Materi Bioetik 4
Materi Bioetik 4
OLEH
Nurul Fitrianti
P102181022
era globalisasi membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu
hidup, budaya, dan tata nilai masyarakat, membuat masyarakat semakin peka
diberikan oleh bidan. Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan
landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan
masyarakat. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu
harus mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah manusia, dalam
melakukan tindakan seorang bidan harus selalu berlaku sopan, ramah, murah
senyum dan menjaga perasaan pasien. Hal ini dilakukan karena bidan diharapkan
dan pasien akan baik pula. Hubungan yang baik tersebut sangat mempengaruhi
yang diberikannya. Jika tidak, kewajibannya dalam memberi asuhan sama sekali
bertanggung jawab pada seluruh aspek asuhan. Pada dasarnya, etik dalam asuhan
neonatal sama dengan etik dalam memberi asuhan pada orang dewasa, yaitu
menjelaskan informasi dengan benar, menepati janji yang telah disepakati dan
menjaga kerahasiaan.
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Oleh karena
dimasyarakat, bidan juga harus etika yang baik sebagai pedoman bersikap atau
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik etika namun
semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak
bidan yang dipercaya adalah bidan yang beretika. Hal ini tentu aka sagat
menguntungkan baik bidan yang mempunyai etika yang baik karena akan mudah
mendapatkan relasi dengan masyarakat sehingga masyarakat juga akan percaya
pada bidan.
membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan
harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra
serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan
sini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal
dinamakan juga filsafat moral, yaitu suatu sistem prinsip-prinsip tentang moral,
tentang baik atau buruk. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etika adalah
disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia
(Sofyan, dkk (Peny.), 2006). Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu
utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para
penerapan dan proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika atau teori
yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga
berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu
kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan atau perubahan norma atau
nilai (Wahyuningsih, 2006). Moral adalah ajaran tentang baik atau buruknya yang
diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll; akhlak, budi
Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama
dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau
baik buruknya. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh
moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain
selain manusia. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang
menyangkut baik buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan moral atau ilmu yang
dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan yang
buruk, inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat dengan basis etik dan moral yang
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan
kasusu dimana Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan
Ternyata selama kala dua kemajuannya berlangsung lambat, perineum masih tebal
dan kaku. Keadaan ini di jelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada
jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan
Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan
bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, di lakukan karena
pasien, maka bidan akan di hadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Mungkin
kasus tersebut merupakan contoh dilema seorang bidan. Bila bidan melakukan
tindakan tanpa persetujuan pasien, bagaimana jika ditinjau dari segi etik dan
moralnya dan bila tidak dilakukan tindakan, apa yang ak terjadi dengan bayinya.
Kasus diatas adalah salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang
berkaitan dengan etik dan moralitas. Dimana seorang bidan dihadapkan pada dua
alternatif pilihan yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
menginat akan tanggung jawab profesional yaitu Tindakan selalu ditujukan untuk
tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian ( omission), disertai rasa
tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien contoh
lain untuk kasus etik dan moral biasa didapatkan dalam kasus seperti abortus,
dengan kejadian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari seperti menyangkut
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya
keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai harus
mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat
klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus
Koehn dalam The Ground of Professional Ethics, 1994 bahwa Bidan dikatakan
berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan