Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL

1 Komponen Layanan Dasar


2 Bidang Layanan Sosial
3 Jenis Layanan Informasi
4 Topik/Tema Layanan Stop Bullying
5 Fungsi Layanan Pemahaman dan Pecegahan
6 Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
bullying, bahaya perilaku bullying serta berani
melawan tindakan bullying
7 Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan pengertian
bullying
2. Peserta didik/konseli dapat memahami sebab-
sebab dan dampak negatif bullying
3. Peserta didik/konseli dapat mengatasi cara
mencegah dan melawan bullying
8 Sasaran Layanan Kelas IX
9 Materi Layanan 1. Pengertian Bullying
2. Sebab-sebab dan dampak negatif bullying
3. Cara mencegah dan melawan bullying
10 Waktu dan tempat 1 * 45 menit
11 Tempat Ruang kelas
12 Tanggal Pelaksanaan 23 November 2019
13 Sumber Materi 1. Slamet,dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMP-MTs Kelas
8, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur,2014,Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling bidang social,
Yogyakarta, Paramitra
14 Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan Tanya jawab
15 Media/ Alat LCD, Power point Stop Bullying
16 Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan 1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumya, ice
breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan
dan Konseling
4. Menanyakan kesiapan kepada peserta didik

2. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan media slide power point


yang berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide Power point yang
materi layanan berhubungan dengan materi
layanan

3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat


kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang
akan dating
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dalam erdoa dan
salam

17 Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK atau Konselor melakukan evaluasi dengan


memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah di siapkan
2. Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK

2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara


lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
Menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan
2. Topic yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan ; mudah dipahami/tidak
mudah/ sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/ tidak menarik untuk di ikuti.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian Materi

Medan, November 2019


Guru Bk/BP/Konselor

NOVRIDA GINTING

Lampiran 1. Uraian Materi


STOP BULLYING

Pengertian Bullying
Bullying adalah salah satu bentuk dari perilaku agresi dengan kekuatan dominan pada
perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan mengganggu anak lain atau korban
yang lebih lemah darinya. Viktorian Departement of Education and Early Chilhood Develoment
mendefenisikan bullying terjadi jika seseorang atau sekelompok orang menggangu atau
mengancam keselamatan dan kesehatan seseorang baik secara fisik maupun psikologis,
mengancam property, reputasi atau penerimaan social seseorang serta dilakukan secara berulang
dan terus menerus. Terdapat beberapa jenis-jenis bullying . Bullying dapat berbentuk tindakan
fisik dan verbal yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu
sebagai berikut :
1. Bullying secara verbal : Perilaku ini dapat berupa julukan nama, cela’an, fitnah, kritik kejam,
penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual,
terror, surat-surat yang mengitimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang
keji dan keliru, gossip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying dalam bentuk verbal adalah
salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi
langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik : yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang, menampar,
mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang
milik anak yang tertindas. Kendati bullying jenis ini adalah yang paling tampak dan mudah
untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam
bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap
merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-
tindakan kriminal yang lebih lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial : adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis
melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap
yang tersembunyi seperti pandangan agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa
mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku
bullying yang paling sulit dideteksi dari luar.
4. Bullying elektronik/ cyber : merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya
melalui sarana elektronik seperti computer, handphone, internet, website,chatting room, e-
mail, sms dan sebagainya. Biasanya ditujukan intuk meneror korban dengan menggunakan
tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau filim yang sifatnya mengintimidasi,
menyakiti atau menyudutkan.

Sebab-Sebab Munculnya Perilaku Bullying


1. Bullying terjadi karena tradisi turun temurun dari senior
2. Keinginan untuk balas dendam karena dulu pernah mendapatkan perlakuan yang sama
3. Perasaan ingin menunjukkan kekuasaan dan kekuatan ( superior)
4. Kecewa karena orang lain tindak berperilaku sesuai dengan yang di harapkan
5. Dorongan untuk mendapatkan kepuasan
6. Dianggap menghina atau mengganggu kelompok tertentu (genk)

Dampak Negatif Bullying Bagi Orang Yang Menjadi Korban


1. Terganggu fisiknya seperti cedera, terluka, sakit, dan sebagainya
2. Tertekan psikisnya (Kejiwaannya) seperti takut, cemas, rasa tidak nyaman,resah, tertekan
dan gejala tekanan psikis lain.
3. Pergaulan sosial terganggu, seperti minder, menyendiri, grogi, pendiam dan tertutup
4. Terganggu prestasi belajarnya seperti nilai jelek, tidak konsentrasi belajar, lupa
mengerjakan tugas, sampai menurunya rangking atau tidak naik kelas.

Bagaimana Mencegah Dan Melawan Bulling


Untuk mencegah agar kita tidak menjadi korban tindakan bullying antara lain yang dapat
kita
Lakukan adalah :
1. Hindari membawa atau memakai barang-barang mahal atau uang yang berlebihan
2. Jangan sendirian terutama di tempat sepi
3. Hindari cari gara-gara dengan perilaku bullying
4. Jangan berada di dekat dengan orang yang suka melakukan tindakan bullying atau berada
di sekitar mereka
5. Kenali dan perhatikan pelaku bullying
6. Jangan ikut-ikutan melakukan tindakan bullying dalam bentuk apapun.

Sedangkan untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut:
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukkan ketahanan diri bahwa kita tidak mau
mengganggu dan diganggu
2. Bersikap tenang sat ada yang menggangu jangan biarkan emosi terpancing
3. Jika melihat ada teman yang menjadi korban, maka tolongla korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sampai mencari
pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan,
laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (BKP)


TOPIK BEBAS (RPLBK)

Satuan pendidikan : SMP Negeri 8 Medan


Kelas/Semester : IX-I
Alokasi Waktu : 1 * 60 menit
Tugas Perkembangan : Untuk mengembangkan kepribadian siswa agar siswa dapat lebih baik lagi dan
menjadi lebih baik

1 Topik Permasalahan/ bahasan Cabut saat mata pelajaran


2 Kompetensi dasar Agar siswa dapat lebih baik lagi dalam menerima pelajaran dan
tidak suka membolos lagi
3 Bidang bimbingan Pribadi dan Sosial
4 Jenis layanan Bimbingan Kelompok
5 Format layanan Kelompok
6 Fungsi layanan Pemahaman dan pencegahan
7 Tujuan layanan Agar siswa tidak suka membolos lagi
8 Hasil yang ingin dicapai 1. Anggota kelompok dapat menjelaskan pentingnya hadir saat
mata pelajaran
2. Anggota kelompok dapat menjelaskan faktor penyebab
cabut saat mata pelajaran
3. Anggota kelompok dapat menjelaskan dampak jika cabut
saat mata pelajaran
4. Anggota kelompok dapat menjelaskan cara-cara agar tidak
cabut saat mata pelajaran
9 Sasaran layanan Siswa/I kelas IX-1 SMP negeri 8 Medan
10 Karakter yang dikembangkan  Disiplin
 Tanggung Jawab
11 1. Uraian Kegiatan  Diskusi
 Tanya Jawab
2. Materi  Penyebab cabut saat mata pelajaran
 Defenisi dari membolos
 Upaya mengatasi siswa cabut saat mata pelajaran
12 Langkah-langkah pelayaan
1. Tahap Pembentukan a. Berdoa
b. Menerima anggota kelompok dengan keramahan dan
keterbukaan serta mengucapkan terima kasih
c. Menjelaskan pengertian bimbingan kelompok
d. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
e. Menjelaskan cara pelaksaan bimbingan kelompok
f. Menjelaskan azas-azas dalam bimbingan kelompok
2. Tahap Peralihan a. Menjelaskan kembali dengan ringkas cara pelaksanaan
kegiatan kelompok
b. Tanya jawab untuk memastikan kesiapan anggota kelompok
c. Mengenali suasana hati dan pikiran masing-masing anggota
kelompok
d. Menentukan azas-azas yang dipedomani dan di perhatikan
dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok
3. Tahap Kegiatan a. Menjelaskan topic yang telah di tentukan yaitu kurangnya
motivasi belajar
b. Meminta anggota kelompok untuk mengemukakan
pendapatnya tentang mengapa topic pentik untuk di bahas
c. Membahas
 Pentingnya
 Faktor penyebab
 Akibat
 Upaya yang dilakukan
d. Melakukan permainan dengan tujuan untuk menciptakan
keakraban yang lebih mendalam
e. Meminta anggota kelompok untuk menyampaikan
komitmentnya ( waktu kegiatan ini 30 menit)
4. Tahap Pengakhiran a. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan
berakhir
b. Anggota kelompok menyampaikan kesan dan pesan
c. Memberikan tanggapan dengan BMB3
d. Menyepakati kegiatan bimbingan kelompok berikutnya
e. Mengucap terima kasih
f. Berdoa
g. Bersalam/bernyanyi
13 Tempat pelaksanaan Ruang Kelas IX-1
14 Waktu, hari,tanggal 09.00, kamis, 23 November 2019
15 Sumber Internet
https://adeintan4d1113500010.wordpress.com/tag/satuan-
layanan-siswa-suka-membolos-pada-jam-pelajaran/
16 Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru BK dengan melihat proses yang
terjadi dalam kegiatan bimbingan kelompok, meliputi :
a. Menumbuhkan antusiasme perserta dalam mengikuti
kegiatan
b. Membangun dinamika kelompok
c. Memberi penguatan dalam mendidik membuat langkah
yang dilakukan
2. Evaluasi hasil a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap
pengalaman konseli dalam bimbingan kelompok
b. Konseli mengisi instrument penilaian dari guru Bk
( seperti contoh dalam konseling kelompok)

