Anda di halaman 1dari 8

Buku Pedoman

Kerja,
Sistem dan
Prosedur

PADA
PD. BPR ARTHA PRAJA
KOTA BLITAR

S
ehubungan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/SEOJK.03/2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Penerapan Program APU dan PPT
di Sektor Perbankan Romawi VI Sumber Daya Manusia dan Pelatihan, serta
temuan Hasil Pemeriksaan Umum PD. BPR ARTHA PRAJA yang dilakukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan pada tanggal 28 Februari 2018, perlu untuk mengatur kembali mengenai
SOP (Standard Operational Procedure) rekrutmen karyawan baru (penerimaan pegawai
baru) sebagai bagian dari penerapan Know Your Employee (KYE).

Adapun hal-hal yang akan diatur kembali dalam SOP ini, diantaranya adalah mengenai
beberapa tahapan yang meliputi : pembentukan team perekrutan, proses perekrutan,
laporan hasil perekrutan, dan hal-hal lain yang menyangkut ke dalam bidang
pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk juga Pelatihan.

1. TUJUAN
Perusahaan membutuhkan karyawan baru yang sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku di perusahaan, sehingga dapat membantu meningkatkan
kinerja perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa depan.

2. RUANG LINGKUP.
Meliputi penentuan jumlah karyawan, pembentukan team perekrutan, pelaksanaan
perekrutan karyawan, hingga penentuan karyawan baru yang telah lolos tahap
penyeleksian.

3. TOLOK UKUR
Mendapatkan karyawan baru yang sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan, serta mampu melaksanakan tugas dan
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sesuai dengan deskripsi setiap pekerjaan
yang telah ditentukan.

4. PROSEDUR
Urutan proses kerja yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan perekrutan, sebagai
berikut :
a. Staff dapat mengajukan permintaan penambahan karyawan baru dengan jumlah
dan kriteria yang telah disesuaikan dengan kebutuhan kepada Bagian SDM.
b. Bagian SDM akan meninjau dan melakukan analisis tentang kebutuhan karyawan
baru kemudian mengajukan kepada Direksi.
c. Direksi akan memberikan keputusan tentang persetujuan atau penolakan atas
permohonan bagian SDM tersebut yang akan disampaikan kepada kepala bagian
telah mengajukan permintaan penambahan karyawan baru.
d. Apabila Direksi setuju untuk dilakukan perekrutan karyawan baru, maka akan
dilakukan proses perekrutan karyawan sebagai berikut :
1) Tahap pembentukan Team Perekrutan
Team perekrutan diketuai oleh Pejabat SDM sedangkan anggotanya
melibatkan SPI, Kepala Bagian Operasional dan Kepala Bagian Kredit. Dalam
setiap pembentukan team minimal melibatkan 1 (satu) orang ketua dan 1
(satu) orang anggota team.
Team perekrutan bertugas untuk melaksanakan proses perekrutan mulai dari
persiapan sampai dengan pelaporan hasil perekrutan karyawan sesuai
dengan prosedur yang ada. Proses persiapan meliputi, pengumpulan data
pelamar, penyusunan naskah soal tes tulis, serta menyusun penjadwalan
pelaksanaan tes.
Team perekrutan akan bertanggungjawab langsung kepada Direksi melalui
laporan hasil perekrutan.
2) Tahap Seleksi Administrasi
Setelah terbentuk team perekrutan dan proses awal seleksi telah siap, maka
team melakukan seleksi administratif terhadap seluruh arsip pelamar yang
telah ada. Kelengkapan persyaratan peserta yang harus diseleksi secara
administratif, meliputi :
(a) Surat lamaran Pekerjaan lengkap tandatangan pelamar
(b) Curicuum vitae
(c) Fotocopy identitas KTP, KK, SIM, NPWP
(d) Fotocopy Ijazah terakhir dan transkrip nilai
(e) Fotocopy Sertifikat yang terkait
(f) Fotocopy Surat pengalaman kerja
3) Tahap Wawancara Pendahuluan
Bagi pelamar yang memenuhi kriteria persyaratan seleksi administrasi, maka
akan diumumkan via Webs atau dipanggil via telepon untuk dilakukan
wawancara pendahuluan yaitu percakapan formal dan mendalam untuk
menggali informasi sebanyak-banyaknya dari pelamar.
Dalam wawancara ini akan di lakukan pemeriksaan referensi yang ditulis oleh
pelamar, untuk memberikan gambaran latar belakang maupun pengalaman
kerja pelamar yang sebenarnya.
Proses wawancara pendahuluan ini dikoordinir langsung oleh Ketua Team.
Kepala Bagian pemasaran melalakukan seleksi wawancara untuk posisi
Pemasaran yang meliputi bagian AO dan Penagihan serta Administrasi Kredit.
Sedangkan Kepala Bagian Operasional melakukan seleksi wawancara untuk
posisi Accounting, CS, Teller, Satpam. Apabila diperlukan, SPI dapat
mendampingi Kepala Bagian yang melakukan wawancara. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dan kemampuan dalam hal
bekerjasama dengan sesama rekan kerja maupun atasan.
Standard penilaian tes wawancara pendahuluan, meliputi :
(a) Komunikasi dan Penampilan,
Komunikasi yang dimaksud yaitu kemampuan komunikasi pelamar yang
lancar, sopan, jelas dan tegas serta mampu menyampaikan argumen-
argumen dengan logis. Penampilan yang dimaksud meliputi tinggi dan
berat badan yang proporsional, cara berpakaian yang rapi, bersih dan
menarik.
(b) Pengetahuan / Pengalaman perbankan
Sejauh mana pengetahuan tentang perbankan baik secara umum maupun
secara khusus yaitu BPR termasuk produk-produknya. Selain pengetahuan
perbankan jua digali pengetahuan tentang tugas khusus sesuai dengan
jobdisk yang nanti akan dilakukan. Misalnya untuk bagian pemasaran
minimal harus mengetahui tentang prinsip pemberian kredit, untuk bagian
accounting minimal harus mengetahui prinsip akuntansi perbankan secara
umum, untuk bagian teller minimal harus mengetahui prinsip keaslian
uang dan lain-lain. Untuk jabatan tertentu yang mensyaratkan
pengalaman kerja, pelamar harus mampu menunjukkan bukti surat
ketertangan kerja yang asli, dan mampu menguraikan pengalamannya
kerjanya selama ini serta memberikan informasi Personal Reference serta
Employment References
(c) Latar Belakang keluarga
Latar belakang keluarga dapat menjadi pertimbangan, karena akan
berkaitan dengan motivasi kerja, pencapaian target kedepan serta
keseriusan dalam bekerja apabila diterima.
Hasil wawancara seluruh peserta akan didiskusikan dalam rapat team
untuk ditentukan peserta yang lolos pada tahap selanjutnya.
4) Tahap Tes Tulis
Untuk pelamar yang lolos seleksi wawancara pendahuluan, BPR akan
membuat pengumuman resmi untuk pelamar yang lolos tes wawancara
pendahuluan di Webs resmi BPR maupun di pasang di papan pengumuman
yang ada di kantor pusat dan kantor kas BPR. Selanjutnya kepada pelamar
tersebut akan seleksi tahap berikutnya berupa tes tulis. Adapun materi tes
tulis yang telah disusun team, dan akan diujikan meliputi :
(a) Tes tulis Pengetahuan Umum perbankan, terdiri dari soal pilihan ganda
(b) Tes tulis Penalaran terdiri dari soal pilihan ganda
(c) Tes tulis Pengetahuan Bidang Yang Sesuai Dengan Posisi Masing-Masing
Pelamar terdiri dari soal pilihan ganda dan soal esay.
Standard penilaian tes tulis adalah sebagai berikut :
 Tes tulis pengetahuan umum perbankan standard nilai minimal 60
 Tes tulis Penalaran standard nilai minimal 60
 Tes tulis pengetahuan bidang sesuai dengan posisi bidang masing-masing
standard nilai minimal 60
 Apabila salah satu dari nilai tes tersebut kurang dari 60 namun lebih dari
50 dengan nilai rata-rata keseluruhan soal diatas 60, maka peserta
tersebut masih dapat dipertimbangkan untuk melanjutkan tes ke tahap
selanjutnya
Team perekrutan akan merekap seluruh nilai peserta dan hasilnya di
diskusikan dalam rapat team untuk ditentukan peserta yang lolos pada tahap
selanjutnya.
5) Tahap Tes Wawancara Akhir
Setelah dilakukan tes tulis untuk peserta yang memenuhi kriteria akan
dilakukan tahap selanjutnya yaitu Tes Wawancara Akhir. Sebelum dilakukan
wawancara akhir, sesuai SEOJK No. 32/SEOJK.03/2017 Tentang Penerapan
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di sektor
Perbankan, maka team wajib berupaya:
(a) memastikan peserta tidak memiliki kredit dengan kualitas kredit tergolong
macet dengan cara melakukan pengecekan melalui SLIK (Sistem Layanan
Informasi Keuangan).
(b) melakukan penelitian melalui internet mengenai akun-akun media sosial
milik peserta guna memastikan apakah peserta termasuk anggota
organisasi terlarang atau komunitas yang menyimpang dari norma yang
berlaku;
(c) memastikan track record peserta dalam kurun waktu tertentu minimal 2
(dua) tahun terakhir melalui personal reference yang tercantum curriculum
vitae atau informasi pada saat wawancara awal. Apabila diperlukan team
dapat melakukan kunjungan langsung ke rumah peserta.
Setelah kelengkapan informasi tersebut terkumpul, peserta yang lolos seleksi
akan dipanggil via telepon untuk dilakukan tes wawancara akhir. Test
wawancara akhir ini akan dilakukan langsung oleh Direksi. Dalam wawancara
ini, lebih difokuskan pada kesanggupan-kesanggupan (komitmen) pelamar
apabila diterima menjadi karyawan PD. BPR Artha Praja. Termasuk dalam hal
ini, adalah kesediaan dari yang bersangkutan untuk membuat surat
pernyataan dan/atau menyerahkan SKCK (Surat Keterangan Catatan
Kepolisian) sebagai bukti jika yang bersangkutan tidak memiliki catatan
kejahatan.
Standar penilaian wawancara akhir adalah :
Kesanggupan pelamar mematuhi seluruh persyaratan, prosedur dan
ketentuan yang berlaku serta memenuhi semua kewajiban apabila ia diterima
menjadi karyawan PD. BPR Artha Praja.
Apabila peserta lulus tahap tes ini maka team akan langsung berkoordinasi
dengan pihak psikolog untuk melakukan tes psikologi atas beberapa pelamar.
6) Tahap Tes Psikologi
PD. BPR Artha Praja bekerjasama dengan pihak ekstern, yaitu lembaga
psikologi untuk mengadakan tes psikologi atas beberapa pelamar yang telah
lolos seleksi hingga tahapan wawancara akhir. Tempat dan teknik pelaksanan
tes psikologi ini langsung difasilitasi oleh lembaga psikologi.
Setelah pelaksanaan tes psikologi dilakukan dan hasilnya diterima oleh
manajemen, maka hasil tes psikologi tersebut (minimal “Kurang Disarankan”)
akan dirapatkan lagi oleh Team dan Direksi untuk membahas pelamar yang
mana paling memenuhi kriteria.
7) Tahap Keputusan
Setelah semua tahapan proses perekrutan di atas dilaksanakan, maka
diadakan rapat team dengan Direksi untuk menentukan peserta yang dipilih
menjadi karyawan PD. BPR Artha Praja. Sebelum melakukan rapat dengan
Direksi, Team sudah harus terlebih dahulu membuat skor berdasarkan hasil
tes tulis dan tes psikologi dari masing-masing peserta. Pembuatan skor ini
dimaksudkan untuk untuk menentukan ranking dari masing-masing peserta
agar nantinya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
pilihan. Adapun Indikator dan Nilai Scoring tersebut adalah:
(a) Psikotes
Indikator Score
Kurang Sekali : 40
Kurang : 50
Hampir Cukup : 60
Cukup : 70
Cukup Sekali : 80
Baik : 90
Baik Sekali : 100
(b) Tes Tulis
Indikator Score
Pengetahuan Perbankan : Sesuai Nilai Tes Tulis
Penalaran : Sesuai Nilai Tes Tulis
Tes Marketing Pilgan : Sesuai Nilai Tes Tulis
Tes Marketing Esay : Sesuai Nilai Tes Tulis
(c) Reputasi Keuangan
Indikator Score
Lancar : 100
Kurang Lancar : 0
Diragukan : -50
Macet : -100
(d) Identitas
Indikator Score
KTP/KK/Ijazah Sesuai : 100
Salah satu tidak sesuai : 50
Palsu : -100
Dari hasil skor tersebut, ditambah dengan pertimbangkan hasil tes wawancara
serta masukan/saran dari Dewan Pengawas (apabila diperlukan) selanjutnya
diputuskan peserta mana yang dapat dipilih menjadi calon karyawan PD. BPR
Artha Praja. Selanjutnya peserta tersebut akan dipanggil masuk kerja dan
menandatangani kesepakatan ikatan kerja.
8) Tahap Pertanggungjawaban Team
Team berkewajiban melaporkan dan/atau membuat laporan pertanggung
jawaban atas pelaksanaan seluruh tahapan perekrutan karyawan baru
tersebut kepada Direksi.

5. PELATIHAN
PD. BPR Artha Praja akan memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai
penerapan program APU dan PPT kepada setiap karyawan baru minimal 1 (satu) kali
dalam masa kerjanya. Khusus untuk karyawan baru yang berhadapan langsung
dengan Nasabah (front liner) dalam hal ini Customer Services, maka kepada yang
bersangkutan akan diupayakan untuk mendapatkan pelatihan sebelum penempatan.

6. PENUTUP
SOP ini merupakan modifikasi dari beberapa ketentuan dan aturan yang berlaku dan
SOP ini dibuat untuk memperjelas proses pelaksanaan perekrutan serta bagian-
bagian yang harus terlibat dan bertanggung jawab dalam proses perekrutan
karyawan baru tersebut, baik itu dari bagian personalia hingga pemimpin
perusahaan.
Demikianlah SOP Perekrutan Karyawan Baru PD. BPR Artha Praja ini dibuat untuk
dipergunakan sebagai pedoman.

Ditetapkan di Blitar
Mengetahui dan menyetujui, Pada tanggal 01 Agustus 2018
Dewan Pengawas Direksi
PD. BPR ARTHA PRAJA PD. BPR ARTHA PRAJA

SUBANDI, Ketua ELYA DWI ADMOKO, Direktur Utama


DITE MAHARGONO, Anggota

Anda mungkin juga menyukai