TUGAS UAS
Disusun Oleh :
LILY VALENSIA D4 HOTEL’B 20 / 2041010070
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai warganegara Indonesia
untuk mengimplementasikan topik-topik yang berhubungan dengan nasionalisme dan
cinta pada tanah air. Saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana saya, sebagai individu menerapkan prinsip-prinsip
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, Ketahanan Nasional, Wawasan
Nusantara, Masyarakat Madani, dan Otonomi Daerah. Terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
I. PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi dan kompleksitas dunia saat ini, peran individu dalam menerapkan
prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, Ketahanan Nasional,
Wawasan Nusantara, Masyarakat Madani, dan Otonomi Daerah menjadi semakin
penting. Sebagai individu yang hidup dalam sebuah negara, kita memiliki tanggung jawab
untuk memahami, menghormati, dan mengamalkan nilai-nilai yang mendasari kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pembukaan UUD 1945 adalah piagam dasar negara Indonesia yang menyatakan cita-
cita dan tujuan negara. Sebagai individu, kami mengimplementasikan Pembukaan UUD
1945 dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, menghormati hak asasi manusia,
dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara. Kami mengutamakan sikap
toleransi, persatuan, dan keadilan dalam berinteraksi dengan sesama warga negara.
Dalam kelompok atau organisasi, kami mendukung inisiatif dan program yang sejalan
dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Ketahanan Nasional
3. Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara adalah pemahaman yang mendalam tentang wilayah, potensi, dan
keragaman budaya Indonesia. Pengertian wawasan nusantara menurut
Sumarsono adalah nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang
berlaku di setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan sikap dan
perilaku, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme kebangsaan yang tinggi
dan menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia.
4. Masyarakat Madani
5. Otonomi Daerah
Pengertian dari otonomi daerah secara harfiah adalah berasal dari kata “Otonomi dan
daerah”. Dalam bahasa Yunani, “otoni” berasal dari kata “autos” yang berarti “sendiri”
dan “nomos” yang berarti aturan dan undang-undang”. Dengan demikian otonomi dapat
diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri atau kewenangan
untuk membuat aturan guna untuk mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.
Menurut Mariun, Otonomi daerah adalah kebebasan yang dimiliki oleh pemerintahan
daerah yang memungkinkan mereka untuk membuat inisiatif sendiri dalam rangka
mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh daerahnya sendiri.
Otonomi daerah merupakan kebebasan untuk dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat.
Sebagai individu, kami mengimplementasikan otonomi daerah dengan turut serta dalam
kegiatan masyarakat di tingkat lokal, mendukung kebijakan pembangunan daerah, dan
berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada wilayah tempat
tinggal kami. Dalam kelompok atau organisasi, kami berkolaborasi dengan pemerintah
daerah dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program-program
pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
https://adjar.grid.id/read/543306872/7pengertian-wawasan-nusantara-menurut-para-
ahli?page=all
Ani Sri Rahayu, Pengantar Pemerintahan Daerah, Kajian Teori, Hukum dan
Aplikasinya, Sinar Grafika, Jakarta, 2018,hlm.13.