Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

Anggota:

Alvina

Catherine

Falecia

Geraldine

Miranda

Putri
TARI MANDUDA
Tari Manduda The Part One

Tari Manduda merupakan salah satu tarian rakyat yang


bersal dari Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara,
Indonesia. Tarian ini merupakan tarian yang
menggambarkan perasaaan suka cita saat panen padi
terjadi. Tari Manduda diciptakan oleh Taralamsyah Saragih
pada 1957,
Tari Manduda dahulunya berasal seorang
dari ilah seniman Batak.
yang merupakan lagu rakyat masyarakat
Simalungun yang dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan nada yang
dikeluarkan dari tepukan tangan. Adapun gerakan tari yaitu Gerak memotong padi,
mengirik dan menampis padi tergambar melaui motif-motif gerakannya yang
lemah gemulai dan lincah. Makna dari tarian Manduda dan musik pengiring
adalah bekerja sama, mandiri, santun, hormat, jujur, toleran, disiplin, peduli, sopan
dan cinta damai. “Doding Manduda” menjadi pengantar tari Manduda yang
mengandung pesan agar kaum muda menghormati kaum yg
lebih tua.
Tari Manduda The Part One

Umumnya tarian Manduda dibawakan oleh penari perempuan. Namun, seiring


perkembangan zaman tidak menutup kemungkinan penari laki-laki bisa bergabung.
Beberapa nama motif gerakan tari Manduda, yaitu:
• Mangunje Mangodak, gerakan kedua tangan menyilang di depan dada dan kedua
tangan di kiri dan kanan dengan membolak-balikan telapak tangan.
• Ser-ser, gerakan bergeser dengan cara membuka tutup telapak kaki.
• Menapih padi, gerakan timpuh sambil memegang suri-suri.
• Membuka roha, gerakan timpuh badan condong ke depan sambik mangadok ke kiri
dan kanan.
• Nahei kaki, gerakan silang kaki sambil memegang suri-suri Manduda.

* Suri-suri adalah kain samping untuk melengkapi baju adatnya.


TARI BAKA
Tari Baka The Part Two

Tari Baka atau tarian Gendang Baka merupakan tarian


daerah yang berasal dari Karo, Sumatera Utara. Tari Baka
biasa digunakan oleh Guru (orang pintar) untuk
menyembuhkan seseorang dari penyakit.
Tarian ini bermula dari zaman dahulu kala ketika masyarakat di dataran tinggi
Karo masih mengandalkan orang pintar atau paranormal. Pada saat upacara
Gendang Baka harus ditarikan atau di bawakan oleh perempuan dan dalam
bentuk pertunjukan pun tetap sama. Menari dengan Baka atau Keranjang
dilakukan oleh enam guru yang juga berjenis kelamin perempuan untuk
menguatkan tendi dan memanggil roh Jinujung (pelindung roh). Busana yang
digunakan pada saat pertunjukan Gendang Baka yaitu pakaian tradisional suku
Kari bernama Uis Mbelang dan Uis Mentar. Sementara itu, alat musik yang
digunakan yaitu Kulcapi, Keten-keteng, dan Mangkuk.
TARI TOR-TOR SAWAN
Tari Tor-tor Sawan The Part Three

Tari tortor sawan adalah tari yang berasal dari seorang


raja Batak yang memiliki keturunan dari silsilah Tarombo
Guru Tatea Bulan. Sang Raja bermimpi melihat Kasawan
Pusuk Buhit (Puccuk Buhit) mengalami keruntuhan. Sang
rajapun memanggil panglima Ulubalang untuk
menafsirkan mimpinya.

Tortor Sawan biasanya digelar pada saat acara besar akan dilaksanakan. Penari
Tortor Cawan harus seorang yang handal karena mempunyai tingkat kesulitan tinggi.
Ia harus dapat mempertahankan keseimbangan kelima cawan yang diletakkan di
bagian kepala, serta pundak dan siku kedua tangannya, ketika bergerak kesana-
kemari dengan variasi melompat dan menghentakkan tangan. Interaksi dengan musik
juga harus dijaga dengan baik, agar Tortor Cawan yang dibawakannya dapat tampak
menggetarkan, menantang, dan eksotik.
Tari Tor-tor Sawan The Part Three

Musik pengiring Tortor Cawan adalah tetabuhan semacam gendang besar mirip
bedug yang disebut “gondang” dan berjumlah sembilan sehingga disebut Gondang
atau Gordang Sembilan. Alat musik Gondang dibedakan menjadi “godang sabangunan”
atau gondang bolon, dan “gondang hasapi” atau uning-uningan. Saat ini gondang
sabangunan yang lebih sering digunakan untuk mengiringi Tortor Cawan.
Instrumennya antara lain taganing, gordang bolon, sarune bolon, ogung (gong), dan
odap. Ada satu gerakan yang pantang dilakukan dalam menari Tortor, apapun jenisnya,
yaitu mengangkat tangan melewati batas bahu ke atas karena si penari dianggap
arogan dan tidak hormat kepada segenap hadirin. “Tortor si Lima Sawan” biasanya
digelar pada saat seorang putri akan ditemani oleh namborunya boru Parna.
TARI TERANG BULAN
Tari Terang Bulan The Part Four

Tari Adat Terang Bulan atau biasa disebut dengan Landek


Karo merupakan tarian yang sangat berkesan di Dataran
Tinggi Karo, Sumatera Utara. Berbincang tentang sejarah
tari adat Terang Bulan, kapan tari ini muncul dan penyebab
kemunculannya masih belum ada penjelasan detail
mengenai sejarah ini.
Tarian ini ditampilkan secara berpasangan karena memang tari Landek ini
menceritakan tentang percintaan antara pemuda dan pemudi di bawah sinar bulan
purnama yang terang dan lembut. Tari Kreasi seperti halnya Tari Adat Terang Bulan
berfungsi sebagai hiburan saat ada acara seperti pesta, acara formal maupun non
formal. Tari Adat Terang Bulan memiliki gerakan yang lemah gemulai. Tari Adat
Terang Bulan memiliki pola lantai lurus, dengan level gerakan yang sedang dan rendah.
Tari Adat Terang Bulan ditarikan dengan iringan alat music sarune, gung, gendang,
penganak, kulcapi dan keteng – keteng.
Tari Terang Bulan The Part Four

Pada penggunaan kostumnya, penari Terang Bulan mengenakan pakaian adat


Sumatera. Pada penari perempuan mengenakan kebaya, sarung, tudung dan Uis Nipes.
Sementara pada penari pria mengenakan kemeja, celana panjang, sarung dan Beka
Buluh.
Gerakan – gerakan dalam tari Adat Terang Bulan juga memiliki makna yang dalam
seperti:
• Gerakan tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah yang artinya menolong dan
saling membantu.
• Tangan kiri naik, tangan kanan ke bawah yang berarti menimbang – nimbang
sebelum berbuat sesuatu.
• Tangan memutar dan mengepal yang artinya pentingnya persatuan, kesatuan dan
musyawarah dalam mencari mufakat.
• Tangan ke atas artinya tak ada yang boleh berbuat sembarangan.
• Tangan kanan dan kiri di bahu yang artinya berani berbuat, berani juga bertanggung
jawab.
TARI BALANSE MADAM
Tari Balanse Madam The Part Five

Tari Balanse Madam adalah sebuah tari tradisional masyarakat


Suku Nias yang terdapat di Seberang Palinggam, Kota Padang.
Sejarah keberadaan Tari Balanse Madam tidak terlepas dari
kehadiran bangsa Portugis di pantai barat pulau Sumatera pada
abad ke enam belas. Kedatangan bangsa Portugis ke Kota
Padang telah membawa dampak terhadap tumbuhnya kesenian
di Padang waktu itu, diantaranya tari Balanse Madam dan Musik
Gamad. sebagai pelengkap (penyemarak) upacara, seperti
Seni pertunjukan ini selalu ditampilkan
upacara pengangkatan kepala suku, upacara pernikahan, dan acara perhelatan, yang
berfungsi sebagai hiburan. Musik dari tari Balanse Madam terdiri dari seperangkat perkusi
seperti tambur, set drum dan simbal. Musik pengiring lainnya adalah biola, akordion dan alat
tiup. Tarian ini bisa ditampilkan pada malam maupun siang hari. Geraknya sangat dinamis
dengan pola lantai lingkaran sehingga terjadinya komunikasi antar sektor-sektor penari.
Sejarah keberadaan Tari Balanse Madam tidak terlepas dari kehadiran bangsa Portugis di
pantai barat pulau Sumatera pada abad ke enam belas. Kedatangan bangsa Portugis ke
Kota Padang telah membawa dampak terhadap tumbuhnya kesenian di Padang waktu itu,
diantaranya tari Balanse Madam dan Musik Gamad.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai