikuti rentak pukulan. Kesenian satu ini memiliki perpaduan antara Melayu
dengan Arab.
SEJARAH TARI ZAPIN
Mengutip situs resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tari zapin
ini muncul pada 1811, namun baru dipopulerkan pada 1919. Tari zapin dibawa oleh pedagang-
pedagang Arab dari Gujarat dalam perdagangan rempah sekaligus sebagai media dakwah
penyebaran agama Islam ke daerah Kepulauan Riau.

Kemudian, tarian ini menyebar keluar kawasan Riau, sejalan dengan perkembangan
kerajaan-kerajaan Melayu. Dalam pembaurannya dengan budaya setempat, lahirlah berbagai
macam ragam variasi pada tiap-tiap daerah termasuk namun pola dasarnya tetap sama. Yaitu
sebagai simbol dan makna penghormatan serta hiburan untuk disajikan kepada raja-raja yang
sedang menjabat.

Saat itu, tarian ini hanya boleh dibawakan oleh penari laki-laki saja. Namun, seiring
perkembangan zaman dan perubahan pola pikir masyarakat, tarian ini jadi memiliki simbol dan
makna luas.

Saat ini, tari zapin disimbolkan sebagai makna kehidupan sosial, pendidikan, adat istiadat
Melayu, dan tidak lepas dengan simbol dan makna yang berkaitan dengan ketuhanan (religi).
Hingga hari ini, tari zapin semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Tari Zapin di
Indonesia ada dua jenis tari zapin, yakni zapin Arab dan zapin Melayu. Pada zaman Arab, tarian
ini disebut sebagai zapin lama, di mana tumbuh dan berkembang di dalam kelompok-
kelompok masyarakat keturunan Arab yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Sementara Zapin Melayu ditumbuhkan oleh para ahli lokal dan disesuaikan dengan
lingkingan masyarakatnya. Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Murodi, MA,
perbedaan kedua tari tersebut terletak pada gayanya. Tari Zapin Arab dikenal memiliki satu
gaya saja, sedangkan Zapin Melayu memiliki gaya yang cukup beragam. Kedua jenis tari zapin
tersebut menjadi warisan budaya Indonesia yang memperkaya budaya bangsa. Selain itu,
tarian ini juga menjadi bagian dari kekuatan kesatuan bangsa yang tak dapat saling dipisahkan
satu dengan yang lainnya.
RAGAM GERAK TARI ZAPIN
Ada saat tarian ini ditampilkan, biasanya akan dibawakan oleh penari laki-laki ataupun
perempuan dengan ragam gerakan yang relatif sama. Akan tetapi terdapat sedikit perbedaan
pada gerakan tangannya dan mempunyai pola tarian yang sederhana dengan pengulangan
secara berkesinambungan.

Ragam gerakan tari zapin sendiri berasal dari kegiatan manusia dengan alam atau lingkungan.
Misalnya seperti berikut ini:

1. Titi Batang

2. Anak Ayam Patah

3. Suku Keluang

4. Shut Patin

5. Pusing Tengah

6. Alif

Setiap ragam gerakan zapin sendiri mempunyai makna dan dilakukan secara berirama serta
terpola. Untuk penjelasan ragam gerakannya sebagai berikut:

A. Tahto 1
Makna yang terkandung dalam gerakan di dalam tarian zapin tahto 1 adalah sikap rendah diri
dan menghargai. Gerakan tahto 1 akan ditampilkan ketika awalan tari zapin, beserta dilakukan
sebanyak dua kali pada bagian awal dan akhir dengan 8 hitungan pada setiap gerakannya.

B. Tahto 2
Merupakan gerakan di dalam tarian zapin yang memiliki makna sikap rendah diri yang
biasanya dilakukan setelah gerakan tahto 1. Sama seperti gerak tahto 1, gerakan ini akan
dilakukan sebanyak 8 hitungan setiap kali, dan sebanyak dua kali di awal serta di akhir setelah
gerak tahto 1.

C. Tahto 3
Makna yang terkandung pada gerakan tarian zapin ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
tahto 1 dan tahto 2. Biasanya akan menggunakan hitungan 8 kali sebanyak 1 kali di awal dan di
akhir gerakan tahto Bebas
D. Bebas
Maksud dari gerak bebas merupakan gerakan yang dipertunjukkan di antara gerakan lainnya.
Biasanya untuk melakukan gerakan bebas adalah 1 kali atau lebih dengan hitungan per 1
bagian.

E. Shut
Makna yang terkandung dalam gerakan ini adalah sikap adil dan bersabar serta seimbang.
Gerakan ini akan dilakukan sesudah gerakan bebas sebanyak 2 kali berupa shut maju dan shut
mundur dengan 16 hitungan setiap 1 bagian.

F. Siku Keluang
Makna yang terkandung dalam gerakan siku keluang adalah kehidupan yang dinamis. Pada
umumnya, gerakan ini akan dilakukan oleh penari zapin sebanyak 2 kali setelah gerakan shut
maju dan shut mundur dengan 16 hitungan per 1 bagian.

G. Mata Angin
Sama seperti gerakan sebelumnya, gerak mata angin merupakan gerakan pada tari zapin yang
akan dilakukan setelah gerak siku keluang. Pada dasarnya gerakan ini akan dilakukan sebanyak
1 kali dalam 16 hitungan oleh penari zapin.

H. Titik Bintang
Merupakan gerakan di dalam tari zapin yang memiliki makna keteguhan hati manusia dalam
menghadapi cobaan. Biasanya gerakan ini akan dilakukan sebanyak 2 kali setelah gerakan
mata angin. Sedangkan bentuk gerakannya sendiri berupa 2 kali maju dan mundur dengan 16
hitungan per 1 kali yang diantaranya dipisahkan oleh 1 kali gerak bebas.
MUSIK PENGIRING

Sebagai iringan di setiap pertunjukan tari zapin, maka akan memerlukan 2 unsur, yakni musik
dan syair-syair melayu yang berisikan pesan moral. Untuk tari zapin yang murni berasal dari
Arab, hanya menggunakan 2 alat musik saja, yakni Marawis dan Gambus.

Sementara untuk tari zapin yang sudah mengalami perpaduan dengan budaya melayu atau
biasa disebut zapin melayu, akan ditampilkan dengan berbagai alat musik seperti rebana,
akordion, gambus, marawis, gitar dan gendang.

Pada dasarnya di dalam setiap pertunjukan tari melayu, iringan musik akan selalu
berhubungan dengan rentak. Maksud dari rentak sendiri adalah irama tertentu yang
menjadikan motif gerakan tertentu dan membangun suasana dan identitas tarian melayu.

Macam-macam jenis rentak yang banyak dikenal seperti:

1. Rentak zapin.
2. Rentak joget.
3. Rentak ghazal.
4. Rentak melayu.
5. Rentak mak inang.
6. Rentak nobat dan lain-lain.

Untuk rentak sendiri terbagi menjadi tiga macam, yakni :

1. Rentak cepat.
2. Rentak sedang.
3. Rentak lambat.
SYAIR LAGU ZAPIN

Semua lirik yang ada di dalam syair lagu yang digunakan untuk mengiringi tari zapin diciptakan
oleh Tengku Mansor, beliau merupakan seorang pencipta lagu terkenal. Dibawah ini judul lagu
untuk iringan tarian zapin antara lain:

 Ya Salam.
 Tanjung Serindit.
 Yale-Yale.
 Gambus Palembang.
 Sri Pekan.
 Lancang Kuning.
 Lancang Daik.

Akan tetapi, sebelum lagu-lagu tersebut terkenal, tari zapin dulunya akan diiringi oleh syair
lama yang memiliki makna cukup mendalam, antara lain:

 Bismillah.
 Pulut Hitam,
 Anak Ayam Patah,
 Zapin Asli.
 Gendang Rebana.
 Lancang Balai.
 Saying Sarawak.
TATA RIAS DAN BUSANA PENARI

Supaya tampil dalam performa terbaik, maka penari pria maupun wanita akan dirias terlebih
dulu. Sementara kostum atau busana yang dipakai oleh penari laki-laki berupa pakaian adat
Melayu, seperti:

1. Baju kurung.
2. Cekak musang.
3. Plakat, kopiah.
4. Songket.
5. Bros.
6. Bawahan seluar.

Untuk para penari perempuan pada  tari zapin akan memakai baju adat Melayu seperti:

1. Baju kurung labuh.


2. Selendang tudung manto.
3. Kain samping
4. Kain songket.

Namun bukan hanya itu saja, tak ketinggalan juga penggunaan aksesoris seperti kalung, anting-
anting, hiasan kembang goyang, dan lainnya. Umumnya warna baju yang digunakan penari
cenderung cerah, seperti merah, biru, hijau dan kuning.

Pada dasarnya, segi busana penari zapin mendapat pengaruh model Islami, yakni Timur
Tengah sebagai daerah asalnya. Tujuan penggunaan busana yang lebih islami adalah untuk
menutup tubuh, mempermudah ruang gerak, mempertegas identitas tari, tidak mengganggu
gerakan serta memberikan nilai estetika. Selain itu, terdapat juga nilai kesopanan dari segi
busana dan gerakan yang ditampilkan dalam setiap pementasan tari zapin.
PROPERTI TARI ZAPIN

Properti tari Zapin adalah perlengkapan yang digunakan oleh para penari untuk menarikan
tarian Zapin. Tarian berasal dari Riau ini memiliki perpaduan budaya antara Melayu dan Arab.
Tarian ini sarat dengan nuansa keislaman. Tarian ini juga memiliki syair yang penuh dengan
petuah kehidupan. Petuah tersebut diiringi dengan musik khas Arab dan Melayu.

1.Kipas

Hampir mayoritas jenis tarian di Indonesia menggunakan kipas sebagai propertinya. Kipas
dapat menunjukan keluwesan tarian berpadu dengan keindahan tarian menghasilkan komposisi
yang selaras yang menampilkan keindahan. Pada tarian Zapin, kipas menjadi salah satu properti
tari Zapin yang wajib digunakan sebagai pelengkap harmoni gerakan tarian.

Kipas pada tarian zapin sebagai simbol bahwa wanita Melayu sangat pemalu dan menjaga
kehormatannya. Untuk itu kipas digunakan pada tarian ini, properti ini sesekali digunakan untuk
menutupi sebagian wajah karena tarian ini dilakukan berpasangan. Kipas berfungsi untuk
mendukung keluwesan gerakan tarian serta digunakan untuk menutupi sebagian wajah sebagai
rasa malu atas tatapan penari. Pria.

2. Selendang

Tarian zapin sudah sangat menyebar di Nusantara dengan berbagai gerakan serta kostum yang
digunakan. Masing – masing daerah menampilkan gerakan serta kostum sendiri – sendiri, 
seperti hal nya penggunaan Selendang. Selendang pada penari Zapin merupakan benda yang
wajib ada sebagai properti tari Zapin. Selendang digunakan untuk menutup rambut pada
penari wanita, namun daerah lain menggunakan sebagai penutup rambut juga sebagai properti
yang digunakan untuk mengiringi gerakan.
Properti tari Zapin yang satu ini digunakan sebagai properti yang disesuaikan dengan musik
yang mengiringinya. Karena tarian ini merupakan percampuran budaya Arab. Oleh karenanya
fungsi utama selendang sebagai penutup rambut yang dihiasi dengan perhiasan lainnya
sehingga menambah kecantikan penari wanita pada tarian Zapin.

4. Kopiah

Properti tari Zapin untuk pria adalah Kopiah. Kopiah digunakan untuk penutup kepala pria.
Kopiah merupakan perlengkapan busana pria khas Melayu. Kopiah digunakan sehari – hari
untuk beribadah bagi mereka yang beragama islam. Sebagai mana ciri khas tari Zapin yang
sarat dengan nuansa keislaman, maka penggunaan Kopiah ini menjadi satu keharusan.

Properti penari pria yang menarikan tarian Zapin ini wajib untuk digunakan yang akan
menambah keelokan rupawan para penari pria. Sebagai mana tarian ini merupakan perpaduan
budaya Melayu dan budaya Arab maka setiap penari pria wajib menggunakan Kopiah sebagai
properti tari Zapin, yang merupakan ciri khas busana Melayu serta menandakan ciri keislaman.

5. Cekak Musang

Salah satu properti tari Zapin yang tidak boleh dilupakan oleh penari pria adalah cekak
musang. Cekak Musang adalah pakaian khas Melayu untuk penari pria. Selain digunakan untuk
menari Cekak Musang sering digunakan untuk beribadah bagi pria yang beragama islam.
Penari pria yang menggunakan Cekak Musang lebih terkesan agamis sesuai dengan tema yang
diusung pada tarian Zapin tersebut.

Cekak Musang merupakan pakaian pria khas Melayu seperti yang terdapat di Sumatera Barat.
Pakaian pria yang satu ini, tampak sopan dan santun. Penampilan pria yang memakai Cekak
Musang semakin gagah namun tetap santun dengan sarung dilipat selutut yang melingkari
pakaian pria khas Melayu tersebut. Beberapa wilayah di Indonesia menggunakan Cekak
Musang sebagai pakaian adatnya, termasuk negara rumpun Melayu, seperti Malaysia.

6. Songket
Songket merupakan kain khas beberapa daerah di Indonesia. Songket semacam kain yang
digunakan untuk tarian zapin atau sebagai pelengkap pakaian adat. Beberapa penari Zapin
wanita menggunakan songket sebagai salah satu properti tari Zapin.  Songket merupakan kain
yang ditenun oleh mesin tangan menggunakan benang emas. Wanita terdahulu menandakan
kedewasaannya dengan membuat tenunan kain songket.

Beberapa daerah di Indonesia memiliki tarian Zapin dengan khas masing-masing. Songket
menjadi properti tari Zapin beberapa tarian zapin khas masing-masing daerah. Ada daerah
yang menggunakan songket sebagai properti penari wanita. Ada juga yang menggunakan
songket sebagai properti penari pria. Penari Zapin yang menggunakan songket tergantung
pada ciri khas daerah masing-masing.
6. Plekat
Plekat menjadi salah satu properti tari Zapin untuk penari pria. Plekat merupakan kain khas
yang digunakan untuk pria Indonesia. Dalam kesehariannya plekat digunakan untuk beribadah
bagi pria yang beragama islam, bersamaan dengan penggunaan Kopiah dan Cekak Musang.

Pria Indonesia yang bersuku Melayu sudah terbiasa menggunakan plekat bersamaan dengan
Kopiah dan Cekak Musang untuk beribadah maupun menghadiri acara – acara resmi. Motif
plekat sangat beragam pilihan. Plekat juga menjadi kain khas Indonesia. Produsen kain plekat
di Indonesia memiliki beberapa merk terkenal bahkan telah dieksport ke berbagai negara.

7. Bros
Bros atau pin menghiasi Kopiah atau pakaian penari pria. Walaupun bukan properti yang wajib,
namun keberadaan bros akan terasa kurang melengkapi penampilan penari. Itu sebabnya bros
menjadi salah satu properti tari Zapin. Keunikan bros khas penari Zapin menambah kesan
gagah terhadap penari pria yang mengenakan bros tersebut.

Bros dipakai di Kopiah maupun di pakaian Cekak Musang,  ciri khas tersebut menambah
keserasian penari menggunakan kostum serta properti yang digunakannya. Bros sebagai
hiasan kecil namun sangat berarti untuk menunjang penampilan penari pria. Dengan demikian
bros masuk ke dalam perhiasan properti tari Zapin.

8. Anting – Anting
Properti tari Zapin untuk penari wanita adalah anting – anting. Walaupun terdapat selendang
yang menutupi kepala dan telinga. Namun keberadaan anting – anting sering ditonjolkan
untuk mempercantik penampilan penari Zapin tersebut. Anting – anting yang dikenakan
disesuaikan dengan pakaian penari wanita, sehingga menambah keserasian penari tersebut.

Anting – anting yang dikenakan memiliki motif khusus yang mencerminkan keindahan namun
tidak menanggalkan kaidah islam sesuai dengan tema tarian zapin. Keserasian bentuk anting –
anting sebagai salah satu properti tari Zapin yang dikenakan untuk penari wanita dengan
kostum yang dikenakan semakin menambah kecantikan penari wanita pada tarian Zapin
tersebut.

9. Kalung
Beberapa tarian zapin khas daerah tertentu menggunakan kalung sebagai salah satu properti
tari Zapin untuk penari wanita.  Bentuk kalung yang digunakan,  sangat serasi dengan kostum
penari yang dikenakan, tanpa meninggalkan nuansa Islami pada tarian itu. Kalung pada penari
merupakan simbol keanggunan.
Properti tari Zapin untuk penari wanita tersebut memiliki warna emas yang mencolok sebagai
simbol keanggunan dan kemewahan. Properti ini wajib digunakan oleh penari Zapin yang
diundang untuk acara – acara besar. Sehingga kemewahan untuk menghibur tamu – tamu
besar dapat diperlihatkan. Dengan demikian, nilai – nilai kemewahan dari penari Zapin dapat
ditonjolkan tanpa harus menanggalkan nilai keagamaan.

10. Hiasan Kembang Goyang


Salah satu properti tari Zapin untuk penari wanita yang wajib dikenakan adalah hiasan
kembang goyang yang menghiasi kepala penari wanita. Kembang goyang akan bertengger
mewah di kepala penari wanita. Seiring penari mulai menari kembang goyang ini akan
bergoyang – goyang dengan memancarkan kemilau warna emas dari hiasan tersebut.

Untuk itulah hiasan yang bertengger di kepala penari wanita tersebut dinamakan hiasan
kembang goyang. Karena bunga yang bergerak seakan – akan ikut bergoyang seiring penari
menarikan gerakannya. Karena unsur keislaman begitu kental pada tarian ini. Para penari
wanita tetap menutupi rambutnya dengan selendang yang kemudian dihiasi dengan perhiasan
lainnya.
Tata Panggung

Sebelum memasuki tahun 1960-an, tari ini awalnya hanya diperbolehkan ditampilkan oleh
penari pria secara berkelompok. Hal ini dikarenakan pada masa itu terdapat larangan wanita
tampil dimuka umum.

Namun  setelah mengalami berbagai perkembangan, akhirnya tarian zapin dilakukan oleh
penari wanita serta terdapat beberapa versi.

Bentuk penampilan tari zapin yang sangat populer adalah kombinasi tari berpasangan antara
penari pria dan wanita. Ketika pertunjukan panggung, tidak ada batasan tentang berapa
jumlah penari, akan tetapi hanya menyesuaikan dengan acara yang diadakan
Tata Rias dan Busana Penari

Supaya tampil dalam performa terbaik, maka penari pria maupun wanita akan dirias terlebih
dulu. Sementara kostum atau busana yang dipakai oleh penari laki-laki berupa pakaian adat
Melayu, seperti:

1. Baju kurung.
2. Cekak musang.
3. Plakat, kopiah.
4. Songket.
5. Bros.
6. Bawahan seluar.

Untuk para penari perempuan pada  tari zapin akan memakai baju adat Melayu seperti:

1. Baju kurung labuh.


2. Selendang tudung manto.
3. Kain samping
4. Kain songket.

Namun bukan hanya itu saja, tak ketinggalan juga penggunaan aksesoris seperti kalung, anting-
anting, hiasan kembang goyang, dan lainnya. Umumnya warna baju yang digunakan penari
cenderung cerah, seperti merah, biru, hijau dan kuning. Pada dasarnya, segi busana penari
zapin mendapat pengaruh model Islami, yakni Timur Tengah sebagai daerah asalnya. Tujuan
penggunaan busana yang lebih islami adalah untuk menutup tubuh, mempermudah ruang
gerak, mempertegas identitas tari, tidak mengganggu gerakan serta memberikan nilai estetika.
Selain itu, terdapat juga nilai kesopanan dari segi busana dan gerakan yang ditampilkan dalam
setiap pementasan tari zapin.
POLA LANTAI TARI ZAPIN

Apabila berbicara tentang kesenian tari tradisional, tentunya akan banyak sekali yang bertanya
tentang apa pola lantai yang digunakan di dalamnya. Lantas apa sebenarnya bentuk pola lantai
yang digunakan dalam tari zapin?

Pada dasarnya, bentuk pola lantai yang digunakan dalam tari zapin tidak jauh berbeda dengan
tari tradisional lainnya, yakni terdiri dari 3 macam, yakni pola lantai vertikal, diagonal dan
gelombang.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah saya berikan diatas, maka bisa didapat beberapa kesimpulan
antara lain:

1. Tari zapin berasal dari Provinsi Riau.


2. Fungsi dari tari ini lebih banyak digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat dan
penyambutan tamu.
3. Ragam gerakan dalam tarian zapin secara keseluruhan ada 19 macam.
4. Properti yang digunakan ketika penampilan adalah selendang dan sampur.
5. Pola lantai dalam tari zapin ada 3 macam, yakni vertikal, diagonal dan gelombang.

Mungkin hanya itu saja sedikit penjelasan yang dapat saya berikan seputar tari tradisional
zapin yang berasal dari Riau. Semoga saja dengan adanya artikel ini dapat menambah
pengetahuan Anda di bidang budaya Indonesia, khususnya seni tari.
MAKALAH SENI BUDAYA

TARI ZAPIN

Kelompok 1 :
Adelya Indah

Armando Zefry Hadi

Cantika Restu Varira

Faizah Galeasyah

Hafizh Rizki

Intan Desni Putri

M. Aufa Ghio Pernanda

Nadya Pravita Soraya

Nur Fatimah Erla

Putri Zahra

Rahmad Okta Hadi Kswara

Syfa Tiara Andany


s

Anda mungkin juga menyukai