Anda di halaman 1dari 3

TERAPI OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSCM/ICU/003 00 1 dari 2

Ditetapkan oleh
Tanggal terbit Direktur RS Cikarang Medika
STANDAR PROSEDUR
27 Juni 2018
OPERASIONAL

dr. Lucia Ranty Winarsih Prihambodo,MARS


Terapi O2 merupakan salah satu terapi pernafasan dalam mempertahankan
oksigenasi.

PENGERTIAN
TUJUAN 1. Mengatasi keadaan hipoksia
2. Menurunkan kerja pernafasan
3. Menurunkan beban kerja otot jantung (miocard)
Indikasi:
1. Pasien dengan kadar O2 yang diketahui melalui hasil AGD/BGA
2. Pasien dengan peningkatan kerja nafas dimana tubuh berespon terhadap
keadaan hipoksia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernapasan,
serta adanya kerja otot-otot tambahan pernapasan.
3. Pasien dengan peningkatan kerja jantung dimana jantung berusaha untuk
mengatasi gangguan O2 melalui peningkatan laju pompa jantung yang
lebih kuat
4. Pada pasien selama dan sesudah pembedahan.
Kontra Indikasi:
1. Mutlak tidak ada
Untuk PPOM berat pemberian O 2 dimulai dengan 2 lpm dinaikkan secara
bertahap.
KEBIJAKAN SK Direktur No 066/SK/RSCM-YANMED/VI/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Medis di Rumah Sakit Cikarang Medika.
TERAPI OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSCM/ICU/003 00 2 dari 2

PROSEDUR Persiapan alat:


1. Sentral oksigen, tabung O2, manometer set, flow meter, humidifier.
2. Chateter nasal/ kanul nasal/ sungkup muka sederhana/ sungkup muka
dengan kantong rebreathing/ sungkup muka dengan kantong non
rebreathing.
Langkah-langkah:
1. Kateter nasal/ nasal kanul
a. Cuci tangan
b. Memberi tahu pasien
c. Isi tabung humidifier dengan water for irrigation batas yang tertera
d. Menhubungkan flow meter dengan tabung oksigen/ sentral oksigen.
e. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur
konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam
tabung flow meter.
f. Menghubungkan kateter nasal/ kanul nasal dengan flow meter
g. Alirkan oksigen ke:
 Kateter nasal dengan aliran antara 1-6 lt/mnt
 Kanul nasal dengan aliran antara 1-6 lt/mnt
h. Cek aliran kateter nasal/ kanul nasal dengan menggunakan panggung
tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen
i. Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang
diinginkan
k. Cuci tangan
l. Rapikan peralatan kembali
m. Dokumentasikan pada status klien.
2. Sungkup muka dengan kantong rebreathing dan atau non rebreathing
a. Cuci tangan
b. Memberi tahu pasien
c. Isi tabung humidifier dengan water for irrigation batas yang tertera
d. Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/ sentral oksigen.
TERAPI OKSIGEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/RSCM/ICU/003 00 3 dari 2

e. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur


konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam
tabung flow meter.
f. Menghubungkan sungkup muka dengan kantong rebreathing dan
atau non rebreathing dengan flow meter
g. Alirkan oksigen ke sungkup muka dengan kantong rebreathing dan
atau non rebreathing dengan aliran udara 8-12 lt/mnt
h. Cek aliran oksigen ke sungkup dengan cara menutup sungkup dengan
salah satu tangan dan amati aliran oksigen yang masuk ke dalam
kandtong.
i. Pasang alat sungkup muka dengan kantong rebreathing dan atau non
rebreathing pada klien
j. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai dengan
yang diinginkan
k. Cuci tangan
l. Rapikan peralatan kembali
m. Dokumentasikan pada status klien.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Bandingkan hasil PaO2, SaO2, SpO2 klien sebelum dan sesudah
pemberian O2
b. Kaji dan bandingkan status pernapasan sebelum dan sesudah
pemberian O2
c. Cek kulit dan membrane mukosa klien
d. Cek kepatenan alat
e. Observasi adanya keluhan terutama mual dan muntah
f. Tanyakan kenyamanan terhadap terapi O2
1. Instalasi Farmasi
2. Seksi Penunjang Medik
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai