Anda di halaman 1dari 84

MATA KULIAH

PENGANTAR BISNIS
( 12120023 / 3 SKS )
Jenjang Program Strata Satu ( S1 )
Minggu Kesepuluh
MANAJEMEN
BISNIS
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MANAJEMEN
Dibawah ini diberikan definisi dari management menurut
beberapa penulis sebagai berikut :
a) Profesor Koontz dan O’Donnel dalam bukunya yang berjudul
“Principles of Management” mengemukakan sebagai berikut : “
manajemen ialah menyelesaikan tujuan-tujuan yang dikehendaki
dengan menciptakan suatu lingkungan yang baik untuk
pelaksanaan oleh orang-orang yang beroperasi dalam suatu
kelompok yang terorganisir”.
b) Menurut George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles
of Management”, edisi ke tujuh tahun 1977 halaman 4 : “
manajemen ialah suatu proses yang berbeda yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan
yang dilakukan untyk menetapkan dan memenuhi tujuan-tujuan
yang telah ditentukan dengan menggunakan tenaga manusia dan
sumber-sumber lainnya”.
ALIRAN-ALIRAN MANAJEMEN
Menurut Prof. Koontz, manajemen mempunyai enam aliran sebagai berikut :
1. Manajement process school
aliran ini mengidentifikasi dan menganalisa proses dari manajemen kemudian menetapkan
prinsip-prinsipnya untuk mengarahkan tindakan management.
2. Empirial School
aliran ini menganalisa pengalaman-pengalaman managerial yang lalu dengan maksud untuk
membentuk generalisasi yang berguna dalam aktivitas-aktivitas management yang sekarang.
3. Human Behavior school
aliran ini menganalisa hubungan antara orang-orang yang bekerja dalam suatu perusahaan dan
mengkonsentrasi pada unsur manusia dalam tingkah laku management.
4. Social System School
aliran ini melihat management sebagai suatu kompleks sistim social, yang terdiri dari
hubungan timbal balik kebudayaan dari bermacam-macam kelompok social.
5. Decision theory School
aliran ini menekankan pengambilan keputusan yang rasionil sebagai titik sentral dari tindakan
management.
6. Mathematical School
MANAGEMENT SEBAGAI SUATU SENI DAN ILMU PENGETAHUAN

Management dianggap sebagai suatu seni (art) oleh karena


management menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk
mencapai suatu tujuan.
Oleh karena management menggunakan juga prinsip-
prinsip atau teknik-teknik management tertentu, maka
management dianggap juga sebagai suatu ilmu pengetahuan
(science).
Management sebagai suatu ilmu pengetahuan meliputi
penerapan fakta-fakta yang berhubungan dengan problema-
problema management tertentu, misalnya dalam menguji para
karyawan, menganalisa biaya produksi, analisa pasar dan sistim
dari inventory control.
BIDANG-BIDANG DARI WEWENANG MANAGEMENT

Wewenang dan tanggung jawab management dapat dibagi dalam dua bidang sebagai
berikut :
a. Bidang administration atau pre-executive management
b. Bidang execution atau executive management
Board of directors, President dan Vice Presidents adalah anggota dari Top
Management atau General Management atau Administration Management. Mereka
berhubungan dengan aktivitas-aktivitas yang vital untuk mensukseskan perusahaan yang
dipimpinnya ialah : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf dan controling.
Executive management berhubungan dengan pelaksananaan proyek-proyek khusus.
Di sini termasuk kepala-kepala bagian dan manager-manager, yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh Top Management.
Fungsi yang terpenting dari Executive Management ialah Controling.
Management dalam perusahaan-perusahaan besar dibagi secara vertical dalam :
1. Top Management
2. Middle Management
3. Operating Management
Tugas setiap manajemen adalah meliputi baik tugas teknis
maupun tugas manajerial. Dalam melaksanakan tugas
manajerial diperlukan kecakapan manajerial. Dalil yang biasa
berlaku ialah :
semakin tinggi kedudukan seseorang didalam organisasi,
semakin kurang ia memerlukan keterampilan teknis (technical
skills) dan sebaliknya. Selain itu semakin tinggi kedudukan
sesorang dalam organisasi semakin abstrak tugasnya dan ia
harus semakin menjadi seorang generalis, sedang semakin
rendah kedudukannya dalam organisasi, semakin konkrit.
di samping itu semakin tinggi kedudukan seseorang, maka ia
mempunyai tanggung jawab mental, sebaliknya semakin rendah
 Manajemen tertinggi (Top Management)
Sering disebut pula dengan manjemen puncak atau eksekutif kunci (key
executive). Termasuk disini adalah : Dewan Direktur, Direktur Utama, Presiden
Direktur dan penjabat eksekutif lainnya. Manajemen puncak bertugas
mengembangkan rencana-rencana yang luas dan melakukan pengambilan
keputusan strategis.
 Manjemen menengah (middle management)
Termasuk ke dalam katagori manajemen menengah ini adalah : pimpinan
pabrik, kepala seksi, kepala bagian. Tanggung jawab yang harus dilaksanaka
oleh para manajer disini yaitu mengembangkan rencana-rencana operasi untuk
melaksanakan semua rencana yang telah disusun oleh manajer puncak.
 Manajemen pelaksanaan
Para manajemen disini bertanggung jawab untuk melaksanakan semua rencana
yang telah dibuat oleh manajer menengah serta bertugas untuk mengawasi para
pekerja yang melakukan pekerjaan sehari-hari. Oleh sebab itu manajer
pelaksana ini sering pula disebut sebagai pengawa atau penyelia tingkat
Untuk memimpin seorang manajer memerlukan kualifikasi tertentu
yaitu :
 Kecerdasan
seorang manajer diharapkan memiliki kemampuan berpikir yang lebih luas
dari bawahannya
 Kemampuan memimpin
ini merupakan sifat yang seharusnya dimiliki seorang manajer, karena tanpa
adanya kemampuan untuk memimpin, maka akan mengurangi
kewibawakannya.
 Kemampuan berkomunikasi
dalam hal ini seorang pemimpin disamping menerima laporan, keluhan
maupun saran dari bawahan, juga dituntut harus mampu mengadakan
komunikasi ke bawah yaitu, memberikan perintah, petunjuk dan sebagainya.
 Berpikir logis
setiap manajer dituntut untuk memecahkan masalah-masalah secara logis,
 mengenal kultur setempat
hal ini penting agar perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dapat
menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan kebudayaan setempat.
 Ketahanan moral
moral yang tinggi sangat menunjang kewibawaan seorang manajer, oleh
karena itu hal ini mutlak diperlukan.
 Bersikap adil
seorang pemimpin harus berusaha berlaku adil terhadap siapapun, jika
sesorang bersalah harus ditegur atau dikenakan sanksi (tata tertib
perusahaan).
 Inisiatif
Hal ini diperlukan sekali terutama menyangkut pengembangan produk
perusahaan agar menjadi pendahulu (pelopor) dari perusahaan lain
Frederick W. Taylor sejak tahun 1885 telah mengembangkan
“Scientific management” . Management ini dengan menggunakan
motion study dan time study mempunyai prinsip-prinsip dasar sebagai
berikut:
1. Semua manajer harus dilatih untuk menggunakan prinsip-prinsip
yang berilmiah menggantikan metode-metode yang praktis untuk
memecahkan problema-problema
2. Para manajer harus memilih kemudian melatih dan memajukan para
karyawan, jangan dibiarkan mereka bekerja menurut kehendaknya
sendiri.
3. Para manajer harus bekerja sama dengan para karyawan untuk
menjamin bahwa semua pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berilmiah.
4. Harus ada pembagian tanggung jawab yang hampir sama antara
Dari definisi tentang manjemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen
mempunyai lima fungsi yaitu :
1. Perencanaa
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan.
Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan dan
untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan terlebih dulu. Secara garis besar,
perencanaan ini menggambarkan tentang :
a) Apa
b) Bagaimana
c) Kapan akan dilaksanakan
Setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian
kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban masing-masing
kegiatan. Mereka terdiri atas orang-orang yang mempunyai berbagai macam keinginan, kebutuhan
serta pola berpikir yang berbeda. Meskipun sudah diorganisir di dalam suatu wadah organisasi,
belum tentu kegiatan seseorang searah dengan yang lain. Oleh karena itu perlulah diadakan
Jadi untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana
kegiatan-kegiatan yang sama disatukan di dalam suatu wadah yang
disebut fungsi. Tentu saja fungsi yang harus dilakukan banyak dan
berbeda-beda ini perlu dikoordinasikan sedemikian rupa, agar
supaya tidak terdapat kontradiksi antara fungsi yang satu dengan
lainnya untuk menuju kepada sasaran yang sama.
Sebuah rencana yang sudah ditetapkan sekarang
dimaksudkan untuk dilaksanakan pada waktu-waktu mendatang.
Keadaan/waktu yang akan datang, yang penuh dengan ketidak
pastian ini sering menimbulkan berbagai akibat dan
penyimpangan, sehingga hasil kerja yang telah dicapai tidak sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. Untuk menghilangkan atau
menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak melampau jauh dari
rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
JENJANG MANAJEMEN

Perusahaan-perusahaan yang besar biasanya


mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen.
Ketiga jenjang tersebut adalah : (1) manajemen
puncak atau manajemen eksekutif, (2)manajemen
madya atau manajemen administratif, (3)manajemen
operasional atau manajemen supervisor.
 Manajemen puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau
eksekutif kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun.
Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer
(CEO), dan pimpinan lainnya. Manjemen puncak ini bertugas menyusun rencana
umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal
seperti penggabungan (merger), produk baru dan pengeluaran saham.
 Manajemen madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemen itu, disebut manajemen madya atau
manajemen administratif, meliputi pimpinan pabrik atau manajer devisi. Para
manajer ini mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang
melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak
 Manajemen operasional
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya
menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya, manajer
operasional sering disebut “supervisor garis pertama” (first line supervisor), karena
mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang
PERENCANAAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua
fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan
dengan menggunakan kapal. Perencanaan ini merupakan
pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana
kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk
mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan
haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
perencanaan adalah : sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi
dari rencana itu sendiri.
Fungsi itu merupakan langkah awal daripada fungsi
manajemen yang lain dengan perencanaan ini semua kegiatan
PERENCANAAN MEMPUNYAI BENTUK- BENTUK:
 Sasaran
Dalam kurun waktu tertentu perusahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau
tujuan yang hendak dicapai. Misalnya akan mengadakan biaya produksi
sebanyak 6% dalam waktu dua tahun atau mengurangi kerusakanm barang
sebanyak 8%, dan sebaginya. Jadi semua kegiatan akan diarahkan pada sasaran
ini.
 Kebijakan
Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan. Misalkan kebijakan
seorang perancang pakaian adalah hanya membuat atau merancang pakaian
berselera tinggi dengan bahan pilihan.
 Strategi
Strategi merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu bagimana perusahaan akan melaksanakan misinya. Suatu
strategi akan menetapkan arah yang terjadi dari berbagai tujuan dan
membimbing penggunaan sumber daya yang diperlukan. Ketetapkan waktu
pelaksanaan adalah masalah yang perlu diperhatikan dalam strategi ini.
 Prosedur
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dijalankan
untuk memperoleh pelaksanaan kegiatan perusahaan .
 Aturan
Yaitu merupakan bagian dari prosedur dan merupaka
tindakan yang spesifik. Beberapa aturan yang sejenis
dapat dikelompokkan menjadi suatu prosedur.
 Program
Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur,
aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan
anggaran atau budget.
PERENCANAAN DISINI DAPAT MELIPUTI :
 Menentukan jenis dan jumlah produk yang akan
dibuat agar tepat dalam hal kualitas, manfaat dan
kuantitasnya agar dapat dicapai keuntungan yang
maksimal.
 Menetapkan jumlah dana yang diperlukan untuk
modal kerja maupun modal tetap. Apakah akan
dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan
pinjaman (kredit).
 Menentukan jumlah pekerja yang akan ditarik dan
dipekerjakan dalam perusahaan
MANFAAT PERENCANAAN
1) Dapat memberikan arah dan arti tujuan bagi perusahaan.
2) Dapat ditentukan suatu pedoman suatu standart/ ukuran
untuk mengurangi ketidak-pastian serta perubahan di masa
mendatang.
3) Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu
pekerjaan, sehingga akan mempermudah pengawasan.
4) Membantu memperkirakan peluang di masa mendatang.
Dengan perencanaan akan dapat menimbulkan resiko-
resiko dan memperkirakan peluang yang dapat dijangkau.
5) Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga
pengeluaran biaya dapat ditekan.
MANAJEMEN DENGAN SASARAN (MANAGEMENT BY
OBJECTIVES)

Manajemen dengan sasaran (MBO) merupakan


suatu program yang terdiri atas seperangkat prosedur
formal atau semi formal yang dimulai dengan penetapan
sasaran-sasaran sampai dengan peninjauan kembali
hasil pelaksanaan.
- MBO dapat digunakan untuk memperbaiki motivasi
karyawan dan untuk pengendalian. Dalam hal ini MBO
memusatkan perhatian pada hasil-hasil dan bukan pada
perilaku yang diperlihatkan oleh seorang karyawan.
Asumsi yang digunakan ialah bahwa hasil-hasil yang
dihasilkan oleh manajer dan karyawan merupakan hal
yang penting, bukan kesibukan mereka.
Didalam sistem MBO terdapat unsur-unsur :
a. Keterikatan pada program
Di sini antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi di usahakan untuk
terkait. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan antara
manjer dan karyawan untuk mengadakan menetapkan sasaran dan
pencapainya.
b. Penetapan sasaran tingkat puncak
Sasaran pendahuluan ditetapkan oleh manajer puncak kemudian
dirundingkan dengan anggota organisasi yang lain.
c. Sasaran-sasaran individu
Dari sasaran umum kemudian dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran
yang lebih rendah sampai ke tingakat sasaran individu.
d. Peran serta dari karyawan dan manager
Secara umum diperlukan adanya saling berperan serta antara manajer
KEBAIKAN-KEBAIKAN MBO
 Memberikan kesempatan kepada individu untuk
menyesuaikan tujuan-tujuan pribadinya dengan
tujuan organisasinya.
 Sasaran organisasi akan datang dicapai dalam waktu
yang tepat karena manajer dapat membuat
perencanaan dengan bantuan MBO.
 Dapat meningkatkan komunikasi antara manajer dan
karyawan.
 Membuat proses manajemen berjalan wajar dengan
memusatkan pada pencapian sasaran.
KELEMAHAN-KELEMAHAN MBO
 Diperlukan kecakapan hubungan antar pribadi
 Sering terjadi konflik antara kreativitas dan
pencapaian sasaran yang ditetapkan.
 Sasaran yang penuh tantangan dan realistik
seringkali sulit dirumuskan
 Diperlukan adaptasi dan perubahan-perubahan yang
mendapat dukungan dari manajer
 Seringkali terdapat pendekatan yang otoriter dan
terpusat dalam pengambilan keputusan.
KEGUNAAN PERENCANAAN

Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang


lain, perencanaan adalah sangat penting sebab
merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi
tersebut. Adapun kegunaan daripada perencanaan
tersebut adalah
A. MENGURANGI KETIDAKPASTIAN SERTA PERUBAHAN PADA
WAKTU MENDATANG

Waktu yang akan datang bersifat tidak statis,


akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah-ubah.
Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan.
Sebelum melakukan sesuatu untuk waktu yang akan
datang, lebih dulu dibuat suatu pedoman atau dasar
atau standart dimana standart ini dapat dipakai
sebagai ukuran. Walaupun demikian sering terjadi
bahwa kejadian-kejadian di masa mendatang kurang
sesuai atau timbul penyimpangan dari rencana
semula. Dalam hal ini yang penting adalah memilih
suatu cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai
B. MENGARAHKAN PERHATIAN PADA TUJUAN

Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai


penentu arah di dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan demikian jelaslah bahwa
perencanaan mempunyai fungsi untuk mengarahkan
perhatian kepada tujuan tersebut. Perencanaan yang
baik akan memberikan arah dari masing-masing
bagian dalam organisasi menuju kepada satu
sasaran/tujuan yang telah ditetapkan.
C. MEMPERINGAN BIAYA

Dengan adanya perencanaan


memungkinkan diadakan penghematan ongkos-
ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan
secara efisien dan efektif
D. MERUPAKAN SARANA UNTUK MENGADAKAN PENGAWASAN

Hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang


sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya
perencanaan. Seperti telah diuraikan dimuka, bahwa
pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa
yang telah dilakukan dengan apa yang telah
dirasakan.
JANGKA WAKTU PERENCANAAN
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi 3
golongan, yakni :
1. Perencanaan jangka panjang
2. Perencanaan jangka menengah
3. Perencanaan jangka pendek
Perencanaan pembangun dua puluh lima tahun di Indonesia yang dikenal
dengan nama Era Pembangunan, merupakan salah satu contoh perencanaan
jangka panjang. Era Pembangunan dua puluh lima tahun tersebut dapat
dipecahkan-pecah lagi menjadi perencanaan jangka menengah, disebut
Pembangunan Lima Tahun (PELITA). Pembanguna Lima Tahun masih dapat
dipecah-pecah menajdi perencanaan pembangunan tahunan digolongkan ke
dalam perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek tidak selalu diperuntukkanselama satu tahun,
dapat juga kurang dari satu tahun. Ini semua tergantung pada persepsi dari si
perencana. Perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, dan
perencanaan jangka pendek terdapat hubungan erat antara satu dengan yang
PENGORGANISASIAN
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan
sebagai proses menciptakan hubungan antara
berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik
agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat
bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG TIMBUL DI DALAM ORGANISASIAN
DAPAT BERBENTUK :
 Hubungan informal
Hubungan informal ini lebih banyak menyangkut hubungan
manusiawi. Termasuk hubungan informal ini antara lain : hubungan-
hubungan yang timbulnya tidak sengaja, hubungan hubungan diluar
tugas/pekerjaaannya dan hubungan-hubungan lain yang bersifat tidak
resmi.
 Hubungan formal
Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan
sengaja. Secara resmi, hubungan formal ini ditunjukan di dalam bagan
organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Tetapi
untuk perusahaan-perusahaan kecil, seperti usaha perseoangan,
biasanya tidak memiliki pedoman organisasi seperti pada perusahaan
besar. Ini disebabkan oleh adanya volume usaha yangkecil dan jumlah
personalia sedikit. Namun demikian pimpinan tetap menentukan tugas
serta hubungan-hubungan dengan para bawahan.
DALAM HUBUNGAN FORMAL TERDAPAT TIGA
HUBUNGAN DASAR YAITU :
1. Tanggung jawab
Yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah kewajiban-kewajiban
bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, dengan
cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang
diterima. Cara penentuan tanggung jawab secara formal ini dapat
dilakukan antara lain dengan menggunakan azaz kesamaan. Dalam hal
ini fungsi-fungsi yag diberikan harus dikelompok berdasarkan
persamaan tugas-tugas yang diberikan harus dikelompokkan
berdasarkan persamaan tugas-tugas yang ada. Inisemua diarahkan untuk
mengadakan spesialisasi.
2. Wewenang
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak untuk mengambil
keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang, juga
merupakan hak untuk meminta kepada orang lain melakukan sesuatu.
Agar tugas-tugas yang dilakukan efisien, maka wewenang yang
3. Pertanggung jawaban
Aliran pertanggung jawaban ini merupakan kebalikan
dari arus wewenang. Kalau wewenang berasal dari
pimpinan, artinya mengalir dari atas ke bawah, maka
pertanggung jawaban ini berasal dari bawahan (mengalir
dari bawah ke atas). Bilamana seseorang telah memiliki
wewenang yang seimbang dengan tanggung jawabnya,
maka sudah semestinya ia berkewajiban untuk
melaporkan hasilnya. Jadi, pertanggung jawaban
merupakan hasil pekerjaan yang telah dicapai dimana
hasil pekerjaan tersebut harus dilaporkan kepada pihak
yang berwenang.
4.5 APA YANG DIMAKSUD DENGAN ORGANISASI ?
Istilah organisasi mempunyai bermacam-macam definisi. Webster
mengemukakan bahwa yang dimaksud organisasi dari suatu perusahaan ialah “
struktur executive dari suatu perusahaan”.
George R. Terry mengemukakan, bahwa istilah “organizing” berasal dari
istilah “organism” yang berarti suatu keseluruhan dengan bagian-bagiannya yang
diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungan timbal balik antara bagian-
bagian itu diatur oleh hubungan dari bagian-bagian itu dengan keseluruhannya.
Kemudian ia memberikan definisinya sebagai berikut : yang dimaksud dengan
“organisasi” ialah : “menciptakan hubungan yang efektif di antara orang-orang
sedemikian rupa, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan
memperoleh kepuasaan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas yang dipilih
dibawah kondisi lingkungan tertentu dengan maksud untuk memperoleh beberapa
tujuan “. (George R. Terry, Principles of management , edisi ke tujuh tahun 1977,
halaman 264).
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama
Jadi dalam organisasi terdapat 3 faktor :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya hubungan dan pembagian kerja di antara orang-orang itu.
3. Adanya tujuan yang ingin dicapai
Secara singkat, definisi organisasi adalah sebagai berikut :
a. Dalam arti badan, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu
b. Dalam arti struktur, organisasi ialah gambaraan secara skematis tentang
hubungan kerjasama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan rangka
usaha mencapai suatu tujuan
c. Dalam arti dinamis, organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian
pekerjaan, pembatasan tugas dan tanggung jawab serta penetapan hubungan
antara unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang dapat bekerja
sama secara efektif untuk mencapai tujuan.
d. Secara singkat dapat dikatakan, organisasi adalah suatu pelaksanaan
differensiasi tugas-tugas.
TUJUAN MENGORGANISASI

Salah satu tujuan utama mengorganisasi adalah


untuk mempermudah dalam melaksanakan tugas,
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Disamping itu juga
untuk mempermudah pimpinan dalam
melaksanakan tugas pengawasan. Dengan
mengorganisasi dapat ditentukan orang yang
dibutuhkan untuk memangku tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi itu.
RENTANGAN KEKUASAAN
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya
keterbatasan pada kemampuan seseorang dalam setiap organisasi.
Rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk mengetahui sampai
seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah bawahan
dengan efektif serta efisien. Jadi, keefektifan dan efisiensi seorang
pimpinan dalam mengatur bawahan banyak dipengaruhi oleh jumlah
bawahan itu sendiri.
Pendapat mengenai jumlah bawahan yang ideal bagi seorang
pimpinan itu berbeda-beda. Lyndall Urwick menyatakan bahwa jumlah
bawahan yang paling tepat bagi seorang pimpinan adalah empat orang
untuk tingkat atas dan dua belas orang untuk tingkat bawah. Sedangkan
pendapat Dwight Eisenhower lain lagi. Ia menyatakan bahwa jumlah
bawahan yang paling tepat itu sebanyak tiga orang.
Dari beberapa pendapat terjadi perbedaan. Untuk itu harus
diperhatikan pula faktor lain yang mempunyai hubungan erat. Faktor
BANYAK SEDIKITNYA FREKUENSI HUBUNGAN ANTARA PIMPINAN
DENGAN BAWAHAN DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA FAKTOR,
ANTARA LAIN :
 Latihan dari bawahan
Bawahan yang mendapatkan latihan sempurna akan mengurangi
frekuensi hubungan dengan pimpinannya. Makin sempurnanya latihan
yang diberikan kepada bawahan. Makin mudah pula bagi bawahan
tersebut untuk memahaminya. Mereka tidak perlu lagi menanyakan
tentang apa yang harus dikerjakan
 Pendelegasian wewenang
Organisasi yang kurang efisien dapat memberikan pengaruh yang kurang
menguntungkan terhadap frekuensi hubungan antara pimpinan dan
bawahan. Kejelekan-kejelekan dari sebuah organisasi akan terlihat pada
kurang jelasnya pendelegasian wewenang yang ada. Ketidak jelasan ini
dapat menimbulkan adanya berbagai pertanyaan. Dalam melaksanakan
berbagai kegiatan, sedapat mungkin menghindari kesalahan-kesalahan
yang tidak mereka inginkan. Ini dapat terlaksana bilamana pimpinan
dapat mendelegasikan wewenang dengan jelas, tegas, dan praktis.
 Teknik komunikasi
Teknik komunikasi yang baik akan mempengaruhi pula rentang kekuasaan
yang ada. Bilamana teknik komunikasi yang baik dalam hubungannya
dengan pemberian perintah dan pengarahan sudah dilakukan oleh
pimpinan, maka beban pimpinan tersebut akan berkurang. Selain mudah
dimengerti, perintah-perintah dari pimpinan juga kan mempererat
hubungan dengan bawahannya.
 Perencanaan
Biasanya tugas-tugas bawahan digariskan di dalam perencanaan yang telah
ditetapkan dengan harapan agar mereka mudah untuk menghayatinya.
Dalam hal ini penyusunan perencanaan, kerja perencanaan, wewenang dari
pelaksana dan sejauh mana para pelaksana dapat memahaminya. Sangat
mempengaruhi hubungan mereka dengan pimpinan. Bilamana semuanya
ini berada dalam keadaan baik, maka tidak akan terjadi hubungan yang
terlalu banyak antara bawahan dengan pimpinan
PENGARAHAN
Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi
dalam kepimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan.
Arti dari pengarahan itu sendiri adalah tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke
arah tercapainya tujuan. Oleh karenanya, di sini manajer atau pimpinan
dituntut untuk dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasehat,
berfikir kreatif, berinisialitif meningkatkan kualitas serta memberikan
stimulasi kepada karyawan. Dengan demikian kegiatan Pengarah ini
banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota
organisasi, kepimpinann serta pengembangan komunikasi.
Pengarahan merupakan aspek hubungan mausiawi dalam
kepimpinan yang mengikat para b awahaan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai
tujuan.
PENGARAHAN YANG DILAKUKAN OLEH PIMPINAN HARUS
BERPEGANG PADA BEBERAPA PRINSIP YAITU :
 Prinsip mengarah kepada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa
makin efektifnya proses pengarahan. Akan semakin besar sumbangan bawahan
terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri, artinya
dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/batuan
dari faktor-faktor pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
 Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak
persis sama dengan tujuan perusahaan. Mereka menghendaki demikian dengan
harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kemudian mereka
dapat dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan
perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masin-masing individu. Motivasi yang baik
akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang
wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan
baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannnya untuk
PRINSIP KESATUAN KOMANDO

Prinsip kesatuan komando ini sangat


penting untuk menyatukan arah tujuan dan
tanggung jawab para bawahan. Bilamana
bawahan hanya memiliki satu jalur di dalam
melaporkan segala kegiatannya, dan hanya
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta makin
besar rasa tanggung jawab mereka untuk
memperoleh hasil maksimal
CARA-CARA PENGARAHAN
Pada umumnya, pimpinan menginginkan
pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar
mereka bersedia untuk bekerja sebai mungkin, dan
diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip
di muka.
ADAPUN CARA-CARA PENGARAHAN YANG DILAKUKAN DAPAT
BERUPA :
 Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya orientasi ini diberikan
kepadapegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan
pengertian tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah
menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang
pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang
mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu juga diberikan
kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan peranannya.
Informasi yang diberikan didalam orientasi dapat berupa antara :
1. Tugas itu sendiri
2. Tugas lain yang ada hubungannya
3. Ruang lingkup tugas
4. Tujuan dari tugas
5. Delegasi wewenang
6. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja
b. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya
untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu. Jadi para bawahan atau
dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak
dapat diberikan kepada orang lain yang emmiliki kedudukan sejajar atau orang lain
yang berada dibagian lain. Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat
berupa :
 Perintah umum dan khusus
Penggunaaan perintah ini sangat tergantung kepada preferensi manajer. Kemampuan
untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan. Perintah
umum mempunyai sifat yang luas sedang perintah khusus bersifat lebih mendetail.
 Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangat mempengaruhi apakah
perintah harus diberikan secara tertulis atau cukupdengan lisan saja. Perintah tertulis
memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga
dapat menghindari adanya salah taksir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih besar.
Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah
 Perintah formal dan informal
Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan
tugas/aktivitas yang telah ditetapkan di dalam organisasi. Sedangkan perintah informal
lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan.
contoh perintah informal antara lain berupa kata-kata : “apakah tidak lebih baik bilamana
saudara menggunakan cara ini”, dan sebagainya.
perintah formal yang banyak dipakai di bidang militer bersifat kurang fleksibel
dibandingkan dengan perintah informal.
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian
perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagai dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
Kesulitan-kesulitan akan muncul bilamana tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan
itu tidak jelas, misalnya kesulitan-kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Ini dapat
menimbulkan keengganan bawahan untuk mengambil suatu tindakan. Sebagai contoh,
seorang kepala bagian pembelian mengadakan perjanjian pembelian dengan pihak
penyedia (supplier). Dengan wewenang yang kurang jelas ia selalu akan menanyakan
kepada pimpinan, yang jawabannya belum tentu memuaskan. Hal ini dapat diatasi
d. Komunikasi
Ada bebarapa pendapat tentang komunikasi. Antara lain
dikemukakan oleh American Training Director, Newman dan
Kontz.
American Training Director memberikan definisi komunikasi
sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat
saling pengertian serta hubungan antar manusia-manusia secara
serasi. Definisi dari Newman lain lagi. Ia mengemukakan bahwa
komunikasi merupakan pertukaran fakta-fakta, gagasan, pendapat
dan perasaan oleh dua orang dan lebih. Pertukaran tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk surat-surat, simbol, atau kode.
Sedangkan Kontz dan O’Donell mengartikan komunikasi sebagai
suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan yang
lainnya.
DARI DEFINISI-DEFINISI TENTANG KOMUNIKASI TERSEBUT
DAPAT DIAMBIL KESIMPULAN BAHWA :

a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan


orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan
untuk menyalurkan gagasan, pendapat dan informasi.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang
serasi dan menciptakan saling pengertian
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata,
surat, kode atau simbol.

untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan sarana-


sarana seperti telpon, telegram, telex, radio, televisi, surat
kabar, majalah, dan sejenisnya. Atau dapat pula menggunakan
merk, label, katalog dan sebagainya
DENGAN MENGGUNAKAN SARAN-SARANA SEPERTI INI
DIHARAPKAN :

1. Komunikasi harus jelas


Komunikasi yang jelas dapat dilakukan bilamana dipakai
bahasa yang baik, sehingga mudah dimengerti serta tidak
disalah-tafsirkan oleh sipenerima.
2. Prinsip integritas
Komunikasi dapat digunakan untuk memupuk saling pengertian
antara masing-masing individu sehingga dapat mencapai serta
menjaga adanya suatu kerjasama yang baik. Ini dapat terlaksana
bilamana komunikasi dilakukan oleh orang-orang yangsesuai
dengan posisi mereka didalam struktur organisasi.
3. Prinsip penggunaan organisasi informal
Komunikasi yang efektif dapat dicapai bilamana digunakan
informal sebagai pelengkap saluran organisasi formal yang ada.
MOTIVASI
Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin bahwa tugas-
tugas yang ditetapkan pasti dijalankan dengan lancar. Ini bergantung pada tanggung
jawab dari pengawasan manajemen serta para pelaksanaannya.
Bagi para pelaksana, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi
oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Misalnya dengan memberikan
dorongan agar mereka bersedia untuk bekerja dengan semangat tinggi, usaha ini akan
terlaksana bilamana beberapa masalah dapat dirangkai dengan baik, seperti masalah
peningkatan tingkat pendidikan tenaga kerja, penggunaan tenaga kerja profesional
dengan baik, penggunaan teknik-teknik promosi yang tepat serta cara-cara
menghadapi serikat buruh.
Semua ini merupakan tugas-tugas penting dari para manajer terutama dalam
melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manjer
mampu memberikan dorongan (motivasi) karyawannya meskipun perencanaan dan
organisasi tidak begitu sempurna . Selain metode, faktor manusianya sangat
menentukan. Biarpun metode yang dipakai kurang sempurna, tetapi jika masing-
masing individu mempunyai keinginan yang besar untuk bekerja dengan baik. Maka
kemungkinan mencapai sukses akan semakin besar. Ini tidak berarti bahwa motivasi
Hasil yang dicapai akan terlihat pada
penilaian masing-masing bawahan, apakah mereka
dapat mengharapkan suatu hasil dari sikap tersebut,
dan apakah memiliki dorongan kuat untuk
merealisir hasil yang ingin dicapai. Keinginan para
bawahan ini selalu dikaitkan dengan kebutuhan
pokok mereka, baik yang bersifat jasmani maupun
yang bersifat kejiwaan.
MOTIVASI MEMPUNYAI DUA MACAM BENTUK, YAITU MOTIVASI
POSITIF DAN MOTIVASI NEGATIF .
 Motivasi positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan
promosi, memberikan insentif atau tambahan penghasilan, menciptakan kondisi
temnpat kerja yang baik agar mereka merasa aman terntram dan jenak bekerja, dan
sebagainya. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasaan bawahan, pimpinan
dapt mengadakan pendekatan pribadi secara mendalam. Langkah ini perlu dilakukan
mengingat adanya tingkat kepuasaan yang berbeda-beda dari masing-masing bawahan.
 Motivasi negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka
akan kehilangan jabatan, diturunkan pangkatnya, dipotong gajinya, dan sebagainya.
Setiap manajemen tidak dapat hanya menggunakan salah satu dari kedua bentuk
motivasi ini. Dengan perkataan lain, di dalam memberikan dorongan kepada para
bawahan, manajer harus mengguankan baik motivasi positif maupun motivasi negatif.
Seberapa besar perimbangan proporsi maupun kedua motivasi ini tidaklah menjadi
persoalan dan tidak akan berpengaruh pada hasil yang akan dicapai
Motivasi diharapkan dapat menjadi dasar
perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang.
Dalam hal ini, perlu diperhatikan masalah-masalah
seperti beriku ini :
 Kreativitas dipandang sebagai dasar penentuan kualitas
seseorang
 Masalah kreativitas ini muncul bilamana seseorang
menghadapi problema yang memerlukan pemecahan.
Untuk itu, seseorang perlu memiliki kewenangan
organisasi dan sumber pemecahan dalam bentuk
kebebasan untuk menemukan sesuatu untuk menciptakan
kreasi-kreasi baru
BEBERAPA TEORI MOTIVASI
 Teori motivasi klasik (Frederick W. Taylor)
Konsepsi dasar teori motivasi klasik adalah bahwa, seseorang
akan bersedia bekerja dengan baik, apabila orang tersebut
berkeyakinan akan memperoleh imbalan yang ada kaitannya
langsung dengan kerjanya. Konsep ini mempunyai arti bahwa,
seseorang akan menurun semangatnya dalam bekerja apabila imbalan
yang berbentuk natura maupun uang itu (sesuai dengan perjanjian)
tidak segera diberikan atau ditunda pemberiannya.
 Teori motivasi kebutuhan (Abraham H. Maslow)
Menurut maslow ada 5 jenjang kebutuhan individu :
1) Kebutuhan fisik (Physiological Needs)
Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dan
dipuaskan paling awal, karena kebutuhan ini timbul dari rasa yang pertama
kali timbul dalamn fisik manusia untuk dapat hidup (survive). Kebutuhan
itu misalnya, kebutuhan akan makan minum.
2) Kebutuhan akan keamanan/keselamatan(safety/security Needs)
Kebutuhan jenjang berikut ini memberi rasa aman dan selamat bagi individu . Seperti
