Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional
adalah terletak pada proses Rekrutmen,Seleksi, Training and Development calon tenaga kerja.
Mencari tenaga kerja yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang. Merupakan sebuah
kewajiban dalam sebuah organisasi dan perusahaan-perusahan harus melakukan penyaringan
untuk anggota atau para pekerja yang baru. Untuk itulah rekrutmen tenaga kerja dibutuhkan
untuk menyaring para pelamar yang ingin melamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi
salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar
pada organisasi tersebut seperti halnya perusahaan freeport indoneisa dimana Rekrutmen adalah
serangkaian kegiatan dan proses yang digunakan untuk mendapatkan orang yang tepat dengan
cara yang tepat, jumlah yang cukup, pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga orang atau
organisasi dapat memilih satu atau lebih sesuai dengan perencanaan kebutuhan, baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil dari internal organisasi maupun eksternal
organisasi. Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan
yang telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari
dalam memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat
memelihara loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu
lama, karena sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Namun demikian perekrutan dari dalam
juga berarti terjadinya pembatasan terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan
mengurangi peluang masuknya pemikiran baru.
1. Eksternal
a)Lembaga pendidikan
b)Teman/anggota keluarga karyawan.
c)Lamaran terdahulu yang telah masuk
d)Agen tenaga kerja
e)Karyawan perusahaan lain
f)Asosiasi profesi
g)Outsourcing
2. Internal
a)Promosi
b)Transfer / rotasi
c)Pengkaryaan karyawan kembali
d)Kelompok pekerja sementara / karyawan kontrak ( temporer )
Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat dilakukan :
1) Melalui iklan di media massa (radio, TV, koran, internet).
2) Melalui iklan atau adventensi diharapkan perusahan dapat merekrut calon tenaga kerja dengan
spesifikasi tertentu dan dengan pengalaman kerja tertentu. Perekrutan melalui iklan ini biasanya
disertai dengan suatu janji yang menarik, misalnya gaji yang besar, masa depan yang menarik
dan sebagainya.
3) Open house, untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum, perusahaan dapat
melakukan open house di sejumlah kalangan yang diprediksikan dapat menarik calon tenaga
kerja potensial, seperti di perguruan tinggi, even-even tertentu.
4) Menyewa konsultan perekrutan. Terkadang untuk mencari dan merekrut tenaga kerja
profesional dibutuhkan konsultan yang mampu mencari tenaga tersebut, dengan demikian ada
jaminan melalui konsultan perekrutan perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk mencari
tenaga kerja yang sesuai
D. PROSES REKRUTMEN
1. Menyediakan sekumpulan calon tenaga kerja/karyawan yang memenuhi syarat;
2. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan;
3. Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama
bekerja;
4. Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan pelatihan;
5. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan
kerja
Kebijakan-kebijakan
Freeport Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa kegiatan kami dilakukan sesuai
dengan PBB Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia, undang-undang dan peraturan di
Indonesia, dan budaya masyarakat asli di mana kami beroperasi. Hingga tahun 2010, karyawan
kami dicatat sekitar 22.000 orang, yang 30% di native orang-orang Papua.
Pt freeport memberikan kesempatan bagi karyawan untuk tumbuh sesuai untuk setiap dan semua
orang, dalam rangka memungkinkan kemampuan mereka untuk menduduki tingkat
tertentu.perkembangan freeport akan pesat apa bila free port didukung oleh karyawan yang
sama-sama berkomitmen untuk mencapai keberhasilan.
Persyaratan Akademik: telah menyelesaikan studi D4, S1 atau S2 pada bidang studi yang
terpilih, di universitas di Indonesia atau di luar negeri.
Umur maksimum 30 tahun untuk peserta Papua dan maksimum 26 tahun untuk peserta
Non Papua .
Menunjukkan tingkat integritas yang tinggi sesuai dengan nilai-nilai dan budaya PTFI,
menunjukkan kemauan untuk mencapai hasil, bersedia ditempatkan di area terpencil.
Dalam kondisi sehat sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter/rumah sakit yang ditunjuk oleh PTFI.
Pengembangan Kompetensi
Kebutuhan pelatihan kepemimpinan atau pelatihan teknik yang diperlukan peserta FGP menjadi
tanggung jawab dari masing-masing departemen.
Metode-metode Pengembangan
Penugasan proyek yang diberikan oleh departemen dengan waktu yang telah ditentukan