Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA PADANG

DINAS KESEHATAN
P PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM
Jl. Kesehatan No.50 Dadok Tunggul Hitam Padang
email: puskesmasdadok@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM


NOMOR : /SK/PKM-DT/2023

TENTANG

PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO PUSKESMAS DADOK TUNGGUL


HITAM TAHUN 2023

KEPALA PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG,

Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan kegiatan pelayanan di


Puskesmas Dadok Tunggul Hitam terlaksana dengan
baik dan terkontrol, perlu adanya manajemen risiko
dalam mengidentifikasi, menganalisa dan menjawab
faktor-faktor risiko dalam pelaksanaan program dan
pelayanan di Puskesmas
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada butir (a) perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Dadok Tunggul Hitam tentang Penerapan
Manajemen Risiko dalam Pelaksanaan Program dan
Pelayanan Klinis di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam
Tahun 2023

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2019 tentang Manajemen Risiko;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM


TENTANG PELAYANAN RUJUKAN DI PUSKESMAS DADOK
TUNGGUL HITAM.

KESATU : Pelaksanaan program dan pelayanan di Puskesmas Dadok


Tunggul Hitam sebagaimana dimaksud dalam diktum di atas
diuraikan dalam Pedoman Manajemen Risiko Puskesmas.

KEDUA : Uraian yang berkaitan dengan pelayanan rujukan sebagaimana


pada lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penerapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Padang
pada tanggal, 5 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS

ELMITA
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Dadok Tunggul Hitam
Nomor : /SK/PKM-DT/2023
Tanggal : 5 Januari 2023

PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2023


Ada 8 langkah yang bias diaplikasikan sebagai upaya penerapan manajemen
risiko di Puskesmas, yaitu:
1. Menetapkan konteks
Konteks merupakan dasar bagi proses manajemen risiko selanjutnya.
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian yaitu:
a. Adanya konteks manajemen di Puskesmas.
Contoh : Adanya kejadian infeksi / abses pasca suntik imunisasi pada
bayi,maka perlu dibuat protap untuk menekan angka kejadian infeksi
/ abses pada bayi pasca imunisasi.
b. Adanya kriteria risiko di Puskesmas.
Contoh: Dengan mengidentifikasi jenis penyakit yang
berkemungkinan berisiko/menimbulkan bahaya pasca
pengobatan/tindakan di Puskesmas.
2. Identifikasi risiko
Indikator yang bias dijadikan dasar penilaian antara lain:
a. Adanya risiko K3 pada pelayanan/tindakan di Puskesmas.

Contoh: Apabila Dokter Gigi berhalangan datang dan digantikan


perawat gigi, maka perlu diantisipasi adanya kesalahan dalam
pemberian obat pada pasien baik pemberian dosis maupun etiket
penggunaan obat.
b. Adanya registrasi risiko yang ada pada Puskesmas yang mencatat
semua sumber risiko / bahaya, lokasi, tingkat risiko dan rencana
pengendaliannya.
Contoh: Pada kasus infeksi/abses pasca imunisasi, sumber risiko
bias dari alat yang tidak steril, petugas yang tidak sesuai prosedur
dll.
Rencana Pengendalian harus dijadikan suatu ketetapan / protap
yang harus dilaksanakan oleh semua pegawai Puskesmas.
3. Penilaian risiko
Penilaian risiko adalah proses menganalisa tingkat risiko, pertimbangan
tingkat risiko dan mengevaluasi apakah tingkat bahaya bisa
dikendalikan atau tidak dengan memperhitungkan kemungkinan yang
terjadi.
Indikator yang diperlukan untuk dasar penilaian:
a. Adanya penilaian risiko untuk setiap bahaya yang ada.
b. Terdapat matriks risiko.
4. Analisa risiko
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian yaitu adanya analisa
secara selektif terhadap setiap risiko di Puskesmas.
5. Pengendalian risiko
Adanya langkah-langkah pengendalian sampai risiko mencapai batas
yang bias diterima.
Langkah pengendalian risiko merupakan tahapan pengendalian bahaya
semaksimal mungkin sehingga bahaya dapat dikurangi dan
diminimalkan.
Langkah penerapan pengendalian risiko antara lain:
a. Pemecahan pada sumber risiko.
b. Proteksi akibat dari bahaya.
c. Tanggap darurat.
d. Belajar dari kasus sebelumnya.
6. Komunikasi risiko
Indikator yang dapat dijadikan dasar penilaian yaitu:
a. Adanya pola komunikasi semua risiko kepada pihak terkait.
b. Adanya sarana dan media yang bias dipakai untuk menyebarkan
hasil pengendalian risiko ke semua pihak terkait.
7. Dokumentasi manajemen risiko
Indikator yang bias dijadikan dasar penailaian yaitu:
a. Adanya dokumen semua program manajemen risiko.
b. Adanya dokumen hasil dari identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian yang dilakukan.
8. Implementasi manajemen risiko
a. Implementasikan semua hasil pengendalian risiko dalam setiap
tahap kegiatan.

b. Adanya program pengendalian risiko dalam rencana kerja.


KEPALA PUSKESMAS DADOK
TUNGGUL HITAM

ELMITA

Anda mungkin juga menyukai