Anda di halaman 1dari 6

Analisis Penggunaan Majas Perbandingan Dalam Puisi “Le Lac” Karya Alphonse de

Lamartine

1. Pendahuluan
a. Latar belakang
Majas perbandingan merupakan gaya bahasa kiasan yang menyatakan
sebuah perbandingan antara satu hal atau objek dengan yang lainnya yang
dianggap sama. majas perbandingan terdiri dari banyak jenis, yaitu; majas
metafora, majas simile, majas personifikasi, majas asosiasi, majas metonimia,
majas sinestesia dan lainnya. Majas seperti itu biasa dipakai dalam karya
sastra seperti puisi, novel, maupun teks drama.
Pada penelitian ini, peneliti hanya akan memfokuskan pada puisi.
Dimana menurut Coleridge puisi adalah kata-kata indah dalam susunan
terindah (Pradopo, 2009:6). Puisi merupakan sebuah karya sastra yang di
dalamnya terdapat unsur irama, rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya.
Peneliti memilih untuk membahas puisi “Le Lac” Karya Alphonse de
Lamartine sebagai objek penelitian karena peneliti tertarik untuk mengetahui
penggunaan majas perbandingan dan makna dari puisi Le Lac. Dimana
penyair menulis karyanya menggunakan bahasa sebagai media penyampaian
pikiran, perasaan dan situasi dalam karya sastranya. Hal ini tidak terlepas
dengan penggunaan gaya bahasa untuk menambah keindahan dalam sebuah
karya sastra.

b. Rumusan masalah :
1. Apa saja jenis-jenis majas perbandingan dalam puisi Le Lac?
2. Bagaimanakah fungsi majas perbandingan dalam puisi Le Lac?

2. Tinjauan Pustaka
Berikut pemaparan terkait teori yang menjadi landasan peneliti dalam penelitian ini.
1. Puisi
Menurut Coleridge puisi adalah kata-kata indah dalam susunan terindah
(Pradopo, 2009:6). Puisi merupakan sebuah karya sastra yang di dalamnya
terdapat unsur irama, rima, ritma dan lirik dalam setiap baitnya.
2. Semantik
Menurut Chaer (2015, hlm.6-11) semantik memiliki empat jenis yang dapat
dibedakan berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa yang menjadi objek
penelitiannya, empat jenis semantik tersebut salah satu diantaranya adalah
Semantik Maksud. Semantik Maksud merupakan jenis semantik yang
berkaitan dengan pemakaian bentuk-bentuk gaya bahasa, diantaranya yaitu
metafora, personifikasi, ironi, litotes, dsb.
3. Majas Perbandingan
Majas perbandingan merupakan perbandingan majas untuk digunakan
memperbandingkannya atau mengungkapkan sesuatu yang lain. Selain itu,
perbandingan ini memiliki adanya bentuk lain dan kemiripan sifat. Jenis-jenis
majas perbandingan sebagai berikut.
a. Perumpamaan
Menurut Pradopo (1987: 110), perumpamaan yang dimaksud yaitu
padanaan dalam bahasa Inggris yaitu simile yang bermakna (seperti)
yang berasal dari bahasa latin. Majas perumpamaan juga merupakan
dua hal yang pada perbandingan hakikatnya sengaja dan berlainan
sehingga dianggap sama.
b. Majas Metafora
Menurut Becker (dalam Pradopo, 1987: 66), bahwa majas metafora
merupakan perbandingan namun hanya saja tidak memiliki kata-kata
penggunaan perbandingan, misalnya laksana, bagai, seperti. Namun
demikian, metafora itu perantara dengan melihat sesuatu benda lain.
c. Majas Personifikasi
Menurut Keraf (1988: 140), majas personifikasi yaitu semacam majas
yang menggambarkan barang yang tidak bernyawa atau benda mati
sehingga sifat sifat atau seolah-olah seperti kemanusiaan.

3. Metode Penelitian
Pendekatan Deskriptif Kualitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut
Mukhtar (2013: 10) metode penelitian deskriptif kualitatif adalah sebuah
metode yang digunakan peneliti untuk menemukan pengetahuan atau teori
terhadap penelitian pada satu waktu tertentu. Penelitian deskriptif kualitatif
adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan objek yang
dianalisis. Objek yang diambil adalah puisi yang mengandung majas
perbandingan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi pustaka dengan cara membaca dan mencatat data-data berupa
baris puisi yang mengandung majas perbandingan.

4. Hasil dan Pembahasan


Dalam pembahasan ini, peneliti akan memaparkan hasil analisis penggunaan
majas perbandingan dalam puisi “le lac” karya Alphonse de Lamartine

a. Jenis-jenis majas perbandingan dalam puisi Le Lac


Berdasarkan hasil analisis kita ketika membaca puisi le lac tersebut, kita
menemukan beberapa majas seperti;
1. Perumpamaan
Perumpamaan atau padan kata merupakan perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama.
Justifikasi yang ditemukan pada puisi le lac adalah:
● Ainsi toujours poussés vers de nouveaux rivages
‘Akhirnya selalu saja menuju ke pantai baru’
● Où l'amour à longs flots nous verse le bonheur
‘Dimana cinta dengan ombak panjang mencurahkan kebahagiaan bagi
kita’

2. Majas Metafora
Metafora merupakan pemakaian kata-kata bukan arti yang sebenarnya.
Justifikasi yang ditemukan pada puisi le lac adalah:
L’homme n’a point de port, le temps n’a point de rive
‘Manusia tidak memiliki pelabuhan, waktu tidak memiliki pantai’

3. Majas Personifikasi
Personifikasi merupakan gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati
memiliki sifat seperti manusia.
Justifikasi yang ditemukan pada puisi le lac adalah:
● Tu mugissais ainsi sous ces roches profondes
‘Kamu berteriak di bawah bebatuan yang dalam’
● Ainsi tu te brisais sur leurs flancs déchirés
‘Seperti ini, Kamu mematahkan sayap mereka yang robek’
● Ainsi le vent jetait l'écume de tes ondes
‘Seperti ini, Angin melemparkan buih dari ombakmu’
● Que le bruit des rameurs qui frappaient en cadence
‘Tapi suara pendayung memukul dalam irama’
● Tes flots harmonieux.
‘Ombakmu yang harmonis’
● Temps jaloux, se peut-il que ces moments d'ivresse
‘Waktu cemburu, mungkinkah kita disaat-saat yang buruk’
● Que le vent qui gémit, le roseau qui soupire
‘Semoga angin yang mengerang, buluh yang menghela napas'
● que les parfums légers de ton air embaumé,
‘Semoga aroma lembut udara harummu’
● tout dise: Ils ont aimé!
‘Semuanya berkata: mereka saling mencintai’

b. Fungsi majas perbandingan dalam puisi Le Lac


1. Perumpamaan
● Ainsi toujours poussés vers de nouveaux rivages
‘Akhirnya selalu saja menuju ke pantai baru’
pantai baru → keadaan hati yang baru, pencarian yang baru dengan
orang yang baru. Penulis puisi menggunakan kata pantai untuk
mengumpamakan keadaan hati yang dia rasakan.
● Où l'amour à longs flots nous verse le bonheur
‘Dimana cinta dengan ombak panjang mencurahkan kebahagiaan bagi
kita’
ombak panjang → perjalanan cinta yang panjang
Fungsi dari perumpamaan dalam puisi Le lac adalah untuk mempercantik
susunan kalimat di dalam puisi tersebut

2. Majas Metafora
L’homme n’a point de port, le temps n’a point de rive
‘Manusia tidak memiliki pelabuhan, waktu tidak memiliki pantai’
kata pelabuhan dan pantai adalah dua kata yang bukan arti sebenarnya
melainkan sebagai lukisan sebagai persamaan dan perbandingan antara kedua
belah pihak yaitu manusia dan waktu. Dimana seharusnya dituliskan jika
manusia tidak memiliki waktu dan pantai yang tidak memiliki pelabuhan,
maka semuanya akan tidak ada ujungnya atau sia-sia.
Fungsi dari majas metafora dalam puisi Le lac adalah untuk untuk
memperjelas dan membuat kalimat menjadi lebih hidup dan menarik. Konsep
pengibaratan dalam majas metafora memberi kemudahan pembaca dalam
memahami penafsiran atas sebuah objek.

3. Majas Personifikasi
● Tu mugissais ainsi sous ces roches profondes
‘Kamu berteriak di bawah bebatuan yang dalam’
Tu → kata ganti dari ‘Danau’. Maka kata ‘Tu’ merupakan benda mati
yang mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu berteriak
● Ainsi tu te brisais sur leurs flancs déchirés
‘Seperti ini, kamu mematahkan sayap mereka yang robek’
Tu → kata ganti dari ‘Danau’. Maka kata ‘Tu’ merupakan benda mati
yang mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu mematahkan
● Ainsi le vent jetait l'écume de tes ondes
‘Angin melemparkan ombakmu’
Le vent → kata “angin” dalam kalimat ini merupakan benda mati yang
mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu melemparkan
● Que le bruit des rameurs qui frappaient en cadence
‘Tapi suara pendayung memukul dalam irama’
Le bruit → kata “suara” dalam kalimat ini merupakan benda mati yang
mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu memukul
● Tes flots harmonieux.
‘Ombakmu yang harmonis’
flots → kata “ombak” dalam kalimat ini merupakan benda mati yang
mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu harmonis.
● Temps jaloux, se peut-il que ces moments d'ivresse
‘Waktu cemburu, mungkinkah kita disaat-saat yang buruk’
Temps → kata “waktu” dalam kalimat ini merupakan benda mati yang
mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu cemburu.
● Que le vent qui gémit, le roseau qui soupire
‘Semoga angin yang mengerang, buluh yang menghela napas'
le vent & le roseau → kata “angin” dalam kalimat ini merupakan
benda mati yang mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu
mengerang dan kata “buluh” dalam kalimat ini merupakan benda
mati yang mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu menghela
napas.
● que les parfums légers de ton air embaumé,
‘Semoga aroma lembut udara harummu’
les parfums → kata “aroma” dalam kalimat ini merupakan benda mati
yang mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu lembut.
● tout dise: Ils ont aimé!
‘Semuanya berkata: mereka saling mencintai’
kata “Semuanya” dalam kalimat ini berpacu pada kalimat sebelumnya,
yaitu angin, buluh, dan udara yang merupakan benda mati yang
mempunyai sifat seperti makhluk hidup, yaitu berkata.
Fungsi dari majas metafora dalam puisi Le lac adalah untuk memberikan
gambaran jelas tentang situasi yang hendak penulis lukiskan serta sebagai
bayangan angan yang terasa lebih konkret.

5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis jenis majas perbandingan
yang ditemukan dalam puisi Le Lac karya Alphonse de Lamartine yaitu
perumpamaan, majas metafora, majas personifikasi. Kemudian fungsi majas
perbandingan dalam puisi Le lac yaitu perumpamaan berfungsi untuk mempercantik
susunan kalimat di dalam puisi tersebut. Selanjutnya majas metafora dalam puisi ini
berfungsi untuk memperjelas dan membuat kalimat menjadi lebih hidup dan menarik,
juga memberi kemudahan pembaca dalam memahami penafsiran atas sebuah objek.
Kemudian majas personifikasi berfungsi untuk memberikan gambaran jelas tentang
situasi yang hendak penulis lukiskan serta sebagai bayangan angan yang terasa lebih
konkret.

Berdasarkan rumusan masalah yang ada gaya bahasa yang terdapat dalam puisi le lac
dapat kita simpulkan bahwa gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut adalah
gaya bahasa perbandingan. Gaya tersebut didominasikan oleh metafora dan
personifikasi, efek yang ditimbulkan ketika membaca puisi le lac membuat emosi
lebih menggebu-gebu.

Anda mungkin juga menyukai