Namun diantara hambaNya ada yang diajak bicara oleh Allah dengan
keras dan penghinaan, akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan.
Allah tidak melihat mereka dengan penglihatan kasih sayang, namun
dengan kemurkaan. Tentu orang seperti ini akan mendapat adzab yang
pedih. Na’udzu billah min dzalik.
Lalu siapakah mereka yang tidak diajak bicara oleh Allah? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan dalam empat hadits
tentang mereka. Yaitu:
1
“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat,
Allah tidak akan melihat mereka tidak juga mensucikan mereka dan bagi
mereka adzab yang pedih.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda demikian tiga kali. Abu Dzarr berkata, “Merugi sekali, siapa
mereka wahai Rasulullah ?” Beliau bersabda, “Musbil (orang yang
memakai kain melebihi mata kakinya), dan orang yang selalu
mengungkit pemberiannya, dan orang yang melariskan dagangannya
dengan sumpah palsu.” (HR Muslim).
َ
ﺎو َﻳ َﺔ
ِ ﳍ – ﻗَﺎ َل أ ُﺑﻮ ُﻣ َﻌ ُ ﺛَﻼَﺛَ ٌﺔ ﻻ َ ُﻳ َﻠِ ُّﻤ ُﻬ ُﻢ ا
ْ ِ ﷲ َﻳ ْﻮ َم اﻟْ ِﻘ َﻴﺎ َﻣ ِﺔ َوﻻ َ ُﻳ َﺰ ِ ّﻛ
َ ٌ ِان و َﻣﻠ َ َوﻻ َ ﻳ ْﻨ ُﻈﺮ إﻟَ ْﳍ – و ﻟَﻬﻢ ﺬ
ِﻞٌ اب َو َﺎﺋ ٌ ّﻚ ﻛَﺬ َ ٍ اب أﻟِﻴ ٌﻢ َﺷ ْﻴ ٌﺦ َز ٌ َ ْ ُ َ ْ ِ ِ ُ َ َ
ُﻣ ْﺴ َﺘﳉ ِْﱪ
“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat
dan tidak akan mensucikannya.. Abu Mu’awiyah berkata, “Dan Tidak
akan dilihat oleh allah.” Dan bagi mereka adzab yang pedih, yaitu orang
tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang
sombong.” (HR Muslim).
2
“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat,
Allah tidak akan melihat mereka tidak juga mensucikan mereka dan bagi
mereka adzab yang pedih. Seseorang yang mempunyai kelebihan air di
padang pasir, namun ia mencegahnya dari ibnussabil yang
membutuhkannya. Dan orang yang berjual beli dengan orang lain di
waktu ‘Ashar, lalu ia bersumpah dengan nama Allah bahwa ia
mengambilnya segini dan segini, lalu orang itu mempercayainya
padahal tidak demikian keadaannya. Dan orang yang membai’at
pemimpinnya karena dunia, bila ia diberi oleh pemimpin ia
melaksanakan bai’atnya, dan bila tidak diberi maka ia tidak mau
melaksanakan bai’atnya.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
َ َ ﳍ َر ُﺟ ٌﻞ َﺣﻠ ََﻒ ْ ِ ْ َاﷲ َﻳ ْﻮ َم اﻟْ ِﻘ َﻴﺎ َﻣ ِﺔ َو َﻻ َﻳ ْﻨ ُﻈ ُﺮ ِإﻟُ ﺛَ َﻼﺛَ ٌﺔ َﻻ ُﻳ َ ِﻠ ُّﻤ ُﻬ ُﻢ
َ َ َ
ٍ ْ ِﺳﻠ َْﻌ ٍﺔ ﻟَ َﻘ ْﺪ أ ْﻋ َ َ ِﺑ َﻬﺎ أ ْﻛﺜ َُﺮ ِﻣ َّﻤﺎ أ ْﻋ َ َو ُﻫ َﻮ َﲝ ِذ ٌب َو َر ُﺟ ٌﻞ َﺣﻠ ََﻒ َ َ َﻳ ِﻤ
ﲔ
َﻀ َﻞْ َﲝ ِذ َﺑ ٍﺔ َﺑ ْﻌ َﺪ اﻟ َْﻌ ْﺼ ِﺮ ﻟِ َﻴ ْﻘ َﺘ ِﻄ َﻊ ِﺑ َﻬﺎ َﻣﺎ َل َر ُﺟ ٍﻞ ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٍﻢ َو َر ُﺟ ٌﻞ َﻣ َﻨ َﻊ ﻓ
َ
َﻀ َﻞ َﻣﺎ ﻟ َْﻢ َﺗ ْﻌ َﻤ ْﻞ
ْ ﺖﻓ َ َﻀ ِﻠ ْﻲ ﻛ ََﻤﺎ َﻣ َﻨ ْﻌ
ْ ﻚﻓَ اﷲ اﻟ َْﻴ ْﻮ َم أ ْﻣ َﻨ ُﻌ
ُ َﻣﺎ ٍء ﻓ ََﻴﻘ ُْﻮ ُل
( )رواه اﻟﺒﺨﺎري.اك
َ َﻳ َﺪ
“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat,
dan Allah tidak akan melihat mereka, yaitu orang yang bersumpah untuk
(melariskan) dagangannya bahwa ia telah memberi (harga) lebih
banyak dari (harga) yang ia berikan padanya, padahal ia berdusta. Dan
orang yang bersumpah palsu setelah ‘Ashar untuk mengambil harta
milik seorang muslim. Dan orang yang mencegah kelebihan airnya,
maka Allah akan berfirman, “Hari ini aku akan mencegah karuniaKu
kepadamu sebagaimana kamu dahulu pernah mencegah kelebihan air
yang bukan usaha tanganmu.” (HR Al Bukhari).
3
Dari empat hadits di atas, kita dapati ada sembilan orang yang tidak
akan diajak bicara oleh Allah, tidak akan dilihat dan disucikan, dan
baginya adzab yang pedih, yaitu:
4
aku berusaha untuk menjaganya (agar tidak melebihi mata kaki).” Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Engkau tidak melakukannya
karena sombong.” (HR Al Bukhari).
ْ ار ﻣ
ِﻦ اﻟ َْﻤ ِﺨﻴﻠ َ ِﺔ ِ ْ ار ﻓ َِﺈ َّن ِإ ْﺳ َﺒﺎ َل
ِ اﻹ َز ِ اﻹ َز
ِ ْ ﺎل َ ََّو ِإﻳ
َ ﺎك َو ِإ ْﺳ َﺒ
“Jauhilah olehmu isbal (memakai kain melebihi mata kaki), karena isbal
itu termasuk kesombongan”. (HR Abu dawud).[1]
5
Jadi klaim bahwa larangan isbal itu diikat dengan kesombongan adalah
pendapat yang ganjil dan aneh, karena isbal itu sendiri sudah termasuk
kesombongan walaupun pelakunya tidak bermaksud sombong
sebagaimana yang katakan oleh Al Hafidz ibnu hajar tadi. Terlebih, Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengingkari beberapa shahabat
yang kainnya melebihi mata kaki tanpa bertanya, “Apakah kamu
melakukannya karena sombong?” diantaranya adalah hadits ibnu Umar
ia berkata:
َ ﺎء ﻓَﻘ
َﺎل ٌ ﱰ َﺧ ْ ِ اﺳ
ْ ارى ِ َو ِﰱ ِإ َز-ﺻ اﷲ ﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ- ﷲ ِ ﻮل ا ِ َﻣ َﺮ ْر ُت َ َ َر ُﺳ
ﻓَ ِﺰ ْد ُت ﻓ ََﻤﺎ ِزﻟ ُْﺖ.« ﻓَ َﺮﻓ َْﻌ ُﺘ ُﻪ ﺛُ َّﻢ ﻗَﺎ َل » ِز ْد.« ار َك َﷲ ﻓ
َ ار ْﻊ ِإ َزْ ِ » َﻳﺎ َﻋ ْﺒ َﺪ ا
َ
ُ أ َﺗ َﺤ َّﺮا َﻫﺎ َﺑ ْﻌ
.ﺪ
6
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengikuti
seseorang dari Tsaqif sehingga beliau berjalan dengan cepat lalu beliau
memegang bajunya dan bersabda, “Angkat kainmu! bertakwalah kamu
kepada Allah” Lalu orang itu membuka kedua lututnya dan berkata,
“Wahai Rasulullah, aku ahnaf (yang berkaki bengkok berbentu X), dan
kedua lututku beradu.” Beliau bersabda, “Setiap ciptaan Allah Azza wa
Jalla itu indah.” (HR Ahmad dan lainnya).[2]
7
teman, anak, atau kaum fuqoro. Karena pemberiannya itu adalah untuk
kebaikan dirinya sendiri dan pahala untuk persiapan menuju
kematiannya.
Tiga orang ini amat memalukan, karena tidak ada sesuatu yang
mendorong mereka melakukan hal tersebut. Ini menunjukkan kepada
tabiat yang buruk dan sengaja ingin berbuat maksiat. Al Qadli ‘Iyadl
rahimahullah berkata:
8
ﺧﺼﺺ اﻟﻤﺬﻛﻮرون ﺑﺎﻟﻮﻋﻴﺪ ﻻن ﻼ ﻣﳏ اﻟﺘﺰم اﻟﻤﻌﺼﻴﺔ ﻣﻊ ﺪم
ﺿﺮورﺗﻪ إﻟﻴﻬﺎ وﺿﻌﻒ دا ﺘﻬﺎ ﻋﻨﺪه ﻓﺄﺷﺒﻪ إﻗﺪاﻣﻬﻢ ﻠﻴﻬﺎ
اﻟﻤﻌﺎﻧﺪة واﻻﺳﺘﺨﻔﺎف ﺑﺤﻖ اﷲ وﻗﺼﺪ ﻣﻌﺼ ﺘﻪ ﻻ ﻟﺤﺎﺟﺔ ﲑﻫﺎ
ﻓﺈن اﻟﺸﻴﺦ ﺿﻌﻔﺖ ﺷﻬﻮﺗﻪ ﻋﻦ اﻟﻮطء اﻟﺤﻼل ﻓﻜﻴﻒ ﺑﺎﻟﺤﺮام
وﻛﻤﻞ ﻋﻘﻠﻪ وﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﻟﻄﻮل ﻣﺎ ﻣﺮ ﻠﻴﻪ ﻣﻦ اﻟﺰﻣﺎن …واﻻﻣﺎم ﻻ
ﻣﻦ أﺣﺪ وإﻧﻤﺎ ﻳﺤﺘﺎج إﱃ اﻟﻜﺬب ﻣﻦ ﻳﺮﻳﺪ ﻣﺼﺎﻧﻌﺔ ﻣﻦ ﻳﺨ
ﻳﺤﺬره واﻟﻌﺎﺋﻞ ﻗﺪ ﺪم اﻟﻤﺎل اﻟﺬي ﻫﻮ ﺳﺒﺐ اﻟﻔﺨﺮ واﻟﺨﻴﻼء
ﻓﻠﻤﺎذا ﻳﺴﺘﻜﱪ وﻳﺤﺘﻘﺮ ﲑه ؟
“Mereka dikhususkan dengan ancaman, karena mereka berpegang
kepada maksiat padahal tidak ada perkara yang mendorongnya, dan
pendorongnya amat lemah. Ini menunjukkan bahkan perbuatan mereka
itu karena ‘ienad (menentang) dan meremehkan hak Allah dan
tujuannya hanya untuk berbuat maksiat bukan karena ada sesuatu yang
lain.
Orang yang telah tua renta telah lemah syahwatnya untuk menjimai
yang halal terlebih yang haram, ia telah sempurna akal dan
pengetahuannya karena telah banyak makan garam… Seorang raja
tidak perlu takut kepada siapapun, karena dusta biasanya dilakukan
agar terhindar dari keburukan orang yang ia takuti. Dan orang fakir tidak
punya harta yang merupakan sebab kesombongan dan keangkuhan,
lantas mengapa ia sombong dan menganggap remeh orang lain? (Ad
Diibaaj syarah shahih Muslim 1/122).
9
7. Orang yang bersumpah palsu di waktu ashar untuk mengambil harta
muslim dengan tanpa hak.
10
ِ ﻟﺸ ِ ّﺢ أ َ َﻣ َﺮ ُﻫ ْﻢ ِﺑﺎ ﻟ ُْﺒﺨ
ْﻞ ُّ ﻚ َﻣﻦ َﲝن ﻗَﺒﻠَﳉُﻢ ﺑﺎ
ِ ْ ْ َ ْ َ َ ﻟﺸﺢَّ ﻓ َِﺈﻧَّ َﻤﺎ َﻫﻠ
ُّ إ َﻳﺎ ﻛُﻢ وا
َ ْ ِّ
َ َ
َ ﻓ ََﺒ َﺨﻠ ُﻮا َوأ َﻣ َﺮ ُﻫ ْﻢ ِﺑﺎ ﻟْ َﻘ ِﻄ
ِ ﻴﻌ ِﺔ ﻓَﻘ ََﻄ ُﻌﻮا َوأ َﻣ َﺮ ُﻫ ْﻢ ِﺑﺎ ﻟْ ُﻔ ُﺠ
ﻮر ﻓَ َﻔ َﺠ ُﺮوا
“Jauhilah Syuhh (kikir yang sangat), sesungguhnya syuhh
membinasakan orang-orang sebelum kalian. Syuhh menyuruh mereka
untuk bakhil, menyuruh untuk untuk memutuskan tali silaturahim, dan
menyuruh untuk berbuat kejahatan, merekapun melakukannya.” (HR
Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al AlBani).
َ
ُ ﻮن ِﺑ ُﺴ َّ ِﱴ َو َﺳ َﻴﻘ
ُﻮم َ اى َوﻻ َ َﻳ ْﺴ َ ُّﻨ َ ون ِﺑ ُﻬ َﺪ َ ُﻮن َﺑ ْﻌ ِﺪى أﺋِ َّﻤ ٌﺔ ﻻ َ َﻳ ْﻬ َﺘ ُﺪ
ُ َﻳﳉ
َﻛ ْﻴ َﻒ: ﻗُﻠ ُْﺖ.« ﺎن ِإﻧْ ٍﺲ ِ ﲔ ِﰱ ُﺟﺜْ َﻤ ِ اﻟﺸ َﻴﺎ ِﻃَّ ُﻮبُ ﺎل ﻗُﻠ ُﻮ ُﺑ ُﻬ ْﻢ ﻗُﻠ ٌ ِﳍ ِر َﺟْ ِ ﻓ
َ َ أ َ ْﺻ َﻨ ُﻊ َﻳﺎ َر ُﺳ
ِ » َﺗ ْﺴ َﻤ ُﻊ َو ُﺗ ِﻄﻴ ُﻊ ﻟِﻸ َ ِﻣ: ﻚ؟ ﻗَﺎ َل
ﲑ َ ِْﺖ ذَ ﻟ
ُ ﷲ ِإ ْن أدْ َرﻛ ِ ﻮل ا
َر َوا ُه ُﻣ ْﺴ ِﻠ ٌﻢ.« ُﻚ ﻓَﺎ ْﺳ َﻤ ْﻊ َوأ َ ِﻃ ْﻊ ُ
َ َو ِإ ْن ُﺿ ِﺮ َب َﻇ ْﻬ ُﺮ َك َوأ ِﺧﺬَ َﻣﺎ ﻟ
“Akan ada setelahku pemimpin-pemimpin yang tidak mengambil
petunjukku dan tidak mengikuti sunnahku, dan akan ada pemimpin yang
hatinya bagaikan hati setan pada tubuh manusia.” Aku berkata, “Apa
11
yang harus aku lakukan wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,
“Mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun tubuhmu dipukul dan
hartamu diambil, tetaplah mendengar dan taat.” (HR Muslim).
12