Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR FILSAFAT
FILSAFAT ILMU EKONOMI
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sigit Sardjono,M.E.C

DISUSUN OLEH :

- Melvino Yuwanansyah (1212200335)


- M. Andhika Nur Badri (1212200298)
- Alfina Nadya A. (1212200334)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MANAJEMEN
UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945

1
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan..............................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................................5
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II Pembahasan.............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian filosofis dari ilmu ekonomi.....................................................................................................6
2.2 Dasar – dasar filosofis yan melandasi ilmu ekonomi...............................................................................6
2.3 Hubungan filsafat dengan ilmu ekonomi..................................................................................................8
2.4 Peran filsafat dalam memahami dan menganalisis fenomena ekonomi.................................................9
2.5 Pandangan ekonomi tentang kekayaan, nilai dan kebahagiaan.............................................................9
BAB III Kesimpulan..........................................................................................................................................11
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................12

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat
Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan
tugas Pengantar Filsafat ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pengantar Filsafat. Dalam proses penyusunan tugas
ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini.

Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya
hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Surabaya, 22 Mei 2023

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam konteks perkembangan ilmu ekonomi kontemporer, pembahasan aspek filosofis ilmu
ekonomi semakin kompleks dengan berkembangnya beragam aliran pemikiran ekonomi. Bahkan,
kalaupun diklasifikasikan menjadi dua kelompok, orthodox dan mainstream, masing-masing kelompok
tersebut masih memiliki ragam varian yang cukup banyak. Adanya keragaman ini telah menjadi
tantangan tersendiri bagi para ekonom maupun filosof dalam membahas filsafat ilmu ekonomi.

Filsafat ilmu ekonomi meliputi pembahasan tentang aspek konseptual, metodologi, dan etika yang
berkaitan dengan disiplin ilmu ekonomi (Hausman, 2008; Caldwell, 1993). Fokus utamanya adalah
aspek metodologi dan epistemologi yang meliputi metode, konsep, dan teori yang dibangun oleh para
ekonom untuk sampai pada yang disebut “science” tentang proses ekonomi. Filsafat ekonomi juga
berkaitan dengan bagaimana nilai-nilai etika menjadi bagian argumentasi dalam ilmu ekonomi seperti
kesejahteraan, keadilan, dan adanya trade-off diantara pilihan-pilihan yang tersedia. Pertanyaan yang
selanjutnya mengemuka adalah apakah dimensi filsafat ilmu ekonomi tersebut menghasilkan
pengetahuan empiris yang menjadi dasar teoritis ilmu ekonomi sehingga dapat diklaim bahwa filsafat
ekonomi adalah bagian integral dari filsafat ilmu pengetahuan. Pembahasan tentang pertanyaan ini
telah berlangsung lama dan menimbulkan banyak perdebatan di kalangan ekonom dan filosof hingga
saat ini.

Makalah ini akan menjelajahi beberapa pertanyaan sentral dalam filsafat ilmu ekonomi, seperti:
Apa yang dapat kita ketahui tentang fenomena ekonomi? Bagaimana kita dapat memahami tindakan
ekonomi secara rasional? Bagaimana asumsi-asumsi ini mempengaruhi teori ekonomi dan analisis
kebijakan? Bagaimana nilai-nilai dan etika berperan dalam ilmu ekonomi?. Pendekatan yang berbeda
dalam filsafat ilmu ekonomi akan dijelaskan, termasuk positivisme, realisme, konstruktivisme, dan
postmodernisme. Selain itu, perdebatan tentang metodologi ilmu ekonomi, seperti apakah ilmu
ekonomi lebih mirip dengan ilmu alam atau ilmu sosial, juga akan dipertimbangkan.Melalui
pemahaman yang lebih mendalam tentang filsafat ilmu ekonomi, kita dapat mencapai refleksi kritis
yang memperluas cakrawala kita dalam memahami disiplin ini. Makalah ini akan mendorong
pemikiran kritis dan refleksi tentang asumsi-asumsi yang mendasari ilmu ekonomi, serta
mempertimbangkan dampaknya terhadap kebijakan ekonomi dan masyarakat secara lebih luas.
4
Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk pemahaman yang
lebih komprehensif tentang filsafat ilmu ekonomi dan bagaimana pemikiran filosofis dapat membantu
memperbaiki dan mengembangkan disiplin ilmu ekonomi di masa depan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian filosofis dari ilmu ekonomi dan bagaimana konsep ini berkembang seiring waktu?

2. Apa dasar-dasar filosofis yang melandasi ilmu ekonomi?

3. Apa hubungan filsafat dengan ilmu ekonomi?

4. Apa peran filsafat dalam memahami dan menganalisis fenomena ekonomi?

5. Bagaimana pandangan ekonomi tentang kekayaan, nilai, dan kebahagiaan berhubungan dengan
pandangan filosofis yang berbeda?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian filosofis dari ilmu ekonomi

2. Untuk mengetahui dasar – dasar filosofis yang melandasi ilmu ekonomi

3. Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan ilmu ekonomi

4. Untuk mengetahui peran filsafat dalam memahami dan menganalis fenomena ekonomi

5. Untuk mengetahui pandangan ekonomi tentang kekayaan, nilai dan kebahagiaan berhubungan
dengan pandangan filosofis yang berbeda

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian filosofis dari ilmu ekonomi


Pengertian filosofis dari ilmu ekonomi melibatkan pemikiran tentang prinsip-prinsip, asumsi-
asumsi, dan metodologi yang mendasari studi tentang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan
jasa dalam masyarakat. Filsafat ilmu ekonomi membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat
ekonomi, nilai-nilai yang terlibat, serta cara memahami dan menjelaskan fenomena ekonomi.

Konsep ilmu ekonomi telah berkembang seiring waktu, melalui pemikiran dan kontribusi para
filsuf dan ekonom terkemuka. Pada awalnya, filsafat ilmu ekonomi didasarkan pada prinsip-prinsip
filsafat alam dan moral. Misalnya, pemikiran Adam Smith pada abad ke-18 mempengaruhi
perkembangan ekonomi dengan konsep tangan tak terlihat dan kepentingan individu dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat.

Selama abad ke-19, muncul pemikiran ekonomi klasik yang dipengaruhi oleh John Stuart Mill,
Karl Marx, dan David Ricardo. Mereka membahas tentang nilai ekonomi, nilai kerja, dan peran negara
dalam mengatur ekonomi.

Pada abad ke-20, muncul aliran-aliran pemikiran seperti ekonomi neoklasik, keynesianisme, dan
ekonomi institusional. Neoklasik mengembangkan teori-nilai subjektif dan konsep-konsep seperti
elastisitas harga. Keynesianisme menekankan peran pemerintah dalam mengatasi ketidakseimbangan
ekonomi, sementara ekonomi institusional menyoroti peran institusi dan struktur sosial dalam
membentuk perilaku ekonomi.

Selain itu, pemikiran ekonomi telah terus berkembang dengan penggunaan metode kuantitatif,
perkembangan ekonomi perilaku, dan pendekatan interdisipliner yang melibatkan filsafat, sosiologi,
dan psikologi. Secara keseluruhan, konsep filsafat ilmu ekonomi terus berkembang seiring waktu,
mencerminkan perubahan dalam pemikiran dan teori ekonomi serta perubahan sosial dan budaya dalam
masyarakat.

2.2 Dasar – dasar filosofis yan melandasi ilmu ekonomi


Ada beberapa dasar-dasar filosofis yang melandasi ilmu ekonomi. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:

6
1. Utilitarianisme: Utilitarianisme adalah pandangan filosofis yang menekankan pada pencapaian
kebahagiaan atau kesejahteraan sebanyak mungkin bagi sebanyak mungkin orang. Dalam ilmu
ekonomi, utilitarianisme sering digunakan untuk menganalisis keputusan ekonomi dengan
mempertimbangkan manfaat dan kerugian yang dihasilkan untuk masyarakat secara
keseluruhan.

2. Individualisme Metodologis: Dasar filosofis lain dalam ilmu ekonomi adalah individualisme
metodologis. Pandangan ini menekankan pada individu sebagai unit analisis utama dalam
ekonomi. Individualisme metodologis menganggap bahwa tindakan ekonomi dan pengambilan
keputusan didasarkan pada preferensi dan kepentingan individu, dan agregasi dari tindakan
individu ini membentuk fenomena ekonomi yang lebih besar.

3. Rasionalitas: Rasionalitas adalah dasar filosofis yang melandasi ilmu ekonomi dengan
mengasumsikan bahwa manusia bertindak secara rasional dalam mengoptimalkan kepuasan
atau manfaat mereka. Asumsi ini menyiratkan bahwa individu membuat pilihan ekonomi yang
masuk akal dan didasarkan pada pertimbangan yang rasional terhadap informasi yang tersedia.

4. Individualisme Hakiki: Individualisme hakiki adalah pandangan filosofis yang menekankan


pada hak individu untuk memiliki, mengendalikan, dan mengalihkan sumber daya ekonomi
secara bebas. Prinsip ini menjadi dasar bagi pemahaman konsep hak milik, kebebasan ekonomi,
dan kekuatan pasar dalam ilmu ekonomi.

5. Aliran Etika: Aliran etika dalam filsafat, seperti deontologi, utilitarianisme, atau etika
kebajikan, juga dapat mempengaruhi dasar-dasar filosofis dalam ilmu ekonomi. Etika
digunakan untuk mempertimbangkan nilai-nilai, prinsip, dan tujuan yang berkaitan dengan
keputusan ekonomi, distribusi kekayaan, dan keadilan sosial.

6. Materialisme Historis: Konsep materialisme historis yang dikembangkan oleh Karl Marx juga
memainkan peran dalam dasar filosofis ilmu ekonomi. Materialisme historis menekankan pada
peran struktur ekonomi dalam membentuk perkembangan sejarah, struktur sosial, dan konflik
kelas.

Ini hanyalah beberapa dasar filosofis yang melandasi ilmu ekonomi, dan terdapat berbagai
pandangan dan teori filosofis lain yang juga memengaruhi pemahaman dan pendekatan dalam ilmu
ekonomi.

7
2.3 Hubungan filsafat dengan ilmu ekonomi
Filsafat memiliki hubungan erat dengan ilmu ekonomi. Filsafat memberikan landasan teoritis bagi
ilmu ekonomi dengan memahami asumsi dasar, konsep, dan prinsip yang mendasari pemikiran
ekonomi.Berikut adalah beberapa aspek hubungan antara keduanya:

1. Landasan Teoritis: Filsafat memberikan landasan teoritis bagi ilmu ekonomi. Filsafat membantu
mengidentifikasi dan memahami asumsi dasar, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang
mendasari pemikiran ekonomi. Ini termasuk pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang nilai, etika,
rasionalitas, keadilan, dan tujuan ekonomi.

2. Metodologi: Filsafat memberikan panduan dalam pengembangan metodologi dalam ilmu


ekonomi. Ini melibatkan pertimbangan tentang bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan
diinterpretasikan dalam ilmu ekonomi. Filsafat juga membantu dalam memahami peran
pemodelan, prediksi, dan validitas ilmu ekonomi sebagai ilmu pengetahuan.

3. Etika dan Keadilan: Filsafat memainkan peran penting dalam mempertimbangkan isu-isu etika
dan keadilan dalam ilmu ekonomi. Pertanyaan tentang alokasi sumber daya, distribusi
kekayaan, dan pengaruh ekonomi terhadap masyarakat seringkali melibatkan pertimbangan
nilai-nilai moral dan etika. Filsafat membantu dalam merumuskan kerangka kerja etis dan
prinsip-prinsip keadilan dalam konteks ekonomi.

4. Pemikiran Kritis: Filsafat mendorong pemikiran kritis dalam ilmu ekonomi. Filsafat
mengajarkan keterbukaan terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar, pemahaman mendalam
tentang argumen dan asumsi yang digunakan dalam pemikiran ekonomi, serta kemampuan
untuk mempertanyakan dan mengevaluasi gagasan-gagasan yang ada.

5. Interdisiplineritas: Ilmu ekonomi seringkali melibatkan pendekatan interdisipliner dengan


bidang seperti filsafat, sosiologi, psikologi, dan politik. Filsafat memberikan perspektif dan alat
pemikiran yang diperlukan untuk memahami kompleksitas hubungan antara ekonomi dan
disiplin-disiplin lainnya.

Dalam rangka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ekonomi, ilmu
ekonomi dan filsafat saling melengkapi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Filsafat membantu
dalam merumuskan dasar-dasar teoritis, metodologi, etika, dan pemikiran kritis yang mendasari ilmu
ekonomi.

8
2.4 Peran filsafat dalam memahami dan menganalisis fenomena ekonomi
Filsafat memainkan peran penting dalam memahami dan menganalisis fenomena ekonomi. Filsafat
membantu mengidentifikasi asumsi-asumsi, nilai-nilai, dan konsep-konsep yang mendasari pemikiran
ekonomi. Ini melibatkan pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang rasionalitas tindakan ekonomi,
keadilan distribusi kekayaan, peran pemerintah dalam ekonomi, dan tujuan ekonomi secara
keseluruhan.

Melalui pemikiran filosofis, ilmu ekonomi dapat mengembangkan kerangka kerja teoritis yang
kokoh dan memperoleh wawasan tentang implikasi etis dari keputusan ekonomi. Filsafat juga
membantu dalam mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari pemodelan ekonomi, memeriksa
validitas dan relevansi data yang digunakan, serta mendorong pemikiran kritis terhadap teori dan
konsep yang ada.

Selain itu, filsafat juga memberikan kerangka kerja untuk memahami peran nilai dan keadilan
dalam konteks ekonomi. Pertanyaan tentang bagaimana sumber daya dialokasikan, distribusi kekayaan,
dan implikasi sosial dari keputusan ekonomi melibatkan pertimbangan etis yang mendalam. Filsafat
membantu dalam merumuskan argumen dan prinsip-prinsip etika yang relevan, dan memperkaya
pemahaman tentang konsekuensi sosial dari keputusan ekonomi.

Dengan mempertimbangkan perspektif filsafat, ilmu ekonomi juga dapat mengambil pendekatan
interdisipliner dengan disiplin-disiplin lain seperti sosiologi, psikologi, dan politik. Ini memungkinkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena ekonomi dan kompleksitas hubungannya
dengan masyarakat secara lebih luas. Secara keseluruhan, filsafat berperan penting dalam memberikan
landasan teoritis, metodologi, etika, dan pemikiran kritis dalam memahami dan menganalisis fenomena
ekonomi.

2.5 Pandangan ekonomi tentang kekayaan, nilai dan kebahagiaan


Pandangan ekonomi tentang kekayaan, nilai, dan kebahagiaan berhubungan dengan pandangan
filosofis yang berbeda. Misalnya, dalam pandangan utilitarianisme, kekayaan diukur dengan
kebahagiaan yang dihasilkan. Dalam konteks ekonomi, tujuan utamanya adalah meningkatkan
kesejahteraan sosial secara keseluruhan melalui peningkatan produksi dan pertumbuhan ekonomi. Di
sisi lain, pandangan individualisme hakiki menekankan pada hak individu untuk memiliki,
mengendalikan, dan mengalihkan kekayaan. Dalam konteks ekonomi, ini mempertimbangkan
kebebasan ekonomi, hak milik pribadi, dan peran pasar bebas.

9
Pandangan ekonomi yang berbeda juga terkait dengan pandangan filosofis tentang nilai. Ekonomi
neoklasik, misalnya, mengasumsikan nilai-nilai subjektif di mana nilai ditemukan dalam preferensi dan
kepentingan individu. Di sisi lain, pandangan etika kebajikan menganggap bahwa ada nilai intrinsik
dalam tindakan yang baik atau kebajikan itu sendiri, yang dapat mempengaruhi pemahaman tentang
nilai dalam konteks ekonomi.

