Anda di halaman 1dari 23

Membaca Teks Fabel

Gypsophylia Herdanni

Tentang Perangkat Ajar


Modul Ajar/RPP+, Bahasa Indonesia Fase D, Kelas 7

Capaian Dan Tujuan


Elemen Capaian
 Membaca dan Memirsa

Tujuan Pembelajaran
 7.3 Pelajar mengidentifikasi informasi yang ada di dalam teks fabel berupa isi
teks, struktur teks, dan kaidah kebahasaan.

Acuan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Lihat Dokumen ATP

Profil Pelajar Pancasila


 Kreatif
 Gotong Royong
 Mandiri
 Bernalar Kritis

Total Alokasi Waktu


 6 x 40 menit

Moda Pembelajaran
 Campuran
 Tatap Muka

Sarana dan Prasarana
1. Perpustakaan
2. Buku
3. LCD/video
4. Komputer, jaringan internet
5. Majalah
Jumlah Murid
 32 Murid

Daftar Pertemuan (3)

1. Mengidentifikasi Alur Teks


2. Penugasan Kelompok
3. Asesmen

Referensi Umum

Buku: Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII. 2016. Kemdikbud. Hal 193-234.

Link:
- https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-dongeng-
anak-sebelumtidur/
- https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2
- https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel
- https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teksfabel-2569/)
- https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)
Aktivitas Pertemuan ke-1

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru menyampaikan pelajaran yang
didik untuk berdo’a materi. Menyajikan disampaikan.
sebelum memulai cerita fabel.  Peserta didik diberi
pelajaran.  Peserta didik membaca tugas untuk membaca
 Guru mengecek teks fabel. fabel dari buku,
kehadiran peserta didik.  Guru berdiskusi majalah, atau internet,
 Guru menstimulasi dengan peserta kemudian menganalisis
peserta didik dengan didik mengidentifikasi  Guru menutup
menyampaikan informasi yang ada di pelajaran.
beberapa pertanyaan dalam teks yang sudah
tentang pelajaran pada dibaca: tokoh, latar,
pertemuan yang lalu alur, amanat.
dikaitkan dengan  Peserta bersama guru
materi yang akan mengidentifikasi alur
disampaikan pada teks.
pertemuan ini.  Peserta didik dibagi
dalam kelompok,
peserta didik dibagi LK.
 Peserta didik bekerja
dalam kelompok.
 Tiap kelompok
menyampaikan hasil
kerja kelompoknya.
 Guru mengapresiasi
hasil kerja kelompok.
 Guru memberi umpan
balik terkait materi yang
disampaikan

5
Lembar Kerja

LKss Pertemuan ke-1

LEMBAR KERJA

Kelompok:

Anggota:

1. Bacalah teks fabel berikut!

Ulat yang Sombong

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu yang bersifat ramah, rendah hati,
Pada suatu hari, saat Fintu sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi. “Hai Tuvi, bolehkah aku memi
“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu.
Lain hari, akan ada pesta hutan. Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan
Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya

15
si anak kucing.
“Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang saja, aku
tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam jago.
Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta
yang lebih besar!” Dengan angkuh Tuvi berkata.
“Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku si beruang madu.
“Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi.
Beberapa hari kemudian, Tuvi dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka
menjalani hidup sebagai kepompong biasa. Beberapa minggu kemudian, mereka sudah
keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi ternyata berwarna hitam! Sedangkan
Fintu malah berwarna-warni.
Tuvi tahu, ini akibat keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.

(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita-
dongeng-anak-sebelum-tidur/

