Di Tetapkan oleh, Penanggungjawab Klinik STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit : OPERASIONAL
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat
yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada PENGERTIAN dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi Sebagai acuan Langkah-langkah dalam; 1. Menemukan Efek Samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan jarang terjadi 2. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping TUJUAN obat yang sudah dikenal, baru ditemukan 3. Mengenal semua factor yang mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi timbulnya efek samping obat 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun REFERENSI 2009 Tentang Kesehatan 3. PMK 34-2021 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik 1. Tenaga Kesehatan atau pasien atau keluarga pasien menemukan kejadian efek samping obat 2. Tenaga Kesehatan, pasien atau keluarga pasien melaporkan kepada perawat jaga, atau dokter dan atau PROSEDUR Apoteker di klinik 3. Apoteker membuat/mengisi laporan MESO untuk ditandatangani kepala Klinik 4. Laporan MESO dikirim/disampaikan ke Kepala BPOM RI dan instansi terkait