Kebahagiaan juga menjadi perhatian dalam pandangan ekonomi. Pendekatan utilitarianisme


menganggap kebahagiaan sebagai tujuan utama dan mencoba untuk meningkatkan kebahagiaan secara
keseluruhan melalui tindakan ekonomi. Namun, ada pandangan filosofis lain yang mempertanyakan
apakah kebahagiaan yang dihasilkan oleh faktor ekonomi adalah ukuran yang memadai dalam menilai
kualitas hidup, seperti dalam pandangan etika kebajikan yang menekankan pada pengembangan
karakter dan kehidupan yang bermakna.

Dalam kombinasi, pandangan ekonomi dan pandangan filosofis saling memengaruhi dan
membentuk pemahaman tentang kekayaan, nilai, dan kebahagiaan dalam konteks ekonomi. Pandangan
filosofis memberikan kerangka kerja teoritis dan etika, sementara pandangan ekonomi memberikan
pendekatan analitis dan kuantitatif dalam memahami dan mengukur fenomena ekonomi terkait.

10
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan tentang filsafat ilmu ekonomi adalah bahwa filsafat memainkan peran yang mendalam
dan luas dalam pemahaman dan pengembangan ilmu ekonomi. Filsafat tidak hanya memberikan
landasan teoritis, metodologi, dan kerangka kerja etis dalam mempelajari fenomena ekonomi, tetapi
juga mempengaruhi cara kita memahami dan menganalisis konsep-konsep ekonomi secara lebih
mendalam.

Melalui filsafat, ilmu ekonomi dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi-asumsi yang
mendasari teori-teori ekonomi, serta mempertanyakan validitas dan relevansi data yang digunakan
dalam analisis ekonomi. Filsafat juga mendorong pemikiran kritis dalam merumuskan dan menguji
hipotesis-hipotesis ekonomi, sehingga memungkinkan pengembangan teori dan model ekonomi yang
lebih kuat dan akurat.

Selain itu, filsafat mempertimbangkan dimensi etis dan moral dalam konteks ekonomi. Pertanyaan
tentang alokasi sumber daya, distribusi kekayaan, dan implikasi sosial dari keputusan ekonomi
melibatkan pertimbangan nilai-nilai dan keadilan. Filsafat memberikan wawasan tentang berbagai
perspektif etika, seperti utilitarianisme, deontologi, atau etika kebajikan, yang membantu dalam
merumuskan prinsip-prinsip etis dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Lebih jauh lagi, filsafat juga memfasilitasi dialog dan pendekatan interdisipliner antara ilmu
ekonomi dengan disiplin-disiplin lain, seperti sosiologi, psikologi, politik, dan antropologi. Ini
membantu memperluas pemahaman tentang kompleksitas hubungan antara ekonomi dan masyarakat
serta dampaknya pada individu dan kelompok.

Secara keseluruhan, filsafat ilmu ekonomi adalah pengkajian filosofis yang mendalam tentang
aspek-aspek teoritis, metodologis, etis, dan interdisipliner ilmu ekonomi. Dengan mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan mendasar dan nilai-nilai yang terlibat, filsafat memperkaya pemahaman kita
tentang fenomena ekonomi dan membantu membangun ilmu ekonomi yang lebih kuat, relevan, dan
responsif terhadap kompleksitas dunia nyata.

11
Daftar Pustaka

Nainggolan, S., & Prayogo, H. (2016). Filsafat Ilmu Ekonomi. Yayasan Kita Menulis.
Sudarsono, H. B. (2014). Paradigma dan Teori Filsafat Ekonomi. Kencana.
Prasetyo, B. H. (2017). Pemikiran Ekonomi Indonesia. Salemba Empat.
Luthfi, R., & Ernawati, E. (2015). Filsafat Ilmu Ekonomi Islam. Rajawali Pers.
Shofwan, M. (2018). Filsafat Ilmu Ekonomi: Perspektif Islam. CV. Pilar Media.
Yasin, M. (2014). Paradigma Keilmuan Ekonomi Islam: Pergumulan Filsafat, Epistemologi, dan
Metodologi. Kencana.
Arifin, Z., & Sugiyanto, F. X. (2012). Paradigma Baru Ilmu Ekonomi: Kontribusi Pemikiran Ekonomi
Islam. Penerbit Pustaka Pelajar.
Rifa'i, A. (2013). Epistemologi Ekonomi Islam: Kajian Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran
Ekonomi Islam. Yayasan Rumah Peneleh.

12

Anda mungkin juga menyukai

  • SCM - Advantage & Goal - Melvino Y - 1212200335
    SCM - Advantage & Goal - Melvino Y - 1212200335
    Dokumen10 halaman
    SCM - Advantage & Goal - Melvino Y - 1212200335
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Sikap
    Sikap
    Dokumen25 halaman
    Sikap
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-11
    Pertemuan Ke-11
    Dokumen20 halaman
    Pertemuan Ke-11
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-13
    Pertemuan Ke-13
    Dokumen25 halaman
    Pertemuan Ke-13
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen8 halaman
    Print
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • 35507-Article Text-44396-1-10-20200802
    35507-Article Text-44396-1-10-20200802
    Dokumen11 halaman
    35507-Article Text-44396-1-10-20200802
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-14
    Pertemuan Ke-14
    Dokumen15 halaman
    Pertemuan Ke-14
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-10
    Pertemuan Ke-10
    Dokumen84 halaman
    Pertemuan Ke-10
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • HM
    HM
    Dokumen9 halaman
    HM
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Soal Laporan Keuangan
    Soal Laporan Keuangan
    Dokumen4 halaman
    Soal Laporan Keuangan
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • 2 Latihan CVP Analysis
    2 Latihan CVP Analysis
    Dokumen4 halaman
    2 Latihan CVP Analysis
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Soal Entry Jurnal
    Soal Entry Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Soal Entry Jurnal
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Business Model Canvas
    Business Model Canvas
    Dokumen14 halaman
    Business Model Canvas
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Hal 89-102
    Hal 89-102
    Dokumen14 halaman
    Hal 89-102
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • AKuntansi Biaya TM 10
    AKuntansi Biaya TM 10
    Dokumen13 halaman
    AKuntansi Biaya TM 10
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-7
    Pertemuan Ke-7
    Dokumen12 halaman
    Pertemuan Ke-7
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Informasi Relevan Untuk Keputusan Operasi: Istiono
    Informasi Relevan Untuk Keputusan Operasi: Istiono
    Dokumen58 halaman
    Informasi Relevan Untuk Keputusan Operasi: Istiono
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-5
    Pertemuan Ke-5
    Dokumen27 halaman
    Pertemuan Ke-5
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Biaya TM 9
    Akuntansi Biaya TM 9
    Dokumen15 halaman
    Akuntansi Biaya TM 9
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-3
    Pertemuan Ke-3
    Dokumen23 halaman
    Pertemuan Ke-3
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Makalah - FIlsafatManajemen - Kelompok 11
    Makalah - FIlsafatManajemen - Kelompok 11
    Dokumen13 halaman
    Makalah - FIlsafatManajemen - Kelompok 11
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan Ke-6
    Pertemuan Ke-6
    Dokumen12 halaman
    Pertemuan Ke-6
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Biaya TM 3
    Akuntansi Biaya TM 3
    Dokumen13 halaman
    Akuntansi Biaya TM 3
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Makalah Statistik - Kelompok 7 - F Manajemen
    Makalah Statistik - Kelompok 7 - F Manajemen
    Dokumen14 halaman
    Makalah Statistik - Kelompok 7 - F Manajemen
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Biaya TM 4 Dan 5
    Akuntansi Biaya TM 4 Dan 5
    Dokumen12 halaman
    Akuntansi Biaya TM 4 Dan 5
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Aset Satker Dan Desa
    Akuntansi Aset Satker Dan Desa
    Dokumen1 halaman
    Akuntansi Aset Satker Dan Desa
    TrainingDigital Marketing Bandung
    Belum ada peringkat