Anda di halaman 1dari 8

7) Pengumuman ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Tim Seleksi.

4. PELAKSANAAN TES TERTULIS DAN TES PSIKOLOGI

a. Test Tertulis

1) Bawaslu menyiapkan soal tes tertulis dalam metode Computer Assisted


Test (CAT).
2) Tes tertulis dibagi dalam 2 jenis soal yaitu pilihan ganda dan esai.
3) Materi utama tes tertulis tentang pengetahuan dan kesetiaan terhadap
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika
serta pengetahuan mengenai Pemilu, ketatanegaraan, dan kepartaian.
4) Tim Seleksi memastikan pelaksanaan tes tertulis dengan metode CAT
yang telah disiapkan oleh Bawaslu.
5) Tes Tertulis dilaksanakan satu rangkaian dengan Tes Psikologi.
6) Tes Tertulis dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditentukan setelah
pengumuman hasil penelitian administrasi.
7) Sebelum pelaksanaan Tes Tertulis, Tim Seleksi membagikan kartu tanda
peserta tes kepada calon anggota Bawaslu Provinsi (Lampiran 24),
dengan menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
8) Pada saat pelaksanaan tes tertulis peserta wajib hadir 30 menit sebelum
pelaksanaan tes dimulai untuk mendengarkan pengarahan tata tertib
tes tertulis.
9) Tata tertib pelaksanaan tes tertulis sebagai berikut:
a. peserta sudah memasuki ruangan paling lambat 30 (tiga puluh) menit
sebelum dimulainya tes tertulis;
b. peserta yang datang terlambat tidak diperkenankan memasuki
ruangan tes dan dianggap mengundurkan diri;
c. peserta wajib menunjukan kartu tanda peserta dan Kartu Tanda
Penduduk (KTP);
d. peserta wajib mengisi daftar hadir (Lampiran 25);
e. peserta wajib bersikap tenang dan dilarang membuat kegaduhan;
f. peserta dilarang membawa alat komunikasi;
g. peserta dilarang berbuat curang;
h. peserta dilarang berkomunikasi sesama peserta selama tes tertulis;
i. peserta wajib berpakaian sopan dan rapi;
j. peserta yang telah selesai menjawab soal tes sebelum berakhirnya
waktu tes tertulis, dapat segera meninggalkan ruangan.
10) Tim Seleksi membuat Berita Acara Pelaksanaan Tes Tertulis (Lampiran
26).
11) Penetapan Nilai Seleksi Tes Tertulis
a. Tim Seleksi melakukan penilaian terhadap tes tertulis esai.
b. Tim Seleksi melaporkan hasil penilaian tes tertulis esai (Lampiran 27-
A) kepada Bawaslu yang diurutkan berdasarkan nilai tertinggi sampai
nilai terendah.
c. Bawaslu memberikan nilai hasil tes tertulis pilihan ganda setelah Tim

19

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Seleksi melakukan penilaian terhadap tes tertulis esai.
d. Tim Seleksi menerima hasil nilai tes tertulis pilihan ganda dari
Bawaslu yang diurutkan berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai
terendah.
e. Tim Seleksi menggabungkan nilai hasil tes tertulis pilihan ganda dan
esai. (Lampiran 27-B)
f. Pembobotan nilai tertulis pilihan ganda dan nilai esai adalah 70% :
30%.
g. Tim Seleksi membuat Berita Acara Penetapan Hasil Penilaian Tes
Tertulis yang diurutkan berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai
terendah (Lampiran 28).
h. Tim Seleksi melaporkan keseluruhan hasil tes tertulis yang diurutkan
berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai terendah kepada Bawaslu.
i. Pelaporan sebagaimana dimaksud huruf h diatas dilakukan sebelum
tahapan penetapan dan pengumuman hasil tes tertulis dan tes
psikologi.
j. Bawaslu melakukan reviu atas laporan hasil tes tertulis dalam rangka
memastikan ketepatan dan keakuratan hasil penilaian sebagai bagian
proses monitoring pelaksanaan kerja Tim Seleksi.

b. Test Psikologi

1) Bawaslu menunjuk dan/atau memilih serta melakukan kerjasama


dengan Lembaga Penyelenggara Tes Psikologi yang memiliki
kredibilitas, kapabilitas, dan profesional dibidang Psikologi dalam hal
penyelenggaraan Tes Psikologi.
2) Tim seleksi berkoordinasi dengan Lembaga Penyelenggara Tes
Psikologi yang ditunjuk dan/atau dipilih oleh Bawaslu terkait tempat
dan waktu pelaksanaan Tes Psikologi.
3) Tim seleksi menyerahkan nama-nama calon Anggota Bawaslu
Provinsi kepada Lembaga Penyelenggara Tes Psikologi dalam rangka
pelaksanaan Tes Psikologi.
4) Peserta yang berhak mengikuti Tes Psikologi adalah peserta yang
dinyatakan lulus penelitian administrasi dan telah mengikuti Tes
Tertulis sebagaimana ditetapkan dalam berita acara penetapan hasil
penelitian administrasi dan telah mengikuti Tes Tertulis.
5) Muatan materi Tes Psikologi, terdiri dari: (1) Intelegensi, (2) Sikap
kerja, dan (3) Kepribadian.
6) Tes Psikologi dalam rekrutmen penyelenggara pemilu merupakan
rangkaian tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan analisis,
ketepatan mengambil keputusan, pemecahan masalah, kemampuan
menghadapi tekanan, kemampuan bekerjasama serta manajerial dan
kepemimpinan.

20

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
7) Hasil Tes Psikologi dalam bentuk nilai dan deskripsi hasil yang
menunjukkan profil psikologi calon sebagaimana dimaksud dalam
angka 5 dan angka 6 diatas.
8) Hasil Tes Psikologi dalam bentuk nilai sebagaimana dimaksud dalam
angka 7 diatas disertai dengan keterangan: 1) direkomendasikan, 2)
dapat direkomendasikan, atau 3) tidak direkomendasikan.
9) Nilai dari Calon dengan Hasil Tes Psikologi berupa 1)
„direkomendasikan‟ dan 2) „dapat direkomendasikan‟ diakumulasikan
dengan nilai tes tertulis yang bersangkutan.
10) Lembaga Penyelenggara Tes Psikologi yang ditunjuk Bawaslu
menyampaikan hasil tes psikologi baik dalam bentuk nilai maupun
deskripsi hasil dari masing-masing peserta tes kepada Bawaslu.
11) Bawaslu menyampaikan penilaian hasil tes psikologi kepada Tim
Seleksi untuk dilakukan perekapan nilai sesuai dengan pedoman.
12) Tim Seleksi melakukan perekapan nilai hasil Tes Psikologi yang
dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Hasil Tes Psikologi
diterima dari Bawaslu. (Lampiran 29).
13) Tim Seleksi membuat Berita Acara Pelaksanaan Tes Psikologi
(Lampiran 30)
14) Dalam rangka pelaksanaan Tes Psikologi, peserta Tes Psikologi
mengisi daftar hadir yang disediakan oleh Tim Seleksi (Lampiran 31)
15) Tim Seleksi menggabungkan nilai Hasil Tes Psikologi dengan Hasil
Tes Tertulis (pilihan ganda dan esai) dengan bobot masing-masing
60% (enam puluh persen) untuk Hasil Tes Tertulis dan 40% (empat
puluh persen) untuk Hasil Tes Psikologi. (Lampiran 32)
16) Tim Seleksi melaporkan kepada Bawaslu gabungan nilai Hasil Tes
Psikologi dengan Hasil Tes Tertulis sebagaimana dimaksud pada
angka 14 untuk dilakukan reviu oleh Bawaslu.
17) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 15 diatas dilakukan
sebelum tahapan penetapan dan pengumuman hasil tes tertulis dan
tes psikologi.
18) Bawaslu melakukan reviu atas gabungan nilai hasil Tes Tertulis dan
hasil Tes Psikologi dalam rangka memastikan ketepatan dan
keakuratan hasil penilaian sebagai bagian proses monitoring
pelaksanaan kerja Tim Seleksi.
19) Tim Seleksi melalui staf sekretariat yang telah ditunjuk menginput
nilai hasil tes tertulis (meliputi pilihan ganda dan esai) serta tes
psikologi yang telah direviu oleh Bawaslu ke aplikasi sistem
informasi rekrutmen Bawaslu.

c. Penetapan dan Pengumuman Hasil Tes Tertulis dan Tes Psikologi

1) Tim seleksi menyusun berdasarkan peringkat nilai tertinggi dengan


urutan langkah sebagai berikut:

21

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
a) Membuat tabel penilaian dengan format:
Nilai Total
Nomor Nama Jenis Tes Psikologi (Tulis+
NO Tes Tertulis
Pendaftaran Calon Kelamin Psikologi)
(60%) (40%) 100%
1 2 3 4 5 6 7
Nilai 70x60% Nilai 80x40% =
1 003 ABD P 74
=42 32
Nilai 80x60% Nilai 60x40%
2 001 XXX L 72
=48 =24
dst
b) Memasukkan nama calon secara berurutan dari nilai tertinggi sampai
dengan nilai terendah. (Lampiran 32)
2) Tim Seleksi menetapkan sebanyak 4 (empat) kali jumlah anggota
Bawaslu Provinsi yang dibutuhkan. (Lampiran 32)
3) Dalam hal terdapat nilai yang sama untuk penetapan 4 (empat) kali
kebutuhan atau terdapat peserta yang memperoleh nilai yang sama
maka:
a. Apabila keterwakilan perempuan belum mencapai 30 % (tiga puluh
persen) dalam daftar 4 (empat) kali kebutuhan maka penetapan
peserta adalah peserta perempuan pada daftar 4 (empat) kali
kebutuhan.
b. Apabila keterwakilan perempuan sudah mencapai 30 % (tiga puluh
persen) dalam daftar 4 (empat) kali kebutuhan maka pertimbangan
selanjutnya dirujukkan kepada daftar riwayat hidup terkait
pengalaman kepemiluan sebagaimana dijelaskan dalan point C :
Penetapan Hasil Penilaian Administrasi.
4) Tim Seleksi mengumumkan nama-nama sebagaimana dimaksud pada
angka 2) disertai pemberitahuan tes kesehatan dan tes wawancara.
(Lampiran 33)
5) Pengumuman sebagaimana dimaksud angka 2) ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris Tim Seleksi.

5. TANGGAPAN DAN MASUKAN MASYARAKAT


a. Tim Seleksi membuat pengumuman tentang permintaan tanggapan
dan masukan masyarakat melalui media lokal, website Bawaslu dan
Bawaslu Provinsi dan/atau media lainnya yang mudah diakses oleh
masyarakat.
b. Tanggapan dan masukan masyarakat dapat dikirimkan melalui surat,
email, whatsapp atau datang langsung ke sekretariat tim seleksi
disertai fotocopy KTP atau dokumen identitas lainnya dan bukti
terkait.
c. Masyarakat dapat memberikan tanggapan terhadap Calon Anggota
Bawaslu Provinsi yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti tes
kesehatan dan tes wawancara terkait keterpenuhan syarat, integritas,
dan kecakapan.
d. Tanggapan dan masukan disampaikan kepada Tim Seleksi sesuai
dengan jadwal, dengan menyertakan identitas pelapor dan bukti.
22

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
e. Tanggapan dan masukan masyarakat disampaikan kepada Tim
Seleksi sebelum pelaksanaan Tes Wawancara.
f. Tanggapan dan masukan dari masyarakat dapat dituangkan dalam
Formulir Tanggapan dan Masukan Masyarakat. (Lampiran 34)
g. Dalam hal tanggapan dan masukan masyarakat disampaikan melalui
surat, email atau whatsapp, Formulir Tanggapan dan masukan
masyarakat diisi oleh Tim Seleksi. (Lampiran 35)
h. Tim Seleksi wajib merahasiakan identitas masyarakat yang telah
memberikan tanggapan dan masukan.
i. Tim Seleksi wajib melakukan pemeriksaan atas tanggapan dan
masukan masyarakat.
j. Tim Seleksi melakukan klarifikasi kepada calon yang bersangkutan
mengenai tanggapan dan masukan masyarakat pada saat Tes
Wawancara.
k. Tim Seleksi menyusun Berita Acara Rekapitulasi Tanggapan dan
Masukan Masyarakat dan dilaporkan kepada Bawaslu. (Lampiran 36)

6. PELAKSANAAN TES KESEHATAN DAN TES WAWANCARA

a. Tes Kesehatan

1) Bawaslu melakukan kerjasama dengan Lembaga Kesehatan yang


ditunjuk dan/atau dipilih oleh Bawaslu yang memiliki kredibilitas,
kapabilitas, dan profesional dibidang kesehatan dalam hal
penyelenggaraan Tes Kesehatan;
2) Tim seleksi berkoordinasi dengan Lembaga Kesehatan yang ditunjuk
dan/atau dipilih oleh Bawaslu terkait tempat dan waktu pelaksanaan tes
kesehatan;
3) Tim seleksi menyerahkan nama-nama calon anggota Bawaslu Provinsi
kepada Lembaga Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan;
4) Tes Kesehatan dilaksanakan satu rangkaian dengan Tes Wawancara;
5) Peserta yang berhak mengikuti tes kesehatan adalah peserta yang
dinyatakan lulus tes tertulis dan tes psikologi yang ditetapkan dalam
berita acara;
6) Pelaksanaan tes kesehatan dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh Tim
Seleksi dan lembaga kesehatan yang ditunjuk;
7) Materi Pemeriksaan Tes Kesehatan, meliputi:
a. MMPI
b. Pemeriksaan fisik Laki-laki/Perempuan;
c. THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan);
d. Tensi dan Nadi;
e. TB (Tinggi Badan), BB (Berat Badan) dan komposisi tubuh;
f. Mata (visus dan buta warna);
g. Gigi dan mulut;
h. Laboratorium darah dan urine;
i. Treadmil;
j. Ro Thorax; dan
k. Bebas Narkoba

23

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
8) Hasil Tes Kesehatan dalam bentuk nilai dan deskripsi hasil yang
menunjukkan profil kemampuan calon secara jasmani dan rohani
sebagaimana dimaksud dalam angka 7 diatas.
9) Hasil Tes Kesehatan dalam bentuk nilai sebagaimana dimaksud dalam
angka 8 diatas disertai dengan keterangan berupa: 1) direkomendasikan,
2) dapat dipertimbangkan, atau 3) tidak direkomendasikan.
10) Tim Seleksi membuat Berita Acara Pelaksanaan Tes Kesehatan
(Lampiran 37)
11) Dalam rangka pelaksanaan tes kesehatan, peserta tes kesehatan mengisi
daftar hadir yang disediakan oleh Tim Seleksi (Lampiran 38)
12) Lembaga Kesehatan menyerahkan hasil tes kesehatan baik dalam
bentuk nilai maupun deskripsi hasil dari masing-masing peserta tes
kepada Bawaslu.
13) Bawaslu menyerahkan hasil tes kesehatan kepada Tim Seleksi setelah
tim seleksi menandatangani berita acara penilaian tes wawancara.
14) Tim seleksi melakukan rapat pleno penetapan hasil tes kesehatan
berdasarkan rekap nilai kesehatan yang diterima (Lampiran 39)

b. Pelaksanaan Tes Wawancara

1) Tim Seleksi menyelenggarakan Tes Wawancara yang diikuti oleh peserta


yang telah mengikut Tes Kesehatan.
2) Tes Wawancara dilaksanakan sesuai Jadwal.
3) Penentuan nomor urut peserta yang akan mengikuti wawancara
dilakukan dengan cara mencabut nomor undian sesuai dengan tatacara
yang sudah ditetapkan tim seleksi.
4) Peserta yang mendapat nomor undian 1 (satu) adalah peserta pertama
mengikuti wawancara dan diikuti dengan nomor undian selanjutnya.
5) Peserta wawancara yang sudah selesai melakukan wawancara dapat
meninggalkan tempat wawancara.
6) Tim Seleksi memeriksa dan membaca makalah personal sebagai bahan
pendalaman dalam Tes Wawancara.
7) Tim Seleksi menyusun materi dan metode Tes Wawancara yang akan
digunakan.
8) Materi dan metode Tes Wawancara sebagai berikut:
a) Materi Tes Wawancara meliputi:
 Pendalaman pengalaman dan pengetahuan kepemiluan, dan
karya tulis tentang demokrasi dan kepemiluan melalui Daftar
Riwayat Hidup (DRH).
 Penguasaan materi dan strategi pengawasan pemilu, sistem
hukum, sistem politik, serta peraturan perundang-undangan
mengenai kepemiluan, dan tata kelola Pemilu inklusif;
 Integritas diri, komitmen, dan motivasi;
 Kemampuan komunikasi dan kerja sama tim;
 Kualitas kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi;
 Pengetahuan muatan lokal;
 Klarifikasi atas tanggapan dan masukan masyarakat; dan
 Visi, misi, ide dan gagasan kepengawasan pemilu.
24

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
b) Tes Wawancara dilakukan dengan metode:
Presentasi oleh Calon Anggota Bawaslu Provinsi mengenai visi,
misi, ide, dan gagasan sebagai Calon Anggota Bawaslu Provinsi
dengan mengacu pada makalah yang dibuat oleh peserta;
 Tanya jawab yang meliputi materi Tes Wawancara, presentasi,
dan klarifikasi atas tanggapan dan masukan masyarakat;
c) Seluruh anggota Tim Seleksi mengajukan pertanyaan secara
bergantian kepada Calon Anggota Bawaslu Provinsi.
d) Wawancara terhadap masing-masing Calon Anggota Bawaslu
Provinsi dilaksanakan minimal 60 (enam puluh) menit dan maksimal
90 (sembilan puluh) menit.
e) Pelaksanaan wawancara didokumentasikan dan direkam audio
visual
f) Pelaksanaan Tes Wawancara dituangkan dalam Berita Acara
Pelaksanaan Tes Wawancara. (Lampiran 40)
g) Dalam rangka pelaksanaan Tes Wawancara peserta mengisi daftar
hadir yang telah disediakan oleh Tim Seleksi. (Lampiran 41)
h) Tim Seleksi memberikan penilaian Tes Wawancara berdasarkan
Pedoman Penilaian Tes Wawancara. (Lampiran 42)
i) Tim Seleksi melakukan penilaian hasil Tes Wawancara yang
dituangkan dalam Berita Acara Penilaian Hasil Tes Wawancara
(Lampiran 43)
9) Tim Seleksi menggabungkan nilai Hasil Tes Kesehatan dengan Hasil Tes
Wawancara.
10)Tim Seleksi melaporkan kepada Bawaslu gabungan nilai Hasil Tes
Kesehatan dengan Hasil Tes Wawancara sebagaimana dimaksud pada
angka 9 untuk dilakukan reviu oleh Bawaslu.
11)Pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 10 diatas dilaksanakan
sebelum tahapan penetapan dan pengumuman hasil Tes Kesehatan dan
Tes Wawancara.
12)Bawaslu melakukan reviu gabungan nilai hasil Tes Kesehatan dan hasil
Tes Wawancara dalam rangka memastikan ketepatan hasil penilaian
sebagai bagian proses monitoring pelaksanaan kerja Tim Seleksi.
13)Tim Seleksi melalui staf sekretariat yang telah ditunjuk menginput nilai
hasil tes kesehatan dan tes wawancara yang telah direviu oleh Bawaslu
ke aplikasi sistem informasi rekrutmen Bawaslu.

c. Penetapan, Pengumuman dan Penyampaian Hasil Tes Kesehatan dan


Tes Wawancara

1) Tim seleksi menetapkan seluruh peserta yang mengikuti Tes Kesehatan


dan Tes Wawancara dalam susunan peringkat tertinggi sampai terendah
dengan bobot masing-masing sebesar 40% (empat puluh persen) untuk
hasil tes kesehatan 60% (enam puluh persen) untuk hasil tes wawancara
yang dituangkan dalam tabel dengan format:

25

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Nilai Total
Tes Tes (Kesehatan +
Nomor Nama Jenis Kesehatan Wawancara
No Wawancara)
Pendaftaran Calon Kelamin
40% 60% 100%

1 2 3 4 5 6 7
40 x 40% 85 x 60%
1 003 XXX L 67
= 16 = 51
75 x 40% 55 x 60%
2 001 ABD P 63
= 30 = 33
Dst.

1. Tim seleksi melakukan rapat pleno untuk menetapkan 2 (dua) kali


kebutuhan bagi calon anggota Bawaslu Provinsi terpilih berdasarkan
tes kesehatan dan tes wawancara dengan memperhatikan
keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen).
2. Tim seleksi melalui rapat pleno menetapkan hasil tes kesehatan dan
wawancara yang kemudian menuangkannya kedalam Berita Acara
Rapat Pleno Penetapan Hasil Tes Kesehatan dan Wawancara.
(Lampiran 44)
3. Dalam hal terdapat nilai yang sama untuk penetapan 2 (dua) kali
kebutuhan atau dalam hal terdapat peserta yang memperoleh nilai
yang sama maka:
a. Apabila keterwakilan perempuan belum mencapai 30 % (tiga
puluh persen) dalam daftar 2 (dua kali kebutuhan), maka
penetapan peserta adalah peserta perempuan dalam daftar 2 (dua
kali kebutuhan).
b. Apabila keterwakilan perempuan sudah mencapai 30 % (tiga
puluh persen) dalam daftar 2 (dua) kali kebutuhan, ataupun
apabila tidak ada perempuan yang mendapat nilai yang sama
dalam menentukan peringkat terakhir pada daftar 2 (dua) kali
kebutuhan atau tidak ada perempuan yang memperoleh nilai
yang sama dalam daftar 2 (dua) kali kebutuhan, maka
pertimbangan selanjutnya dirujukan kepada peserta tes dengan
capaian hasil tes tertulis paling tinggi.
c. Apabila kondisi sebagaimana dimaksud pada huruf (b) diatas
belum terpenuhi maka pertimbangan selanjutnya dirujukkan
kepada peserta tes yang memperoleh hasil tes wawancara paling
tinggi.
d. Apabila kondisi sebagaimana dimaksud pada huruf (c) diatas
belum terpenuhi maka pertimbangan selanjutnya dirujukkan
kepada daftar riwayat hidup terkait pengalaman kepemiluan.
2. Tim seleksi menyampaikan nama-nama calon anggota Bawaslu Provinsi
sebanyak 2 (dua) kali jumlah anggota Bawaslu Provinsi yang dibutuhkan
kepada Bawaslu untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and
proper test) oleh Bawaslu. (Lampiran 45)
3. Tim seleksi mengumumkan nama-nama calon anggota Bawaslu Provinsi
yang lulus Tes Kesehatan dan Wawancara. (Lampiran 46)

26

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Anda mungkin juga menyukai