PERJANJIAN KERJASAMA
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
(B3)
Antara
PUSKESMAS LOSARI
Dengan
PT. TRISNA AUFA BUANA
Dan
PT. TRIGUNAPRATAMA ABADI
No : 535 / PKM.LSR-PT.TAB-PT.TPA / IX / 2022
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) (selanjutnya
disebut " Perjanjian *) ini dibuat dan ditandatangani pada Hari Kamis tanggal Satu bulan
September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (01-09-2022) oleh dan antara :
1. Nama :dr. Ahmad Abid
Pekerjaan /Jabatan —_: Plt Kepala Puskesmas
Alamat + Jl, Raya Losari Timur No. 33, Kec. Losari, Kabupaten Brebes
Jawa Tengah
Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama Puskesmas Losari,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (Penghasil Limbah B3).
I. Nama : Nur Arif Hidayat
Pekerjaan / Jabatan —: Direktur
Alamat : Kp. Batubantar RT 002 RW 001, Batubantar, Cimanuk,
Pandeglang, Banten
Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. Trisna Aufa
Buana, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (Pengangkut Limbah 3),
UII. Nama
Pekerjaan / Jabatan
Alamat 1 JI. Dalem Wirabangsa Desa Gintung Kerta Kec Klari Kab
Karawang 41371
Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. Triguna
Pratama Abadi, selanjutnya disebut PIHAK KETIGA (Pengolah, dan Pemanfaat
Limbah 83).
Pihak Pertama,Pihak Kedua dan Pihak Ketiga secara bersama-sama selanjutnya disebut
sebagai “Para Pihak”. Para Pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas,
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perusahaan berbadan hukum yang dalam kegiatan
produksi atau usahanya menghasilkan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau
sebagai penghasil Limbah B3.
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Pengangkutan
(Transporter) Limbah B3, yang berdasarkan Izin yang dikeluarkan oleh Instansi yang
berwenang, sebagai berikut termasuk semua perubahan dan penambahan berdasarkan
Peraturan Perundangan yang berlaku di kemudian hari:
a. Surat Pernyataan Telah Terpenuhinya Komitmen PT. Trisna Aufa Buana No:
SK.00383/A).309/1/DJPD/2018 Tanggal 13 Agustus 2018 mengenai Izin
Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus Untuk Mengangkut Barang Berbahaya.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SK No. S.528 / VPLB3 / PPLB3
/ PLB.3 / 6 / 2017 Tanggal 6 Juni 2017, S.563 / VPLB3 / PPLB3 / PLB.3/ 5 / 2018
‘Tanggal 28 Mei 2018, S.1182 / VPLB3 / PPLB3 /PLB.3 / 10 / 2019 Tanggal 24 Oktober
2019 dan S.304 / PSLB3-VPLB3 / PLB.3 / 09 / 2021 Tanggal 06 September 2021
3. Bahwa PIHAK KETIGA adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan dan
pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) limbah padat maupun fasa cair
yang telah mempunyai Surat Izin dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik
Indonesia, sebagai berikut termasuk semua perubahan dan penambahan berdasarkan
Peraturan Perundangan yang berlaku di kemudian hari:
a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SK No.
1097/Menihk/Setjen/PLB.3/12/2019.
b, Persetujuan Teknis di bidang pengelolaan limbah 83 dengan kegiatan pemanfaatan
Limbah 83 PT. Trigunapratama Abadi Nomor : S.336/PSLB3/VPLB3/PLB.3/7/2021
dan Surat Kelayakan Operasional Nomor : S.481/PSLB3/VPLB3/PLB.3/9/2021.
Bahwa _masing - masing Pihak Sepakat untuk melakukan kerjasama pengangkutan
pengolahan dan pemanfaatan limbah B3 sebagaimana diatur dalam pasal — pasal sebagai
berikut :
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN.
1, Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua untuk melakukan pengangkutan limbah 83 yang
dihasikan oleh Pihak Pertama sesuai izin yang dimiliki oleh Pihak Kedua dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat Republik Indonesia serta intansi terkait lainnya,
2. Pihak Kedua menunjuk Pihak Ketiga yang menerima penunjukan ini untuk mengolah
dan/atau memanfaatkan limbah B3 yang dihasilkan oleh Pihak Pertama, Sesuai izin yang
dimiliki Pihak Ketiga dari Kementerian Lingkungan Hidup serta intansi terkait lainnya.PASAL 2
LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN
Para Pihak sepakat bahwa pekerjaen yang akan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga adalah
mengolah dan/atau memanfaatkan limbah B3 yang dikirim atau diangkut oleh Pihak
Kedua dari penghasil imbah B3 yakni Pihak Pertama.
Bahwa Limbah B3 yang telah disepakati oleh Para Pihak dalam ayat 1 pasal ini adalah
Limbah B3, sebagai berikut :
[No JENIS LIMBAH KODE
LIMBAH
1 | Limbah Medis / Klinis 337-1
2_| Minyak Pelumas Bekas Bi05d
3 | Kain Majun Bekas Bil0d
Pengangkutan limbah B3 tersebut dilaksanakan sebaik — baiknya oleh Pihak Kedua sesuai
dengan jadwal pesanan dari Pihak Pertama ke lokasi plant Pihak Ketiga.
Para Pihak dalam pelaksanaan Pengiriman, Pengangkutan dan Penerimaan Limbah B3
diwajibkan membuat dokumen penanganan Limbah 3 yaitu Surat Jalan, Manifest dan
atau manifest elektronik (Festronik) sesuai dengan peraturan yang berlaku
Pihak Kedua bertanggung jawab secara penuh terhadap jenis limbah B3 yang akan
dikirim dari Pihak Pertama mulai gerbang pintu keluar perusahaan Pihak Pertama
sampai temipat pengolahan dan/atau pemanfaatan limbah B3 Pihak Ketiga.
PASAL 3
KEWAJIBAN Dan JAMINAN
1, PIHAK PERTAMA :
‘a. Wajib melakukan pengemasan Limbah B3 menggunakan kemiasan/wadah yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku sebelum diangkut oleh PIHAK KEDUA.
b. Melakukan pengajuan atau mengisi rencana pengangkutan secara online kedalam
sistem FESTRONIK yang disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia.
. Menyerahkan Limbah B3 kepada PIHAK KEDUA untuk selanjutnya diserahkan ke
PIHAK KETIGA sebagai Pengolah dan/atau Pemanfaat limbah B3.
d. Menjamin membayar seluruh biaya penanganan limbah B3 ke PIHAK KEDUA, yang
diangkut oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan biaya yang telah disepakati PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA:
a. Menjamin bahwa Limbah B3 yang diangkut dari fasiltas pelayanan kesehatan atau
perusahaan PIHAK PERTAMA akan benar - benar dilakukan pengelolaan di
perusahaan PIHAK KETIGA sesuai dengan perjanjian ini dan tidak menyerahkan
kepada pihak lain atau tidak dilakukan pengelolaan lebih lanjut.b. Melaksanakan sendiri dan bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin
timbul selama proses pengangkutan limbah B3 dari lokasi PIHAK PERTAMA ke lokasi
pemanfaatan/pengolahan PIHAK KETIGA.
c. Memberikan Berita Acara Penerimaan limbah 83 dan Sertifikat pengolahan limbah B3
untuk PIHAK PERTAMA dari PIHAK KETIGA.
d. Menjamin membayar seluruh biaya penanganan limbah B3 kepada PIHAK KETIGA
sesuai dengan biaya yang telah disepakati PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA.
€. mengisi atau menyetujui manifest elektronik secara online dalam sistem FESTRONIK
yang disediakan oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia.
f. Menjamin bahwa armada yang dipakai untuk mengangkut Limbah B3 milik PIHAK
PERTAMA adalah armada khusus milik PIHAK KEDUA dan telah memilki Ijin angkut
Limbah B3 dari instansi terkait.
3. PIHAK KETIGA:
a. Menerbitkan berita acara penerimaan limbah B3 dan sertifikat pengolahan dan/atau
pemanfaatan limbah 83 untuk PIHAK PERTAMA, melalui PIHAK KEDUA.
b. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses
pengolahan/pemanfaatan limbah B3 yang ada dilokasi PIHAK KETIGA dan menjamin
tidak akan melibatkan PIHAK PERTAMA dan juga PIHAK KEDUA.
c. Mengisi atau menyetujui manifest elektronik secara online dalam sistem FESTRONIK
yang disediakan oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia.
d. Menjamin untuk melakukan pengelolaan Limbah B3 milik PIHAK PERTAMA dari
PIHAK KEDUA sesuai dengan aturan perundang ~ undangan yang berlaku
Pasal 4
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 ( Satu ) tahun terhitung sejak Tanggal Satu
bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (01-09-2022) sampai dengan Tiga Puluh
Satu bulan Agustus tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (31-08-2023)
2. anjian ini dapat diperpanjang kembali, apabila dikemudian hari Para Pihak saling setuju dan
mufakat.
Pasal 5
BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN
Para Pihak setuju bahwa Biaya Pengelolaan Limbah 63 (Pengangkutan dan
Pengolahan/Pemanfaatan/Pemusnahan) dalam bentuk penawaran harga yang telah
disetujui bersama.Pasal 6
FORCE MAJEUR
. Yang dimaksud Force Majeur didalam perjanjian ini adalah peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian diluar kekuasaan manusia, termasuk Kebijakan Pemerintah, aksi mogok
kerja, bencana alam (seperti gempa bumi, angina topan, banjir besar, Kebakaran besar,
hhujan deras terus-menerus yang menghambat pelaksanaan pekerjaan, tanah longsor dl),
epidemic / wabah penyakit, huru-hara, perang dan pemberontakan, serta keadaan lainnya
yang berdasarkan hukum yang beriaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai peristiwa
Force Majeur, sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundanya atau terhalangnya
masing-masing pihak dalam melakukan kewajibannya.
. Bilamana terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini maka :
’a. Pihak-pihak yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah kejadian.
b. Para Pihak telah saling setuju dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang
lain untuk kemungkinan mengadakan Amandemen dari perjanjian ini.
. Semua Kerugian yang timbul yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya
Force Majeur bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya.
Pasal 7
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Selain karena telah berakhimya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat
berakhir sebelum jangka waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan satu pihak
kepada pihak lainnya, apabila terjadi :
a. Adanya cidera janji/ tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini dan
terhadap pihak yang melakukan cidera janji tersebut tidak memenuhi/memperbaikinya
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberitahuan diberikan.
b. Adanya kondisi force majeure yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya
Perjanjian ini oleh Para Pihak dan tidak adanya keinginan untuk mengadakan
‘Amandemen dari perjanjian ini.
Tidak dilaksanakannya kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 (tiga) perjanjian
kerjasama ini, pengakhiran Perjanjian tidak mengakibatkan hapusnya kewajiban
pembayaran yang telah timbul sebelum tanggal berakhirya perjanjian ini.Untuk hal
ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) pasal ini, Para
Pihak sepakat dan setuju mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia, yaitu mengenai diperlukannya
keputusan dari Badan Peradilan untuk dilakukannya pengakhiran/pembatalan, sehingga
pengakhiran/pembatalan perjanjian cukup dilakukan secara sepihak oleh masing-masing
pihak tanpa menunggu adanya putusan dari Hakim.
Masing-masing pihak dengan ini menyatakan membebaskan pihak lainnya dari segala
tuntutan/gugatan dari pihak = manapun yang timbul__berkaitan dengan
berakhirnya/batalnya perjanjian ini.Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN,
1. Apabila di kemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dari perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk terlebih dahulu
menyelesaikan secara musyawarah.
2. Bilamana musyawarah tersebut ayat ( 1 ) pasal ini tidak menghasilkan kata sepakat, maka
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI ) dan/atau di Pengadilan negeri domisili PARA PIHAK.
PASAL 9
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN
Segala sesuatu yang belum diatur atau diperlukan adanya perbaikan dalam perjanyian ini,
sedangkan PARA PIHAK menghendaki yang sifatnya melengkapi atau memperbaiki, akan
diatur dan ditentukan kemudian olen PARA PIHAK untuk disepakati bersama serta dibuat
secara tertulis dalam perjanjian tambahan (addendum) atau perbalkan perjanjian
(amandemen) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Pasal 10
PENUTUP
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) asli, ditandatangani dan dibubuhi
Stempel Perusahaan Para Pinak, bermaterai cukup, serta masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PIHAK KETIGA
| PUSKESMAS LOSARI PT. TRISNA AUFA BUANA PT. TRIGUNAPRATAMA ABADI
Direktur Direktur
Mengetahui,
Kepala sme teeharan Kabupaten Brebes
S dg:
NIP, 19710214 199503 2 001