Anda di halaman 1dari 16

4.1.

1 Data Hasil Pengamatan


Berdasarkan hasil pengamatan keripik ubi jalar ungu pada UMKM Cita
Rasa Baru yang dilakukan selama 20 kali pengamatan didapatkan beberapa jenis
kecacatan produk. Kecacatan produk tersebut menjadi tiga variabel yaitu, variabel
keutuhan bentuk, keseragaman warna dan kerenyahan.Berikut adalah tabel hasil
pengamatan produk cacat keripik ubi jalar ungu UMKM Cita Rasa Baru :
Tabel 4.1 Data Pengujian Keutuhan Bentuk Keripik Ubi Jalar Ungu
Banyaknya
Jumlah Proporsi
No Produk Cacat
Sampel Cacat (p) CL UCL LCL
Pengamatan (Total Cacat np)
(gram) (gram)
(gram)
1 2 3 4 5 6 7
1 1000 79 0,079 85,6 110,95 60,25
2 1000 70 0,070 85,6 110,95 60,25
3 1000 84 0,084 85,6 110,95 60,25
4 1000 90 0,090 85,6 110,95 60,25
5 1000 96 0,096 85,6 110,95 60,25
6 1000 98 0,098 85,6 110,95 60,25
7 1000 77 0,077 85,6 110,95 60,25
8 1000 95 0,095 85,6 110,95 60,25
9 1000 65 0,065 85,6 110,95 60,25
10 1000 97 0,097 85,6 110,95 60,25
11 1000 97 0,097 85,6 110,95 60,25
12 1000 67 0,067 85,6 110,95 60,25
13 1000 92 0,092 85,6 110,95 60,25
14 1000 99 0,099 85,6 110,95 60,25
15 1000 75 0,075 85,6 110,95 60,25
16 1000 82 0,082 85,6 110,95 60,25
17 1000 83 0,083 85,6 110,95 60,25
18 1000 80 0,080 85,6 110,95 60,25
19 1000 93 0,093 85,6 110,95 60,25
20 1000 93 0,093 85,6 110,95 60,25
Jumlah 20000 1712 1,712
Rata-Rata 1000 85,6 0,086
Sumber UMKM Cita Rasa Baru (dari lampiran 1 hal 45)
Hasil dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa data diatas merupakan hasil
pengujian keutuhan bentuk variabel pada keripik ubi jalar ungu. Pengujian ini
digunakan untuk menentukan apakah suatu produk berada di bawah kendali
statistik atau tidak, dengan 20 kali observasi, dengan total cacat 1712 dan proporsi
cacat 1,712. Dengan menggunakan analisis peta kendali np maka batas kendali di
peroleh melalui data uji variabel keutuhan bentuk keripik ubi jalar ungu. Di
dapatkan batas-batas kendali sebagai berikut :

Snp = √{np bar (1-p bar)}


=√{85,6 (1-0,086)}
= 8,45
CL = np bar
= 85,6
UCL = np bar + 3snp
= 85,6 + 3 (8,45)
= 110,95
LCL = np bar - 3snp
= 85,6 - 3 (8,45)
= 60,25
Keterangan :
CL (Central Line) = Garis Pusat
UCL (Upper Control Limit) = Batas Kendali Atas
LCL (Lower Control Limit) = Batas kendali Bawah
120

100

80 Banyaknya Produk Cacat


(Total Cacat np)
60 CL
40 UCL
LCL
20

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Gambar 4.1 Peta Kendali np Variabel Keseragaman Warna


Sumber UMKM Cita Rasa Baru 2021 dari tabel 4.1
Hasil dan analisis berdasarkan peta kendali np untuk variabel keutuhan
bentuk keripik ubi jalar ungu diatas, dapat diketahui tidak terdapat titik di luar
batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) dengan nilai CL sebesar
85,6 , nilai UCL 110,95 dan nilai LCL 60,25. Dalam hal ini menunjukan bahwa
pengendalian kualitas keripik ubi jalar ungu pada variabel keutuhan bentuk pada
UMKM Cita Rasa Baru terkendali secara baik dalam statiskal.
Tabel 4.2 Data Pengujian Keseragaman Warna Keripik Ubi Jalar Ungu
Banyaknya
Jumlah Proporsi
No Produk Cacat
Sampel Cacat (p) CL UCL LCL
Pengamatan (Total cacat np)
(gram) (gram)
(gram)
1 2 3 4 5 6 7
1 1000 5 0,005 5,15 11,9 0
2 1000 7 0,007 5,15 11,9 0
3 1000 7 0,007 5,15 11,9 0
4 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
5 1000 9 0,009 5,15 11,9 0
6 1000 9 0,009 5,15 11,9 0
7 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
8 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
9 1000 10 0,010 5,15 11,9 0
10 1000 7 0,007 5,15 11,9 0
11 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
12 1000 8 0,008 5,15 11,9 0
13 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
14 1000 10 0,010 5,15 11,9 0
15 1000 9 0,009 5,15 11,9 0
16 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
17 1000 8 0,008 5,15 11,9 0
18 1000 6 0,006 5,15 11,9 0
19 1000 0 0,000 5,15 11,9 0
20 1000 8 0,008 5,15 11,9 0
Jumlah 20000 103 0,103
Rata-Rata 1000 5,15 0,005
Sumber UMKM Cita Rasa Baru (dari lampiran 1 dari hal 46)
Hasil dari tabel 4.2 menunjukan bahwa data diatas merupakan hasil
pengujian keseragaman warna variabel pada keripik ubi jalar ungu. Pengujian ini
digunakan untuk menentukan apakah suatu produk berada di bawah kendali
statistik atau tidak, dengan 20 kali observasi, dengan total cacat 103 dan proporsi
cacat 0,103. Dengan menggunakan analisis peta kendali np maka batas kendali di
peroleh melalui data uji variabel keutuhan bentuk keripik ubi jalar ungu. Di
dapatkan batas-batas kendali sebagai berikut :
Snp = √{np bar (1-p bar)}
=√{5,15 (1-0,005)}
= 2,26
CL = np bar
= 5,15
UCL = np bar + 3snp
= 5,15 + 3 (2,26)
= 11,9
LCL = np bar - 3snp
= 5,15 - 3 (2,26)
= -1,63 = 0
Keterangan :
CL (Central Line) = Garis Pusat
UCL (Upper Control Limit) = Batas Kendali Atas
LCL (Lower Control Limit) = Batas kendali Bawah
14

12

10

8 Banyaknya Produk Cacat


(Total cacat np)
6 CL
UCL
4 LCL

0
1 3 5 7 9 1 1 1 3 15 1 7 1 9

Gambar 4.2 Peta Kendali np Variabel Keseragaman Warna


Sumber UMKM Cita Rasa Baru 2021 dari tabel 4.2

Hasil dan analisis berdasarkan peta kendali np untuk variabel keutuhan


bentuk keripik ubi jalar ungu diatas, dapat diketahui tidak terdapat titik di luar
batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) dengan nilai CL sebesar
5,15 , nilai UCL 11,9 dan nilai LCL -1,63 sama dengan 0. Dalam hal ini
menunjukan bahwa pengendalian kualitas keripik ubi jalar ungu pada variabel
keutuhan bentuk pada UMKM Cita Rasa Baru terkendali secara baik dalam
statiskal.
Tabel 4.3 Data Pengujian Kerenyahan Keripik Ubi Jalar Ungu
Banyaknya
Jumlah Proporsi
No Produk Cacat
Sampel Cacat (p) CL UCL LCL
Pengamatan (Total cacat np)
(gram) (gram)
(gram)
1 2 3 4 5 6 7
1 1000 8 0,008 3,5 9,11 0
2 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
3 1000 8 0,008 3,5 9,11 0
4 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
5 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
6 1000 8 0,008 3,5 9,11 0
7 1000 7 0,007 3,5 9,11 0
8 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
9 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
10 1000 7 0,007 3,5 9,11 0
11 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
12 1000 7 0,007 3,5 9,11 0
13 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
14 1000 7 0,007 3,5 9,11 0
15 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
16 1000 9 0,009 3,5 9,11 0
17 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
18 1000 9 0,009 3,5 9,11 0
19 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
20 1000 0 0,000 3,5 9,11 0
Jumlah 20000 70 0,070
Rata-Rata 1000 3,5 0,004
Sumber UMKM Cita Rasa Baru (dari lampiran 1 hal 47)
Hasil dari tabel 4.3 menunjukan bahwa data diatas merupakan hasil
pengujian keseragaman warna variabel pada keripik ubi jalar ungu. Pengujian ini
digunakan untuk menentukan apakah suatu produk berada di bawah kendali
statistik atau tidak, dengan 20 kali observasi, dengan total cacat 70 dan proporsi
cacat 0,070. Dengan menggunakan analisis peta kendali np maka batas kendali di
peroleh melalui data uji variabel keutuhan bentuk keripik ubi jalar ungu. Di
dapatkan batas-batas kendali sebagai berikut :
Snp = √{np bar (1-p bar)}
= √{3,5 (1-0,004)}
= 1,87
CL = np bar
= 3,5
UCL = np bar + 3snp
= 3,5 + 3 (1,87)
= 9,11
LCL = np bar - 3snp
= 3,5 - 3 (1,87)
= -2,11 = 0
Keterangan :
CL (Central Line) = Garis Pusat
UCL (Upper Control Limit) = Batas Kendali Atas
LCL (Lower Control Limit) = Batas kendali Bawah
10
9
8
7
6 Banyaknya Produk
Cacat (Total cacat np)
5
CL
4 UCL
3 LCL
2
1
0
1 3 5 7 9 1 1 1 3 15 1 7 1 9

Gambar 4.3 Peta Kendali np Variabel Kerenyahan


Sumber UMKM Cita Rasa Baru 2021 dari tabel 4.3
Hasil dan analisis berdasarkan peta kendali np untuk variabel keutuhan
bentuk keripik ubi jalar ungu diatas, dapat diketahui tidak terdapat titik di luar
batas kendali atas (UCL) dan batas kendali bawah (LCL) dengan nilai CL sebesar
3,5 , nilai UCL 9,11 dan nilai LCL -2,11 sama dengan 0. Dalam hal ini
menunjukan bahwa pengendalian kualitas keripik ubi jalar ungu pada variabel
keutuhan bentuk pada UMKM Cita Rasa Baru terkendali secara baik dalam
statiskal.

4.1.2 Kapabilitas Proses


Berdasarkan hasil perhitungan peta kendali np pada kualitas keripik ubi jalar
ungu pada UMKM Cita Rasa Baru, maka perlu dilakukan penentuan kapabilitas
proses untuk mengetahui dan mengukur kemampuan proses pada UMKM Cita
Rasa Baru untuk mengahasilkan produk yang sesuai standard yang di tetapkan
perusahaan. Kemampuan proses dalam menghasilkan produk keripik ubi jalar
ungu yang sesuai kriteria perusahaan yaitu utuhnya bentuk keripik ubi jalar ungu,
warna yang seragam, dan renyah, dapat menggunakan indeks Kapabiltas Proses
(Cp). Berikut perhitungan nilai Cp pada masing-masing variabel.
a. Kapabilitas Proses Keutuhan Bentuk
Cp = 1 – Pbar
= 1 - 0,086
= 0,914
= 91,4%
Berdasarkan hasil perhitungan kapabilitas proses (Cp) pada variabel
keutuhan bentuk dapat diketahui bahwa kemampuan proses untuk menghasilkan
produk keripik ubi jalar ungu dengan bentuk yang utuh dan sesuai dengan
sertifikasi dan setandart perusahaan yaitu sebesar 0,914 atau 91,4% sedangkan
8,6% sisanya perusahaan tidak mampu menghasilkan produk keripik ubi jalar
ungu yang sesuai dengan sertifikasi dan standart perusahaan sehingga perlu
dilakukan perbaikan pada proses tersebut. Perbaikan tersebut bisa di lakukan
dengan cara menggunakan alat cetakan adonan keripik ubi jalar ungu yang sama
dan juga melatih karyawan agar berhati-hati pada saat memasukan keripik ubi
jalar ungu ke kemasan keripik ubi jalar ungu.

b. Kapabilitas Proses Keseragaman Warna


Cp = 1 – Pbar
= 1 - 0,005
= 0,995
= 99,5%
Berdasarkan hasil perhitungan kapabilitas proses (Cp) pada variabel
keseragaman warna dapat diketahui bahwa kemampuan proses untuk
menghasilkan produk keripik ubi jalar ungu dengan bentuk yang utuh dan sesuai
dengan sertifikasi dan setandart perusahaan yaitu sebesar 0,995 atau 99,5%
sedangkan 0,005% sisanya perusahaan tidak mampu menghasilkan produk keripik
ubi jalar ungu yang sesuai dengan sertifikasi dan standart perusahaan sehingga
perlu dilakukan perbaikan pada proses tersebut. Yang perlu di lakukan perbaikan
yaitu pada pengawasan terhadap karyawan pada saat proses penggorengan keripik
ubi jalar ungu.
c. Kapabilitas Proses Kerenyahan
Cp = 1 – Pbar
= 1 - 0,004
= 0,996
= 99,6%
Berdasarkan hasil perhitungan kapabilitas proses (Cp) pada variabel
keseragaman warna dapat diketahui bahwa kemampuan proses untuk
menghasilkan produk keripik ubi jalar ungu dengan bentuk yang utuh dan sesuai
dengan sertifikasi dan standart perusahaan yaitu sebesar 0,996 atau 99,6%
sedangkan 0,004% sisanya perusahaan tidak mampu menghasilkan produk keripik
ubi jalar ungu yang sesuai dengan sertifikasi dan standart perusahaan sehingga
perlu dilakukan perbaikan pada proses tersebut. Perbaikan yang perlu perusahaan
lakukan yaitu perusahaan perlu membeli mesin peniris minyak agar keripik bisa
menjadi kering tanpa minyak dan renyah.

4.1.3 Diagram Pareto


Analisis menggunakan diagram pareto berikut ini akan menjelaskan
permasalahan yang terjadi yaitu kecacatan produk pada keripik ubi jalar ungu
UMKM Cita Rasa Baru dalam 20 kali observasi. Dalam hal ini diagram pareto
digunakan untuk menampilkan urutan jumlah kecacatan produk keripik ubi jalar
ungu yang dihasilkan, dan untuk mengetahui masalah yang paling mempengaruhi
kualitas keripik ubi jalar ungu. Data yang digunakan untuk membuat diagram
pareto menggunanakan tiga variabel yaitu keutuhan bentuk, keseragaman warna
dan kerenyahan. Berikut tabel ketidaksesuaian kualitas produk keripik ubi jalar
ungu dari grafik diagram pareto :
Tabel 4.4 data ketidaksesuaian keripik ubi jalar ungu
persentase
frekuens frekuensi persentas
ukuran jenis kerusakan kumulatif
i (gr) kumulatif e (%)
(%)
Ketidakutuhan bentuk 1712 1712 90,82 90,82
Ketidakseragaman
warna 103 1815 5,46 96,29
Ketidakrenyahan 70 1885 3,71 100
Jumlah 1885 100
Sumber UMKM Cita Rasa Baru (dari lampiran 1 hal 49)

2000 102
100
1600
98

1200 96
94 Frekuensi
1712 103 70
(gr)
800 Presentase
90,82 96,29 100
92 Kumulatif (%)
90
400
88
0 86
1 2 3

Gambar 4.4 Diagram Pareto


Sumber UMKM Cita Rasa Baru 2021 dari tabel 4.4
Pada gambar 4.4 diagram pareto diatas terlihat bahwa kecacatan pada
produk keripik ubi jalar ungu adalah variabel keutuhan bentuk yaitu 1712,
kemudian keseragaman warna yaitu 103 dan kerenyahan yaitu 70. Dapat
disimpulkan dari hasil diagram pareto diatas bahwa kesalahan yang sering terjadi
pada produk keripik ubi jalar ungu yaitu keutuhan bentuk dengan presentase
kecacatan 1712%.
4.1.4 Diagram Sebab Akibat

Material
Manusia

Ketidaksamaan pada
Bahan Baku ubi saat pencetakan
jalar ungu yang adonan
tidak bagus

Ketidakutuhan
bentuk keripik ubi
jalar ungu

Masih menggunakan
alat tradisional

Alat

Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Ketidakutuhan Bentuk


4.1 Pembahasan

4.2.1 Peta Kendali


Berdasarkan analisis peta kendali, UMKM Cita Rasa Baru berusaha
mengontol kualitas produk dengan baik, walaupun pada kenyataannya masih
banyak produk baik yang memiliki jumlah cacat berada pada batas kendalinya
walaupun keluar dari batas kendalinya dengan pembahasan menggunakan peta
kendali np sebagai berikut.
a. Peta Kendali np Variabel Keutuhan Bentuk
Berdasarkan hasil analisis pada peta kendali np, dilakukan analisis variabel
keutuhan bentuk pada 20 kali pengamatan. Terdapat 1712 gram jumlah keripik
ubi jalar ungu yang bentuknya tidak utuh yang dilakukan secara visual, di
hasilkan nilai CL = 85,6 , UCL = 110,95 dan LCL= 60,25. Proses produksi
variabel keutuhan bentuk diketahui terkendali secara statistik karena tidak ada
titik yang melebihi batas kendalinya, dengan titik yang paling rendah terdapat di
pada titik ke 9 yaitu 65 gram dan titik yang paling tertinggi terdapat pada titik ke
14 yaitu 99 gram yang tidak utuh bentuknya. Maka dari itu proses telah terkendali
dengan statistik, perusahaan perlu mempertahankan dan memperbagus
pengendalian kualitas yang di lakukan dengan cara menggunakan alat cetakan
adonan keripik ubi jalar ungu yang sama dan juga melatih karyawan agar berhati-
hati pada saat memasukan keripik ubi jalar ungu ke kemasan keripik ubi jalar
ungu.
b. Peta Kendali np Variabel Keseragaman Warna
Berdasarkan hasil analisis pada peta kendali np, dilakukan analisis variabel
keseragaman warna pada 20 kali pengamatan. Terdapat 103 gram jumlah keripik
ubi jalar ungu yang warnanya tidak sama yang dilakukan secara visual, di hasilkan
nilai CL = 5,15 , UCL = 11,9 dan LCL= -1,63 sama dengan 0. Proses produksi
variabel keseragaman warna diketahui terkendali secara statistik karena tidak ada
titik yang melebihi batas kendalinya, dengan titik yang paling rendah terdapat di
pada titik ke 4,7,8,11,13,16 dan 19 yaitu 0 gram dan titik yang paling tertinggi
terdapat pada titik ke 9 dan 14 yaitu 10 gram yang warnanya tidak seragam.
Karena proses telah terkendali dengan statistik perusahaan, maka perusahaan
perlu mempertahankan pengendalian kualitas yang dilakukan.
c. Peta Kendali np Variabel Kerenyahan
Berdasarkan hasil analisis pada peta kendali np, dilakukan analisis variabel
kerenyahan pada 20 kali pengamatan. Terdapat 70 gram jumlah keripik ubi jalar
ungu yang warnanya tidak renyah yang dilakukan secara audio visual, di hasilkan
nilai CL = 3,5 , UCL = 9,11 dan LCL= -2,11 sama dengan 0. Proses produksi
variabel kerenyahan diketahui terkendali secara statistik karena tidak ada titik
yang melebihi batas kendalinya, dengan titik yang paling rendah terdapat di pada
titik ke 2,4,5,8,9,11,13,15,17,19 dan 20 yaitu 0 gram dan titik yang paling
tertinggi terdapat pada titik ke 16 dan 18 yaitu 9 gram yang tidak renyah. Karena
proses telah terkendali dengan statistik perusahaan, maka perusahaan perlu
mempertahankan pengendalian kualitas yang dilakukan.

4.2.2 Kapabilitas Proses


Hasil analisis pada perhitungan kapabilitas proses atas kemampuan
perusahaan dalam memenuhi keinginan konsumen dalam hal kualitas keripik ubi
jalar ungu pada seluruh variabel yaitu variabel keutuhan bentuk,keseragaman
warna dan kerenyahan memiliki nilai kapabilitas proses yang sangat baik, dengan
nilai kapabilitas proses untuk variabel keutuhan bentuk (Cp) = 91,4% dan
menghasilkan produk cacat sebesar 8,6%. Dari hasil analisis ini masih dikatakan
bahwa jika kemampuan kapabilitas proses perusahaan masih memenuhi
spesifikasi konsumen, pada variabel keutuhan bentuk di anggap baik apabila tidak
kurang dari 80%. Nilai kapabilitas proses untuk variabel keseragaman warna (Cp)
= 99,5% dan menghasilkan produk cacat sebesar 0,005%. Dari hasil analisis ini
masih dikatakan bahwa jika kemampuan kapabilitas proses perusahaan masih
memenuhi spesifikasi konsumen, pada variabel keutuhan bentuk di anggap baik
apabila tidak kurang dari 80%. Nilai kapabilitas proses untuk variabel kerenyahan
(Cp) = 99,6% dan menghasilkan produk cacat sebesar 0,004%. Dari hasil analisis
ini masih dikatakan bahwa jika kemampuan kapabilitas proses perusahaan masih
memenuhi spesifikasi konsumen, pada variabel keutuhan bentuk di anggap baik
apabila tidak kurang dari 80%.

4.2.3 Diagram Pareto


Hasil analisis diagram pareto yang dilakukan terhadap kecacatan produk
yang dianalisis menggunakan peta kendali atribut (np) diketahui jika variabel
keutuhan bentuk yang paling banyak mengalami kecacatan di bandingkan dengan
variabel lainnya yaitu sebanyak 1712 gram dan variabel keseragaman warna 103
gram kemudian variabel yang paling rendah yaitu kerenyahan sebanyak 70 gram.
Tingkat kecacatan variabel keutuhan bentuk lebih tingg mengalami kecacatan di
karenakan memiliki potensi kecacatan yang lebih banyak akibat proses
pencetakan tidak menggunakan alat yang menyebabkan ketebalan bentuk yang
berbeda dan potensi keretakan pada yang lebih banyak. Pada hal ini tidak hanya
variabel keutuhan bentuk yang perlu mendapatkan perhatian atau pengendalian
yang lebih ketat akan tetapi semua variabel perlu dilakukan tindakan pengendalian
yang lebih ketat juga

4.2.4 Diagram sebab akibat


a. Manusia
Karyawan yang bekerja di UMKM Cita Rasa Baru, dimana berdasarkan
hasil pengamatan secara langsung diketahui jika permasalahan yang sering
muncul yaitu pada ketidakutuhan bentu karena pada proses pencetakan adonan
tidak menggunakan alat yang menyebabkan ketebalan dari keripik ubi jalar ungu
yang berbeda-beda.
b. Material
Kualitas ubi jalar ungu yang kurang bagus dapat mempengaruhi proses
produksi karena apabila ubi jalar ungu yang kurang bagus bisa mengakibatkan
proses pencetakan adonan yang sulit di cetak sesuai standar perusahaan. Penyebab
adonan ubi jalar yang tidak bisa dicetak yaitu ubi jalar yang lembek dan sulit
untuk di cetak.
c. Alat
Yang di maksud dengan alat pada penjelasan ini adalah alat pencetakan
adonan keripik ubi jalar ungu setelah proses pencampuran bahan adonan masih
menggunakan tangan pegawai untuk mencetak adonan. Maka dari itu bentuknya
yang kurang seragam ada yang berbentuk bulat dan berbentuk seperti persegi .

Anda mungkin juga menyukai