Direktur Utama SISTEM 08 Oktober 2018 OPERASIONAL PROSEDUR
dr. Eva Erawati
Merupakan kegiatan pemantauan obat dan pelaporan respon
atau reaksi terhadap obat yang merugikan/ membahayakan dan PENGERTIAN tidak dikehendaki, terjadi pada dosis normal yang digunakan pada pasien untuk profilaksis, diagnosis, terapi penyakit atau modifikasi fungsi fisiologis.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi di semua depo dan unit produksi farmasi meningkatkan keamanan pengunaan obat. 2. Menemukan efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang serta TUJUAN meninformasikan sedini mungkin pula kepada dokter. 3. Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah dikenal dan baru saja ditemukan. 4. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan/ mempengaruhi timbulnya efek samping obat atau mempengaruhi angka kejadian dan tingkat keparahan efek samping obat. Sesuai dengan surat keputusan direktur No. 019/PKPO/SK- KEBIJAKAN DIR/RSMP/2018 Tentang pelayanan kefarmasian dan pengunaan obat. PROSEDUR 1. Pada saat ditemukan kejadian efek samping obat maka dokter maupun apoteker atau perawat atau secara bersamaan memberikan penandaan pada data pasien. 2. Petugas kesehatan yang menemukan adanya ESO melaporkan kejadian efek samping obat ke pelayanan informasi obat (Instalasi Farmasi) 3. Apoteker PIO menuangkan butir 2 kedalam form monitoring efek samping obat nasional dan melengkapi data ESO. PEMANTAUAN EFEK SAMPING OBAT
No. Dokumen : No. revisi : Halaman :
SPO/FARM/002 00 1/2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh,
Direktur Utama SISTEM 08 Oktober 2018 OPERASIONAL PROSEDUR
dr. Eva Erawati
4. Apoteker PIO Instalasi Farmasi melaporkan ke sub komite
farmasi dan terapi serta kepusat monitoring efek samping produk terapetik (MESPT) – Badan Pengawasan Obat Dan Makanan. 5. Apoteker PIO mendokumentasikan laporan ESO dengan baik. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi