Anda di halaman 1dari 8

SOP Mesin Pemotong plat

1. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini

a. Menjelaskan prosedur pengoperasian mesin pemotong plat


b. Mengoperasikan mesin pemotong plat sesuai sop

2. Depskripsi

Yang dimaksud prosedur pengoperasian mesin pemotong plat adalah bagaimana


melakukan pengoperasian mesin pemotong plat dengan menweapkan prosedur dan tata
cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L)

3. Pengertian mesin pemotong plat

Mesin ini digunakan untuk memotong plat logam dengan garis pemotongan berupa garis
lurus. Mesin potong yang digunakan dapat memotong pelat logam dengan ketebalan
sampai 2 mm

 Fungsi mesin pemotong plat


Fungsi mesin pemotong pelat adalag untuk memotong pelat dengan garis
pemotongan berupa garis lurus

 Prinsip kerja mesin pemotong plat


Prinsip kerja mesin ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan plat yang
dipotong diletakan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong
plat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu terjadinya proses pemotongan posisi
mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang plat yang dipotong mengecil.
Prinsip kerja mesin pemotong plat adalah seperti gerakan piston, saat mesin dihidupkan,
putaran motor listrik akan menggerakan lantai untuk menggerakan poros engkol.
Sehingga saat foot pedal diinjak, plat akan terpotong sesuai ukuran yang telah
ditentukan sebelumnya pada back gage.

 Bagian-bagian mesin pemotong plat


Bagian utama mesin pemotong plat adalah :
1. Back gage
Digunakan untuk mengukur panjang pemotongan
2. Foot pedal
Digunakan pada proses eksekusi pemotongan/ menggerkan pisau potong
3. Hold down guard
Untuk menjepit benda kerja sehingga tidak bergerak saat dipotong
4. Control panel
pada mesin mempunyai fungsi sebagai kontrol utamamesin pemotong pelat.

4. Pengoperasian mesin pemotong plat

 Proses pemotongan
Proses pemotongan dengan mesin Shearing manual adalah pelat diletakkan di atas
meja. Kemudian ukuran pelat yang akan dipotong diatur dengan memperhatikan
ukuran yang ada pada meja. Setelah ukuran yang diinginkan diatur dengan tepat maka
tuas ditekan dengan menggunakan kaki agar pisau memotong pelat-pelat tersebut.
Gambar mesin. Shearing manual dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar diatas adalah mesin gunting pelat sebelum mengalami perkembangan sampai

sekarang. Mesin gunting pelat ini mampu memotong pelat lurus, dengan ketebalan

pemotongan maksimal 12 mm. Prinsip kerja mesin potong ini menggunakan tenaga

motor listrik yang dihubungkan dengan tuas penekan. Tuas penekan ini dihubungan

dengan pisau bagian atas. Pisau atas ini bergerak naik turun.

 Pengerjaan pemotongan
Pelat diletakkan diantara pisau bawah yang tetap dan pisau atas yang bergerak turun.
Sebelum pisau atas turun menggunting pelat, maka stopper atau sepatu penahan
terlebih dahulun turun menahan pelat yang akan dipotong. Stoper atau penahan ini
berfungsi untuk menahan pelat agar sewaktu terjadinya proses pengguntingan pelat
tidak mengalami gaya balik.

Antara pisau bawah dan atas mempunyai kelonggaran atau kelonggaran (clearence)

tertentu. Biasanya kelonggaran ini dapat di atur sesuai dengan ketebalan pemotongan.

Besarnya kelonggaran ini berbanding lurus terhadap ketebalan dan jenis bahan pelat

yang dipotong. Semangkin besar ketebalan pelat yang dipotong maka kelonggaran

antara pisau ini juga akan menjadi lebih besar. Bahan pelat yang mempunyai kekerasan
yang tinggi juga harus diikuti dengan penyesuaian kelonggaran antara matau pisau atas
dan bawah.

 Pengecekan
Pengecekan perlu dilakukan sebelum penggunaan mesin pemotong plat untuk
kelancaran pekerjaan dan diharapkan hasil pekerjaan sesuai dengan gambar kerja
yang diperintahkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan mesin
pemotong plat adalah, pengecekan mata potong (pisau), pengecekan kesejajaran,
pengecekan bagian-bagian yang bergerak, dan penngecekan hidrolis (pada mesin
pemotong plat hidrolik).
1. Melakukan pengecekan saat akan menggunakan mesin pemotong plat harus
dilakukan, baik yang meng-gunakan sistem hidrolik maupun manual.
Kebersi-han meja sangat perlu diperhatikan karena kotoran bisa sangat
meng-ganggu dalam proses pemotongan
2. Pengecekan komponen lain yang perlu dilakukan pada bagian hidroliknya.
Karena bagian ini adalah bagian yang paling penting pada mesin pemotong
plat yang menggunakan sistem hidrolik, perhatikan juga seal hidrolik, untuk
menganti-sipasi kebocoran yang dapat menyebabkan terganggunya gerakan
pemotongan
3. Bagian stopper (pembatas) mempunyai mistar ukuran. Bagian ini penting
diperhatikan karena mempengaruhi hasil pemotongan, yang dapat
menyebabkan tidak siku jika terjadi kesalahan. Perhatikan juga komponen-
komponen yang ada pada bagian tersebut, seperti handle pemu- tarnya dan
pada batang ukurannya perlu diberi pelumas agar gerakan dari stopper
lancar.
4. Bagian kelistrikan adalah bagian yang sangat penting pada mesin yang
menggunakan listrik dalam pengoperasiannya. Bagian-bagian yang perlu
dicek adalah sakelar, ambungan-sambungan kabel dan jalur-jalur yang ada
pada NCB, agar tidak terjadi korsleting pada saat penyalaan mesin. Sakelar
dan NCB yang rusak segera diganti dengan yang baru.
5. Pada alat pemotong besi beton dan plat eyser perlu diadakan pengecekan
pada bagian gigi tuas, yang berfungsi untuk menggerakkan pisau. Mata pisau
juga perlu diperiksa apakah ada benda yang mengganjal yang nantinya bisa
mengganggu proses pemotongan

 Langkah pengoperasian
1. Pertama yang di lakukan ialah , menyeting jarak potong dari plat yg akan di
potong.
2. Kemudian pelat diletakkan diantara pisau bawah yang tetap dan pisau atas
yangbergerak turun.
3. Setelah itu tombol on ditekan , untuk menjalankan mesin.
4. Sebelum pisau atas turunmenggunting pelat, maka stopper atau sepatu
penahanterlebih dahulun turun menahan pelat yang akan dipotong. (Stoper
atau penahan iniberfungsi untuk menahan pelat agar sewaktu terjadinya proses
pengguntingan pelattidak mengalami gaya balik).
5. Antara pisau bawah dan atas mempunyai kelonggaran atau kelonggaran
(clearence)tertentu. Biasanya kelonggaran ini dapat di atur sesuai dengan
ketebalan pemotongan.Besarnya kelonggaran ini berbanding lurus terhadap
ketebalan dan jenis bahan pelatyang dipotong. Semangkin besar ketebalan pelat
yang dipotong maka kelonggaranantara pisau ini juga akan menjadi lebih besar.
Bahan pelat yang mempunyaikekerasan yang tinggi juga harus diikuti dengan
penyesuaian kelonggaran antaramatau pisau atas dan bawah.
6. Kemudian pisau pemotong memotongplat yg telah di tahan oleh stoper.
7. Setelah pemotongan selesai, mata pisau kembali ke posisi awal,begitu juga
denganstoper(stoper kembali ke posisi awal, tidak menjepit plat).
8. Proses selesai,jika ingin memotong dengan ukuran yang berbeda ,tinggal di
seetingmesin ulang sesuai denganyang di inginkan.
6. Perawatan mesin pemotong plat

 Preventive maintenance
a. Pemeliharaan meja dilaku-kan dengan membersihkan dan mengolesinya dengan
pelumas, agar meja tidak terkena korosi. Juga agar sisa potongan-potongan plat
tidak tertinggal, karena bisa mengganjal ketika pemo-tongan berikutnya dan
dapat menyebabkan kesalahan
b. Pelumasan dilakukan pada bagian-baigan yang bergerak dan bagian-bagian yang
bergesekan seperti mistar ukuran pada stopper, untuk melan-carkan gerakan
stopper pada saat penyettingan ukuran. Dan melindungi dari korosi, karena
terlapis oleh minyak.
c. Pada bagian yang digunakan untuk memotong (mata gunting), perlu dilkaukan
pembersihan setelah digunakan, agar tidak ada kotoran yang nantinya bisa
mengganjal dan mengganggu pekerjaan berikutnya sehingga bisa merusak
benda kerja.
d. Bagian poros tuas penarik juga perlu dilumasi agar dapat bergerak dengan
lancar dan ringan, sehingga pada saat pengoperasian tidak memerlukan tenaga
yang cukup besar dalam menariknya.
e. Pada mesin pemotong plat strip ini daerah mata potongnya sering kotor,
karena bekas potongan-potongan kecil dari benda kerja, dikhawatirkan jika
tidak dibersihkan akan mengganjal, jadi setelah pemakaian harus diber-sihkan
kembali.
f. Bagian roda gigi pada tuas yang maenghubungkan tuas dengan mata potong
juga perlu dilumasi dengan menggunakan grease, karena bagian ini adalah salah
satu bagian yang bergesekan, bagian ini mudah rusak jika tidak diberi
pelumasan secara teratur. Pelumasan bisa menggu-nakan pompa grease atau
dioleskan dengan tangan.
g. Pada mesin potong plat manual bagian tuas kaki yang digunakan untuk
menekan mata potong, juga perlu dilumasi dengan minyak oli agar dapat
bergerak dengan lancar, sehingga tidak terlalu berat ketika melakukan
pemotongan dan tidak mudah terkena korosi.
h. Bagian yang bergesekan pada mesin pemotong plat manual adalah rel dari mata
potong, yang terletak pada bagian belakang mesin, bagian ini perlu dilumasi
agar tidak terjadi korosi dan dapat bergerak dengan lancar saat pemotongan.
Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan adalah penyiapan komponen
pengganti, atau sparepart cadangan, karena sewaktu-waktu bisa terjadi
kerusakan pada komponen-kopmonen yang mudah rusak, oleh karena itu
penyediaan komponen cadangan mutlak dilakukan agar ketika terjadi kerusakan
pada salah satu komponen, bisa segera digantikan dengan yang baru agar
proses produksi tidak terhenti.

 Komponen yang sering rusak dan memperbaikinya


Komponen yang paling sering mengalami keru-sakan adalah mata potong atau pisau
pemotongnya. Biasanya terjadi rusak karena benda kerja yang keras atau
pemakaian yang tidak seharusnya. Misalnya pemotongan kawat pada mesin pemo-
tong plat dapat menyebab-kan pisau menjadi rompal.

 Membokar dan memasang


a. Pada gunting plat (batang) eyser jika mata potong sudah mulai tumpul dapat
dipertajam lagi dengan cara menggerinda, sebelumnya buka baut yang
mengikat mata potong yang terletak disamping mata potong. kemu-dian lepas
mata potong yang akan dipertajam lagi, gunakan pelindung tangan dan hati-hati
karena ber-bahaya dan jika terjadi kesalahan bisa fatal.
b. Setelah mata potong dilepas, gunakan mesin gerinda duduk untuk meratakan
permukaan potong gunting, gerinda sampai pada titik terdalam kerusakan,
sampai pada permukaan potong tidak terlihat bekas kerusakan. Perlu diingat
sudut yang diperbolehkan dalam pembuatan mata potong agar hasil potongan
bisa baik, yaitu antara 3.5o sampai 14o. jangan terlalu lancip ataupun terlalu
tumpul
c. Pasang kembali mata potong yang telah diasah dengan menggunakan gerinda
pada tempatnya. Karena agak sulit dapat digunakan palu untuk
mengepaskannya, akan tetapi gunakan bantalan saat memukul, jangan
memukul secara langsung karena mata potong bisa pecah. Setelah posisinya
tepat pasang kembali baut pengikat dan kencangkan baut. Setelah terpasang
gunting bisa digunakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai