Anda di halaman 1dari 7

Tugas : Mandiri

Mata Kuliah : BIOETIK PROFESIONALISME BIDAN


Dosen : DR. MARDIANA AHMAD.,S.SiT.,M.Keb

PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM


PROFESI BIDAN DAN PELAYANAN
KEBIDANAN BERDASARKAN
APA YANG DIALAMI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Nilai Pada


Mata kuliah Bioetik Profesionalisme Bidan

OLEH
Nurul Fitrianti
P102181022

PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN


SEKOLAH PASCASARJANA
TAHUN AJARAN 2018
“Prinsip Etika dan Moralitas dalam Profesi Bidan

dan Pelayanan Kebidanan Berdasarkan

Apa yang Dialami Selama Ini”

Seiring dengan kemajuan jaman, serta kemudahan dalam akses informasi,

era globalisasi membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu

pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat semakin kritis. Di sisi lain

menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan etik. Selain itu perubahan gaya

hidup, budaya, dan tata nilai masyarakat, membuat masyarakat semakin peka

menyikapi berbagai persoalan, termasuk penilaian terhadap pelayanan yang

diberikan oleh bidan. Pemahaman yang baik mengenai etika profesi merupakan

landasan yang kuat bagi profesi bidan agar mampu menerapkan dan memberikan

pelayanan kebidanan yang profesional dalam melakukan profesi kebidanan, dan

dalam berkarya di pelayanan kebidanan, baik kepada individu, keluarga dan

masyarakat. Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, harus mampu

memahami kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam memandang kualitas

pelayanan kebidanan, termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.

Seorang bidan adalah tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat umum. Dalam menghadapi pasien, seorang bidan

harus mempunyai etika, karena yang dihadapi bidan adalah manusia, dalam

melakukan tindakan seorang bidan harus selalu berlaku sopan, ramah, murah

senyum dan menjaga perasaan pasien. Hal ini dilakukan karena bidan diharapkan

mampu memberikan kenyamanan dan memperbaiki keadaan pasien bukan malah


memperburuk. Dengan etika yang baik, maka hubungan yang terjadi antara bidan

dan pasien akan baik pula. Hubungan yang baik tersebut sangat mempengaruhi

tingkat keberhasilan seorang bidan dalam memberikan asuhan. Bidan harus

mempertimbangkan dan memasukkan unsur etik pada seluruh kegiatan asuhan

yang diberikannya. Jika tidak, kewajibannya dalam memberi asuhan sama sekali

dianggap gagal. Walaupun mungkin hanya kasus kelalaian, bidan harus

bertanggung jawab pada seluruh aspek asuhan. Pada dasarnya, etik dalam asuhan

neonatal sama dengan etik dalam memberi asuhan pada orang dewasa, yaitu

dengan memegang prinsip menghargai autonomi, melakukan tindakan yang

benar, mencegah tindakan yang merugikan, memperlakukan manusia secara adil,

menjelaskan informasi dengan benar, menepati janji yang telah disepakati dan

menjaga kerahasiaan.

Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena

lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Oleh karena

itu, selain mempunyai kemampuan dan keterampilan, agar dapat diterima

dimasyarakat, bidan juga harus etika yang baik sebagai pedoman bersikap atau

bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.

Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik etika namun

semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak

mempraktekkannya dalam kehidupannya dimasyarakat. Pada masyarakat daerah,

bidan yang dipercaya adalah bidan yang beretika. Hal ini tentu aka sagat

menguntungkan baik bidan yang mempunyai etika yang baik karena akan mudah
mendapatkan relasi dengan masyarakat sehingga masyarakat juga akan percaya

pada bidan.

Pelayanan kebidanan adalah proses yang menyeluruh sehingga

membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Bidan

harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra

konsepsi, skreening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensif pada

neonatal dan postpartum serta mempersiapkan ibu untuk pilihannya meiputi

persalinan dirumah, kelahiran Sectio Caesaria dan sebagainya. Bidan sebagai

pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan akuntabilitas

serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan

harus menjaga perkembangan praktek berdasarkan evidence based. Sehingga di

sini berbagai dimensi etik dan bagaimana pendekatan tentang etika merupakan hal

yang penting untuk digali dan dipahami.

Etika adalah suatu cabang ilmu filsafat. Maka di dalam literatur,

dinamakan juga filsafat moral, yaitu suatu sistem prinsip-prinsip tentang moral,

tentang baik atau buruk. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etika adalah

disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia

(Sofyan, dkk (Peny.), 2006). Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu

utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para

praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Bidan sebagai praktisi pelayanan

harus menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based. Etika adalah

penerapan dan proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika atau teori

moral untuk memformulasikan prosedur atau mekanisme untuk memecahkan


masalah etika. Guna etika adalah memberi arah bagi perilaku manusia tentang apa

yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral

(akhlak) apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Sedangkan moral adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan

bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Moral juga

berarti mengenai apa yang dianggap baik atau buruk di masyarakat dalam suatu

kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan atau perubahan norma atau

nilai (Wahyuningsih, 2006). Moral adalah ajaran tentang baik atau buruknya yang

diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dll; akhlak, budi

pekerti, susila (Soepardan, 2007).

Moralitas berasal dari bahasa latin moralis, artinya pada dasarnya sama

dengan moral, moralitas suatu perbuatan artinya segi moral suatu perbuatan atau

baik buruknya. Moral adalah mengenai apa yang dinilai seharusnya oleh

masyarakat. Moralitas merupakan suatu gambaran manusiawi yang menyeluruh,

moralitas hanya terdapat pada manusia serta tidak terdapat pada makhluk lain

selain manusia. Moralitas adalah sifat moral atau seluruh asas dan nilai yang

menyangkut baik buruk. Kaitan antara etika dan moralitas adalah, bahwa etika

merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan moral atau ilmu yang

membahas tentang moralitas.

Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan seseorang

dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan yang

buruk, inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia. Masyarakat semakin


kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap mutu pelayanan kebidanan

yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat dengan basis etik dan moral yang

baik. Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa

permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang

berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur konflik moral,

pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan

kenyataan yang ada.

Saat masih kuliah di DIII kebidanan saya pernah mendapatkan sebuah

kasusu dimana Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan

inpart. Sewaktu di lakukan anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomy.

Ternyata selama kala dua kemajuannya berlangsung lambat, perineum masih tebal

dan kaku. Keadaan ini di jelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada

pendiriannya menolak di episiotomy. Sementara waktu berjalan terus dan denyut

jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan

untuk melakukan tindakan episiotomy, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya.

Bidan berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan

bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, di lakukan karena

untuk melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan

pasien, maka bidan akan di hadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Mungkin

kasus tersebut merupakan contoh dilema seorang bidan. Bila bidan melakukan

tindakan tanpa persetujuan pasien, bagaimana jika ditinjau dari segi etik dan

moralnya dan bila tidak dilakukan tindakan, apa yang ak terjadi dengan bayinya.

Kasus diatas adalah salah satu contoh dari sekian banyak kasus yang
berkaitan dengan etik dan moralitas. Dimana seorang bidan dihadapkan pada dua

alternatif pilihan yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan

pemecahan masalah. Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus

menginat akan tanggung jawab profesional yaitu Tindakan selalu ditujukan untuk

peningkatan kenyamanan, kesejahteraan pasien dan kline serta Menjamin bahwa

tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian ( omission), disertai rasa

tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien contoh

lain untuk kasus etik dan moral biasa didapatkan dalam kasus seperti abortus,

euthanasia, keputusan untuk terminasi kehamilan. Isu moral juga berhubungan

dengan kejadian yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari seperti menyangkut

konflik, malpraktik, perang, dsb. 

Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya

adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap

keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai harus

mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat

menjalankan praktek kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan

klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus

mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan. Menurut Daryl

Koehn dalam The Ground of Professional Ethics, 1994 bahwa Bidan dikatakan

profesional, bila menerapkan etika dalam menjalankan praktek kebidanan. Bidan

berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan

peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktek

kebidanan (Wahyuningsih, 2006).

Anda mungkin juga menyukai