ABSTRAK
Asam retinoat merupakan bahan pemutih berbahaya yang dilarang digunakan dalam krim
pemutih karena dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, kanker kulit serta teratogenik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan kadar asam retinoat pada sampel krim
malam yang beredar di Kabupaten Tegal. Analisis kualitatif dilakukan dengan Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) dengan fase gerak n-heksan : aseton (7:3), dan analisis kuantitatif menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan validasi yang dilakukan diperoleh hasil akurasi 101%, presisi
0,44%, linieritas dengan koefisien korelasi (r) 0,9941, batas deteksi dan batas kuantifikasi 15 ppm
dan 50 ppm. Hasil KLT menunjukkan noda bercak gelap dibawah sinar UV 254 nm dengan nilai Rf
sampel A=0,525; B=0,537; C=0,562 dan 0,687; D=0,625 dan 0,812; E=0,812 dan 0,937; nilai Rf
pembanding 0,562. Hasil uji kuantitatif 5 sampel positif mengandung asam retinoat dengan kadar
sampel A=0,2924% ± 0,002; sampel B=0,3585% ± 0,007; sampel C=0,3272% ± 0,003; sampel
D=0,2042% ± 0,001 dan sampel E=0,298% ± 0,045. Berdasarkan hasil tersebut maka kelima sampel
krim malam tidak memenuhi persyaratan BPOM karena dijual bebas tanpa resep dokter.
Kata Kunci: Asam Retinoat, KLT, Spektrofotometri UV-Vis
ABSTRAC
Retinoic acid is a dangerous bleaching agent that is prohibited from being used in whitening
creams because it can cause dry skin, burning sensation, skin cancer and is teratogenic. This study
aims to determine the content and levels of retinoic acid in samples of night cream circulating in
Tegal Regency. Qualitative analysis using Thin Layer Chromatography (TLC) with n-hexane :
acetone (7:3) mobile phase, and quantitative analysis using UV-Vis spectrophotometry. Based on
the validation carried out, the results obtained were accuracy of 102.5%, 100.3% and 100.9%,
precision of 0.44%, linearity with a correlation coefficient (r) of 0.9941, limits of detection and
quantification limits of 15 ppm and 50 ppm. TLC results showed dark blotches under 254 nm UV
light with an Rf value of sample A=0.525; B=0.537; C=0.562 and 0.687; D=0.625 and 0.812;
E=0.812 and 0.937; Rf value comparator 0.562. Quantitative test results for 5 positive samples
contained retinoic acid with sample A=0.2924% ± 0.002; sample B=0.3585% ± 0.007; sample
C=0.3272% ± 0.003; sample D=0.2042% ± 0.001 and sample E=0.298% ± 0.045. Based on these
results, the five night cream samples did not meet BPOM requirements because they were sold freely
without a doctor's prescription.
Keywords: Retinoic Acid, TLC, UV-Vis Spectrophotometry
0,6
0,4 kemudian diukur serapannya pada panjang
y = 0,004x + 0,1332 gelombang maksimum yang telah diperoleh
0,2 R² = 0,9941 yaitu 269,40 nm.
0 Setiap sampel mendapatkan tiga kali
0 50 100 150
perlakuan, hal ini bertujuan untuk
Konsentrasi memperkecil kesalahan dalam perhitungan
karena jika mengukur hanya 2 kali, maka jika
Gambar 2. Kurva Baku Asam Retinoat terjadi penyimpangan dalam hasil dan
Dari hasil kurva yang diperoleh pada pengukuran ketiga dapat membantu
Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai penentuan hasil akhir.
absorbansi yang dihasilkan meningkat seiring Hasil pada penetapan kadar dari seluruh
dengan peningkatan konsentrasi asam sampel yang telah diperiksa akan
retinoat. Berdasarkan kurva kalibrasi standar menghasilkan data absorbansi. Kadar asam
asam retinoat didapatkan persamaan y = retinoat dalam sampel dapat dihitung
0,004x + 0,1332 dengan nilai koefisien menggunakan persamaan linier yang didapat
korelasi yaitu 0,9941. Koefisien korelasi yang dari kurva kalibrasi yaitu y = 0,004x + 0,1332.
dapat diterima yaitu apabila nilai (R2) ≥ 0.99 Kadar Asam Retinoat (%)
(Rahma, Sari & Nurfajriah, 2023). Sehingga
0,4
dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh
Kadar (%)