adanya perlindungan dan kepastian dari pihak organisai yang menjamin kehidupannya.
3) Kebutuhan untuk berkelompok (Affection needs/Love needs/social needs/belonging needs)
Apabila kita melihat secara mendasar, kebutuhan ini memang sudah merupakan kodrat
manusia, yaitu bahwa manusia itu adalah makhluk sosial. Oleh karena itu setiap individu
membutuhkanwaktu untuk bisa berkumpul, bergaul, membina persahabatan, saling
memperhatikan/mencintai untuk berkembang bersama di dalam kelompok.
4) Kebutuhan akan harga diri/penghormatan (esteem needs/egoistic needs)
Kebutuhan ini lebih bersifat individual atau mencirikan pribadi, ingin dirinya dihargai atau
dihormati sesuai dengan kedudukannya. Sebaliknya setiap pribadi tidak ingin dirinya dianggap
lebib rendah dari yang lain. Mungkin secara jabatan lebih rendah, tetapin secara menusiawi setiap
individu baik pria maupun wanita, tidak ingin direndahkan.
5) Kebutuhan akan pengakuan diri dan pengembangan diri (self actualization needs/ self
realisation needs/ self fulfilment needs)
Kebutuhan akan pengakuan diri dan pengembangan diri adalah keinginan setiap individu
untuk diakui bahwa dirinya mempunyai kemampuan (khususnya di dalam bekerja0 dan ia harus
puas apabila keinginan untuk mengembangkan diri terpenuhi sesuai dengan potensinya.
C. TEORI X DAN TEORI Y
Dalam hubungannya dengan motivasi kerja menurut Douglas Mc.
Gregor ada 2 (dua) perangkat asumsi yaitu teori x dan teori y.
- Teori x adalah asumsi yang didasari oleh pandangan tradisional bahwa
manusia (Human Being) bersedia/ mau bekerja apabila semua harus
dikerjakan untuk kehidupannya. Oleh karena itui mereka akan berusaha
menghindari pekerjaan apabila keadxaan memungkinkan.
secara lebih terperinci teori x adalah sebagai berikut :
 Manusia rata-rata tidak suka bekerja dan berusaha menghindari
pekerjaan bila mungkin.
 Karena karakternya tidak menyukai bekerja, maka kebanyakan orang
harus dipaksa, diawasi, diarahkan/dibimbing, diancam dengan hukuman-
hukuman agar mereka mau berusaha menuju ke tujuan organisasi.
 Manusia rata-rata lebih suka diarahkan, cenderung atau ingin
menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil dan
menginginkan kepastian atau lebih mementingkan keamanan dirinya
Berdasarkan uraian di atas, maka di dalam
menghadapi manusia bertipe x ini, manajer harus
bersikap “keras” (strict) atau otoriter,sebab bila
tidak demikian maka karyawan akan seenaknya
dalam bekerja.
- Teori Y adalah asumsi yang didasari oleh sifat manusia suka bekerja. Bahkan dengan
manusia akan menemukan kepuasan. Pekerjaan merupakan sumber kepuasan. Secara
terperinci teori Y dapat diringkas :
 Usaha yang bersifat fisik dan mental dalam bekerja bersifat alami seperti bermain,
beristirahat.
 Pengawasan dari luar (orang lain) dan ancaman dengan hukuman bukan hanya untuk
mengarahkan usaha manusia menuju pencapaian tujuan organisasi. Jadi pada dasarnya
manusia mau mengarahkan dan mengontrol dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang telah
disepakati
 Keterikatan dengan tujuan organisasi merupakan fungsi dari penghargaan yang diperoleh
karena suatu prestasi.
 Manusia rata-rata bersedia belajar dalam kondisi yang layak, tidak mau menerima tetapi juga
mencari tanggung jawab.
 Ada kesepakatan yang relatif tinggi dalam hal imajinasi, kecerdikan dan kreativitas untuk
memecahkan masalah organisasi yang luas itu.
 Dalam kondisi kehidupan yang mutakhir, potensi intelektual karyawan jangan hanya
dimanfaatkan sebagian. Berdasarkan teori Y, karena pekerjaan merupakan sumber kepuasan,
maka manusia mau dan suka bekerja. Menurut pandangan ini apbila ada karyawan yang
kurang menyukai kerja, ambisinya rendah, itu bukan karena dasarnya demikian, tetapi
MOTIVASI TIDAK LANGSUNG
Adalah berupa usaha manajemen untuk menciptakan
suasana kerja secara umum yang dapat mendorong karyawan
berprestasi secara maksimal. Ini dapat diberikan dalam
bentuk :
a) Penyesuaian insiprasi individu dengan tujuan organisasi
dengan jalan :
1. Memberikan pengertian yang mendalam kepada karyawan tentang
tujuan organisasi dan cara pencapaiannya.
2. Menyadari kenyataan adanya berbagai macam kepentingan yag
dimiliki oleh karyawan, sehingga dalam mencapai tujuan
organisasi tidak akan digunakan cara yang merugikan karyawan.
3. Memberi kesempatan kepada karyawan, sesuai tingkatannya
dalam organisasi, untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan
cara-cara pencapaian tujuan organisasi
b) Penciptaan situasi dalam organisasi yang menunjang untuk berpretasi
:
1. Situasi social.
Adanya perbedaan dalam hal pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dapat
menimbulkan ketidakpuasan, karena itu keadaan ini harus ditekan agar
pemberian motivasi sesuai dengan prestasi masing-masing karyawan.
2. Situasi kerjasama
Harus diciptakan suasana yang mendorong ke arah kerjasama atas dasar
saling membutuhkan, baik antara sesama karyawan maupun dengan atasan
dan bawahan
3. Situasi syarat kerja
Syarat kerja minimum harus dipenuhi yaitu tingkat upah/gaji serta syarat
kerja maksimum yaitu jam kerja tiap minggunya.
4. Situasi tempat kerja
Hal ini menyangkut penerangan, kebersihan, pengaturan udara ditempat
kerja.
MOTIVASI LANGSUNG

Disini motivasi langsung diwujudkan dalam bentuk insentif yang diberikan di


atas balas jasa yang pokok atau yang berlaku bagi seluruh karyawan. Insentif ini
berupa insentif material dan insentif non material.
a) Insentif material dapat berupa :
 Bonus
diberikan sebagai insentif untuk pekerjaan yang memberikan hasil yang lebih besar dari
standart yang ditentukan
 Komisi
insentif ini diberikan untuk hasil penjualan yang lebih banyak dari targetnya.
 Profit sharing
yaitu berupa bagian dari pembagian laba perusahaan
 Jaminan social
misalkan jaminan di hari tua (pensiun), jaminan jika kecelakaan kerja, sakit dan juga
adnya asuransi jiwa.
 Kesejahteraan
ini dapat berupa : beasiswa untuk sekolah/kursus, pemberian kredit
perumahan/kendaraan, pemberian pakaian dinas, pemberian cuti atas biaya perusahaan
dan sebagainya.,
b) Insentif non material
Insentif ini meskipun tidak berupa uang namun
secara tidak langsung mempunyai akibat juga
dalam keuangan, misalnya pemberian piagam
penghargaan, kenaikan pangkat/jabatan, hak
untuk menggunakan fasilitas tertentu
(kendaraan. rumah)
KEPEMIMPINAN
Yaitu proses pengarahan yang dapat memotivasi orang lain
untuk bekerja ke arah pencapaian tujuan tertentu.
Jadi dalam kepemimpinan ini melibatkan kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Disini motivasi itu
harus dapat diterima oleh orang lain (bawahan) dan menjadi
pendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pimpinan dengan kekuasaan (power) dapat mengarahkan dan
mempengaruhi bawahan agar bersedia melaksanakan tugas-
tugasnya. Kekuasaan atau power merupakan kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga aktivitas
orang tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang
memiliki kekuasan tersebut.
Dengan adanya kekuasaan ilmiah bawahan mau tunduk pada
pemimpinnya (atasannya). Terdapat 7 dasar kekuasaan (power)
1. Kekuasaan legitimasi (Legitimate power)
Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin. Secara
formal, semakin tinggi posisi seseorang pemimpin semakin besar kekuasaan
legitimasinya
2. Kekuasaan keahlian (expect power)
Keahlian ini bersumber pada keahlian, percakapan atau pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat dan
pengaruhnya terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaannya
keahliannya ini, kelihatannya memiliki keahlian untuk memberikan fasilitas
terhadap perilaku kerja orang lain.
3. Kekuasaan referensi (referent power)
Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin.
Seorang pemimpinyang tinggi kekuasaan referensinya ini pada umumnya
disenangi dan dikagumi oleh orang lain karena kepribadiannya.
4. Kekuasaan penghargaan (reward power)
Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan
5. Kekuasaan paksaan (coercive power)
Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut dan ini
menjadikan sumber dari kekuasaan paksaan ini. Pemimpin
yang memiliki kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan
untuk mengenakan hukuman, pemecatan.
6. Kekuasaan informasi (informasi power)
Kekuasaan ini berdasarkan karena adanya akses informasi
yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai sangat berharga
oleh pengikutnya.
7. Kekuasaan hubungan (connection power)
Kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang dijalin oleh
pimpinan dengan orang-orang penting dan pengaruh baik
TEORI-TEORI KEPIMPINAN
 Teori sifat (trait theory)
Teori ini sering disebut teori “the great man” yang
menyatakan bahwa, seorang yang dilahirkan
menjadi pemimpin ia akan menjadi pemimpin
apakah ia mempunyai sifat atau tidak mempunyai
sifat sebagai pemimpin. Apabila ia tidak membawa
sifat tersebut, maka ia akan berusaha
memperolehnya dengan cara mempelajari sejarah
pemimpin-pemimpin besar untuk menentukan ciri
yang dimiliki mereka misalnya Napoleon, Mahatma
Gandi dan lain-lain.
Keith Davis merumuskan 4 sifat umum yang mempunyai
pengaruh terhadap kesuksesan kepimpinan di dalam organisasi :
- Kecerdasan
Seorang pemimpin tentu dimiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari
para bawahannya
- Kedewasaan dan hubungan sosial yang luas
Pemimpin cenderung mempunyai sikap matang dan emosi yang stabil
serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial.
- Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Para pemimpin relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk
berprestasi
- Sikap hubungan manusiawi
Pemimpin sebaiknya orientasi pada karyawan bukannya pada produksi.
Mau menghargai pada pengikutnya,
 Teori kelompok
Anggapan dari teori ini ialah supaya kelompok bisa mencapai tujuannya maka harus
terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutnya. Disini dapat
dijelaskan pula bahwa, para bawahan dapat mempengaruhi pemimpin dengan perilakunya,
sebanyak sengan perilakunya mempengaruhi pekerjaan secara baik. Maka pemimpin
cenderung menekankan pada struktur pengambilan inisiatif (perilaku tugas). Tetapi ketika
para bawahan dapat menjalankan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin menaikkan
penekannya pada pemberian perhatian (perilaku tata hubungan )
 Teori situasional dan model komijensi
Fred Fiedler mengembangkan suatu teknik untuk mengukur kepemimpinan yang dikenal
dengan “A Theory of Leader ship Effectivensess”
disini dapat dijelaskan bahwa :
- hubungan kemanusian atau gaya yang lunak dihubungkan pemimpin yang tidak
melihat perbedaan yang besar di antara teman kerja yang paling banyak dan paling sedikit
disukai atau memberikan suatu gambaran yang relatif menyenangkan kepada teman kerja
yang paling sedikit disenangi.
- gaya yang berorientasi tugas dihubungkan dengan pemimpin yang melihat suatu
perbedaan besar di antara teman kerja yang paling banyak dan paling sedikit disenangi dan
memberikan suatu gambaran yang paling tidak menyenangkan pada teman-teman kerja
 Teori jalan kecil – tujuan (path-goal theory)
teori ini menganalisa dampak kepemimpinan (terutama perilaku pemimpin)
tehadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja.
Martin Evans dan Robert House memasukkan empat tipe atau gaya
kepemimpinan :
1. Kepemimpinan direktif, disini bawahan mengetahui senyatanya apa yang
diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pemimpin.
Dalam model ini tidak ada partisipasi dari bawahan.
2. Kepemimpinan suportif, dalam hal ini pemimpin selalu bersedia menjelaskan
sebagai teman, mudah didekati dan mewujudkan diri sebagai sejati bagi
bawahan yang mempunyai perhatian kemanusian yang murni terhadap
bawahan.
3. Kepemimpinan partisipatif, pemimpin meminta dan menggunakan saran-
saran dari bawahan, tetapi pemimpin masih memebuat keputusan-keputusan
4. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi, gaya kepemimpinan
menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahannya untuk
PENGEMBANGAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kegiatan untuk saling memberi keterangan dan
ide secara timbal balik, yang diperlukan dalam setiap usaha kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini terdapat tiga macam komunikasi :
1. Komunikasi ke bawah ke bawah (down ward communication)
Yaitu komunikasi yang disampaikan oleh pemimpin kepada bawahan yang
dapat berupa : instruksi atau petunjuk, keterangan umum, perintah, teguran
dan pujian.
2. Komunikasi horizontal (horizontal communication)
Komunikasi ini disampaikan oleh dan untuk para anggota organisasi yang
dapat berupa : pemeriksaan ulang secara berturut-turut untuk memperoleh
persetujuan serta pemeriksaan ulang secara bersama untuk memperoleh
persetujuan
3. Komunikasi ke atas( up ward communication)
Jenis komunikasi ini disampaikan oleh bawahan kepada atasan dan ini dapat
berupa : laporan-laporan ataupun keluhan, pendapat maupun saran-saran
PENGKOORDINASIAN
Adanya berbagai pendapat yang berbeda di antara
masing-masing individu dalam organisasi akan
mempengaruhi keputusan yang diambil. Pendapat-
pendapat tersebut perlu diselaraskan dengan mengadakan
koordinasi agar terdapat suatu keadaan yang harmonis
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi
yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu
menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas
mereka sangat membantu pada usaha-usaha untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk itu mereka perlu
mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip-
prinsip. Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan dapat
tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut :
 Prinsip kontak langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia
baik hubungan secara horizontal maupun vertikal. Dalam hubungan langsung tersebut
dapat terjadi pertukaran gagasan, pendapat, harapan dan sebagainya. Cara ini dianggap
lebih sempurna dibandingkan dengan cara-cara lainnya. Semua pendapat bisa
dikemukakan secara lebih detail sehingga memungkinkan untuk diperolehnya saling
pengertian yang mendalam.
 Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
Kurang baiknya koordinasi yang ada dapat menimbulkan kesimpangsiuran didalam
organisasi. Selain itu, koordinasi yang baru diadakan kemudian juga dapat menghambat
jalannya organisasi. Oleh karena itu koordinasi perlu dilakukan sejak membuat
perencanaan sampai melaksanakan kebijakan. Jika suatu perencanaan sudah
dilaksanakan, maka sulit untuk menarik/mencabut kembali. Bilamana pencabutan
tersebut berhasil dilakukan berbagai masalah. Sebagai contoh, bagian keuangan secara
mendadak mengadakan pengetatan kredit tanpa memberitahukan bagian-bagian
penjualan itu sendiri maupun pada bagian atau pihak lain di luar organisasi.
 Hubungan timbal balik di antara faktor-faktor yang ada
masing-mnasing individu yang bekerja bersama-sama dalam
kondisi pekerjaan tertentu, akan saling memberikan pengaruh
antara satu dengan yang lainnya. Kondisi, tujuan dan macam
pekerjaan yang sama memungkinkan bagi mereka untuk
emngadakan hubungan secara rutin, baik di dalam penelitian
pasar misalnya akan dipengaruhi oleh orang-orang dari
bagian penjualan, keuangan dan bagian produksi, dan mereka
juga mempengaruhi oleh orang-orang yang bekerja pada
bagian-bagian tersebut. Kerjasama yang baik dapat dilakukan
jika masing-masing individu saling memahami tugas-tugas
mereka. Oleh karena itu mereka harus membuka kesempatan
saling mempertukarkan informasi.
PELAKSANAAN FUNGSI KOORDINASI
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasi dan
pengawasan organisasi dapat tercapai. Semua fungsi ini
merupakan tanggung jawab dari manajer. Untuk melaksanakan
fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk
memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi. Misalnya :
dengan menciptakan struktur organisasi yang baik, memilih
tenaga kerja yang trampil, melatih dan memimpin mereka yang
baik, menyajikan dan menjelaskan perencanaan yang harus
dilaksanakan, serta menciptakan suatu kriteria untuk mengukur
pelaksanaan rencana dan program.
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui
prinsip-prinsip koordinasi
PENGENDALIAN

Fungsi terakhir dari manajemen yang harus


dilaksanakan oleh manajer adalah fungsi pengendalian
merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya
penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.,
Pada setiap tahap kegiatan perlu dilakukan pengedalian,
sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih cepat
diadakan tindakan koreksi. Proses pengendalian mencatat
perkembangan ke arah tujuan pokok dan sasaranserta metode
pencapainya dalam organisasi yang memungkinkan berkaitan
erat dengan perencanaan. Dalam hal ini, perencanaan
mengidentifikasi komitmen-komitmen terhadap tindakan
yang ditujukan untuk hasil-hasil dimasa yang akan datang.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PENGENDALIAN :
 Menetapkan standart dan metode untuk mengukur prestasi
Misalnya : berapa target penjualan yang harus dicapai. Berapa jumlah
produksi yang harus dicapai.
 Mengukur prestasi kerja.
Pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan
dan berulang-ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya.
Pengukuran prestasi kerja ini sedapat mungkin dilakukan dengan segera agar
waktunya tidak terlalu panjang.
 Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standart
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kedua langkah terdahulu yaitu
membandingkan antara langkah pertama dan langkah kedua.
 Mengambil tindakan korektif
Apabila langkah pertama dan langkah kedua telah sesuai atau tidak terjadi
penyimpangan, maka manajemen tidak perlu melakukan tindakan apa-apa,
tetapi apabila terjadi penyimpangan, maka manajemen perlu melakukan
CARA PENGENDALIAN YANG BAIK
 Pengendalian harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan. Untuk
masing-masing kegiatan, cara pengendaliannya berbeda-beda pula, antara
organisasi kecil dan besar juga berbeda-beda
 Pengendalian harus segera melaporkan setiap ada penyimpangan. Apabila
sesuatu penyimpangan ditunda atau terlambat pengatasannya maka akibat yang
terjadi kesalahan itu akan semakin parah sehingga semakin rumit tindakan
korektif yang harus dilakukan
 Pengendalian harus akurat dan obyektif. Manusia dalam melakukan
pengendalian seringkali subyektif atau keputusan yang diambil dipengaruhi
dipengaruhi oleh reaksi pribadi. Oleh karena itu agar pengendalian yang
dilakukan itu obyektif, maka diperlukan suatu ukuran sebagai pedoman
pelaksanaanya.
 Pengendalian harus fleksibel. Di dalam melaksanakan pengendalian, perlu
dicari alternatif-alternatif rencana untuk situasi yang memungkinkan
 Pengendalian harus serasi dengan pola organisasi. Apabila salah satu bagian
membuat suatu kekeliruan, maka hal itu harus diatasi bersama-sama dengan
 Pengendalian harus ekonomis. Perlu diingat bahwa
pengendalian adalah alat untuk mencapai tujuan, sehingga
biaya-biaya pengendalian perlu diusahakan agar semaksimal
mungkin.
 Pengendalian harus mudah dimengerti. Cara-cara
pengendalian harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan
yang dimiliki oleh pelaksana pengendalian itu, sehingga
akan mudah untuk dimengerti.
 Pengendalian harus diikuti dengan tindakan koreksi cara
pengendalian yang baik harus dapat menunjukan letak
penyimpangan yang terjadi, siapa yang harus bertanggung
jawab serta alternatif untuk tindakan koreksi manakah yang
KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN YANG EFEKTIF
 Akurat, maksudnya setiap data dari sistem pengendalian harus
akurat sebab jika tidak maka akan mengakibatkan organisasi
tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk mengoreksi
suatu penyimpangan.
 Tepat waktu, yaitu informasi segera dikumpulkan, diarahkan
dan segera pula di evaluasi jika hendak diambil tindakan yang
tepat pada waktunya untuk perbaikan.
 Obyektif dan komprehensif, disini informasi dalam sistem
pengendalian harus dapat dipahami dan dianggap obyektif oleh
individu yang menggunakannya.
 Dipusatkan pada titik pengendalian strategis, sistem
pengendalian sebaiknya dipusatkan pada daerah yang paling
banyak kemungkinan akan terjadi penyimpangan dari standart.
 Ekonomis, maksudnya biaya untuk implementasi sistem pengendalian
sebaiknya lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari sistem itu.
 Fleksibel, yaitu untuk semua organisasi sistem pengendalian itu harus
fleksibel sehingga organisasi akan lebih mudah bertindak untuk mengatasi
perubahan yang kurang menguntungkan atau memanfaatkan kesempatan-
kesempatan baru
 Dapat diterima oleh seluruh anggota organisasi. Idealnya ialah jika sistem
pengendalian itu dapat menghasilkan prestasi kerja yang tinggi di antara para
anggota organisasi dengan membangkitkan perasaan bahwa, mereka memiliki
otonomi, tanggung jawab dan kesempatan untuk mencapai kemajuan.
 Dapat dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi. Hal ini disebabkan
oleh hal :
- setiap langkah dalam proses pekerjaan dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan seluruh operasi
- informasi pengendalian harus sampai kepada semua orang yang perlu
menerimanya
PENTINGNYA PENGENDALIAN
Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian didalam
setiap organisasi :
 Adanya perubahan dilingkungan organisasi
Hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus dilaksanakan agar
dampak dari perubahan-perubahan tersebut segera dapat dideteksi
sehingga manajemen akan mampu menghadapi tantangan maupun
memanfaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh perubahan itu.
Misalnya timbulnya perubahan teknologi, adanya pesaing-pesaing baru
yang muncul.
 Organisasi menajdi semakin kompleks.
Oleh karena pada umunya organisasi pada masa sekarang ini cenderung
bercorak desentralisassi, maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah-pisah
secara geografis dan pula menjadi lebih luas atau kompleks. Demikian
juga jika banyak dipakai penyalur dalam penjualan produk, maka untuk
menjaga kualitas dan profitabilitas, perlu sistem pengendalian yang lebih
 Timbulnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja.
Untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin dapat
diperbuat oleh pelaku organisasi, maka digunakan
fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja
melakukan kesalahan dalam bekerja, semakin
sederhana manajemen menjalankan fungsi
pengendalian.
 Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang .
Mengimplemasikan sistem pengendalian agaknya
merupakan cara yang tepat untuk memeriksa
pelaksanaan tugas-tugas pekerja yang telah
JENIS-JENIS PENGENDALIAN
 Pengendalian kemudi (steering controls)
Sering pula disebut pengendalian upah maju (feed forward controls)
Pengendalian ini dirancang untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari tujuan
yang telah ditetapkan dan memperbolehkan mengambil tindakan koreksi sebelum
kegiatan selesai dikerjakan.
 Pengendalian skrining (screening controls)
Seringkali disebut pengendalian ya/tidak (yes/no controls) type pengendalian ini
merupakan proses yang terlebih dulu menyetujui aspek tertentu dari suatu prosedur,
atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan dapat
dilanjutkan. Disini segi keamanan merupakan faktor kunci dan bahkan dapat
memberikan pengamanan ekstra kepada manajer
 Pengendalian purna karya (post action controls)
Sering disebut juga pengendalian umpan balik balik (feedback controls)
Jenis pengendalian ini mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatanyang telah
diselesaikan. Penyebab dari penyimpangan dari rencana atau standart ditentukan dan
diselesaikan. Penyebab dari penyimpangan dari rencana atau standart ditentukan dan
penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa di waktu mendatang.

Anda mungkin juga menyukai