Kerangka Acuan Pelacakan Kasus Mangkir

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN PELACAKAN KASUS MANGKIR

I. PENDAHULUAN
TB sampai saat ini masi merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategis DOTS
telah di terapkan di bayak Negara sejak tahun 1995 sekitar 75% pasien TB
adalah kelompok usia paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun)
Diperkirakan seorang pasien TB dewasa akan kehilangan rata-rata waktu
kerjanya 3 sampi 4 bulan. Hal ini berakibat pada kehilangan pendapat tahunan
rumah tangganya sekitar 15 Tahun. Selain merugikan secara ekonomis, TB
juga memberikan dampak buruk lainnya secara social, seperti stigma bahkan di
kucilkan oLeh masyarakat

II. LATAR BELAKANG


Upaya pengendalian Tuberculosis (TB) Di Indonesia berlangsng sejak
sebelum kemerdekaan. Setelah perang kemerdekaan, diagnosis TB
berdasarkan foto toraks dan pengobatan pasien dilakukan secara rawat inap.
Pada era tersebut sebenarnya World Health Organization (WHO) telah
merekomendasikan upaya diagnosis melalui pemeriksaan dahak lengsung
dengan pengobtan menggunakan obat Anti Tuberculosis (OAT) yang baru saja
ditemukan Yaiyu: INH,PAS dan Sreptomisin,serta metode pengobatan pasien
dengan pola rawat jalan.

III. TUJUAN UMUM


Untuk mencegah kegagalan pengobatan TBC dan mencegah munculnya kasus
TB MDR

TUJUAN KHUSUS
1. Melacak pasien TBC yang berhenti mengambil obat
2. Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti minum obat tentang
penyakit TBC sehingga bersedia untuk berobat Kembali

IV. KEGIATAN POKO DAN RICIAN KEGIATAN


Kunjuangan rumah pasien TB pasein TB dan melakukan pelacakan apa
terjadi kasus putus obat Sehingga pasien bisa menyelesaikan pengobatannya
sampai tuntas sehingga tidak terjadi putus berobat dan atau kambuh.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Dengan mendatangi rumah penderita TB dan melakukan pelacakan kasus
putus obat dan menjelaskan pada pasien TB tentang pentinya minum obat
secara teratur sampi sembuh.

VI. SASARAN
Semua masyarakat yang ada di wilaya Puskesmas Maradekaya yang terdiri
dari 5 kelurahan yang ada penderita TB yang putus berobat.

VII. JADWAL PELAKSANA KEGIATAN


Setiap penderita TB melakuka kunjuan rumah agar tidak terjadi kusus putus
berobat.
VIII. EVALUASI
Setelah dilakukan kegiatan kunjungan rumah mengevaluasi kembali pasien
apakah obatnya di minum secara teratur, tepat waktu,tepat dosis.

IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap selesai melakukan kunjungan
rumah

Mengetahui
Kepala Puskesmas Maradekaya

drg.Hj.Adrina Zadaruddin, M.Kes


NIP: 19631029 199203 2 004

Anda mungkin juga menyukai