Anda di halaman 1dari 8

TARI INDANG

Kelompok 3
Anggota :
1. Firyal Fatin - XI MIPA 5
2. Naufal Shafly L. - XI MIPA 5
3. Mumtaz Juniar - XI MIPA 5
4. Nurisna Kusuma D. - XI MIPA 5
5. Salsa Putri C. - XI MIPA 5

Judul Presentasi
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit.
SEJARAH TARI INDANG
• Tari Indang. • Tari Indang dikenal • Tari tradisional ini • Tari Indang adalah • Nasrul Azwar, aktivis
Kebudayaan etnik juga dengan adalah suatu bentuk kesenian yang sangat budaya yang tinggal
Minangkabau di nama Tari sastra lisan yang kental dengan di Padang,
Sumatera Barat Badindin, Tari Dindin disampaikan secara pengaruh budaya menyebutkan secara
dikenal kaya dengan Badindin, atau Tari berkelompok. Selain Islam di Minangkabau historis tari ini adalah
sastra lisan. Indang Badindin yang sebagai tari dan merupakan hasil akulturasi
Sebelumnya, telah semuanya merujuk keagamaan yang manifestasi budaya budaya Minang dan
dituliskan kesenian pada lagu pengiring difungsikan sebagai mendidik melalui budaya Islam yang
randai yang tarian ini, “dindin media dakwah Islam, surau. Indang tumbuh menyebar pada abad
menjadikan sastra badindin“. Adapun saat ini Tari Indang dan berkembang ke-14. Dikatakan
sebagai salah satu istilah “indang” juga merupakan tari dalam masyarakat bahwa peradaban
unsur utamanya. mewakili alat musik pergaulan muda- Minang di wilayah Islam diperkenalkan
Selain itu, ada juga sejenis rebana namun mudi. Dihadirkan kabupaten Padang para pedagang Islam
tradisi lisan yang ukurannya lebih kecil, dengan gerakan yang sebagai yang masuk ke Aceh.
dirupakan dalam berkisar 18-15 cm. kompak, dinamis dan penggambaran Bermula dari pesisir
bentuk tarian, yakni Dalam hal ini, indang cenderung ceria. Hal kedatangan agama barat Pulau Sumatera
Tari Indang sebagai difungsikan sebagai ini para penarinya Islam di Sumatera untuk kemudian
tarian khas Pariaman, metronom (pengatur dituntun untuk selalu Barat pada kisaran menyebar ke Ulakan-
Sumatera Barat. tempo). bekerja sama antara abad ke-13. Pariaman.
satu dengan yang
lainnya.

2
SEJARAH TARI INDANG

• Seperti yang disebutkan diatas, • Pada zaman dahulu, setiap negeri • Selain itu, dalam hal pemilihan
kesenian ini lahir dan di Pariaman memiliki grup waktu, dikenal istilah Indang naik
berkembang di surau-surau kesenian Indang sendiri dan dan Indang turun. Apabila
yang biasa dimainkan selepas menariknya, dulu Indang sarat memasuki hari pertama,
aktivitas mengaji. Oleh karena dengan sesuatu yang sakral. Ada permainan Indang akan dimulai
bersifat pendidikan agama, yang menyebutkan bahwa setiap tengah malam antara jam 11-12
maka isi nyanyian yang ada kelompok tersebut memiliki malam. Sementara itu, bila
memuat perihal pengajaran “sipatuang sirah” yakni orang tua permainan memasuki hari kedua,
agama. Adapun dalam yang mempunyai kekuatan gaib maka dimulai ketika hari sudah
perkembangan selanjutnya, untuk menjaga keselamatan senja atau sehabis melaksanakan
permainan ini berubah dari grupnya dari kekuatan luar yang sholat Maghrib.
surau keluar surau ketempat dapat menghancurkan kelompok
yang disebut laga-laga yakni lain.
tempat tanpa dinding sehingga
penonton dapat melihat dari
segala penjuru.

3
PENYAJIAN KESENIAN TARI INDANG

• Tari Indang merupakan • Meski terkesan • Sementara itu,


sebuah permainan sederhana, gerakan Tari gerakan badan
tradisional yang biasanya Indang mendalam dan biasanya naik turun
dimainkan oleh para sarat akan makna. Gerak atau ke kanan dan ke
pemain berjumlah ganjil, 9 tangan dengan jari yang kiri. Para penari “anak
sampai 25 orang. Sambil membuka, patah-patah indang” meliuk-liukkan
duduk berdampingan menyiku mengarah ke tubuh secara
mereka memegang dan atas seolah serempak serta
memainkan Indang atau menggambarkan berlawanan anatar
Ripai, mengiringi setiap ungkapan rasa syukur satu dengan yang
gerakan dengan lagu-lagu dan pengagungan. lainnya. Kalau yang
secara serentak bersama- Gerakan utamanya satu meliukkan badan
sama. Para penari adalah menepuk tangan ke kanan agak ke
memainkan Indang secara berirama sehingga depan, maka pemain
dengan memukul menimbulkan kesan ceria berikutnya meliukkan
menggunakan tangan atau dan serasi karena badan ke arah kiri ke
menjentikkan jari mereka. dilakukan oleh lebih dari belakang.
satu orang.

4
PENYAJIAN KESENIAN TARI
INDANG

• Sebagai sebuah permainan, selain para penari, dalam


Tari Indang juga dikenal orang-orang yang memiliki
peran penting yang turut mewarnai jalannya
pertunjukkan, diantaranya :
• Tukang Dzikir : berperan sebagai penyanyi tunggal
yang kemudian diikuti oleh seluruh pemain. Posisinya
duduk di belakang di luar deretan pemain yang lain.
• Tukang Alih : berperan untuk mengubah atau
mengalihkan gerakan yang satu kepada gerakan yang
lain, selain juga mengalihkan cara pemukulan Indang
yang di pegang para pemain.

5
IRINGAN & BUSANA TARI
INDANG
• Bagi masyarakat di Pariaman, selain di sebut Indang, gendang
rebana disebut juga gendang Rapa’i yang merujuk nama
pencipta tarian ini. Rebana berukuran kecil berbahan kulit
kambing ini tidak hanya sebagai instrumen pelengkap saja,
namun juga salah satu elemen musik penting dalam
pementasan Tari Indang.
• Selain Indang atau gendang Rapa’i yang mengalun rampak,
iringan Tari Indang juga diperkaya dengan suara dari marwas,
perkusi, kecrek, dan biola. Disamping itu, seorang syekh
(Tukang Dzikir) juga memperindahnya dengan lantunan syair-
syair bernuansa Islami yang bermuatan kebaikan,
penghormatan pada Nabi-nya, serta kepatuhan pada Tuhan.
• Tarian Indang merupakan tari muda-mudi yang ditampilkan
sederhana sehingga tidak ada tata rias khusus pada wajah
pemainnya. Hal ini juga berlaku pada busana, para pemain
Tari Indang umumnya menggunakan kostum sederhana khas
Minangkabau. Secara keseluruhan, tari ini merepresentasikan
masyarakat Pariaman yang bersahaja, saling menghormati,
serta taat memeluk agamanya.

6
VIDEO KESENIAN TARI INDANG

7
Teurimong Geunaseh

Anda mungkin juga menyukai