Medan , 23 November 2019


Guru Bk/Konselor

Novrida Ginting

URAIAN MATERI
CABUT DARI MATA PELAJARAN

1. Sebab-sebab siswa suka membolos pada waktu jam pelajaran ;


Membolos saat pelajaran sebenarnya tidak di benarkan dalam pendidikan. Dan
sanksi-sanksi juga sudah banyak diberikan kepada para siswa yang membolos
pelajaran. Pastinya ada penyebab mengapa para pelajar tetap melakukan bolos
pelajaran diantaranya yaitu :

 Pelajaran Yang Kurang Disukai


Pelajaran yang tidak menyenangkan, menjadi pilihan terbanyak para rseponden
untuk keluar kelas saat pelajaran berlangsung atau biasa disebut dengan bolos
pelajaran. Pelajaran yang kurang disukai dapat menjadi sikap malas di kelas,
maka para siswa jika berada di dalam kelas juga tidak dapat menangkap
pelajaran dengan baik, maka mereka akhirnya memilih untuk keluar kelas.

 Guru Yang Tidak Menyenangkan


Walaupun sebenarnya mata pelajarannya disukai oleh siswa, namun apabila
gurunya tidak menyenangkan, maka para siswa juga akan merasa bosan dengan
cara pengajaran ataupun dengan sikap guru saat mengajar yang kurang
bersahabat dengan para muridnya. Dan sebagai tindakan para siswa, mereke
lebih memilih untuk meninggalkan ruangan kelas. Sebaliknya, kalau guru
menyenangkan, walaupun pelajaran yang di ajarkan sulit, siswa tetap merasa
enjoy di dalam kelas, dan itu membuat lama-kelamaan para siswa dapat
menerima pelajaran dengan mudah karena siswa tidak jenuh di dalam kelas.

 Pengaruh Eksternal
Penyebaran questioner oleh penulis, 1 responden yang memilih jawabab
karena pengaruh eksternal. Itu sebabnya karena siswa hanya ikut-ikutan saja
dengan teman-temannya saat membolos pelajaran tersebut. Sehingga di dalam
kelas dia merasa bosan karena teman-teman dekatnya keluar kelas, dan dia
juga ikut keluar kelas bersama teman-temannya.

2. Agar mengetahui tempat favorit untuk membolos jam pelajaran :


Sekarang ini membolos pelajaran seperti sudah menjadi kebiasaan yang sudah
tidak dianggap tabu lagi. Semua murid SMP dan SMA sudah banyak yang melakukan
bolos pada saat jam pelajaran berlangsung. Dan apabila ada siswa yang membolos
tersebut. Dapat diketahui bahwa tempat yang paling sering digunakan atau terfavorit
untuk membolos sekolah adalah kantin sekolah. Kantin memang tempat sebagai
tempat yang digunakan untuk membolos pelajaran, karena di kantin banyak fasilitas
yang nyaman untuk membolos. Apabila, siswa yang membolos itu haus atau lapar,
maka dapat langsung membelinya, selain itu kantin juga tempat yang enak saat
digunakan untuk mengobrol dengan teman, karena biasanya siswa membolos
bersama teman-temannya. Ada tempat lain juga menjadi tempat saat siswa
membolos pada saat jam pelajaran, yaitu UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Siswa
biasanya berpura-pura mengeliuh badannya tidak enak atau sakit. Di tempat ini siswa
bisa tidur-tiduran sambil ngerumpi bersama teman-temanya dan bermain hp. Karena
UKS tempatnya lebih tertutup. Dan para guru yang dating ke UKS biasanya tidak
curiga kalau ternyata mereka dating ke UKS hanya sekedar untuk menghindari jam
mata pelajaran yang tidak mereka sukai. Tapi dengan adanya bidan yang telah
ditempatkan di ruang UKS, sekarang membolos di UKS sudah sulit, karena harus ada
keterangan sakit dari bidan dan guru piket saa hari itu.

Tempat yang terakhir yang sering digunakan siswa saat membolos adalah
perpustakaan. Dari kenyataannya perpustakaan sangat nyaman dan tentram. Disana
ruangannya ber-AC, dan tempatnya juga lesehan atau duduknya di lantai.
Perpustakaan biasanya digunakan para siswa saat membolos pelajaran dengan tidur,
tetapi menurut pendapat penulis, membolos di perpustakaan dapat menjadikan
siswa lebih pintar.

3. Defenisi dari membolos


Membolos adalah tidak masuk sekolah tanpa ada keterangan atau alfa, yang
bias disebabkan karena bangun telat akhirnya siswa dapat beralasan tidak masuk
sekolah, padahal itu sudah menjadi resiko masing-masing.

4. Beberapa upaya mengatasi siswa yang suka membolos jam pelajaran :


Umum
Tiga unsur kunci dalam belajar kegiatan proyek di luar kelas yang menarik,
memadukan riset dan eksplorasi. Penggunaan komputer oleh siswa sebagai sarana
pemproses informasi dan analisis. Sejarah, geografi, ilmu alam tidak diajarkan secara
terpisah.
Adapun guru yang mengalami masalah dengan siswa yang membolos dan ia
pun mencoba untuk mencoba memberitahu siswanya mengenai hal itu, namun cara
itu tidak ampuh dan iapun mencoba menegur dengan keras dan cara yang
dilakukannya berhasil 50%, tapi hasilnya kurang memuaskan. Iapun mencoba untuk
mencoba hal yang tidak biasa yaitu dengan menyuruh siswa yang bolos untuk
membuat surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan
tersebut. Yaitu dengan membuat Surat pernyataan ini berbeda ada pada isinya yaitu
dengan memasukkan tanda tangan orang tua.
Pada akhirnya cara ini dapat membuat hampir 100% siswa sudah tidak lagi
membolos. Hal yang menyebabkan siswa tidak membolos adalah karena mereka
mendapatkan hukuman sosial yang berat dan dengan mencantumkan tanda tangan
Orang tua.
Khusus
 Guru dapat mengerti kondisi siswa
 Memberi sanksi yang tegas kepada siswa yang membolos pelajaran
 Absensi setiap jam pelajaran
 Membentuk suatu pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa
bosan.

Anda mungkin juga menyukai