2. Diskusikan unsur-unsur cerita fabel secara berkelompok, kemudian lengkapi tabel di bawah
ini!

Tema Tokoh Latar Tempat Latar waktu Amanat

3. Analisis tokoh-tokohnya

No Tokoh Watak

16
4. Tuliskan peristiwa demi peristiwanya

No. Rangkaian peristiwa Bukti dalam kalimat

1. Peristiwa 1

2. Peristiwa 2

3. Peristiwa 3

4. Peristiwa 4

17
Aktivitas Pertemuan ke-2

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas materi pelajaran yang
didik untuk berdo’a pertemuan sebelumnya. disampaikan.
sebelum memulai  Peserta didik dibagi  Guru merefleksi
pelajaran. kelompok sebanyak kegiatan pembelajaran.
 Guru mengecek lima orang.  Guru memberikan tugas
kehadiran peserta didik.  Tiap kelompok diberi kepada peserta didik
 Mengulang kembali LK. agar membaca cerita
ingatan peserta didik  Peserta didik fabel dari berbagai
tentang cerita alur mengerjakan LK dalam sumber kemudian
dalam cerita fabel. kelompoknya. dianalisis struktur
 Guru mengamati kerja teksnya.
peserta didik dalam  Guru menutup
kelompok. pelajaran.
 Setiap kelompok
mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya
di depan kelas.
 Hasil kerja peserta didik
dipajang di dinding
kelas.
 Guru berdiskusi
dengan peserta didik
untuk menanggapi
hasil kerja tiap
kelompok.
 Guru dan peserta didik
kelompok lain
mengapresiasi hasil
kerja tiap-tiap
kelompok.
 Guru memberi umpan
balik terkait materi yang
disampaikan.

6
LK
Pertemuan ke-2

LEMBAR KERJA

Kelompok:

Anggota:

1. Bacalah teks fabel berikut!

Ulat yang Sombong

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah dua ekor ulat. Yang satu bernama Fintu
yang bersifat ramah, rendah hati, dan baik. Sedangkan yang satunya bernama Tuvi yang
bersifat angkuh dan suka meremehkan binatang lain. Pada suatu hari, saat Fintu
sedang mencari makanan, ia bertemu Tuvi. “Hai Tuvi, bolehkah aku meminta
sedikit makananmu?” pinta Fintu. “Hey, Fintu! Ini makananku dan tetap
makananku. Sana cari makanan yang lain!” tolak Tuvi.

“Babaiklah…” Fintu menunduk dan berlalu. Lain hari, akan ada pesta hutan.
Semua binatang diundang. Putha si burung hantu dengan gesitnya membagikan
undangan berupa daun itu di malam hari dan menaruhnya di depan pintu rumah para
binatang. Esok harinya, terdengar sorakan dari para binatang.
“Asyik! Pasti di sana ada banyak makanan! Aku bisa makan sepuasnya!” sorak Cattya si
anak kucing. “Aku juga bisa makan biji-bijian, kan? Oh ya, bagi para ulat kalian tenang
saja, aku tak akan memakan kalian, kok!” pekik Chacky si ayam
jago. Fintu hanya tersenyum mendengar pernyataan teman-temannya itu
Namun tiba-tiba…

18
“Ah, ini hanya pesta kecil! Lihat saja, suatu saat nanti, aku akan membuat pesta yang lebih
besar!” Dengan angkuhTuvi berkata. “Tuvi! Kau tak boleh begitu!” seru Piku
si beruang madu. “Huh! Biarkan saja!” balas Tuvi sambil pergi. Beberapa hari kemudian, Tuvi
dan Fintu sudah menjadi kepompong. Mereka menjalani hidup sebagai kepompong biasa.
Beberapa minggu kemudian, mereka sudah keluar dari kepompongnya. Tak disangka, sayap Tuvi
ternyata berwarna hitam! Sedangkan Fintu malah berwarna-warni. Tuvi tahu, ini akibat
keangkuhannya. Ia sangat menyesal dengan sikapnya.

(sumber: https://woazy.com/2018/06/03/17-cerita-fabel-hewan-pendek-cerita- dongeng-anak-


sebelum-tidur/

1. Menelaah struktur fabel

Bagian Ciri dalam kalimat


orientasi Pengenalan tokoh, latar, watak, dan sebab konflik
Komplikasi Hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah dan
masalah memuncak (klimaks)
Resolusi Penyelesaian masalah atau penurunan konplik
Koda Nilai moral yang disampaikan pengarang lewat cerita secara
implisit di akhir cerita

2. Bacalah certa fabel di atas kemudiaan telaah bagian-bagiannya!

Bagian Bukti dalam kalimat


Orientasi

Komplikasi

Resolusi

Koda

19
Aktivitas Pertemuan ke-3

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta  Guru menyampaikan  Guru membuat


didik. tujuan pembelajaran. sumpulan tentang
 Guru mengajak peserta  Guru mengulas materi pelajaran yang
didik untuk berdo’a pertemuan sebelumnya. disampaikan.
sebelum memulai  Guru berdiskusi  Guru merefleksi
pelajaran. dengan peserta didik kegiatan pembelajaran.
 Guru mengecek tentang teks fabel  Guru memberikan tugas
kehadiran peserta didik. yang sudah dianalisis kepada peserta didik
 Mengulang kembali pada pertemuan agar membaca cerita
ingatan peserta didik sebelumnya. fabel dari berbagai
tentang cerita alur  Guru memberi umpan sumber kemudian
dalam cerita fabel. balik terkait materi yang dianalisis struktur
disampaikan. teksnya.
 Peserta didik  Guru menutup
mengerjakan asesmen. pelajaran.

7
Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Pengertian

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut
cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh cerita di
dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, dan
dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga digambarkan sedemikian rupa
melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah memberikan ajaran moral dengan
menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol binatang-binatang. Melalui tokoh binatang,
pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang
tidak baik.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

8. Tokoh utama binatang.


9. Alur ceritanya sederhana.
10. Cerita singkat dan bergerak cepat.
11. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
12. Gaya penceritaan secara lisan.
13. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
14. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Struktur Teks Cerita Fabel

7. Judul adalah kepala karangan yang berfungsi mengarahkan pikiran pembaca tentang
gambaran umum isi fabel.
8. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
9. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
10. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
11. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
12. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan koda pada
ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

Orientasi

23
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagi
karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa
binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek
yang tidak bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo
jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa
dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan
tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu, karena hujan di mana-
mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk
meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong... tolong…!!”

Resolusi

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu menjulurkan
sebuah ranting ke arah semut.

“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.

Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian
sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya.
Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-
kupu berkata kepada semut.

“Aku adalah kepomponng yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu.

Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan

dirinya.

24
Koda

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk
ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Jenis Jenis Fabel

Dilihat dari waktu kemunculannya fabel dapat dikategorikan kedalam fabel klasik dan fabel modern
yaitu:

Fabel Klasik

Fabel klasik merupakan cerita yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak ketahui persis waktu
munculnya, yang diwariskan secara turun-temurun lewat sarana lisan.

Ciri-ciri fabel klasik sebagai berikut:

1. Cerita sangat pendek.


2. Tema sederhana.
3. Kental dengan petuah/moral.
4. Sifat hewani masih melekat.

(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fabel/)

Contoh Fabel

BUAYA YANG SERAKAH

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari Buaya
itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat mangsa karena
kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam sungai dan berenang
perlahan-lahan

25
untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di sungai.
Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke tepi sungai.
Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek pun tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak memangsa
kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah Buaya
dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar saja, di
sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,” kata Buaya.

Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa.

“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu tidak
makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke sana,” usul
Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!”

Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit gajah itu
sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha menjatuhkan
anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan gajah mendatangi dan
menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya itu tidak bisa melawan karena ukuran ibu gajah
itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum makan. Buaya itu kehabisan tenaga
dan mati.

(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)

26
Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Pengertian

Fabel (bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang
berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka (fantasi).
Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut
cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral. Tokoh-tokoh cerita di
dalam fabel semuanya binatang. Binatang tersebut diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, dan
dapat berbicara seperti manusia. Watak dan budi manusia juga digambarkan sedemikian rupa
melalui tokoh binatang tersebut. Tujuan fabel adalah memberikan ajaran moral dengan
menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol binatang-binatang. Melalui tokoh binatang,
pengarang ingin mempengaruhi pembaca agar mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang
tidak baik.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel#Struktur_Fabel)

Ciri-Ciri Fabel

Adapun ciri-ciri fabel sebagai berikut:

1. Tokoh utama binatang.


2. Alur ceritanya sederhana.
3. Cerita singkat dan bergerak cepat.
4. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
5. Gaya penceritaan secara lisan.
6. Pesan atau tema kadang-kadang dituliskan dalam cerita.
7. Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Struktur Teks Cerita Fabel

1. Judul adalah kepala karangan yang berfungsi mengarahkan pikiran pembaca tentang
gambaran umum isi fabel.
2. Orientasi adalah kalimat yang terdapat pada awal cerita yang fungsinya untuk
pengenalan waktu, tempat & karakter/tokoh.
3. Komplikasi adalah bagian/dimana/munculah masalah/atau/konflik cerita.
4. Klimaks adalah konflik mencapai puncaknya.
5. Resolusi adalah bagian penyelesaian masalah atau pemecahan konflik pada cerita.
6. Koda adalah pesan moral dari pengarang (tidak semua pengarang menyantumkan koda pada
ceritanya) atau penyelesaian masalah.

Contoh Struktur Fabel

Kupu-Kupu Berhati Mulia

20
Orientasi

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagi
karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa
binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon, sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek
yang tidak bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo
jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa
dirinya ialah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan
tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu, karena hujan di mana-
mana terdapat genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur.
Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk
meminta bantuan.

“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong... tolong…!!”

Resolusi

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas, kemudian kupu-kupu menjulurkan
sebuah ranting ke arah semut.

“Semut, peganglah erat-erat rating itu!! nanti aku akan mengangkat ranting itu”.

Lalu sang semut memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian
sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya.
Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-
kupu berkata kepada semut.

“Aku adalah kepomponng yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu.

21
Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.

Koda

Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuha

(Sumber: )

22
Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.


 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian

No Hal yang dinilai Nilai maksimal Perolehan nilai

No 1 sampai 10 apabila dijawab


dengan benar dan lengkap maka
nilainya maksimal

Rumusan Nilai:

Jumlah perolehan skor x 100 = nilai

100

11
Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Menyimak Teks Fabel.


 Mengidentifikasi informasi yang diperoleh dari isi Teks Fabel dan struktur kebahasaannya.

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok


 Hasil kerja kelompok.
 Hasil asesmen individu.

8
Soal aktivitas ke-3

Buaya yang Serakah

Di pinggir sungai, terdapat seekor buaya yang sedang kelaparan. Sudah tiga hari
Buaya itu belum makan dan perutnya terasa keroncongan. Hari ini, ia harus mendapat
mangsa karena kalau tidak, ia bisa mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam sungai
dan berenang perlahan-lahan untuk mencari mangsa.

Tak lama kemudian, Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di
sungai. Bebek sadar kalau dia sedang diawasi oleh Buaya. Bebek segera berenang ke
tepi sungai. Melihat mangsanya akan kabur, Buaya segera mengejar dan akhirnya Bebek
pun tertangkap.

“Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit. Kenapa kamu tidak
memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucap Bebek seraya menangis ketakutan.

“Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah
Buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.

Tidak jauh dari situ, terdapat lapangan hijau tempat kambing mencari makan. Benar
saja, di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.

“Pergi sana, aku mau memangsa kambing saja,” kata Buaya.

Bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.

Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya Buaya mendapatkan satu ekor anak
kambing yang siap untuk dimangsa.

“Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu
tidak makan gajah saja yang dagingnya lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke sana,”

9
usul Kambing.

“Baik, segera antarkan aku ke sana!”

Anak kambing itu mengajak Buaya ke tepi danau yang luas. Di sana, ada anak gajah
yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Ternyata, kulit
gajah itu sangat tebal sehingga Buaya tidak bisa melukainya.

Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus berusaha
menjatuhkan anak gajah itu, tapi tidak berhasil. Mendengar teriakan anaknya,
sekumpulan gajah mendatangi dan menginjak Buaya sampai tidak bisa bernafas. Buaya
itu tidak bisa melawan karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga
lemas karena belum makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.

(sumber: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/menelaah-struktur-dan-kaidah-
kebahasaan-teks-fabel-2569/)

Soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa tema cerita “Buaya yang Serakah”?
2. Tuliskan kembali tokoh-tokohnya!
3. Di mana latar tempat yang tersebut dalam cerita itu?
4. Mengapa bebek menyarankan buaya untuk menemui kambing?
5. Apakah kambing berhasil dimakan buaya?
6. Apa amanat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita itu?
7. Bagaian mana yang menurutmu menarik dari cerita itu?
8. Apa yang terjadi pada buaya selanjutnya?
9. Bagian mana yang menjadi orientasi dari cerita tersebut?
10. Bagian manakan yang menjadi koda dari ceri fabel tersebut?

10
Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil?


 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
 Apa yang menurut Anda berhasil?
 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

12
Refleksi Peserta Didik

- Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?


- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
- Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
- Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
- Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Kepala SMPN 2 Jogoroto Jogoroto, 17 Juli 2023


Guru Mapel Bahasa Indonesia

EDY PURNOMO, S.Pd., M.M GYPSOPHYLIA HERDANNI, S.Pd.


NIP. 197004131998031004 NIP. 199507022023212019

13

Anda mungkin juga menyukai